Semua Bab Milky Legends: Bab 211 - Bab 220
232 Bab
Chapter 207 : Earth Homie dan Penyesalan Grindrot
“Apakah Nina sudah berhasil?” Morine tampak mulai bingung ketika ia melihat Nina tiba-tiba bangun dan dibawa Nijirou ke atas golem raksasa itu. “Sepertinya dia baru saja memulainya! Lihatlah! Dia sedang menarik Jiwa Iblis yang merasukinya.” Yurine. “Apa kita perlu menghampirinya?” Selon. “Tidak perlu, biarkan saja kita tetap disini dan lihat apa yang akan terjadi. Jika ada hal aneh yang terjadi, kita akan segera bertindak!” Poidon. Di atas golem raksasa tersebut, Nina langsung memancarkan manazone yang mengerikan. “Life or Die?” Dengan tatapan super seram, Nina langsung menggunakan sihir penarik jiwa. Seketika aura Nina menjadi sangat menyeramkan, tampak di belakangnya ada sesosok bayangan iblis kuno yang selama ini bersemayam di dalam tubuhnya. Iblis tersebut mulai ketakutan dan melemah. Nina perlahan mendekat. “(Apa-apaan ini kenapa kakiku juga ikut gemetar).” Nijirou juga tampak sedikit ketakutan. “Jangan mendekat! Siapa kau sebenarnya!?” Iblis tersebut terlihat berusaha unt
Baca selengkapnya
Chapter 208 : Desa Afrokata
Di dalam kamar kecil kapal, “Ada sesuatu hal yang ingin kuceritakan. Ini menyangkut waktu aku dikendalikan iblis. Aku merasa aku telah melakukan sebuah dosa yang tak terampuni. Di waktu kita pertama bertemu di alam bawah sadarku, aku sudah pernah bercerita bukan?” Grindrot. “Iya, aku sudah tahu kok.” Nina. “Aku merasa sangat menyesal.” Grindrot. “...” Nina terdiam dan mendengarkannya secara saksama. “Aku sungguh merasa menyesal. Andaikan saja waktu itu aku tidak terprovokasi, semua hal ini tidak akan terjadi.” Grindrot mulai meneteskan air matanya. “Itu memang benar. Setiap makhluk pasti pernah berbuat kesalahan. Aku juga pernah mengalaminya.” Dengan penuh perhatian, Nina berkata sembari memegang punggungnya. “Namun, bukankah kamu sudah bertemu dengan jiwa mereka. Mereka tidak menyalahkanmu. Justru mereka juga ikutan sedih kalau kamu terus berpikiran seperti ini.” Nina. “Tapi... Meskipun mereka bilang seperti itu, entah kenapa perasaanku masih belum tenang. Ada rasa penyesalan,
Baca selengkapnya
Chapter 209 : Rencana Jahat Tyho
Di sisi timur pulau Caraka, tampak suasana disana merupakan lahan hutan yang luas. Disana tampak banyak sekali hewan buas yang berkeliaran. “Di sini ada banyak hewan buas.” Lerry. “Tenang saja, mereka tidak bakal berani menyerang kita.” Poidon tampak percaya diri. “Iyalah, kan kamu naga. Semua makhluk di sini pasti takut samamu.” Ujar Lerry tersenyum berkeringat. “Tentu dong.” Poidon tampak bangga. Namun, kenyataannya malahan di dalam hutan, tampak ada banyak gerombolan Monster Pakuya yang berhamburan dimana-mana. Para monster tersebut tampak mengepung mereka berdua. “Waduh, apanya mereka takut, malahan kita dikepung ini.” Lerry. “Tenang saja, kamu tinggal gunakan sihirmu saja, aku yakin mereka bakal gak bisa melawan.” Poidon. “Iyalah (-_-)... Kalau begitu aku coba dulu. White Magic : Heavenly Kimochi!” Lerry menggunakan sihir bejatnya ke kerumunan monster pakuya. Seperti biasanya, para monster tersebut tampak mulai lengah dan menikmati kimochi yang dibuat olehnya. Melihat kead
Baca selengkapnya
Chapter 210 : Kristal Merah pembawa Petaka
Di sisi barat Pulau Caraka, Nijirou dan Nina menemukan seorang bocah yang penuh dengan luka. “Papa... Mama...” Ujar bocah malang dengan pakaian yang terlihat seperti pakaian budak yang compang-camping. “Bertahanlah dik. Kamu sudah baik-baik saja.” Ujar Nina sembari menggunakan sihir penyembuh padanya. “Anak ini sepertinya kabur dari suatu tempat. Lihatlah tubuhnya... Penuh dengan luka cambukan.” Nijirou. “Kita perlu menginterogasinya. Aku yakin ada sesuatu hal yang tak baik telah terjadi setelah Grindrot dikendalikan.” Nina. Beberapa waktu kemudian, bocah malang tersebut mulai pulih. “Apa yang telah kamu lakukan? Menjauhlah dariku!” Dengan perasaan waspada, bocah itu mulai menjaga jarak sembari menggenggam sebuah ranting kayu. “Jangan begitu dong... Kami bukan orang jahat kok.” Nijirou mendekatinya. Tanpa diduga, bocah itu mulai beraksi. Saat Nijirou hendak memegang kepalanya, bocah itu langsung menendang selangkangannya dengan kuat. ‘crack’... Terdengar suara telur retak. Ras
Baca selengkapnya
Chapter 211 : Amukan Iblis Ochochini
Di sisi utara pulau Caraca, Iblis dengan banyak kepala ular sedang mengamuk. Dengan ukuran bongsornya, dia menyapu lahan hutan hingga layu dengan racun mematikannya. “Sialan... Makhluk ini terlalu kuat. Ini diluar batas kemampuanku.” Morine berusaha menahan pancaran energi sihir dan raungannya yang begitu dahsyat. “Master...” Shuu tampak tidak tahan dan terpental. “Shuu!” Windi langsung menolong Shuu yang terpental dengan kemampuan manipulasi anginnya. “Apa yang harus kita lakukan?” Tanya Rai yang bertengger di dada Morine. “Kita harus menjauh dulu. Sebaiknya kita semua berkumpul terlebih dahulu.” Morine. “Baik, Master.” Jawab Clori yang kemudian terbang membawanya menjauh. Di atas langit, “Poidon San, coba lihat disana!” Ujar Lerry sambil menunjuk ke arah utara. Saat melihat, Poidon tampak terkejut. “Apa-apaan ini!? Bagaimana bisa Iblis Ochochini berada disini?” Poidon. “Iblis Ochochini?” Lerry. “Iya, tapi sekarang aku tidak ada waktu buat menjelaskan lebih rinci. Sekarang,
Baca selengkapnya
Chapter 212 : Kemunculan High Fusion Baru Nijirou
Kembali ke sisi utara pulau, “Lihat disana!” Poidon. “Nijirou?!” Lerry tampak kaget saat melihat wujudnya yang begitu besar. “Sebaiknya kita turun dulu.” Ujar Poidon sembari mendekat ke tanah. Lerry hanya mengikuti arahannya. “Lerry?” Panggil Yurine yang terkejut saat melihat mode awakennya. “Ini wujud awakenku. Aku hanya bisa menggunakan mode ini sementara waktu.” Lerry. “Sekarang waktu yang tepat. Kalian semua, seranglah monster itu secara bersamaan!” Morine tampak mulai kelelahan. “Siap.” Kemudian Lerry menghilang dan berada di atas langit sembari mengumpulkan energi sihir. “Kita tidak boleh diam saja, kita harus melakukan sesuatu.” Ujar Grindrot yang juga mulai beraksi. Poidon dan Selon mengikutinya. Di sisi lain, Nina tampak berbisik ke telinga Nijirou yang super duper gede. “Nijirou Kun, jangan buang waktumu, kalahkan makhluk itu segera!” Ujar Nina. “Siap Nina Chan. Aku akan segera mengalahkannya.” Nijirou tampak masuk ke mode serius. “Clone Element Form: 4 Power Clon
Baca selengkapnya
Chapter 213 : Serangan Penuh!
Kembali ke sisi utara Pulau Caraka, Lerry, Poidon, Selon, dan Grindrot tampak menghadapi serangan iblis tersebut. Di sisi lain, Nijirou (Bomba weed) mulai beraksi. “Bomba Weed Release : Bomba Spore, Bomba Tentacle Weed” Nijirou (Bomba Weed) menyebarkan spora dari tangannya ke arah iblis tersebut tersebut. Spora-spora tersebut terlihat memasuki bagian kulit dari iblis tersebut. Di sisi lain, Nijirou juga melancarkan serangan akar pengikat untuk mengunci pergerakan darinya. Iblis tersebut tampak meraung-raung dan semakin tidak terkendali. [DUAR...] Akar pengikat dan spora tanaman yang disebarkan Nijirou meledak dengan dahsyat. Ledakan tersebut berhasil membuat iblis itu terluka cukup parah. Tak hanya itu saja, seluruh tunas-tunas kecil yang berkeliaran disamping iblis tersebut musnah. “Bagus!” Morine tampak tersenyum. Namun, Iblis itu tampak kembali menggunakan regenerasinya. “Tidak Mungkin...” Nina (Erina) tampak kaget karena Enchanternya tidak memberikan efek yang berpengaruh. “Se
Baca selengkapnya
Chapter 214 : Laporan ke Herby
Di sisi barat pulau Caraka, Poidon, Selon, dan Grindrot tampak sedang mengangkut para penduduk lokal menuju desa dengan mode transformasi naganya. “Papa, Mama, bangunlah..” Rea tampak menangis sembari berusaha membangunkan kedua orangtuanya. “Bagaimana kondisi mereka?” Tanya Poidon sembari terbang. “Situasi cukup buruk.” Jawab Grindrot sembari terbang. “Kita butuh bantuan Nina San. Aku yakin dia pasti bisa menyembuhkan mereka.” Selon. Di sisi lain, Yurine yang sedang dalam perjalanan melihat para naga telah kembali. “Hey!!” Panggil Yurine dari kejauhan. Ketiga naga itu melihatnya dan langsung mendarat ke arahnya. “Bagaimana dengan evakuasi penduduknya?” Yurine. “Semua penduduk yang berhasil selamat sudah aman. Tapi kondisi mereka sangat buruk. Bisakah kamu memanggil Master Nina?” Poidon. Mendengar ujaran Poidon, Yurine sejenak terdiam. “... Sebenarnya Nina masih belum sadarkan diri.” Yurine. “Tapi selain dia, tidak ada orang lain yang bisa menggunakan sihir penyembuh.” Selon
Baca selengkapnya
Chapter 215 : Keajaiban Pulau
Di suatu tempat, Plasma Bot terlihat sedang menatap langit yang penuh dengan bintang. “Kenapa aku bisa disini?” Pikir plasma bot tampak bersedih. Di sana tampak Clori mendekatinya. “Halo, sedang apa kamu disini?” Ujar Clori yang menyahut. “Aku hanya sedang merenung.” Jawab Plasma Bot. “Apakah kamu merasa bimbang?” Clori. Plasma Bot hanya terdiam. “Aku yakin, kamu pasti khawatir kalau kamu bakal dimanfaatin oleh manusia bukan?” Ucap Clori. “Bagaimana kamu bisa tahu?” Plasma Bot. “Itu hal yang wajar. Terkadang aku juga bisa berpikir demikian. Terkadang aku juga sering ragu apakah Master hanya memanfaatin aku saja. Tapi apa yang kupikirkan sangat bertentangan dengan realita. Pada awalnya aku juga memikir bahwa semua manusia sama saja, sama-sama mementingkan diri sendiri dan bersikap egois demi memuaskan ambisinya. Tapi tidak semuanya seperti itu. Aku yakin, mungkin kamu sudah mengalami pengalaman buruk itu di masa lalu. Tapi aku hanya bisa memberikan saran padamu. Jika kamu ragu,
Baca selengkapnya
Chapter 216 : Minezone, Serangan Sergon
Sebelumnya, “Mantul Erina San!” Puji Nijirou yang mengacungkan jempolnya sembari tersenyum menyeringai. “Aku harap ini lebih baik.” Respons Erina. “Tentu.” Yurine. “Ngomong-ngomong sphere bot mana yang harus kami bawa?” Ria. “Ini dia...” Jawab Morine sembari menunjukkan Plasma Bot dan Kristal Bot (Dalam kondisi buruk). “Halo, perkenalkan saya Erina dan rekan saya Ria.” Erina langsung menghampiri Plasma Bot dan memperkenalkan dirinya. “Aku Plasma Bot, senang bertemu denganmu.” Plasma Bot menjawab. “Kalau begitu mari kita berangkat.” Ria. “Ya,” Erina. “Nina Chan, aku harap usahakan kamu jangan terlalu memaksakan diri lagi seperti itu. Jika Maha Master mengetahuinya, beliau bakal khawatir.” Erina. “Tenang saja, aku bakal baik-baik saja kok.” Nina. “Kalau begitu aku serahkan Nina pada kalian ya.” Erina. “Tenang saja, kami akan selalu menjaganya.” Yurine, Poidon, Selon, dan Grindrot serentak menjawabnya. “Kalau begitu, kami kembali. Sampai jumpa!!” Erina dan Ria langsung masuk
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
192021222324
DMCA.com Protection Status