All Chapters of Gairah Cinta Berselimut Takdir: Chapter 51 - Chapter 60
194 Chapters
Bab 50 Poor Aurora
Seorang wanita berambut pirang kemerahan membuka kelopak mata secara perlahan. Kepalanya masih terasa pening. Namun, tangan dan kakinya terikat dengan tali. Wanita itu duduk di atas bangku dengan keadaan kedua tangan terikat ke belakang sandaran kursi serta kaki yang terikat di bawahnya. Sementara mulutnya ditutup oleh kain.Ya, wanita itu adalah Aurora. Kenapa Aurora diikat? Apakah ia sedang diculik? Wanita itu perlahan memandang ke sekeliling ruangan yang remang-remang, akibat pencahayaan yang begitu minim. Namun, masih ada cahaya lampu jalan yang masuk melalui ventilasi panjang, terlihat jauh karena luasnya ruangan itu.Tiba-tiba suara tapak sol sepatu terdengar menggema diikuti dengan decit pintu yang terbuka. Silau lampu jalanan membuat siluet tubuh seseorang di depannya terlihat jelas. Aurora membatin, 'Terlihat seperti seorang pria?'Namun, wajah pria itu menunduk, tidak terlihat jelas. Pria itu lantas kembali menutup pintu, tanpa menyalakan
Read more
Bab 51 Apartemen Glenn
Berita yang sedang viral semakin lama justru semakin menjadi trending di media. Semakin hari, merebaknya berita itu justru semakin menjadi. Tentu saja, itu semua berasal dari berita yang masih menggegerkan tentang pernikahan yang akan dilangsungkan selebriti terkenal kita di Venesia. Siapa lagi jika bukan Glenn Lucas dan Bella Marlene?  Bahkan, berita tersebut sampai mengalihkan berita hilangnya Aurora yang menjadi trending nomor dua. Ya, Aurora sampai saat ini masih belum ditemukan dan terus dicari. Tidak hanya orangtua artis tersebut yang berusaha mencari, Tuan Jhon juga dibuat pusing karena syuting terpaksa harus diundur. Sementara para penggemar Aurora terus saja meramaikan berita hilangnya wanita tersebut. Apakah itu hukuman yang pantas untuk Aurora? Di sisi lain, Bella yang kini sedang merebah santai di permukaan sofa apartemennya justru masih belum menyadari jika dirinya sebentar lagi akan segera menikah. Sebab, gadis itu juga masih tidak percaya dengan a
Read more
Bab 52 Berikan Dirimu, Bella! (18+)
"Sayangnya, waktuku cukup berharga untuk melakukan hal kekanakan seperti bermain rumah-rumahan denganmu, Bella." Glenn tersenyum menyeringai seraya menumpahkan cairan red wine tua koleksinya ke dalam sloki di atas meja."T-tapi mengapa? Apa kau sungguh akan menikah denganku? M-maksudnya, mengapa kau harus menikah denganku? Dan mengapa juga aku harus menikah denganmu?" cecar Bella dengan wajah serius.Menyesap wine secara perlahan, Glenn justru menampilkan seraut wajah tenang, "Sebab kau adalah milikku, Bella Marlene," ujarnya dengan mata biru serupa lautan di langit malam yang kelam, berbahaya, dan menghanyutkan.Bella bergeming sejenak untuk mencerna apa yang sedang terjadi. Namun, ia tidak dapat mengelak jika ia merasakan sebuah getaran kecil di hatinya. Jantungnya berdebar. Bella juga tidak bisa memungkiri jika Glenn yang selalu ada dan melindunginya, seolah pria itu memang dilahirkan sebagai perisai yang akan terus ada untuknya. "Apakah kau menyukaiku, Glenn
Read more
Bab 53 Kepingan Puzzle (18+)
"Aku menyukaimu. Tidak akan kubiarkan kau pergi ke mana pun. Sebab, kau adalah milikku dan akan selalu menjadi milikku," ujar seorang pria yang sedang merebahkan tubuh di samping gadis berambut cokelat yang tertidur pulas.Namun, tunggu sebentar! Kamar itu ... tidak terlihat seperti kamar apartemen milik Glenn. Sepasang pria dan wanita itu berada di atas dipan bergaya Eropa klasik zaman dulu yang sudah sangat jarang ditemui di abad ini. Di setiap sudut dipan terdapat tiang kayu mahoni yang terukir indah dan menjulang tinggi.Sementara di sekeliling kamar: terlihat setiap detail ukiran marmer bergaya Romawi, koleksi pedang yang berjejer dan tertata rapi, lukisan-lukisan Yunani Kuno yang menggantung, serta patung Armor terbuat dari emas yang menggambarkan seorang prajurit menunggang kuda juga ada di sana. Sang empu kamar itu tentu memiliki sense of beauty yang tinggi.Lalu, siapa dua insan yang kini tengah merebah di atas dipan abad pertengahan itu? Dengan rambut
Read more
Bab 54 Sesuatu Tentang Glenn? (18+)
Bella menyapukan jari telunjuknya pada punggung-punggung buku yang berbaris rapi di sebuah rak yang menjulang tinggi. Gadis itu sedang fokus mencari buku yang akan ia baca. Sebuah bangunan perpustakaan bernuansa Eropa klasik zaman dulu yang dilengkapi ukiran-ukiran lukisan Romawi di langit-langit bagian atapnya, kini tengah melingkupi Bella. Ya, gadis itu sedang berada di sebuah toko buku sekaligus perpustakaan yang tidak jarang ia kunjungi—Libreria Lello.Namun, kini Bella tidak datang seorang diri. Seorang pria yang sedang bersandar pada rak buku seraya menyilangkan kedua tangan di depan dada juga sedang menemaninya. Tentu saja pria tersebut adalah Glenn Lucas."Apa kau gemar membaca?" tanya Glenn masih pada posisinya yang bersandar dan menatap Bella."Ya, aku menyukainya. Apa aku tidak terlihat suka membaca buku?" tanya Bella masih dengan menyapukan jemarinya."Ehm, ya," jawab Glenn singkat."Apakah karena wajahku yang cantik
Read more
Bab 55 Mystery
Meja kayu mahoni berbentuk bundar dan berukuran cukup besar yang terletak di lantai dua Libreria Lello, tengah menjadi tempat bagi Bella dan Glenn untuk membaca buku bersama. Beberapa puluh menit telah terlewati. Rasa kantuk mulai menyerang kala Bella menghabiskan hampir seperempat halaman buku yang ia baca.Menoleh ke samping, Bella mendapati Glenn yang sedang serius dengan buku yang ada di tangannya. Anehnya, dalam keadaan fokus dan diam mematung seperti itu, Glenn tetap terlihat menawan, bagaikan sebuah lukisan. Bella tidak dapat menampik jika pesona Glenn Lucas memang tidak terbantahkan. Gadis itu berpikir jika Tuhan terkadang tidak adil karena telah memberikannya wajah yang begitu rupawan ditambah kekayaan yang mungkin tidak bisa Bella bayangkan. Namun, sungguh adakah makhluk sesempurna itu? Ah! Bella hampir melupakan jika sikap pria arogan itu begitu menyebalkan."Aku baru tahu jika kau juga menyukai bacaan semacam itu, Glenn," celetuk Bella yang mem
Read more
Bab 56 Apa Yang Kau Lakukan, Glenn?
Bella menyembulkan kepala cantiknya keluar dari dalam air saat sudah berada di tepi kolam. Gadis itu sedang berenang di kolam renang indoor apartemen super mewah Royal Luc Penthouse dengan atap kaca yang sangat tinggi dan barisan pohon palem lengkap dengan koral layaknya pantai sungguhan.Dengan bikini sexy berwarna hitam yang melekat di tubuhnya serta rambut tergerai yang basah, Bella menaiki tangga di pinggiran kolam untuk keluar dari kolam tersebut. Gadis itu berjalan dengan tubuh basahnya menuju kursi berjemur.Jemari lentik Bella kemudian menyambar sebuah handuk di punggung kursi berjemur di mana terdapat seorang gadis bertubuh mungil yang juga sedang bersantai di sana. Dia adalah Emma yang sedang merebahkan tubuh di kursi tersebut dengan bikini merahnya."Apa kau sungguh tidak ingin berenang, Emma?" tanya Bella seraya mengeringkan rambut dengan handuk di kedua tangan.Emma sedikit beranjak untuk setengah duduk kemudian menikmati orange juice sembari
Read more
Bab 57 Teka-teki
"Apa yang sedang kau lakukan, Glenn?"Seorang pria berpakaian serba hitam yang sedang menadahkan pistol dan seorang pria dalam posisi jatuh terduduk itu menoleh bersamaan ke arah Bella. Ekspresi dingin tercetak jelas di raut wajah Glenn yang sedang membawa pistol, membuat siapapun yang kini melihatnya tanpa sadar bergidik ngeri entah mengapa. Sementara Aaron mulai beranjak berdiri, "Kau juga berada di sini, Bella? Tidak ada apa-apa. Hanya sebuah kesalahpahaman kecil saja," ujar Aaron yang berusaha menenangkan Bella seraya membersihkan celana dan jas hitamnya dari rumput yang menempel.Glenn yang sedang menadahkan pistol menghela napas panjang sebelum memasukkan kembali pistol tersebut ke dalam saku jasnya dengan santai. Pria itu kemudian berjalan ke arah Bella dan membawa gadis itu pergi. Menyisakan Emma dan Aaron yang masih berdiri di sudut taman."Apa kau sungguh tidak apa-apa, Aaron? Apakah ada yang terluka? Sudut bibirmu tampaknya b
Read more
Bab 58 Double Couple
Emma yang duduk di dalam mobil Aaron sedang berusaha menenangkan debaran jantungnya sendiri. Gadis itu takut jika Aaron yang duduk di sebelahnya mampu mendengar suara detak jantung yang menurutnya terlalu kuat karena organ itu sedang memompa darah ke seluruh tubuh lebih cepat. Kini, Emma hanya mengarahkan wajahnya menatap keluar jendela mobil. Bahkan, kepala dan leher gadis itu juga terlihat kaku menatap ke jendela itu, tidak bergerak sedikit pun. Emma benar-benar menghindari untuk bertatapan dengan Aaron. Sungguh gadis mungil yang begitu polos!  Sementara Aaron yang merasakan kecanggungan Emma hanya tersenyum kecil kala melihat tingkah gadis itu, "Kurasa lehermu akan sakit jika kau terus melihat ke arah sana," celetuk Aaron yang membuat Emma terkesiap. "Ah, maaf. Aku hanya sedang menikmati pemandangan musim semi," kilah Emma dengan memalsukan senyuman. Terang saja Emma merasa tidak nyaman. Sebab, gadis itu masih mengingat dengan jelas momen keti
Read more
Bab 59 Gary Tsu?
Green Hill, London; Kediaman Old Master Lucas.Bella memasuki sebuah mansion mewah kediaman Old Master Lucas dengan perasaan gugup dan berdebar. Ya, sesuai dengan reputasinya yang selalu disamakan dengan anggota keluarga kerajaan, semua yang terlihat di sekeliling Bella saat ini memang benar-benar tampak seperti sebuah istana megah yang sering terlihat dalam negeri dongeng.Pandangan gadis itu seolah tidak dapat berhenti mengedar untuk mengagumi setiap interior elegan klasik yang melekat begitu kental pada bangunan tersebut, pigura-pigura dengan lukisan abad pertengahan bernilai tinggi yang tampak menghiasi sepanjang dinding, serta sofa beledu merah yang juga hampir memenuhi lantai bawah dengan sebuah meja melingkar mewah.Kini, Bella dan Glenn sedang berjalan menuju lantai dua mansion. Dengan setelan jas kelabu yang membungkus tubuhnya yang sempurna, Glenn melipat sebelah lengan untuk mempersilakan jemari lentik Bella melingkar indah di sana. Sedangkan dengan b
Read more
PREV
1
...
45678
...
20
DMCA.com Protection Status