Semua Bab Pengantin Pengganti: Bab 21 - Bab 30
99 Bab
Bimbang
Farhan dan Jack rapat bersama, saat rapat berlangsung mereka hanya saling tatap seolah oleh sedang berbicara melalui mata hingga akhirnya rapat dibubarkan oleh Farhan. Saat semua anggota rapat telah keluar hingga hanya ada Farhan dan Jack. Lalu Farhan menghampiri Jack yang masih terduduk di kursinya, Farhan bermaksud untuk berbicara dengan Jack agar aku bisa denganya kembali seperti dulu.  "Jack, ada yang ingin aku katakan padamu," ucap Farhan yang sudah tidak bisa membendung perasaanya. "Katakanlahh," jawab Jack dengan santainya. "Aku akan membawa Luna pulang bersamaku, aku tidak bisa berpisah darinya," ucap Farhan sambil melonggarkan dasinya. "Tidak bisa!!! Luna tidak boleh pergi dari rumahku," Jack membantah permintaan Farhan. "Luna adalah istriku, kenapa kau melarang aku bersama istriku sendiri jika kau kakak yang baik pasti kau akan merelakan adikmu dengan
Baca selengkapnya
Kebimbangan melandaku
Saat aku sedang duduk di kursi sofa, tiba tiba ada seseorang yang membuka pintu tanpa permisi dan ternyata orang itu adalah Farhan. Dengan gagahnya ia berjalan menuju arahku dan duduk di sebelahku. "Kau berdandan secantik ini hanya untuk menyambut kedatanganku sayang?" tanya Farhan dengan percaya dirinya.  "Luna berdandan cantik malam ini bukan untuk menyambut kedatanganmu tetapi untuk makan malam diluar denganku," ucap Jack yang tiba tiba muncul dengan tampilan rapih. Aku hanya diam saja mendengar mereka saling bersaut sautan.  "Sepertinya aku datang diwaktu yang tepat, tunggu apa lagi ayo kita pergi sekarang," ucap Farhan dengan semangatnya sambil menggandeng tanganku. "Siapa yang mengajakmu? Sebaiknya kau pulang saja dari pada nanti merusak suasana makan malam kami," ucap Jack. "Jika kau tidak mau ya sudah, kau dirumah saja biar aku dan Luna yang
Baca selengkapnya
Kakak ipar
Mengingat situasi bahwa sekarang kami sedang makan malam diluar, jika aku menceritakan semua kejadian saat tadi siang aku takut Farhan akan naik darah ditempat umum, sebaiknya aku ajak mereka untuk pulang dan membicarakan kejadian tadi siang dirumah saja.  "Sekarang kita  habiskan dulu makanan kita lalu kita bicarakan masalah tadi dirumah saja jangan di tempat umum," ucapku. "Baiklah, ayo kita makan dulu," ucap Jack yang sambil mengambil makanannya. "Tidak. Ayo kita pulang sekarang, aku sudah tidak sabar mendengar kejadian tadi siang," ucap Farhan yang membantah keinginan Jack untuk makan terlebih dahulu. "Kita sudah memesannya, sayang jika tidak dimakan," ceramahku pada Jack dan Farhan. "Ya sudah mari kita makan abis itu kita pulang," jawab Farhan. "Ehemmm," respon Jack. Lalu kita bertiga menyantap daging yang sudah aku dan Far
Baca selengkapnya
Usaha yang sia sia
Jack hanya terdiam mendengar ucapan Farhan, lalu ia meninggalkan Farhan begitu saja. Farhan langsung berjalan menuju dapur untuk menemuiku yang sedang membuat sarapan. "Hay sayang, kau belum selesai membuat sarapan kah?" tanya Farhan sambil memeluk tubuhku dari belakang."Ehh sudah, hanya saja aku sedang membuatkan jus untuk kita.""Akan aku membantumu," kata Farhan."Tidak usah, biar aku saja. Hanya membuat jus aku bisa kok." "Sayang, kau jangan sampai capek. Ingat kondisi tubuhmu, semakin cepat pulih itu semakin baik untuk kita." "Kita?" tanyaku dengan heran. "Iya, apa kau sudah lupa dengan apa yang kita bicarakan tadi saat di atas ranjang? Sepertinya aku harus membawaku ke kamar lagi untuk mengingatkanmu dengan suatu hal yang tadi," ucap Farhan sambil memeluk tubuhku dari belakang dan nada bicaranya sudah mulai berbeda, suara beratnya aku sangat paham sekali kalau dia sedang b
Baca selengkapnya
Rencana yang gagal
Farhan datang kerumah Jack sambil membawakan makanan, sungguh sangat kebetulan karena tadinya kami akan memesan makanan cepat saji. Jack langsung menyambut kedatangan Farhan saat ia melihat membawa makanan. "Kau datang di waktu yang tepat adik ipar," ucap Jack. "Adik ipar? Kau sudah mengakuiku sebagai adik iparmu?" tanya Farhan. "Ohh ya adik ipar, sekarang sudah ganti menjadi adik ipar. Caramu mengambil hati kakak ipar memang jago. Kau datang disaat yang tepat dan membawa sesuatu yang tepat juga," ucap Jack dengan memuji Farhan. "Aku bawakan makanan hanya untuk Luna, jika kau lapar kau bisa memakan makanan yang ada di depanmu itu," ucap Farhan. "Kemarilah, sebaiknya kau mencicipinya dahulu baru kau boleh berkata kata." "Apakah ini kau yang memasaknya?" tanya Farhan pada Jack. "Itu aku yang membuatnya, tadi siang aku belajar m
Baca selengkapnya
Suami idaman
Di pagi hari, saat aku sedang membereskan kamar tidur. Farhan menanyakan tentang bagaimana bisa aku dan Jack menjadi kakak beradik karena dia sendiri masih belum percaya. Yang itu atrinya papa juga mempunyai seorang anak laki laki yaitu Jack."Luna, aku mau menanyakan suatu hal padamu,"ucap Farhan dengan agak ragu."Katakan saja." "Luna, dari dulu kau tidak pernah bertemu dengan Jack dan juga orang tuamu tidak pernah menceritakan hal ini kepadamu, apa kau percaya bahwa kau dan Jack adalah kakak adik sungguhan?" Selidik Farhan.  "Aku juga bingung, jika Jack adalah benar kakakku kenapa sedari dulu aku tidak pernah dipertemukan dengannya, ibuku tidak pernah menceritakan tentang masalah ini padaku," jawabku yang juga ikut bingung. "Bagaimana jika kita pergi ke rumah kakek Jack untuk menanyakan tentang hal ini, hanya dia kunci dari semua ini," usul Farhan. "Tadinya aku ingin menanyakan
Baca selengkapnya
Masakan surga
Austin memperkenalkan koki yang dibawanya kepadaku, dan juga Austin membawa semua bahan untuk memasak satu mobil penuh. Aku sungguh kagum atas semua perhatian Farhan padaku. "Nona Luna, perkenalkan beliau adalah koki ternama di hotel Griya Tawang, beliau juga mempunyai sertifikat khusus tidak semua koki bisa memilikinya," ucap Austin dengan memperkenalkan sang koki padaku. "Hotel Griya Tawang? Senang bisa bertemu dengan anda," ucapku dengan menyunggingkan senyuman dan sangat terkesan karena ia bekerja di hotel Griya Tawang yang sangat elit dan pastinya nama hotel tersebut sudah terdengar diseluruh pelosok dunia. "Suatu kehormat bisa bertemu dengan istri tuan Farhan," ucap sang koki tersebut. "Austin, apakah setelah ini kau akan kembali ke kantor?" tanyaku. "Tidak, saya tetap disini untuk menjaga nona Luna hingga proses memasak selesai."  "Farhan bagaiman
Baca selengkapnya
Entah siapa yang bodoh
Keesokan harinya,  papa datang kerumah Jack bersama istrinya. Papa menanyakan apa maksud dari hubunganku dengan jack, tidak heran karena beritanya memang sudah menyebar akupun sudah bisa menduganya siapa dalang di balik semua ini, sudah pasti kak Cherry yang memberitahu kepada Caroline. Aku menjelaskan semua yang terjadi, tetapi papa tidak mempercayaiku. Caroline tampak panik lalu ia langsung membujuk papa agar dia tidak termakan dengan omonganku."Itu semua pasti akal akalanmu dengan si Jack, iya kan?" Bentak Caroline padaku. Caroline adalah istri papa yang sekarang yang sekaligus dia adalah mama tiriku.  "Aku punya buktinya kok," ucapku. "Luna, kamu kenapa bisa melakukan ini? Jangan membuat nama papa tercoreng lagi karena ulahmu," ucap papa. "Papa harus percaya pada Luna semua ada buktinya kok," aku terus meyakinkan papa agar dia bisa percaya padaku.&nb
Baca selengkapnya
Munculnya Alinda
Farhan kembali ke kamar untuk membangunkanku, tetapi sesampainya di kamar ia merubah niatnya yang tadinya akan membangunkanku jadi ia ikut berbaring di sebelahku sambil memeluku.  "Sayang, kau mau bangun tidak?" tanya Farhan sambil membenamkan wajahnya ke tubuhku. "Emm," aku langsung terbangun karena ulah Farhan padaku. "Sayang aku ingin..." Farhan mengeluarkan jurus nada manjanya yang selalu membuatku tidak pernah bisa menolaknya. "Badanku rasanya cape sekali setelah seharian merenovasi rumah aku masih ingin istirahat," kataku sambil masih memejamkan mata. "Emang kamu tau aku mau apa?" tanya Farhan. "Memangnya apa?" kataku sambil membuka mataku dan langsung memandangi Farhan dengan tatapan bertanya. "Aku mau tidur disini bareng kamu sambil memelukmu sayang, apa kamu memikirkan hal yang lain?" "Ti-tidak," jawabku
Baca selengkapnya
Dibalik seorang Farhan
Saat aku sedang berdua dengan Farhan, aku membicarakan tentang aku dan Jack. Karena Jack masih tidur jadi aku membicarakannya dengan Farhan saja. Aku mengatakan kepadanya bahwa papa datang dan ia meminta penjelasan dan bukti yang kuat mengenai hubunganku dengan Jack."Sayang ada satu hal yang aku ingin katakan padamu," ucapku dengan lirih."Katakan saja, jangan sungkan sungkan kepada suami sendiri," kata Farhan dengan santai."Papa sudah dengar tentang hubunganku dengan Jack, dan ia tidak percaya tentang kebenaran ini.""Lalu?" tanya Farhan yang masih santai saja."Ia menginginkan bukti dan juga saksi mata, aku bingung harus bagaimana.""Jika itu keinginnya, kita buktikan saja. Kau tidak usah takut sayang, biar aku yang menghadapinya, seorang Charlie tidak akan bisa berdisi dengan tegak sampai saat ini jika bukan dari uluran tanganku.""Tetapi papa meminta waktu satu bulan untuk aku membuktikanya, sedangkan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status