All Chapters of Menjemput Bahagia (Dokter Tampan itu Bodyguardku): Chapter 11 - Chapter 20
38 Chapters
11. Naik Jabatan
(Author P.O.V)   Tersiarnya kabar tentang Badrun yang mengalami kecelakaan secara tidak wajar menjadi buah bibir di desa, itu karena Badrun sendiri yang menceritakannya kepada orang yang menemukannya di jalan setelah kejadian. Ada sebagian yang mengutuk kejadian itu, namun tidak sedikit yang merasa  bersyukur karena dia telah mendapatkan balasan atas kesewenang-wenangannya selama ini. Warga desa bertanya-tanya siapa pelaku yang membuat Badrun sampai harus melakukan operasi di kedua kakinya itu.  Sama dengan pemikiran warga lain, Ayuni pun merasa penasran. Dia sempat merasa curiga ketika teringat dengan kata-kata Jodi yang dia dengar ketika mengancam Badrun, mungkinkah ini ada hubungannya? Tapi bukankah Jodi bersamanya ketika kecelakaan itu terjadi. Tetapi dia menepis kembali prasangka itu, lagi pula dengann sikap dan kelakuan Badrun selama ini pasti tidak sedikit yang membencinya atau menaruh dendam padanya. Karena hari ini libur bekerj
Read more
12. Bram
(Author P.O.V)     Jodi berada di sebuah ruangan di klinik dia baru saja memeriksa seorang pasien, setelah pasien itu meninggalkan ruangannya, Jodi menoleh ke arah ponsel yang sejak tadi berdering. Dia membaca sebuah pesan di ponselnya lantas langsung menelpon seseorang. "Ada kabar apa?" tanyanya, tampak dia mendengarkan dengan serius penuturan seseorang di balik telpon. "Apa kau tahu alasannya? Mengapa secara tiba-tiba?"  Jodi kemudian bangkit dari kursinya, melangkah ke arah jendela dengan tetap ponsel di gengamannya, "Baiklah, secepatnya cari semua tentang masa lalunya itu. Dan satu lagi bawa ke hadapanku orang yang telah mengakibatkan Ayuni terkunci di gudang!" Ia lalu menutup ponselnya, sorot matanya yang tajam menjadi suram.   Yasmin dan Bu Ratih sedang berada di halaman rumah, tampak Yasmin sedang bermain bola karet sendiri. Kecuali di sekolah, dia memang sudah terbiasa bermain sendiri ketika di rumah. S
Read more
13. Unjuk Gigi
(Author P.O.V)   Jodi meninggalkan gudang dengan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia marah besar dengan Jefri yang mencoba mengancamnya menggunakan Ayuni. Dan satpam itu, sungguh pandai bersandiwara. "Jefri, aku tidak akan membiarkan ini. Kau berani menyeret Ayuni dalam perselisihan kita, jika begitu caranya akan aku tunjukan siapa aku sebenarnya," Jodi berbicara sendiri di balik kemudinya kilatan matanya menunjukan suatu kesungguhan dan kemarahan.  Dia tiba di sebuah gedung apartement di tengah kota, kemudian dia turun dari mobil dan masuk menuju lantai sepuluh. Dia mencoba menyingkarkan kemarahan yang ada dalam dirinya agar terlihat wajar. Setelah sampai di depan pintu yang di tuju dia mengetuk pintu, tak lama seseorang membukakan pintu untuknya. "Jodi! Sayaang kamu datang!" Pekik seorang wanita cantik menghambur memeluk Jodi, dia tampak menggunakan gaun tidur berbahan sutra yang sedikit memperlihatkan belahan dadanya,
Read more
14. Siapa Orang Itu?
(Authot P.O.V)     Bramantyo!!! Ayuni mengerutkan keningnya, seingatnya ibunya tidak pernah menyebut nama itu di depannya. Mungkinkah seperti dugaannya bahwa ibunya pernah bekerja dengan pemilik pabrik sebelumnya? Atau ini hanya sebuah kebetulan saja? Dia menutup laptopnya dan mencoba untuk tidak memikirkn segala hal yang menyangkut pemilik pabrik. Tugasnya hanya bekerja saat ini, dia kembali kepada pekerjaannya yang lain. Tiba-tiba dia menerima sebuah pesan di ponselnya, sebuah pesan tanpa nama. 'Aku akan menejemputmu nanti selepas kau bekerja.' Ayuni melihat riwayat pesannya yang terdahulu dan dia bisa mengetahui jika pesan itu berasal dari Jodi. Dia tersenyum simpul memikirkan perlakuan Jodi kepadanya, mereka menjadi dekat dan menjadi sepasang kekasih itu adalah hal yang menurut Ayuni sesuatu yang tidak pernah dia bayangkan tapi ini benar nyata. Tapi dia ragu apakah semua ini akan berjalan baik-baik saja? &
Read more
15. Aku Ayahnya!
(Author P.O.V)     "Bagaimana kau bisa tahu kalau dia pelakunya? Apakah orang itu kau?" Ayuni bertanya dengan menatap kedua manik cokelat Jodi. "Maksudmu?" Jodi tampak keheranan dengan pertanyaan Ayuni mencoba mencari tahu apa yang ada dalam pikiran Ayuni. "Beberapa hari yang lalu, dia meneleponku dan meminta maaf padaku awalnya aku tidak mengerti dengan maksudnya, dia mengakui jika dirinya adalah orang yang mengunciku di gudang atas perintah seseorang yang dia juga tidak mengenal orang yang memerintahkannya," Ayuni mengatakn dengan sedikit bergidik. "Lalu?" tanya Jodi penuh selidik. "Dia terdengar seperti sangat ketakutan, dia mengatakan sekelompok orang mengejarnya dan meminta padaku agar orang-orang itu tidak mengejar dan melukainya, dia melakukan itu hanya karena tergiur dengan uang yang di tawarkan padanya, untuk itu dia memohon agar aku mengatakan kepada orang yang mengejarnya untuk tidak berbuat sesuatu padanya
Read more
16. Maaf
(Author P.O.V)     "Aku Ayahnya!" Ungkapan Bram cukup membuat Jodi terkesiap, kata-kata yang tadi sudah ia siapkan untuk di lontarkan kepada Bram seketika hilang begitu saja. "Kau bisa mengerti bukan bagaimana kekhawatiran seorang ayah kepada putrinya?" kata Bram, yang membuyarkan sikap terpegun Jodi untuk beberapa saat. Jodi lalu memandang laki-laki itu kemudian mengatakan, "Apakah kau mengira dia akan senang menerima kehadiranmu secara tiba-tiba? Aku sedikit khawatir tentang itu." Jodi berpikir, Ayuni yang memiliki kepribadian cenderung tertutup tidak akan mudah menerima seseorang dalam hidupnya, terlebih lagi menerima kehadiran seseorang yang selama ini tidak diketahui namun memiliki peran penting atas hidupnya. Ayuni hanya mengetahui ayahnya telah tiada dan tentu hanya ada satu ayah dalam hidupnya. "Aku tidak akan memaksanya untuk menerimaku, aku memang bersalah telah menelantarkannya, aku hanya ingin meng
Read more
17. Mendapat Durian Runtuh
(Author P.O.V)     Ayuni mengerutkan kedua alisnya tidak mengerti dengan ucapan Jodi.  "Mengapa kakakmu melakukan itu padaku? Aku tidak mengenal dia," ucap Ayuni menatap Jodi dan menunggu penjelasannya.  Jodi menghela napasnya dengan berat kemudian dia berkata, "Aku dan dia selau berselisih terakhir dia ingin mencelakai aku dan sekarang kamu yang menjadi sasarannya karena dia tahu kamu seseorang yang berharga dalam hidupku," tuturnya. Ayuni terpegun sesaat mendengar penuturan Jodi, memikirkan seburuk apakah perselisihan itu hingga harus melibatkan orang luar ke dalam permasalahan mereka? Apa memang seperti itu drama konflik orang-orang kaya?  "Mencelakaimu bagaimana?" tanya Ayuni. "Nanti kau akan tahu, sekarang masuklah! Sudah waktunya untuk kau bekerja," titah Jodi. "Hm baiklah," jawab Ayuni. Dia pun akhirnya berpisah di depan gerbang pabrik dan melepaskan genggaman erat tangan Jodi yan
Read more
18. Gadis Bermata Setajam Elang
(Author P.O.V)     Tatapan gadis itu sedikit membuat Ayuni gamang, "Iya, aku Ayuni!" jawabnya. Gadis itu beralih menatap Jodi kemudian turun pada tangan mereka yang bertaut saling menggenggam. Ayuni yang melihat pandangan itu segera hendak melepaskan gengaman tangannya, namun Jodi mencegahnya dengan mengeratkan genggaman itu. "Kamu siapa?" tanya Jodi.  "Aku Tania, putri Bramantyo!" jawab gadis itu. "O-oh kau putrinya Pak Bram, hallo apa kabar?" sahut Ayuni. Tania menyunggingkan bibirnya, "Kabarku buruk, hariku menjadi buruk karena mengharuskanku bertemu denganmu," jawabnya. Jodi sudah bisa memahami situasi, Tania yang nampak tak senang dengan kakak tirinya, Ayuni.  "Ada perlu apa?" tanya Jodi. "Aku hanya ingin melihat wanita yang tidak tahu malu ini, bagaimana apa kau senang sudah mendapatkan warisanmu?" ucap Tania dengan sinis. Ayuni merasa tidak nyaman denga situasi
Read more
19. Mengungkap Fakta
(Author P.O.V)     Heru berjalan dengan cepat menuju ruangan di mana Ayuni berada, dia bisa tahu akan terjadi keributan besar dilihat dari gelagat Tania.  "Tok...tok.tok... "Maaf mengganggu Bu!" sapa Heru. "Tidak apa-apa, ada apa Pak Heru?" balas Ayuni, menghentikan gerakan jari jemarinya yang sedang menari lincah di keyboard laptopnya. "Ada Nona Tania di depan, dia menunggumu di sana sekarang," jawab Heru. "A-ah iya," Ayuni menjawab dengan sedikit terbata, perasaannya menjadi tidak karuan. 'Bukankah dia mengatakan akan datang lagi besok? Mengapa sekarang dia sudah datang lagi?' batin Ayuni.  "Saya akan segera ke sana Pak Heru," lanjut Ayuni, setelah itu Heru pun meninggalakan Ayuni. Tania bersender pada mobilnya, dia bersikap acuh ketika orang-orang mencoba melayangkan pandang ke arahnya dengan penasaran, tidak lama ia melihat Ayuni datang. "Tania, ayo kita bicara di ruangank
Read more
20. Diculik
(Author P.O.V)     Ayuni membulatkan matanya tidak percaya dengan apa yang Jodi katakan. Para pegawai pun ramai bergemuruh memberikan berbagai tanggapannya. Tania menghela napasnya, dia masih ingin membuat Ayuni menderita lebih lama lagi sebelum mengetahui tentang siapa Ayuni sebenarnya.  "Kamu jangan berbohong! Kau mengatakan ini hanya karena ingin menyelamatkan aku di hadapan mereka kan?" kata Ayuni, berharap yang diucapkan Jodi suatu kebohongan. "Aku tidak bohong Ayuni!" jawab Jodi. "Tapi ayahku sudah meninggal dan ibu ... bagaimana mungkin ini ... konyol!" ucap Ayuni, dengan memaksakan senyum pedar. "Ibu kandungmu sudah meninggal dan Bramantyo adalah ayah kandungmu. Kau di rawat oleh Bu Ratih sejak kau masih bayi," jelas Jodi. "Kau ... kenapa kau bisa bisa tahu ini?" tanya Tania heran dengan menatap Jodi. Namun Jodi memilih tak menjawab.  "Si Ayuni anak kandung pemilik pabrik? Ini tidak m
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status