All Chapters of Marry My Maid: Chapter 31 - Chapter 40
52 Chapters
Part 30
Selama tiga hari Cyra berada dirumah setelah kepulangannya dari rumah sakit, yang Cyra lakukan hanya lah melamun dan melamun.Akhir-akhir ini Cyra lebih sering berdiam diri di dalam kamar. Berulang kali Alvon selalu memergoki nya sedang melamun di balkon, bahkan menangis ditempat tidur.Lihat. Seperti saat ini. Alvon mendapati Cyra yang sedang berdiri memunggunginya diatas balkon. Alvon lantas melempar asal jas nya, sebelum akhirnya melangkah mendekati Cyra.Sementara Cyra tersentak kaget saat kedua tangan kekar melingkar di pinggang nya. Ia tahu. Ini pasti Alvon."Kenapa masih diluar? Ini sudah malam." Alvon menjatuhkan kepala nya pada bahu Cyra. Hidung mancung nya menghirup dalam aroma leher wanita nya itu."Jangan terlalu sering melamun, nanti kamu gila. Mau?” Ujar Alvon lagi, namun mampu membuat Cyra refleks memukul tangannya yang melingkar dipinggang."Ko
Read more
Part 31
Senyuman itu terukir jelas di bibir Alvon saat matanya menangkap sosok Cyra yang tengah asik berbincang dengan gadis kecil yang berada di pangkuannya. Fasha.Memang, ketika tadi Alvon mengajak Cyra untuk keluar, Cyra malah mengatakan bahwa dirinya ingin bertemu dengan Fasha. Alhasil Alvon pun menuruti kemauan Cyra. Lihat saja, setelah bertemu dengan Fasha senyuman itu kembali terlihat diwajah cantik istrinya."Om, sini!"Fasha melambaikan tangannya kearah Alvon yang tengah berdiri sambil memegang segelas kopi hitam yang baru saja dibuatnya didapur.Alvon lantas tersenyum melihat Fasha dan Cyra yang juga meliriknya. Ia segera melangkahkan kaki menghampiri kedua perempuan itu dan mengecup pelipis Cyra sebelum akhirnya duduk disamping wanita itu."Kenapa hm?" Tanya Alvon pada Fasha."Hanya ate yang di cium?" Kedua sudut bibir Fasha melengkung ke bawah. Gadis kecil itu
Read more
Part 32
"Astaga Alvon!"Cyra refleks menutup matanya setelah melihat sosok jangkung di hadapannya tengah mengenakan celana dalam. Astaga, celana dalam!Sang empu malah terkikik melihat reaksi sang istri kemudian melanjutkan mengenakan celana bahan selututnya serta kaus hitam yang sebelumnya sudah ia siapkan."Maaf sayang." Alvon berjalan menghampiri Cyra yang masih berdiri diambang pintu sambil mengusap rambut basahnya dengan handuk kecil."Jangan kesini!""Aku sudah pakai celana, lihat lah."Cyra mengintip Alvon lewat celah jemari-jemari tangan kiri nya. Dan benar, lelaki itu sudah berpakaian lengkap."Kamu pasti sengaja, iya kan?" Cyra memukul pelan lengan Alvon. Alvon terkekeh, mengecup pelipis Cyra kemudian berkata."Tidak sayang.""Tidak salah lagi." Cyra mencebik sebal, kemudian memberikan coklat hangat yang baru s
Read more
Part 33
"Bagaimana? Kamu suka?"Cyra mengangguk antusias mendengar pertanyaan Alvon. Matanya masih setia menatap sekeliling yang tampak ramai dengan suara bising manusia serta kendaraan yang berlalu lalang.Sepulang dari kantor, Alvon memang berinisiatif mengajak Cyra ke pasar malam yang tidak jauh dari perumahannya. Yaaa, hitung-hitung menghilangkan penat karena seharian dikantor, pikir Alvon."Al, ayo kita ke sana."Cyra menggandeng lengan Alvon dan membawa nya ke sebuah stand penjual gulali arum manis."mas mau dua ya." Ujar Cyra, dan diangguki oleh sang penjual."Kenapa beli dua? Aku tidak terlalu suka." Ujar Alvon.Cyra tidak mengindahkan ucapan Alvon, gadis itu malah memilih mengambil dua gulali arum manis yang disodorkan oleh sang penjual."Al, bayar.""Dasar, kamu yang beli aku yang bayar." Alvon mengacak gemas r
Read more
Part 34
Hari demi hari, minggu demi minggu, Cyra lalui dengan hati yang seakan di paksa untuk ikhlas. Alvon selalu berada disisi Cyra saat wanita itu kembali teringat akan kejadian dimana dirinya keguguran. Lelaki itu tak pernah absen untuk sekedar menghibur Cyra, sampai ia sengaja menjadwalkan hari liburnya untuk pergi berlibur berdua dengan Cyra.Lagipula, Alvon benar. Cyra tidak boleh terlalu memikirkan sesuatu yang sudah Tuhan ambil. Ia harus percaya dan yakin bahwa akan ada hikmah dibalik semua ini."Hei."Cyra tersentak kaget. Namun kemudian ia tersenyum saat sebuah tangan melingkar diperutnya, ditambah lagi sebuah kecupan singkat dari sang empu pada pipi kanan nya.Tangan putih nan halus milik Cyra mengusap tangan Alvon perlahan. Alvon menikmati. Dengan nyaman ia menyimpan dagu nya pada bahu Cyra. Menghirup dalam aroma tubuh wanita itu."Tadi mama menghubungiku, kita di undang untuk m
Read more
Part 35
Alvon tampak menyandarkan punggungnya pada dinding samping pintu kamar mandi rumah kedua orangtua nya. Sudah beberapa menit yang lalu Cyra belum juga keluar dari dalam kamar mandi. Entah apa yang menggambarkan perasaan Alvon saat ini, yang jelas ia sangat deg-degan.Ceklek!Alvon berkesiap saat mendengar pintu kamar mandi dibuka dari dalam. Wajah pucat Cyra nampak dihadapan Alvon ketika wanita itu sudah sepenuhnya keluar dari kamar mandi."Bagaimana?" Cicit Alvon pelan. Mata elang nya menatap dalam mata sendu Cyra. Kedua tangan nya kini meremas lengan Cyra dengan lembut.Cyra menggeleng, ia tiba-tiba saja menunduk.Alvon menghembuskan nafas nya pelan. Matanya melirik sebuah benda kecil berukuran panjang yang dipegang oleh Cyra."Tidak apa-apa." Alvon membawa Cyra kedalam dekapan nya, "Mungkin Tuhan belum--""Aku positif." Bisik Cyra didepan telinga
Read more
Part 36
Berita tentang kehamilan Cyra sudah terdengar di telinga teman-teman Alvon. Mereka ikut senang. Apalagi Mindy--istri Rezka, ia senang sekaligus merasa iri karena dirinya belum di beri kepercayaan untuk memiliki buah hati."tidak papa, nanti dirumah kita buat lagi." bisik Rezka kepada Mindy yang saat ini berada di rengkuhan nya. Mindy mencubit gemas paha Rezka ketika melihat suami nya itu tersenyum nakal karna bermaksud menggoda nya.Di ruangan yang cukup luas ini, mereka sedang berkumpul. Tepat nya di kediaman Alvon dan Cyra. Sudah hampir lima belas menit mereka berempat berkumpul namun Roy tak kunjung juga datang."Roy dimana? Dia tidak kesini?" tanya Alvon."dia-""aku di sini."Yang sedang di bicarakan tiba-tiba saja datang. Namun, kali ini Roy tampak berbeda. Biasa nya setiap berkumpul dia akan selalu pergi sendiri, tapi kali ini ada seorang wanita yang menemani
Read more
Part 37
Cyra terbangun ketika merasakan ada sesuatu yang mengusik tidur nya. Benda kenyal dan lembut itu sejak tadi menari-nari diatas bibir nya hingga membuat bibirnya sedikit basah. Ia perlahan membuka mata dan terkejut saat melihat sang pelaku adalah suami nya sendiri."Al!" Cyra memukul lengan Alvon yang berada di sisi tubuh nya. Sementara Alvon hanya mengulum senyum tipis melihat wajah kesal sang istri."sudah pagi, bangun hm." kata Alvon."jam berapa?""setengah tujuh.""ha? Setengah tujuh? Yaampun Al, kamu harus ke kan-""sttt, tenang lah." Alvon tersenyum miring sambil mengelus pipi Cyra yang kini berada di kukungan nya."kamu harus ke kantor, nanti bisa terlambat."Alvon menguap sejenak, sebelum akhirnya mendekatkan wajahnya pada wajah Cyra. Cyra menahan nafas. Ia tahu apa yang akan Alvon lakukan selanjutnya."A
Read more
Part 38
Cyra melirik jam dinding di kamar nya yang menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Kantuk nya masih terjaga. Ia tidak bisa tidur. Lagipula Alvon juga belum pulang karena sekitar satu jam yang lalu Alvon menghubungi nya dan memberitahu jika ia akan lembur malam ini."huh Alvon lama sekali." kata nya sebal. Cyra pun beranjak untuk membuat teh hangat di dapur.  Sebenarnya Cyra bisa saja meminta tolong pada asisten rumah tangga nya untuk membuatkan, namun ia juga tau jika jam segini para asisten rumah tangga nya pasti sudah terlelap dan ia tidak mungkin membangunkan mereka hanya untuk membuatkan nya teh.Sesampai di dapur, Cyra mengambil sebuah gelas dan meletakkan nya di atas meja. Ia juga tak lupa mengambil sebuah tempat biasa menyimpan teh yang tertata di antara bahan-bahan dapur yang lain."yah habis." kata Cyra saat membuka penutup teh yang ternyata kosong.Cyra berinisiatif untuk mengambil st
Read more
Part 39
Alvon menatap sebuah undangan di tangan nya sambil tersenyum tipis. Ia salut pada Roy. Lelaki itu ternyata benar-benar serius dengan niat nya yang akan menikahi Luna. Alvon fikir Roy hanya bercanda."Al."Alvon tersadar dari dunia nya saat mendengar suara sang istri. Ia melempar senyuman lembut sambil menepuk kedua paha nya bermaksud mengode Cyra supaya duduk disana.Cyra menggeleng sambil terkekeh geli dan terus berjalan untuk duduk diatas sofa ruangan kerja Alvon. Alvon mendesah kecewa lalu ikut duduk di samping Cyra."Itu apa?" tanya Alvon, melihat sesuatu yang di bawa oleh Cyra."Mangga, kamu mau?"Alvon mengangguk dan membuka mulutnya. Cyra lantas tersenyum kemudian menyuapkan potongan mangga itu kedalam mulut Alvon."Manis." Alvon tersenyum, "Seperti mu."Cyra tersipu mendengar gombalan receh dari Alvon."S
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status