All Chapters of Marry My Maid: Chapter 21 - Chapter 30
52 Chapters
Part 20
Pagi ini Cyra tampak bersiap untuk menghadiri acara pernikahan Rezka dan Mindy bersama dengan Alvon.Dalam balutan dress navy selutut tanpa lengan yang dikenakan nya, cyra tampak cantik berputar didepan kaca hias. Makeup nya terkesan natural. Rambut sepunggung nya sengaja ia gerai, membuat kesan tersendiri bagi Cyra.Dress yang dikenakan oleh Cyra merupakan dress yang dibelikan oleh Alvon. Tidak ada angin, tidak ada hujan, pria itu tiba-tiba saja memberikan sebuah paper bag berisi dress untuknya. Dan tentu saja Cyra menyukainya."Cyra?"Cyra spontan memutar tubuh nya, menghadap sosok pria yang mengenakan jas yang warna nya senada dengan dress yang dikenakan nya."Al." Cyra tersenyum pada Alvon.Alvon tak kalah menarik dari Cyra. Pria itu terlihat sangat tampan dengan setelan jas navy nya deng
Read more
Part 21
Acara pernikahan Rezka dan Mindy selesai tepat pada pukul tujuh malam. Alvon pamit pada keluarga besar Rezka untuk pulang. Dan kini, Alvon dan Cyra sudah berada di dalam mobil dengan Alvon yang perlahan melajukan mobilnya."Kamu ingin membeli sesuatu dulu?" Tanya Alvon."memang nya boleh kalau jika mampir sebentar ke suatu tempat?""Tentu.""Aku ingin sekali makan nasi goreng di depan sana.""Dimana?""Ada didepan, kau terus saja menjalankan mobilnya. Nanti akan ada kedai nasi goreng dengan nama 'pak Adhi' di depan nya."Alvon mengangguk kemudian menambah kecepatan mobilnya. Seketika matanya menyipit kala tidak lama kemudian ia menemukan sebuah kedai dengan spanduk bertuliskan 'Nasi Goreng Pak Adhi'.Mungkin itu.Dengan perlahan Alvon pun menepikan mobilnya di depan kedai yang tampak ramai tersebut.
Read more
Part 22
Dibawah sinar mentari pagi yang menelisik masuk melalui jendela kamar mewah tersebut, pria tampan dengan balutan baju tidur nya terlihat nyaman mengusapi perut wanita yang masih terlelap di sebelah nya.Mata sang wanita perlahan mengerjap, hingga kemudian terbuka. Kedua nya saling pandang dan melempar senyum."Selamat pagi." Ujar Alvon dengan nada serak dan senyuman tipis nya."selamat pagi. Kamu sudah bangun sejak tadi?""Seperti yang kamu lihat."Cyra tersenyum. Lantas, ia melirik kebawah yang dimana Alvon masih setia mengusap lembut perutnya disana.Astaga, mengapa Alvon begitu sangat manis? Kenapa tidak sejak dulu saja sifat Alvon seperti ini padanya?"Kapan dia akan lahir?" Tanya Alvon."Masih lama Al. Kamu sudah tidak sabar?""Tentu. Aku berharap dia laki-laki. Nanti akan ku ajak bermain bola setiap hari."
Read more
Part 23
Tok! Tok! Tok!Alvon masih setia berkutat pada laptop dan seakan tidak mendengar suara ketukan pada pintu ruangan nya.Tok! Tok! Tok!Sekali lagi suara ketukan pintu itu terdengar. Alvon melirik kearah pintu sekilas, kemudian kembali menatap layar laptopnya."Masuk!" Ujar nya kemudian.Hingga tidak lama setelah nya, pintu ruangan Alvon terbuka menampilkan sosok wanita berbaju longgar dengan perut yang sedikit menonjol."Al."Seakan mengenali suara sang pemilik, Alvon segera mengalihkan pandangannya. Mata lelaki itu sedikit melebar, tentu saja terkejut melihat kehadiran sang istri yang sudah ada didepan mata."Kamu kenapa kemari?" Tanya Alvon seraya bangkit dan berjalan menghampiri Cyra."Tidak boleh?"Alvon menghela nafas, kemudian menuntun Cyra untuk duduk di sofa."Bukan begi
Read more
Part 24
Kepulangan Alvon dan Cyra malam ini di kejutkan oleh kehadiran mobil sang mama yang sudah terparkir indah di dalam garasi."Loh, di dalam ada mama Al?" Tanya Cyra."Mungkin iya, tumben si mama."Alvon membukakan pintu mobil untuk Cyra dan segera menggandeng wanita itu masuk kedalam rumah."Assalamualaikum." Ujar kedua nya."Wa'alaikumsalam. Akhirnya kalian pulang juga."Benar. Itu suara Revani. Namun, Revani tidak sendiri melainkan dengan seorang gadis kecil berumur tiga tahun yang berada di gendongan nya."Loh, Fasha!" Pekik Alvon begitu senang akan kehadiran sang keponakan.Gadis cantik bernama Fasha itu pun tak kalah antusias melihat sosok Alvon. Dengan senyuman lebar yang menghiasi bibir mungilnya, Fasha merentangkan kedua tangannya di depan Alvon mengisyaratkan supaya Alvon untuk segera menggendong nya.Tent
Read more
Part 25
Mobil yang dikendarai oleh Alvon melaju meninggalkan pekarangan rumah mewah nya untuk menuju ke kantor.Usai sampai di kantor, Alvon segera keluar dari mobil dan bergegas masuk kedalam.Sesekali Alvon hanya menampilkan senyum tipisnya menanggapi beberapa karyawan yang menyapa nya."Alvon!"Alvon menghela nafas panjang. Suara itu lagi."Selamat pagi!" Lucia bergelayut manja di lengan kekar Alvon. Alvon menyingkirkan tangan Lucia sedikit kasar."Tidak usah mengganggu ku, bisa?"Lucia menggeleng cepat, "Tidak bisa." Ujar nya santai."Ck, berhenti mengganggu ku!"Selepas mengucapkan itu Alvon kembali melanjutkan langkah nya. Namun, Lucia segera mencekal lengan nya yang lagi-lagi dihempaskan secara kasar oleh Alvon."Apa perlu aku panggilkan security?"Lucia membuka mulutny
Read more
Part 26
Revani keluar dari mobil nya dengan berderai air mata. Mendengar kabar dari pembantu Cyra tadi membuat Revani segera melesat mendatangi kantor suaminya.Usai sampai didepan ruangan sang suami, dengan terburu-buru Revani langsung membuka pintu ruangan.Pergerakan Revani seketika terhenti. Betapa terkejutnya ia ketika melihat sosok yang ia khawatir kan tengah mengobrol dengan papa nya sendiri."Alvon? Kamu tidak apa-apa nak?" Airmata Revani kembali menetes, diusap nya lembut kedua bahu Alvon oleh nya."Mama." Kaget Alvon."Mama kenapa menangis? Ada apa mah?" Tanya Tian pada istri nya itu.Di situ, Revani mulai menceritakan semua nya. Dari mulai pembantu Cyra yang memberitahu bahwa Alvon kecelakaan, sampai dirinya bisa berada disini."Kecelakaan?" Tanya Alvon dan Tian bersamaan."Astaga mah, sejak tadi pun Alvon bersama papa disini.
Read more
Part 27
DOR!Suara tembakan seketika terdengar membuat Alvon dan yang lain terkejut bukan main."Jangan bergerak!"Alvon dan Lucia refleks mengangkat tangan nya ke udara, seraya membalikkan tubuh secara bersamaan ke belakang.Polisi. Lucia melotot terkejut. Bukan kah ia sudah mengatakan pada Alvon untuk tidak memberitahu atau bahkan membawa polisi? Sial!Mata Lucia memicing dimana tempat Cyra di ikat. Matanya menangkap pisau yang tadi dipegang oleh anak buah nya kini tergeletak di lantai. Ia beralih menatap beberapa anak buah nya yang ternyata sudah di tahan oleh polisi.Lucia melirik polisi itu yang hendak berjalan kearahnya. Mengambil ancang-ancang, lantas Lucia segera berlari mengambil pisau itu dan menempatkan di leher Cyra."CYRA!" Pekik Alvon terkejut. Kekhawatiran jelas terlihat diwajah lelaki itu."SELANGKAH KALIAN MENDEK
Read more
Part 28
"BOHONG! DOKTER ITU PASTI BOHONG! Hiks, hiks...""Sttt, Cyra.." Alvon kembali menjatuhkan airmata nya. Ia menarik tubuh mungil itu kedalam dekapan, mengusap rambut dan punggung nya yang bergetar secara bergantian.Sungguh, melihat keadaan Cyra seperti ini sama saja membuatnya merasa benar-benar bersalah di masalalu. Seandainya waktu itu ia tidak melakukan kesalahan yang membuat Cyra hamil, pasti Cyra tidak akan seperti ini.Alvon merasa dirinya berdosa besar telah menyakiti sosok polos nan baik seperti Cyra. Disaat dirinya membentak, marah, atau bahkan memukul, Cyra tetap saja perhatian padanya."Al.." Cyra melepas pelukan. Sesegera mungkin Alvon menghapus airmata nya. Ia tidak ingin terlihat lemah dihadapan Cyra. Ia tidak ingin terlihat rapuh dihadapan Cyra. Karna bagaimana pun, ia harus tetap tegar demi Cyra."Iya sayang? Kenapa hm?"Alvon memegang lembut
Read more
Part 29
09.00 a.m"Ra, bagaimana pun caranya kamu harus tetap ikhlas. Jangan keseringan menangis, perhatikan juga kondisi kamu." Mindy, wanita itu menatap iba kearah Cyra yang sejak tadi terdiam di samping nya. Sementara diatas sofa, Alvon, Rezka, dan juga Roy hanya menyaksikan kedua wanita itu berbincang dibrankar."Sulit Dy, sulit sekali bagi aku mengikhlaskan semua ini."Mindy lantas mengusap bahu Cyra sambil mengulas senyum tipis, "Tidak ada yang sulit selama kamu mau berusaha untuk ikhlas. Kamu dan Alvon masih punya kesempatan untuk memiliki anak lagi Ra, jangan menyerah.""Tapi-""Alvon juga sedih melihat kondisi kamu yang seperti ini. Melamun, tidak mau makan, dan terus berdiam diri."Mendengar itu, sontak saja Cyra langsung mengalihkan pandangannya pada Alvon yang ternyata tengah menatapnya.Benar. Tatapan lelaki it
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status