Lahat ng Kabanata ng Gairah Cinta Berselimut Takdir: Kabanata 61 - Kabanata 70
194 Kabanata
Bab 60 Tarantella Napoletana
Musik tarantella napoletana khas Italia masih menggema seantero ruangan lantai dua kediaman Old Master Lucas. Beberapa pasang pria dan wanita sedang asyik menggerakkan kaki dengan begitu energik seraya tertawa gembira penuh sukacita. Sementara Bella dan Glenn kini juga sudah berada di antara mereka, di tengah ruangan."Apa kau sudah siap?" tanya Glenn dengan senyuman menawan.Bella mengangguk dan tersenyum cerah. Glenn melipat lengan dan langsung disambut dengan jemari lentik Bella yang melingkar indah di lengan bagian dalamnya. Mereka berputar dan menggerakkan kaki mengikuti irama musik dengan tempo yang cukup tinggi."Apakah kau tahu asal dari tarian tarantella ini?" Glenn bertanya di sela-sela kegiatan mereka menari."Tidak, tetapi aku sungguh menyukainya. Ternyata ini begitu menyenangkan!" Bella tertawa renyah seraya berputar-putar dan menggerakkan kakinya. Sementara Glenn ikut menarik sudut bibirnya tersenyum karena melihat wajah ceria gadis itu. "Ja
Magbasa pa
Bab 61 Cerita Emma
Emma memasukkan beberapa ons buah anggur ke dalam wadah styrofoam yang nantinya akan dilapisi plastik transparan dan dijajahkan ke market-market terdekat. Sebuah senyuman manis tidak ada hentinya terbit dan menyinari bibir mungil gadis tersebut. Wajahnya berbinar cerah seolah akan menyilaukan siapa pun yang melihatnya.Sementara tidak jauh dari Emma berada, terdapat seorang pria berusia lima puluhan bertubuh tinggi dan kekar, diam-diam mengamati Emma yang tengah tersenyum-senyum sendiri. Dia adalah Ayah kandung Emma—Jackson yang lebih sering dipanggil Jack—yang sedang memindahkan beberapa kotak kayu berisi pesanan buah-buah apel ke dalam mobil pick up."Aku takut gigimu akan mengering jika kau terus tersenyum dan tertawa sendiri seperti itu," sahut Jack dengan beberapa tumpukan kotak kayu di kedua tangannya. Namun, Emma tidak menanggapi dan justru melamun sendiri. Gadis itu tidak menyadari jika Jack sedang menyindirnya. Sementara Jackson yang m
Magbasa pa
Bab 62 Gondola
Berbagai macam hidangan lezat yang berasal dari mahakarya koki yang tidak diragukan lagi kualitasnya kini telah tertata rapi di atas meja. Sebuah meja makan dengan ukuran cukup besar dan mewah itu telah terduduk Bella, Glenn, Master Lucas, dan juga Madam Cecile yang akan menikmati makan malam bersama.Dengan gaya elegan, Bella mengambil kain serbet dan menaruhnya di pangkuan. Jemari lentiknya kemudian mengambil garpu di tangan kiri dan pisau di tangan kanan. Gadis itu memilih ratatouille sebagai hidangan makan malamnya. Sementara Glenn memilih sup a l'oignon kesukaannya.Suasana hening menyergap ruang makan sekitar dua puluh menit sebelum akhirnya mereka semua telah menyelesaikan kegiatan makan sembari membersihkan mulut dengan serbet dengan kedua tangan."Apakah kau menyukai hidangannya, Bella sayang?" Madam Cecile tersenyum ramah.Bella mengangguk dengan wajah ceria, "Ya, aku menyukainya, Mom. Makanannya sungguh lezat sampai-sampai aku ingin berkenalan
Magbasa pa
Bab 63 Album Foto
Madam Cecile dan Bella kini tengah duduk bersebelahan di permukaan sofa berbulu lembut dengan sebuah album foto yang menjadi pusat perhatian di antara keduanya. Dua wanita cantik tersebut sibuk melihat-lihat setiap lembar foto yang tersusun rapi di dalamnya. Sedangkan di ujung sana, seorang pria justru sedang duduk menyendiri dengan wajah ditekuk kala mendengar tawa menggema dari dua wanita itu. Dia adalah Glenn yang sedang dilingkupi aura kekesalan. Bagaimana tidak? Mereka kini tengah melihat foto-foto pertumbuhannya dari masa bayi, anak-anak, remaja, hingga dewasa.Dengan tatapan tajam dan aura suram yang begitu kentara, Glenn menatap Ibu dan kekasihnya dari kejauhan. Namun, tetap saja tidak mampu menghentikan kegiatan menyenangkan yang dilakukan oleh dua wanita cantik tersebut. Membuat ekspresi dingin Glenn menjadi semakin dingin dan siap disandingkan dengan beruang kutub.Lembar buku halaman pertama telah dibuka oleh jemari lentik Madam Cecile, "Lihatl
Magbasa pa
Bab 64 Perisai (18+)
"Ya, bukankah sebelumnya kau begitu bersemangat untuk menertawakan foto-fotoku yang kau lihat?" ujar Glenn dengan wajah datar seraya mengingatkan kembali perihal album foto masa kecilnya.Bella merotasikan kedua mata, menghindar dari tatapan Glenn. Bagaimana gadis itu bisa melupakan jika telah berani menertawakan sosok pria gila yang tidak mungkin bisa ia hindari?"Astaga mengapa kau begitu pendendam, Glenn? Sifat seperti itu sungguh tidak cocok untukmu." Bella terkekeh kecil mencoba mencairkan suasana.Namun, Glenn justru beranjak dari tempatnya. Pria itu berjalan mendekat ke arah Bella. Sementara Bella mulai menelan ludah susah payah. Bulu roma gadis itu seketika bergidik ngeri dengan reflek memundurkan tubuh ke belakang."A-apa yang sedang kau lakukan, Glenn?""Menghukummu.""M-menghukumku?" Bola mata Bella membeliak."Ya, menghukummu dengan cara yang begitu manis dan tanpa ampun. Tidakkah kau menyukainya?" kata Glenn dengan tatapa
Magbasa pa
Bab 65 Cemburu
Bella tengah menuangkan teko listrik pemanas air yang telah berisi teh chamomile dengan asap yang mengepul ke dalam cangkir milik Emma. Gadis itu telah kembali ke Venesia setelah beberapa hari berada di London dan menginap di kediaman Old Master Lucas. Kini, Bella sedang berada di apartemen miliknya, ditemani Emma yang tengah berbaring di sofa sembari menonton televisi.Meletakkan cangkir berisi teh chamomile di atas meja, Bella menatap sahabatnya dengan lekat, "Sekarang katakan bagaimana bisa kau tiba-tiba berkencan dengannya, Emma? Apakah selama ini kau memang sengaja menyembunyikan hubunganmu dariku?" tanya Bella dengan memicingkan mata.Emma beranjak mendudukkan separuh tubuhnya untuk menyesap teh panas yang dibuatkan oleh Bella sebelum akhirnya mengulas senyum, "Semua terjadi begitu saja." Emma kemudian kembali merebahkan tubuh, "Aku sepertinya benar-benar menyukainya," gumam Emma yang tiba-tiba menutup wajahnya yang merona menggunakan bantal kecil sofa. Kini, gad
Magbasa pa
Bab 66 Sekaleng Soda
Bella dan Aaron kini tengah berjalan menghampiri Emma yang duduk sendiri di ruang make up untuk menunggu gilirannya syuting yang kebetulan dilakukan hari ini dan untuk terakhir kali. Emma memang sangat jarang melakukan pengambilan adegan di lokasi karena hanya mendapatkan peran sebagai figuran.Sementara senyuman Bella tiba-tiba terkembang dan menghiasi wajah cantiknya kala berjalan mendekat ke arah Emma. Bella benar-benar ingin menggoda sahabatnya. Kapan lagi ia bisa membalas Emma yang selama ini selalu berhasil menggodanya perihal membahas hubungannya dengan Glenn?"Hai, Emma!" sapa Bella yang membuat Emma seketika menoleh ke arahnya dan beranjak berdiri. Bella berpose setengah berbisik, "Aku membawakan seorang Pangeran untuk Putri Salju yang cantik sepertimu. Lihatlah! Dia begitu tampan dan pengertian dengan minuman yang ada di tangannya," bisiknya yang menyamakan Emma sebagai Putri Salju. Kebetulan, gadis berambut pendek dan cantik itu terlihat mirip dengan seorang
Magbasa pa
Bab 67 I Love You, Bestie!
Beberapa bulan kemudian di mana musim panas telah tiba. Hari ini adalah syuting terakhir film 'My Boss My Love' yang dilakukan di dalam ruang perkantoran. Film tersebut berakhir menjadi kisah yang bahagia. Dua orang musuh bebuyutan kala remaja yang ditakdirkan bertemu ketika dewasa dengan posisi sang wanita yang menjadi seorang sekretaris cantik dan sang pria yang menjadi Boss atasannya, telah berakhir menjadi sepasang kekasih.Bukankah kisah dalam film itu hampir serupa dengan kisah nyata Bella Marlene yang merupakan sang pemeran wanita? Bella berakhir menjalin cinta dengan pemeran utama pria yang diperankan oleh Glenn Lucas. Mereka kini juga menjadi sepasang kekasih yang berbahagia dan penuh akan gairah cinta.Sejak awal, Glenn memang selalu bersikap menyebalkan dan menggoda meskipun Bella selalu menolaknya. Namun, anehnya hanya pada Bella, pria itu melakukannya. Wanita lain ia perlakukan dengan cara yang berbeda dan begitu dingin. Tidak hanya itu, trauma dan ketakut
Magbasa pa
Bab 68 Kapal Pesiar
Bella berjalan di dermaga dengan sepatu hak tinggi berwarna hitam, gaun terusan berwarna krem sebawah lutut bermotif floral, topi pantai yang cukup lebar untuk bersembunyi dari sinar matahari yang cukup terik, dan juga kacamata hitam yang menutupi iris mata cokelatnya. Gadis itu melewati beberapa pria yang sedang duduk-duduk di tepi dermaga yang serempak memusatkan perhatian padanya. Mereka tidak bisa melepas pandangan dari wajah cantik Bella meskipun sedikit tertutup oleh kacamata hitam dan topi bundarnya. Bahkan, melihat rambut cokelatnya yang tergerai saja sudah begitu indah.Namun, Bella tetap berjalan dengan wajah tidak acuh dan sedikit angkuh diiringi dengan suara heels-nya yang terdengar mengetuk-ngetuk di sepanjang jalan dermaga. Deburan ombak yang menggulung laut dan embusan angin ikut membelai rambutnya ketika berjalan.Sebenarnya, Bella tidak ingin terlalu menarik perhatian dan berakhir pada mereka yang nantinya berjalan mendekat dan menggodanya
Magbasa pa
Bab 69 Pria Jahat
Beberapa wanita yang mengelilingi Glenn seketika mengernyit tidak suka karena kedatangan Bella. Padahal, mereka juga tahu siapa Bella dan Glenn yang terkenal sebagai pasangan viral dan sering muncul di televisi serta menjadi trending di media. Namun, tetap saja mereka ingin mencoba peruntungan. Sebab, tidak sedikit yang beranggapan jika Bella hanyalah seorang gadis biasa yang bukan siapa-siapa dan mendapat jackpot hingga dijuluki sebagai Cinderella Venesia.Di sisi lain, Bella benar-benar merasa tidak tahan lagi dan ingin mengusir mereka untuk pergi menjauh. Setidaknya mereka bisa bergoyang dan menunjukkan keseksian di tengah ruangan atau jika perlu mereka bisa pergi dan menceburkan diri di lautan. Hingga akhirnya, Bella memutuskan untuk menegakkan tubuh dan berjalan di hadapan Glenn. Tanpa sepatah kata, Bella tiba-tiba menghempaskan bokongnya di pangkuan Glenn, membuat pria dengan kacamata hitam itu menjadi sedikit terkejut dan melebarkan pupilnya d
Magbasa pa
PREV
1
...
56789
...
20
DMCA.com Protection Status