Semua Bab Penjara Cinta Sang Taipan: Bab 101 - Bab 110
112 Bab
Drama penculikan
"Sandra aku mohon maafkan aku!" ucap Juwita yang kini sudah duduk berlutut di kaki Sandra. Namun Sandra masih tetap berdiam diri dengan membuang mukanya seakan tak sudi melihat wajah Juwita.Kejadian itu tentu saja menjadikan mereka bahan gunjingan orang-orang di dalam cafe. Karena dalam posisi itu membuat kedua wanita cantik itu menjadi pusat perhatian. Mereka berfikir kedua wanita cantik itu telah merebutkan seorang lelaki seperti berita yang akhir-akhir ini viral. Istri sah yang melabrak pelakor. Untung saja tidak ada dari mereka yang merinisiatif untuk mengabadikan kejadian itu ke dalam video dan mengunggahnya ke jejaring sosial."Juwita apa yang sedang kau lakukan? Berdirilah ... jangan permalukan aku dengan sikap konyolmu itu. Lihatlah kita sudah menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di sini!" pekik Sandra yang mulai risih karena menjadi tontonan pengunjung cafe."Maafkan aku Sandra, aku mohon tolong maafkan aku!" ucap Juwita menghiba."Kalau
Baca selengkapnya
Gadis berhijab
Sore ini Bening tampak sumringa karena baru saja mendapat sebuah pesan dari nomor asing yang mengaku sebagai suaminya. Pesan itu mengatakan bahwa Arga ingin bertemu dengan dirinya di sebuah taman dekat dengan panti asuhan."Mungkin panti asuhan yang pernah Arga datangi dulu. Eh tapi kenapa nama panti asuhannya berbeda? Ah ... mungkin bukan hanya satu panti asuhan yang sering dikunjungi suamiku itu. Aku akan bersiap-siap secepatnya!" gumam Bening dengan raut wajah secerah sinar mentari.Bagaimana tidak sudah berminggu - minggu wanita hamil itu tidak mendengar kabar dari suaminya sehingga membuatnya tidak sabar untuk melepas kerinduan sekaligus memberitahukan kabar dirinya yang tengah mengandung buah cinta mereka.Tanpa menunggu lama, Bening masuk ke dalam walk in closetnya dan memilih baju yang paling bagus yang terdapat di lemari penyimpanan. Meskipun semua baju yang terdapat di sana bisa dikatakan tidak ada yang jelek ata
Baca selengkapnya
Misteri hilangnya Bening.
Di saat semua orang sudah terlelap dalam tidurnya seorang gadis tengah berjalan mondar mandir di dalam kamarnya dengan sesekali melihat ke arah jendela yang bisa melihat langsung keadaan pintu gerbang belakang jika ada orang yang keluar masuk dari sana. Karena gadis itu seperti menunggu kedatangan seseorang."Ya Tuhan ini sudah malam sekali tapi kenapa Nona Bening belum juga kembali. Bagaimana jika besok pagi Tuan besar dan Tuan sepuh menanyakan keberadaannya? Aku harus menjawab apa? Tapi ...  bukankah seharusnya aku tidak perlu terlalu khawatir karena Nona pergi bersama suaminya sendiri. Astaga seharusnya aku tadi ikut pergi mengantar Nona agar bisa memastikan sendiri keadaannya bersama dengan Tuan muda. Bodohnya kau Sari!"Gadis itu terus mengomel seorang diri. Meskipun malam sudah sangat larut matanya tak jua dapat terpejam karena rasa khawatirnya yang sangat besar kepada Nona sekaligus sahabatnya itu.Karena terla
Baca selengkapnya
Sebuah pondok di tengah hutan jati
Di kediaman Ramiro.Suasana tampak mencekam karena atmosfer di salah satu ruangan ini mendadak terasa panas akibat api kemarahan yang berkobar dari pria tua yang kini berdiri dengan bantuan tongkatnya. Sedangkan di depannya ada seorang gadis yang tengah berlutut memohon ampun karena baru saja mengakui kesalahannya."Apa maksudmu dengan membiarkan cucuku pergi meninggalkan rumah ini secara diam-diam? Apa kau tahu akibat dari kebodohanmu itu?!" tanya Tuan Syarief dingin namun terasa mematikan."Ma-maaf ... maafkan saya Tuan sepuh. Saya tidak menyangka kejadiannya akan seperti ini. Saya bersalah saya tidak becus menjaga Nona Bening dengan baik. Saya siap menerima hukuman apapun atas kesalahan saya. Sekali lagi mohon maafkan saya!" lirihnya dalam isak tangis yang tak mampu terbendung lagi.Ini salahnya memang salahnya seharusnya ia bisa mencegah hal seperti ini agar tidak terjadi. Kini nasi sudah menjadi bubur
Baca selengkapnya
Pertemuan Ibu dan anak
"Cepat jalan ...!" teriak orang di luar sana."Sudah tidak usah menangis karena hal itu akan sia-sia. Cepat masuk ke dalam!" Suara itu kembali tertangkap di indera pendengaran Sandra sekarang. Setelah ia mendengar bunyi kendaraan berhenti di pelataran pondok tadi. Apa mungkin ada orang lain yang menjadi korban penculikan seperti dirinya? Begitu pikir wanita cantik itu.Hingga terdengar suara gaduh dari langkah kaki beberapa orang yang kian mendekat ke arah pintu.Ceklek ... ceklek!Suara kunci diputar dua kali terdengar begitu jelas di pendengarannya hingga membuat Sandra semakin penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi di luar sana.Kriett ...!Pintu kayu itu dibuka paksa oleh seseorang hingga terbuka lebar namun Sandra tetap tidak bisa melihat dengan jelas siapa orang-orang itu karena minimnya pencahayaan. Apalagi malam ini bulan seakan malu-malu untuk menampakkan dirinya karena tertutup oleh mendung."Cepat masuk!" bentak salah
Baca selengkapnya
Ternyata kau!
Pagi hari telah tiba, itu terlihat dari cahaya yang menyorot masuk melalui cela-cela jendela kayu dan beberapa ventilasi udara yang ada di pondok ini.Dua anak manusia yang masih tertidur dengan posisi berpelukan itu perlahan mengerjapkan matanya. Mulutnya terbuka lebar karena menguap sebelum benar-benar memulihkan kesadarannya."Ibu ...!" lirihnya dengan senyuman yang mengembang karena Bening masih tidak percaya bahwa saat ini dia tengah tidur dalam pelukan Ibunya.Bening tampak memandang lekat wajah cantik di usianya yang terbilang tak muda lagi itu dengan perasaan senang sekaligus kagum. Hingga perempuan itu mendaratkan ciumannya ke seluruh wajah sang Ibu yang masih tampak pulas dalam tidurnya.Karena merasa terganggu dengan tidurnya, Sandra pun mengernyikan keningnya samar, menggerak - gerakkan kelopak matanya sebelum benar - benar membuka matanya lebar."Egmm ...!" lengunya pelan seraya mengumpulkan kembali kesadarannya."Maaf Bu, Benin
Baca selengkapnya
Kedatangan Diana.
"Kau?!" pekik Sandra tak percaya setelah melihat siapa orang yang baru masuk tersebut."Iya Sayang, kita bertemu lagi!" jawab pria itu menyeringai."Cih, jangan pernah memanggilku dengan sebutan menjijikkan itu!" maki Sandra."Dalam keadaan hampir matipun kau tetap saja sombong! Kalau aku tidak boleh memanggilmu sayang, lantas siapa yang boleh? Apakah Jordan?!" ucap Tuan Sanders dengan menahan rasa geram karena merasa belum bisa meluluhkan hati Sandra."Kalian berdua tidak ada yang pantas untuk memanggilku dengan sebutan itu!" hardik Sandra keras."Seharusnya kau menerima tawaranku untuk menjadi simpananku dari pada harus mengalami nasib seperti ini. Dan aku berjanji kau tidak akan pernah menyesal telah mengambil keputusan itu!" bujuk Tuan Sanders masih tidak ingin menyerah.Bening yang sedari tadi hanya diam mengamati keadaan semakin tidak mengerti ke mana arah pembicaraa
Baca selengkapnya
Orang itu adalah?
Meskipun tidak pernah menampakkan keberadaannya kepada semua orang setelah mengetahui tentang kebenaran antara dirinya dan juga Bening. Arga selalu mengikuti perkembangan berita keluarganya melalui orang kepercayaannya termasuk mengetahui tragedi penculikan Bening saat ini.Dan hal itulah yang membuat Arga berada di tempat ini sekarang. Berdiri beberapa meter dari pondok tempat penyekapan Bening dan juga Ibunya. Mata elang Arga terlihat fokus menatap tajam sekitar areal pondok sebelum ia melakukan sesuatu untuk membebaskan perempuan yang masih terikat pernikahan dengannya itu.Perlahan namun pasti Arga bergerak semakin mendekat ke arah dua orang pria berbadan besar yang telah ditugaskan untuk menjaga tempat itu. Dan-Bugh ... bugh!"Bangsat ... siapa kau?!" pekik salah satu dari mereka karena mendapat serangan mendadak dari Arga.Tanpa banyak bicara Arga segera melumpuhkan kedua orang tersebut dengan sangat mudah mengingat keahlian ilmu beladiri ya
Baca selengkapnya
Kritis
Bening mengerjabkan matanya perlahan dengan rasa sakit yang teramat di kepalanya. Gadis itu berusaha memulihkan kesadarannya sehingga ia bisa mengenali keadaan sekitar ditambah dengan bau obat - obatan yang sangat khas.Ya, gadis itu sedang berada di ranjang pasien sebuah rumah sakit setelah mengalami insiden beberapa waktu yang lalu. "Arga! Di mana Arga!" pekiknya histeris setelah berhasil mengumpulkan 100% kesadarannya."Bening tenang Nak!" ucap Sandra yang ternyata berada tak jauh dari ranjang pasien."Ibu! Mana suami Bening Bu? Bening harus segera mencarinya. Bening tidak mau terjadi apa - apa padanya!" tukas Bening setelah beranjak bangun dan berusaha melepasakan selang infus yang terpasang di tangannya."Sabar sayang sabar. Tolong jangan seperti ini, kasihanilah bayi yang ada di dalam kandunganmu!" ucap Sandra menenangkan dengan mendekap erat tubuh sang putri. Karena Bening terus saja merontah ingin turun dari ranjang.Setelah me
Baca selengkapnya
Tes DNA
Seseorang tampak mengancingkan kembali lengan kemejanya setelah berhasil melakukan donor darah kepada salah satu pasien yang berada di ruang ICU. Dia berencana akan segera pergi dari rumah sakit ini setelah beristirahat sejenak untuk memulihkan tenaganya setelah melakukan transfusi darah tadi."Apa anda sudah merasa lebih baik? Jika tidak anda bisa melanjutkan istirahat anda di sini?!" ucap salah seorang perawat."Tidak suster terima kasih. Saya sudah merasa lebih baik sekarang!" jawab pria tersebut."Baiklah kalo Bapak merasa demikian.""Saya permisi dulu suster, terima kasih!""Terima kasih kembali Pak Adam!"Adam pun bergegas keluar dan menuju pelataran rumah sakit di mana mobilnya terparkir. Namun suara orang di belakangnya membuat ia terpaksa harus menghentikan langkahnya."Bang Adam ...!" Merasa namanya dipanggil, Adam pun segera membalikkan badannya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status