Semua Bab Si Mesum Jatuh Cinta: Bab 41 - Bab 50
120 Bab
Ciuman Selamat Pagi
“Hhooamm… hhmm… mmm…” Zeera membuka mata, melihat sekitarnya yang ternyata sudah berada dikamar Shean. ‘Sejak kapan aku ada disini? Bukan kah aku ada dimobil?’ Saat hendak bangun, dirasa berat dibagian perutnya. Dia melirik, melihat benda apa yang menimpa perutnya. ‘Tangan? Tangan si…apa?’ dia melihat kearah tangan dan menoleh kebelakang dengan pelan. Tenyata Shean masih tidur memeluknya dari belakang. “Hap,” dia menutup mulutnya saat mengetahui ternyata itu adalah suaminya. Dia mengangkat perlahan tangan Shean untuk dipindahkan dari perutnya. Tapi baru digerakkan sedikit Shean kembali mendaratkan tangannya diperut Zeera, dan masih tertidur. Seolah tidak ingin isterinya pergi, dia semakin memeluk eratannya. Membuat Zeera semakin risih dan sesak. ‘Apa-apaan ini, aku jadi sulit bernapas.’ Sekali lagi dia berusaha untuk melepas Shean, ingin turun dari ranjangnya. “Mau kemana sayang?” bisik Shean langsung di
Baca selengkapnya
Mana Aku Tahu
Shean dan Zeera sudah berada didalam mobil. Selama perjalanan wajah Zeera terlihat cemberut karena Shean yang duduk disampingnya itu selalu menggenggam tangannya. Tidak hanya itu, tanpa rasa malu dia selalu mencium punggung tangannya. Itu membuatnya sangat risih. “Iya, aku sedang dalam perjalanan, kau siapkan saja semua materinya. Sekitar 15 menit aku tiba,” ucapnya dalam panggilan telepon. Salah satu asistennya menghubungi menanyakan lokasinya. Sebenarnya dia tidak harus datang kesiangan, hanya saja setiap ada waktu walau sedikit saja, dia selalu mencumbu isterinya. “Bagaimana sayang? Apa kau sudah memutuskan kita akan kemana nanti?” tanyanya memasukkan ponsel kedalam saku celananya. “Aku hanya ingin pulang saja, aku sangat lelah,” jawabnya menghela napas. “Hm, sayang sekali. Berarti kita seharian didalam kamar saja? Aku sih tidak masalah-" “Tidak! aku tidak mau melakukannya lagi!” tolak Zeera seakan tahu kemana arah tujuan pembicaraa
Baca selengkapnya
Berkencan Di Taman
Meeting telah selesai, sekarang Zeera dan Shean meninggalkan ruangan lebih dulu, sedangkan yang lainnya hanya memperhatikan kepergian mereka. Sama seperti sebelumnya, Shean selalu menggenggam tangan Zeera, dan tangannya yang lain sengaja dimasukkan kedalam saku celananya. “Albert, selidiki Abdi dan Niko. Aku curiga pada mereka,” perintahnya pada Albert yang berjalan menyertainya menuju lift khusus. “Baik bos,” jawabnya menganggukkan kepala. Shean tidak ingin berlama-lama di kantornya, sehabis meeting tidak ingin keruangan pribadinya dan langsung pergi ketempat tujuan lain, dimana Zeera masih belum memberi jawaban. Sampai didalam lift, Shean kembali mencium punggung tangan Zeera, padahal ada Albert yang ada didalam juga. Albert memang tidak asing dan heran lagi, hanya Zeera yang tidak nyaman dan malu. Ting… Mereka tiba lantai bawah, berjalan keluar dimana supirnya sudah menunggu mereka. Albert hanya mengantar sampa
Baca selengkapnya
Selimut
Seminggu kemudian… “Sejak kapan dia menikah?” “Sudah beberapa bulan yang lalu, sekitar 6 bulan.” “Hm, apakah wanita itu cantik atau kaya?” “Dia memang cantik, tapi bukan orang kaya. Namanya Zeera, Azeera atau Zahra mungkin,” Kevin, dari perusahaan lain yang sangat benci dengan Shean karena selalu menjadi saingannya. Dia selalu berusaha untuk merebut julukan ‘Penguasa Bisnis’ dari Shean, termasuk merebut ide-ide yang diluncurkan dari perusahaan lawannya. Sekarang dia sudah mengetahui tentang pernikahan Shean, dan mengatur rencana untuk balas dendam. “Aku ingin bertemu dengan wanita ini. Aku penasaran, bagaimana caranya dia bisa menikah dengan pria itu,” perintahnya pada anak buahnya. “Baik, Pak,”  *************** “Bos, saya sudah menemukan beberapa informasi tentang Abdi dan Niko,” Alpa datang dengan map ditangannya. “Hm, apa itu?” respon Shean tanpa melihat asistennya yang suda
Baca selengkapnya
Zeera Di Culik
“Hari ini terakhir aku kekantor, dan besok kita akan pergi ke Jepang,” ucap Shean saat sarapan bersama dengan Zeera. “Hm? Ke Jepang? Untuk apa?” Zeera tidak tahu kenapa mereka pergi ke negeri Sakura." Shean meletakkan gelas kopi setelah menyeruputnya, “Kau benar-benar tidak tahu sayangku? Kita akan bulan madu disana.” “Apa? Bu… bulan madu? Tapi-" “Kita belum bulan madu kan? Aku tidak mau disebut sebagai suami yang tidak peka, yang tidak memanjakan isterinya.” “Tidak usah, aku juga tidak membutuhkannya, aku-" “Tapi aku juga membutuhkannya sayang.” Sela Shean dengan tenang. Shean seakan memberi kode padanya, agar isterinya tidak menolak dengan berbagai alasan. Senyum dan tatapannya saja sudah bisa dimengerti Zeera. Wanita itu tidak bisa berkutik lagi. Walau berat, mau tidak mau akhirnya dia pasrah menyerah menuruti. “Di Jepang sekarang sudah musim semi, dan artinya bunga Sakura sedang mekarnya. Kau tahu sayang, bu
Baca selengkapnya
800 Milyar
Bbruughh…. Bbruughh.. “Tuan, tolong bersabar tuan,” Shean menggila saat mengetahui isterinya sudah diculik. Hanya ada dompet milik Zeera saja yang mereka temukan. Shean memukul semua pelayan termasuk supirnya. Menyalahkan mereka. “Hhhaahh… dasar kalian tidak berguna!! Apa yang kalian lakukan dari tadi?” teriaknya merapikan rambut yang menutupi keningnya. Pakaiannya sudah berantakan, saat memukul mereka. Saat mengetahui isterinya diculik, Shean langsung pulang kerumah, dan menyuruh tiga asistennya untuk segera melacak mencari Zeera. Tidak bisa hanya menunggu saja, Shean keluar dari rumah untuk mencarinya juga. Ddrttdd… ddrttd… ddrrttdd… Dia melihat panggilan dari ponselnya, tidak ada nama dilayarnya. “Hallo?” “Hallo tuan Shean. Apa anda sekarang sedang mencari isteri kesayangan Anda?” ucap suara dari orang yang menghubunginya. “Siapa kalian? dimana isteriku?!” t
Baca selengkapnya
Shean Yang Menggila
Cccrriiittt…. “Oi, berhenti!! Siapa kau?” Bbrruughhh….. bbruuughh… bbruughh… “Ada apa itu? kenapa diluar berisik?” “Cepat lihat!!” Anak buahnya pergi keluar gudang untuk melihat keadaan yang ribut dan berisik. Bbruughh… Baru mau membuka pintu, tapi sudah mendapat tendangan diwajahnya, hingga dia terlempar jatuh ketanah. Melihat itu, semua langsung melihat arah pintu yang sudah rusak akibat tendangan itu. Seseorang sudah berdiri dengan tangguh dan arrogant, kedua tangannya sudah dikepalkan. Tatapan mata yang sangat tajam, melihat pemandangan yang ada didepannya, dimana seorang wanita yang tidak berdaya terluka dan sedang dihimpit seorang pria mesum bertubuh besar dan botak. Gemeritik gigi dan suara dari kepalan tangannya, sembari terus berjalan mendekati wanita yang sudah menangis dari tadi. “She…. Shean,” suara serak dari Zeera yang menatapnya. Terasa suasana yang mencekam, mereka semua seakan ti
Baca selengkapnya
Merobek Baju
Albert yang membawa mobil, dimana Shean dan Zeera sudah duduk dikursi belakang. Tidak ada pembicaraan didalam mobil. Shean duduk sangat dekat dengan Zeera, menggenggam kedua tangan isterinya, menarik tangannya sehingga berada diatas pahanya. Karena itu membuat tubuh Zeera miring kearah Shean yang masih tajam melihat kedepan, seakan masih sangat marah. ‘Darimana dia tahu aku ada disana? Apa penjahat itu sengaja memberitahukannya?’ tanyanya dalam hati sambil melirik wajah Shean yang sedikit terluka. Kejadian sebenarnya sebelum Shean berhasil menemukan dimana isterinya adalah saat Shean pergi kealamat yang dikirimkan mereka, yaitu taman yang sangat kosong, dan sengaja untuk menjebak Shean dengan mengirim anak buahnya saja. Akan tetapi Shean bukan orang yang bodoh yang tidak tahu rencana mereka. Awalnya Shean menuruti memberikan tas yang berisi selembar cek senilai 800 Milyar pada anak buah penculik itu. Saat Shean menanyakan dimana isterinya, karena dia
Baca selengkapnya
Ternyata Dia Sangat Tampan
Dokter sedang memeriksa keadaan Zeera, dan Shean menunggu dibelakang tidak jauh darinya. “Tidak ada luka dalam, hanya luka luar, tapi tetap saja ini pasti terasa perih apabila terkena air sedikit atau bergerak,” ucapnya sibuk memakaikan perban pada Zeera. “Kenapa dia bisa terluka seperti ini? Apa karena musuhmu?” liriknya pada Shean yang fokus melihat Zeera saat menahan rasa sakit ketika dipakaikan perban atau obat krim. “Tch,” si Dokter kembali melihat Zeera karena tidak mendapat jawaban dari temannya. Setelah pekerjaannya selesai, dia berdiri, “ Perbannya bisa diganti dua kali sehari saja, dan ini krim juga obat untuk bagian dalamnya,” Dia memberikan obat yang akan digunakan untuk Zeera. Tap…. Dokter menyentuh bahu Shean, “Aku pergi dulu, isterimu sudah aku obati. Nanti minggu depan aku akan datang kesini lagi untuk melihat lukanya,” ucapnya membawa tas kerja. “Edo, antar dia,” suruhnya pada Edo yang masih berdi
Baca selengkapnya
50. Aku Ingin Ke Jepang
Malam itu, Shean tidur hanya memeluk Zeera dari belakang. Zeera yang tidur membelakangi Shean masih belum bisa tidur kembali. Entah kenapa jantungnya masih terus berdetak dengan kencang. Sedangkan Shean, sudah tertidur dengan lelap, bahkan terdengar suara dengkurannya yang pelan.Zeera melihat lengan Shean yang berada diatas perutnya. Setiap dia ingin mengangkat tangan itu, pasti akan kembali lagi keatas perutnya.“Huft..”Zeera ingin berbalik memutar tubuhnya hingga wajahnya menatap atap rumah, dan tangan suaminya masih berada diatas perut.Dia masih teringat dengan aksi Shean yang datang menolongnya. Adegan yang biasanya dia lihat di Televisi, dan terjadi padanya. Apalagi saat melihat tatapan mata suaminya yang sangat tajam dan marah mengarah pada pria yang sudah menyiksanya.Tanpa sadar, jari tangannya mengarah kebibirnya sendiri, teringat dengan ciuman dari Shean saat mereka hendak pergi dari lokasi tempatnya dibawa.“K
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status