All Chapters of Milky Legends: Chapter 201 - Chapter 210
232 Chapters
Chapter 197 : Planet Mardes
Saat lepas landas, “Kalau begitu mari kita ke Planet Mardes.” Ujar Saito dengan nada datar. “Baik Kapten.” Jawab Wally tampak mempersiapkan instrumen. Mereka mulai memasuki wormhole. Beberapa waktu kemudian, mereka tiba di sistem Bintang Mardes. Diketahui bintang Planet Mardes merupakan Bintang Katai Merah dengan diameter sekitar 350.000 km. Bintang ini memiliki 6 planet yang mengelilinginya. Tiga planet diantaranya merupakan planet layak huni. “Sungguh menarik sistem bintang ini.” Saito. “Iya. Namun, Radiasi bintang induk planet ini 10x lebih kuat dari Bintang katai kuning pada sistem Tata Surya Asgardian." “Sekarang berapa jarak kita dengan Planet Mardes?” Saito. “Jarak kita dengan mereka sekitar 60 AU (sekitar 8.975.880.000 km).” Wally. “Mari kita instal alat ini.” Ujar Saito sembari menunjukkan sebuah alat yang akan dipasangkan pada pesawat. “Persiapan dimulai...” Wally mulai mengetik koding. Setelah
Read more
Chapter 198 : Mari kita culik!
“(Aku harus cari cara lain untuk bertemu penyusup itu).” Gumam Yenny sembari duduk terdiam dengan memejamkan mata. Ekspresinya terlihat sangat datar. Kembali ke dalam hutan Maxar, “Ini sungguh menyenangkan... Aku tak menyangka, para robot-robot ini mudah tertular virus...” Ujar Wally sembari menuju ke kastil istana. “Jangan lengah. Petinggi mereka masih belum muncul. Mungkin saja, mereka sudah menyiapkan beberapa perangkap untuk menangkap kita. “Tenang saja..” Ujar Wally dengan senyuman menyeringai. Saat Wally tersenyum, dia tampak lengah. Di saat bersamaan, dia langsung terperangkap pada sebuah jaring yang tiba-tiba muncul (Mirip kayak jaring penangkap saat berburu hewan dihutan). “Kan sudah kubilang... Jangan lengah!” Saito. “Oya... Oya... Sepertinya kita sudah menangkap seekor mangsa.” Reni. “Tentu dong... Jebakanku pasti akan selalu berhasil.” Mifa. Namun, apa yang ditangkap mereka hanya sebuah boneka robot tanpa in
Read more
Chapter 199 : Tersadar...
Setelah meninggal Planet Mardes dan berada di luar angkasa, Wally langsung menyerahkan sebuah surat gulungan kepadanya. “Master, mohon baca surat ini.” Wally. Tanpa ragu, Jenita langsung membuka surat gulungan tersebut. Dia tampak sangat terkejut ketika membaca tulisan alien tersebut. :v “Ini tidak mungkin... Selama ini, usahaku sia-sia.” Jenita mulai frustasi. Wally hanya bisa terdiam sembari menatapnya yang penuh dengan keputusasaan. “Maha Master menyuruh kami untuk mengantar Anda pulang. Sudah tidak ada gunanya Anda memata-matai kelompok Grand Master Zanuks.” Wally. “Tidak mungkin...” Jenita. Wally tampak mengetahui suasana atmosfernya dan memutuskan meninggalkannya. Robot ndut itu langsung kembali ke ruang kendali kapal untuk menemui Saito. “Bagaimana?” Saito. “Dia tampak sangat frustasi.” Wally. “Aku sepertinya merasakan hal yang buruk mungkin saja terjadi. Entah kenapa perasaan ini tidak enak.” Sai
Read more
Chapter 200 : Kenyataan Jenita & Persiapan Lanjutan
Di dalam ruang kerja Istana, “Aku yakin, ini menjadi beban yang selalu dia bawa. Dia juga pernah menduga bahwa semua itu perbuatan dari Grand Master Zanuks.” Maha Master. “Jadi misi setahun yang master berikan itu?” Saito. “Itu semua hanya settingan saja.” Maha Master. “...” Saito dan Wally langsung terdiam. “Aku sebenarnya sengaja bilang seperti itu karena Jenita sendiri yang meminta. Dan juga mungkin dia tidak percaya padaku.” Maha Master “Aku merasa ini bakal menjadi rumit.” “Iya. Padahal sudah kuperingatkan dia agar jangan mendekati Grand Master Zanuks. Meskipun dia terlihat orang baik, tapi dia sangat licik.” Maha Master. “Jadi, apa yang harus kita lakukan untuk Jenita.” Wally. “Untuk saat ini, kita biarkan saja dia untuk istirahat, setelah itu kita akan mengadakan rapat dengan kapten lain, membahas masalah Jenita. “Iya.” Jawab Saito. “Mungkin itu dulu. Kita akan bahas lebih lanjut pas rapat. Beristirahatlah dulu...” Ujar Maha Master dengan penuh perhatian. “Terimakasi
Read more
Chapter 201 : Kemunculan Pulau Misterius
Ops... Kita sudah terlalu maju dalam alur cerita... xD Kembali beberapa minggu yang lalu pasca Invansi Herby. Nina, Para Homies, Nijiro, Morine, Lerry bersama Poidon, dan Selon melanjutkan perjalanan mereka. Tampak dalam perjalanan Yurine sedang beristirahat. Kali ini mereka berada di dalam sebuah Kapal pesiar yang dibuat oleh Spirit Hakuna. Dengan pemandangan lautan dan langit yang indah, mereka mulai menikmati waktu santai. “Wah... nyamannya. Lerry, tolong kamu poleskan tabir surya.” Gumam Morine berbaring terbalik dengan santai dengan baju bikini. “Dengan senang hati.” Dengan tampang mesum si Elf bejat, terus meremas-remas bagian punggungnya. Di sisi lain, “Ah... Akang...” Nina terlihat sedang bermesraan dengan modus. “Waduh, kamu jangan elus-elus dong. Adick ku bangun ini.” Dengan tersipu malu, Nijiro berkata. “Ini lah hidup. Selama ini aku belum pernah pacaran.” Komentar Poidon saat melihat aksi icha-icha mereka. “
Read more
Chapter 202 : Kekacauan Pulau
Kembali ke Sebuah Pulau misterius tempat Nina berada, Yurine menerawang masa lalu dari tempat ini. Ini kejadiannya lebih tepat beberapa bulan yang lalu saat Kelompok Grand Master Zanuks bersama dengan Master Orion melakukan invansi... Salah satu pulau di suatu tempat, terlihat seorang Pria berkulit coklat, bertanduk putih, berambut putih, berpakaian minim (telanjang dada, hanya mengenakan celana panjang berwarna putih) dengan badan sebesar hulk sedang membantu para penduduk mereparasi kota. Salah seorang penduduk memberitahu... “Tuan, ini gawat! Kediaman Kerajaan Dragon Skyland diserang. Seseorang meminta Anda untuk segera kembali ke sana.” Ujar penduduk itu. Mendengar hal tersebut, pria itu langsung bertransformasi ke wujud naganya dan terbang. Namun, tanpa disangka itu adalah perangkap. Saat terbang, dia terkena jebakan dan terperangkap dalam sebuah sihir. Disana sudah ada sekelompok penyihir dan penjelajah angkasa yang menghampirinya. “Apa-apaan ini? Kenapa aku tidak bisa men
Read more
Chapter 203 : Lacrima Kristal
Kembali ke area pertarungan, “Size Manipulation : Area Shrinker Magic. Sekarang serang!” Setelah menyusutkan ukuran para monster, Morine langsung memerintahkan Homies Nina untuk menyerang. “Rasakan ini! Fire Style : Rain Fireball!” Sirius. “Thunder Release : Thunder Strike!” Rai. “Wind Release : Moon Cleave!” Windy. “Water Release : Water Slicer!” Shuu. Duar... Serangan para Homies cukup membuat ledakan yang lumayan. Mereka berhasil mengalahkan sebagian dari Monster Pakuya. “Clori, jangan jauh dariku!” Ujar Nijirou sembari meninju para monster tersebut. “Siap Master...” Clori. Di alam bawah sadar Nina, “Lacrima Kristal?” Nina tampak kebingungan. “Lacrima itu aku buat untuk tetap menjaga kesadaranku. Kalau kelima Lacrima itu hancur, aku tidak mampu menahan kekuatan ini lagi.” Ujar Grindrot sembari menahan rasa sakit. “Jadi apa yang harus lakukan?” Tanya Nina. “Pergilah menuju ke ruang bawah tanah. Disana ada jantungku. Hancurkanlah jantungku! Maka efek kutukan ini akan sege
Read more
Chapter 204 : Unison Raid Homies
Pada sisi yang berbeda, “Windi, bagaimana? Apakah kamu bisa mengalahkan mereka?” Tanya Sirius dengan bersemangat. “Ini sangat sulit. Sihir anginku tak bisa menebasnya. Sisiknya sangat tebal.” Windi. “Kalau begitu, gabungkan kekuatan kita, aku yakin serangan elemental intermediate bisa mengatasi monster-monster ini.” Ujar Sirius dengan percaya diri. Melihat ke PD-annya, Windi langsung mendekati Homie Matahari tersebut. “Sekarang, Sirius! Lakukan Combo sihir!” Windi. “Iya...” Respons Sirius. “Unison Raid : Scorch Storm!” Dengan kombinasi sihir Api dan Angin, membentuk sebuah Elemen baru yang bernama Elemen hangus. Serangan tersebut menciptakan Badai api yang sangat dahsyat hingga membuat daerah di sekitar mereka menjadi gosong. Beberapa waktu kemudian, “Kita berhasil mengalahkan semuanya.” Windi tampak gembira. “Iya... Itu berkat kombo sihir kita. Aku tak menyangka sihir anginmu bisa membuat serangan apiku meningkat berkali-kali lipat.” Sirius tampak terkesima. “Tentu, sihir an
Read more
Chapter 205 : Amukan Naga Glory Tanah
Di di dekat dungeon, “Akhirnya kita sudah sampai. Di sinilah, dungeon yang dimaksud Master Nina.” Windi. “Ini lebih mirip seperti reruntuhan daripada sebuah dungeon.” Morine. “Iya. Ini semua akibat guncangan dahsyat hingga meruntuhkannya.” Sirius berkomentar dengan tersenyum berkeringat. “Sudah tidak ada waktu lagi, mari kita masuk!” Yurine. “Ok!” Di tengah perjalanan dalam dungeon, “kira-kira butuh berapa lama sih kita bisa sampai? Kok dari tadi rasanya gak sampai-sampai ya?” Shuu melompat-lompat layaknya smile. “Entahlah. Aku merasa ini dungeon lebih mirip seperti labirin.” Rai. “Jangan kamu bilang kalau kita tersesat.” Shuu. “Tidak mungkin...” Rai. Di waktu yang bersamaan, mereka berjumpa dengan Morine dkk. “Shuu, Rai!” Panggil Morine dari kejauhan. “Master Morine.” Rai dan Shuu langsung menghampirinya. “Sedang ngapain kalian disini? Jalannya disitu loh!” Ujar Yurine sembari menunjuk arah sembari merangkul Lerry. “Tapi bukankah ini labirin.” Shuu. “Sepertinya ini per
Read more
Chapter 206 : Penyucian Hati dan Pikiran
“Tidak akan kubiarkan kau melakukan itu!” Teriak Nina dengan suara yang cukup keras. Perlahan demi perlahan Grindrot mulai ditelan oleh kegelapan. “Grindrot, sadarlah! Kamu jangan sampai tertelan oleh kegelapan!” Nina berusaha untuk menyadarkannya, namun efek dari kekuatan iblis misterius tersebut sangat kuat. “Tidak mungkin, tidak mungkin aku membunuh mereka.” Dengan perasaan syok dan penuh dengan rasa bersalah, Grindrot terus memikirkannya. “Bagus.... bentar lagi, sepenuhnya jiwa dan pikirannya akan menjadi milikku.” Ujar Iblis itu dengan gembira. Melihat hal tersebut, sejenak Nina termenung. Dia tampak menarik nafas dalam-dalam untuk menenangkan diri. Sejenak dia teringat akan sesuatu hal saat bertemu dengan seseorang sewaktu masih kecil. ::: FLASHBACK ::: “Nina Chan, kamu jangan lupa... Selalu pancarkan cinta kasih dalam pikiranmu. Aku yakin, semua bakal akan baik-baik saja.” Ujar seseorang dengan suara ibu-ibu yang sangat tenang. “Tapi, bagaimana caranya itu guru? Tidak mu
Read more
PREV
1
...
192021222324
DMCA.com Protection Status