Semua Bab Pelampiasan: Bab 31 - Bab 40
91 Bab
Chapter 31. Luka sungguhan
 Malam ini Maggie tidak pulang ke rumah Nelvan karena sebuah urusan mendesak yang harus di lakukan di tempat lain, hal itu membuat Linda merasa lebih lega sehingga ia bisa tidur di kamarnya yang sudah di siapkan di rumah Nelvan tanpa harus satu kamar dengan lelaki itu lagi.Linda tidak bisa terus menerus menjadi boneka yang di mainkan oleh Nelvan setiap malam, dengan lelah Linda membaringkan tubuhnya, matanya baru saja terpejam saat pintu yang tertutup terbuka dengan kasar sampai Linda terlonjak kaget.Terlihat Hans berdiri di depan pintu kamar Linda, tadinya Linda pikir yang membuka kamar itu adalah Nelvan tapi rupanya bukan, Linda langsung berdiri melihat Hans yang berwajah panik.“Ada apa, Hans?” tanya Linda.“Bantu aku” jawab Hans.“Bantu? Apa yang bisa aku lakukan?” tanya Linda.“Nelvan sedang dalam kondisi kritis dan penjaga tidak ada yang bisa membantuku jadi bantu aku merawat Nel
Baca selengkapnya
Chapter 32. Sedikit perubahan
Sudah sangat larut malam ketika Nelvan kembali membuka matanya, sepertinya ia tidak jadi mati karena ulah Bella, Nelvan bersyukur ia menyadari perbuatan Bella sebelum cairan infus yang sudah tercampur sesuatu memasuki tubuhnya.Saat akan bergerak Nelvan di kejutkan dengan posisi Linda yang tidur dengan posisi duduk tepat di sampingnya, pergerakan Nelvan berhenti karena tiba-tiba saja ia tidak tega membangunkan Linda.Gadis itu pasti sangat lelah setiap hari harus mematuhi perintahnya bahkan melakukan pekerjaan di luar pekerjaaan sebagai Maid. Ponsel yang terletak tak jauh dari Nelvan berbaring saat ini di ambil, terlihat sebuah pesan dari Hans.[“Linda Akan menjagamu di saat aku mengurus Romy, selagi Linda menjagamu tolong jangan repotkan dia dengan perintahmu”], tulis Hans pada pesan yang ia kirimkan untuk Nelvan.Di letakkan kembali ponsel itu ke tempat semula, tatapan Nelvan melihat ke arah Linda yang terpejam. Sebenarnya ada perasaan tidak
Baca selengkapnya
Chapter 33. Karena wanita
Maggie datang ke ruang rawat Nelvan yang kala itu kebetulan Linda sedang menyuapi Nelvan sehingga terlihat di mata Maggie jika kedua orang itu adalah pasangan yang sangat penuh cinta, padahal Linda melakukan hal itu karena permintaan Nelvan yang berpura-pura manja karena tau Maggie akan datang. “Sekarang aku sudah tidak perlu menghawatirkanmu,” ucap Maggie sembari berjalan mendekat, “aku baru saja pergi beberapa jam tapi kau sudah seperti ini, kemana penjagaan yang sering mengikutimu sampai mereka membiarkanmu terluka seperti ini?” lanjutnya. Nelvan menghela nafas rendah, Maggie bilang tidak akan khawatir tapi kata-kata yang di ucapkan justru adalah sebaliknya. “Anggap saja aku sedang sial” jawab Nelvan ketus, Linda menatap Nelvan heran, kenapa dengan ibunya sendiri Nelvan berbicara seperti itu?. “Aku permisi, sepertinya kalian butuh berbicara berdua” sela Linda, namun Nelvan mencekal tangan gadis itu agar tidak pergi kemana-mana. “Tetaplah di
Baca selengkapnya
Chapter 34. Sakit
Hujan di musim semi adalah hal biasa, mobil BMW hitam melaju membelah jalanan kota di sore hari sebelum akhirnya mobil tersebut berbelok ke dalam sebuah rumah yang memiliki gerbang tinggi dan pekarangan yang sangat luas. Karena kekeras kepalaan Nelvan akhirnya lelaki itu kini memilih di rawat di rumah, Linda dan Hans duduk di kursi depan sebelum mobil benar-benar berhenti. Hans buru-buru turun dari mobil untuk membantu Nelvan tapi lelaki itu menolak, “Apa ibuku ada di rumah?” tanya Nelvan. “Aku sudah memastikan ibumu sedang pergi ke Washington tadi siang ...,” jawab Hans. Nelvan keluar dari mobil tanpa bantuan, Linda tidak berniat membantu karena sebelumnya Nelvan telah menolak bantuan dari Hans, dengan langkah pelan sepasang kaki Nelvan berjalan masuk ke dalam rumah. Dua orang kini juga berjalan di belakang Nelvan, “Apa menurutmu dia kekanakan?” tanya Hans. Linda menoleh, “Sedikit.” Jawabnya, lalu menatap Nelvan yang sekarang sudah du
Baca selengkapnya
Chapter 35. Ketulusan
Aku minta maaf soal bab yang dobel kemarin. Aku udah perbaiki dan mungkin menunggu waktu 2/3 hari dari pusat.Sebagai ucapan maaf karena bab nya banyak yang dobel, jadi khusus hari ini aku akan update banyak chapter sekaligus. Aku gak ada niat mau kasih dobel, jadi semoga dengan update banyak kalian gak marah sama aku.Selamat menikmati karya Silan kembali (⌒▽⌒)____ Beberapa tahun sebelumnya.Kala itu usia Nelvan baru dua puluh tahun ketika ia bersama teman-teman yang lain berpisah dalam perjalanan pulang kerumah masing-masing, waktu telah menunjukkan pukul 07.00Pm tapi matahari masih bersinar terang seperti siang hari saat musim panas telah tiba.“Kamu akan pulang?”. Nelvan menoleh mencari sumber suara yang berbicara padanya, terlihat seorang gadis berjalan menghampiri dengan senyum cantik mengembang di bibir gadis itu.“Hm, kau dari mana?” tanya Nelvan balik, keduanya berjalan bersama ke arah y
Baca selengkapnya
Chapter 36. Sedikit perubahan
Chapter yang di buka menggunakan koin masih bisa kalian baca lagi, dan yang dobel bab semoga segera bisa kembali normal. ____“Tolong untuk beberapa hari selama luka Anda belum mengering jangan melakukan aktifitas berat, aku sarankan selama dua hari ke depan Anda juga jangan mandi tapi gunakan kain basah untuk membersihkan tubuh Anda jika memang Anda ingin,” seorang dokter mengganti perban di bagian sisi perut kanan Nelvan.“Apa lukanya terlalu dalam? Aku tidak merasakan sakit hanya terasa nyeri ketika bergerak,” ucap Nelvan.Dokter yang selesai mengganti perban mengemasi alat-alatnya kembali, “Hanya beberapa senti kedalam jadi wajar jika Anda merasa nyeri, namun sepertinya Anda adalah orang yang rajin olahraga jadi kemungkinan besar luka yang Anda terima di bagian sisi perut akan segera sembuh lebih cepat, saya sudah mengganti perbannya dan jika Anda butuh sesuatu silahkan panggil saya lagi, kalau begitu saya p
Baca selengkapnya
Chapter 37. Kebohongan Nelvan
Linda melihat ada sekitar tiga orang datang ke rumah Nelvan bersama Hans, tiga orang itu adalah Maid baru yang akan bekerja di rumah tersebut membantu Linda sehingga tak perlu bekerja sendirian lagi.“Mereka akan mulai hari ini?” tanya Linda berbisik pada Hans.“Tentu saja,” Hans menoleh ke arah Linda, “bukankah Nelvan sudah mengatakannya padamu?” tanya Hans balik.Benar, Linda hampir lupa jika ia harus terfokus untuk melayani Nelvan tanpa melakukan pekerjaan lain di rumah ini, namun masih ada yang Linda pikirkan sehingga ia menemui Nelvan yang sedang berada di ruang kerja.“Tuan Xander,”Nelvan menoleh, “Apa mereka sudah datang? Jika sudah kau bisa duduk dengan tenang,” Nelvan berucap sebelum kembali mengerjakan sesuatu di sebuah mac yang ada di meja.“Lalu aku kerja apa?” tanya Linda.Gerakan tangan Nelvan yang memencet tombol di papan keyboard berhenti, kepalan
Baca selengkapnya
Chapter 38. Persiapan ulang tahun
Linda keluar dari rumah Nelvan setelah meminta ijin untuk pulang, besok adalah ulang tahunnya dan seperti biasa Linda akan melakukan perayaan kecil bersama Mia dan Allexin. “Allexin, apa Mia sudah datang?” seru Linda memasuki rumah yang tidak begitu besar tempat ia tinggal bersama adiknya.Allexin berlari menghampiri Linda, “Kau sudah datang? Apa kamu bertemu Mia saat perjalanan kemari?” Allexin balik bertanya.Linda menggeleng, “Tunggu sebentar biar aku mengirimkan pesan untuk Mia, siapa tau dia sudah dalam perjalanan,” Allexin mengangguk melihat Linda yang saat ini sudah memegang ponselnya.“Aku sudah menyiapkan bahan untuk membuat kue, dari pada membeli aku lebih suka kue buatanmu jadi sembari menunggu Mia datang bagaimana kalau kita membuat kuenya lebih dulu?” saran Allexin.“Okay,” Linda meletakan tas selempang ke kursi, pergi menuju dapur lalu memakai apron sebelum mengambil te
Baca selengkapnya
Chapter 39. Perayaan sederhana
Malam hari telah tiba, kue buatan Linda juga telah selesai di hias sedangkan Allexin dan Mia juga sudah mendekorasi rumah Linda dengan sederhana. Mereka bertiga berfoto bersama dengan Linda yang membawa kue ulang tahunnya.Lagu ucapan selamat ulang tahun dengan riang Allexin dan Mia nyanyikan, sebuh topi kerucut masing-masing mereka kenakan, Linda memejamkan matanya mengucapkan harapan di usia baru yang ke dua puluh tahun ini lalu kedua kelopak matanya terbuka sebelum meniup lilin yang tertancap di kue.“Aku punya hadiah spesial untukmu,” Mia mengambil sebuah kotak dari paper bag yang dia sembunyikan di kamar Allexin.“Aku tidak melihatmu datang dengan membawa benda ini tadi.” Jawab Linda menerima hadiah dari sahabatnya. Mia mengode Allexin, “Aku menyembunyikannya di kamar adikmu,” kata Mia.Tidak mau kalah dengan Mia, Allexin juga memberikan hadiah untuk Linda, “Ini hadiah ulang tahunmu dari adik nakal satu-satun
Baca selengkapnya
Chapter 40. Wanitaku?
 Seperti sebuah mimpi yang terasa aneh, tadi pagi Linda baru keluar dari rumahnya lalu tiba-tiba saja Nelvan menjemputnya tanpa meminta bantuan Hans, sebentar lagi pesawat yang ia tumpangi akan mendarat.Linda menoleh ke arah Nelvan yang sedang sibuk membuka layar tab, saat Nelvan mengatakan akan membawanya ikut serta ke Seattle, lelaki itu langsung menuju ke bandara tanpa membuat Linda menyiapkan sesuatu jadi saat ini yang ia bawa adalah hadiah yang di berikan oleh Hans dan Mia semalam.“Tuan Xander, aku—““Kau tenang saja, semua kebutuhanmu telah di siapkan jika itu yang kau takutkan karena tidak sempat bersiap-siap,” sahut Nelvan tanpa menatap Linda, Nelvan yang masih melihat ke layar Tab lantas melanjutkan, “ingatlah untuk tidak memanggilku Tuan Xander untuk sementara waktu, cukup kau hilangkan kalimat formal yang sering kamu ucapkan denganku.” Katanya.Tak ada kalimat keluar dari bibir Lind
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status