All Chapters of The Anaxtra : Petualangan di Pulau yang Hilang: Chapter 51 - Chapter 60
91 Chapters
BAB 51
Suara ketukan menyela pembicarakan mereka, lalu dari pintu yang terbuka keluar seorang pengawal yang langsung berkata,"Tuan-tuan, mari ikut denganku" kata penjaga sambil merentangkan tangan kanannya untuk mempersilahkan mereka jalan.Tanpa pikir panjang, Anaxtra langsung berjalan mengikuti perintah pengawal itu yang diikuti Peter dan Lilia.Penjaga membawa mereka keruang pertemuan utama Sludge City.Di ruang itu telah duduk Lord Zack diatas singgahsananya, sementara di tiap sisi kanan dan kiri duduk juga dua orang laki-laki yang sudah dipastikan merupakan para petinggi Sludge City.Sabrina juga ada di antara mereka, namun dia hanya berdiri menghadap Lord Zack.Sabrina menoleh begitu rombongan Anaxtra masuk."Ayah, mereka sudah datang" kata Sabrina.Lord Zack hanya menggerakan kepalanya memberi isyarat.Sabrina membalikan badannya dan berkata kepada Anaxtra dan teman-temannya."Perkenalkan diri kalian"Dala
Read more
BAB 52
Anaxtra, Peter dan Lilia masuk ke dalam pesawat dengan ukuran besar yang mampu menampung 40 sampai 50 orang, pesawat ini mirip dengan helikopter Sikorsky, hanya sudah tidak menggunakan baling-baling. Meskipun pesawat ini memiliki daya tampung besar, namun Sabrina hanya membawa 20 perajurit di dalamnya, sementara dia sendiri bersama 9 prajurit lain menggunakan pesawat tunggal. Pesawat-pesawat itu berangkat dari hanggar Sludge City dan melaju dengan cepat menuju titik kordinat munculnya Snakehead. Jarak antara Prambanan dan Sludge City itu ratusan kilometer, bagaimana Monster Snakehead bisa berada di sini?", Ucap Peter. "Pada dasarnya, Channa Argus merupakan predator air tawar yang mampu bertahan lama di daratan, kalian harus ingat, sebelum pulau ini terkubur lumpur, ada sebuah sungai yang membentang anatara Jawa Tengah dan Jawa Timur". "Bengawan Solo". Gumam Lilia."Benar, dan tidak menutup kemungkinan Monster Snakehead banyak bersembunyi di
Read more
BAB 53
Dug ! Dug ! Dug !Terdengar beberapa kali suara benturan, lalu dari bawah tanah yang tiba-tiba retak muncul 7 monster snakehead yang langsung menyerang pesawat besar yang dinaiki Anaxtra dan rombongannya tadi.Hanya dalam hitungan detik, pesawat yang meiliki berat hampir 50 pound itu terbalik, para awak dan beberapa prajurit yang ada di dalam berhamburan keluar, namun seperti potongan daging kecil yang dilemparkan ke kolam yang berisi buaya lapar, para prajurit langsung di mangsa Snakehead tanpa tersisa.Tidak berhenti sampai disitu, begitu tidak ada lagi manusia yang dimangsa, snakehead kembali membenturkan kepalanya, sebagian ada yang mengibaskan ekornya menyerang badan pesawat yang sudah terbalik, pesawat itu layaknya bola yang direbutkan anak-anak, menjadi bilan-bulanan kesana kemari sebelum akhirnya meledak.Sabrina tercengang melihat pemandangan di depan matanya,"Josh, tarik semua pasukanmu kembali kesini" perintah Sabrina melalui alat komun
Read more
BAB 54
Seperti ikan-ikan kelaparan yang dilempari makanan, begitu 5 pesawat terbang rendah di atas mereka, Snake head saling lompat berlomba memangsa. Sabrina dan satu pesawat yang terbang paling depan lolos dari sergapan mereka, sementar 3 pesawat lain tak berdaya ketika sekelompok monster snakehead menerkam mereka dan memotong-motong bagian tubuh pesawat dan awaknya dengan gigi runcing mereka, ledakan kecil dari mesin pesawat yang hancur sama sekali tidak berarti bagi monster snake head.Pada saat bersamaan, dua pesawat lain menyusul di belakang, melihat jejadian di depan matanya, John yang berada di salah satu dari dua pesawat yang terbang dibelakang Sabrina segera memberi perintah."Tembakan misil kebagian bawah tubuh monster itu"Masing-masing dari pesawat yang dikendarai John dan rekannya menembakan dua misil sekaligus, 4 misil sejenis AIM-9 Sidewinder meluncur dengan cepat dan langsung menghancurkan tubuh 3 monster Snake head sekaligus. Sementara 1 misil lainnya
Read more
BAB 55
"Bagaimana dengan pesawatmu, John ?" tanya Sabrina yang dari tadi hanya mendengarkan. John mendesah, "sejujurnya situasiku sama dengan Max, sekarang aku hanya mengandalkanmu dan Paul untuk menyelesaikan misi ini menghabisi monster-monster itu" Sabrina menarik nafas, "aku juga sebenarnya tak yakin, tapi kita harus tetap mencobanya" Sesaat mereka saling diam dengan pikiran masing-masing. Lalu John kemudian berkata, "Titik lemah mereka berada di tubuh bagian bawah, jika dalam keadaan normal, sangat sulit untuk menyerang di titik itu, jika kita tetap memaksa, misil kita hanya akan sia-sia" "Apakah kau punya, ide ?" Tanya Sabrina bersemangat. "Aku dan Max akan memancing mereka melakukan gerakan yang membuka titik lemah mereka, aku akan terbang rendah ke arah mereka, dengan begitu, para monster yang agresif itu pasti akan melompat untuk mencoba memangsa kami, pada saat, kalian tembak sisi lemah mereka yang berada di tubuh bagian bawa
Read more
BAB 56
Sementara di sisi lain, Max melakukan hal yang sama dengan John, dia terbang rendah di atas 2 monster Snake head. Ketika pesawat Max tepat di atas kedua monster itu, secara bersamaan keduanya melakukan lompatan dan menerjang ke arah pesawat yang dikendarai Max. Dan... BOOOOOM !!! Dua misil berturut-turut dilepaskan oleh Paul dan mengenai keduanya, misil memang punya kelebihan penguncian targat, selama penembak telah mengunci target, misil dengan sendirinya akan mengejar target, selama target tidak melakukan gerakan ekstrim dan membuat pengalihan, maka misil dengan mudah akan mengenainya. Salah satu dari monster itu langsung hancur berkeping-keping, sementara monster lainnya hanya mengerang karna tembakan Paul hanya mengenai punggungnya yang dipenuhi duri-duri besar dan tajam "Sial, misil keduaku hanya mengenai punggungnya" teriak Paul dengan geram. Sementara dari jalur komunikasi lain tiba-tiba Sabrina memperingatkan. "
Read more
BAB 57
"bagaimana mungkin ?, ternyata kobaran api juga tak bisa membunuh monster sialan itu" kata Sabrina yang menyaksikan pesawat Paul menabrak Monster itu."bagaimana selanjutnya, tuan putri, apakah kita akan kembali dulu" kata Paul memberi saran."Itu sangat memalukan Paul, bagaimana aku menjelaskan kepada ayahku ? Hampir 30 orang perajurit Sludge City musnah dibantai monster Snake head, pengawalku sendiri hanya tersisi kau seorang""tapi kita tidak memeliki persenjataan yang cukup, masih ada dua monster di bawah sana, dan mereka sangat kuat, sementara misil yang tersisa hanya satu milikmu"Sabrina berpikir sejenak, menimbang yang baru saja di katakan John."Kita hancurkan dulu satu monsternya, sisanya kita pikirkan nanti, di jok belakang pesawatku ada senjata roket tangan, aku tak tau apakah bisa menghancurkannya, namun yang terpenting sekarang kita bunuh dulu salah satu monster itu"Mendengar ucapan Sabrina, semangat John kembali menyala setel
Read more
BAB 58
Sabrina hanya terpaku menyaksikan monster besar di depannya melompat ganas ke arahnya, meski dalam keseharian dia sosok yang tegas, kuat dan bahkan terlihat angkuh, namun di saat ini sisi wanitanya keluar. Dia tetap seorang perempuan yang membutuhkan perlindungan.Sabrina tidak mampu berfikir sama sekali, dia hanya bisa pasrah jika Snake head akan segera memangsanya, namun detik berikutnya ketika dia berfikir monster itu telah siap mencabik dengan gigi tajamnya, dia mendengar sebuah  pesawat menghampirinya."Peter, kau gantikan aku pegang kendalikan pesawat, aku akan melompat"Anaxtra dan Peter yang menaiki pesawat Max sudah berada di atas Sabrina, tanpa menunggu persetujaun dari Peter, Anaxtra langsung melompat ke bawah. Peter langsung maju ke depan menggantikan Anaxtra mengemudikan pesawat.Sementara Anaxtra yang telah mendarat di samping Sabrina langsung memeluk sabrina dan mendorongnya ke samping untuk menghindari terkaman Snake head, mereka bebe
Read more
BAB 59
Tebasan pedang Anaxtra menciptakan sayatan besar di leher Snake head. Meskipun Snakehead sendiri memiliki Zat Albumin yang mampu menutup lukanya dengan cepat, namun serangan Anaxtra yang mengenai titik lemahnya membuat snakehead menggelepar-gelepar meregang nyawa.Anaxtra melompat kembali ke sisi Sabrina yang masih terduduk menahan sakit, sementara Sabrina sendiri masih terkesima memyaksikan aksi heroik yang dilakukan Anaxtra, bahkan 30 prajuritnya mati sia-sia dibantai dengan mudah oleh monter itu.Belum selesai Sabrina memikirkan kejadian yang begitu cepat di depan matanya, tiba dia merasakan seseorang memeluk tubuhnya.Anaxtra memuluk tubuh Sabrina dan melompat ke atas pesawat Sabrina yang masih mengapung dibatas tak jauh dari mereka.Tubuh Sabrina melayang dalam dekapan erat Anaxtra,kemudian mereka mendarat tepat di atas pesawat milik Sabrina. Anaxtra mendudukan Sabrina di jok belakang, sementara dia sendiri duduk di bangku depan untuk mengemudi.
Read more
BAB 60
Anaxtra telah mendaratkan pesawatnya sejajar dengan pesawat John dan Peter, mesin pun telah dimatikan, namun Sabrina belum menyadari pesawatnya telah berhenti, tangannya masih melingkar erat di perut Anaxtra."Sabrina, bisakah kau melepaskan tanganmu ? aku sulit bernafas karna pelukanmu" Ucap Anaxtra.Sabrina membuka matanya perlahan, begitu matanya terbuka, pemandanga yang pertama dia lihat adalah wajah Joh dan Peter yang menatap ke arahnya dengan sedikit tersipu.Sesaat Sabrina terlihat gugup, dia melepaskan pelukannya dengan buru-buru.Beruntung pada saat bersamaan Lilia muncul dari tempat persembunyiannya dan menghampiri mereka. Sabrina berhasil keluar dari situasi yang canggung itu."Hebat, Semua monster berhasil kalian musnahkan" kata Lilia begitu sampai di depan mereka.Sabrina turun dari pesawatnya, begitupun Anaxtra."Apakah kau baik-baik saja, Sabrina" tanya Anaxtra kemudian.Sabrina melambaikan tangannya seraya berka
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status