All Chapters of Penjara Cinta Sang Taipan: Chapter 81 - Chapter 90
112 Chapters
Kekecewaan Bening
"Pa-papi kenapa me-?""Diam kamu!" Tuan Jordan menggeram marah, sorot matanya seakan ingin membunuh orang saat ini."Hiks ... hiks ... ma-maaf! Bening tidak sengaja!" isak Bening ketakutan karena untuk pertama kalinya ia melihat Papi mertuanya marah hingga seperti ini.Sedangkan Citra yang merasa kesakitan hanya mampu berdiam diri ketakutan karena melihat kemarahan majikannya tadi meskipun itu dimaksudkan untuk membela dirinya."Tidak sengaja kau bilang! Lihat hasil dari perbuatanmu! Kau membuat Sari terluka sampai seperti itu, hah!" bentak Tuan Jordan bahkan ia hampir saja melayangkan tamparan keduanya."Ahh ...!" jerit Bening menutupi wajahnya dengan tangan.Namun, tiba-tiba Tuan Jordan menghentikan aksinya itu dengan menggantungkan tangannya di udara saat melihat Bening sangat ketakutan."Masuk ke dalam kamarmu, aku tidak mau melihat wajah bodohmu itu l
Read more
Pembelaan Arga
"Ini informasi yang loe cari!"Raka melemparkan amplop berwarna coklat ke atas meja kerja Arga. Hingga membuat pria itu mengangkat kepalanya dari berkas-berkas yang menjadi fokusnya sejak pagi."Oh, jadi loe udah dapetin yang gue mau. Baiklah mari kita lihat apa yang ada di dalam amplop ini."Arga membuka amplop tersebut dan mengeluarkan semua isinya. Terdapat 5 lembar kertas yang berisi tentang informasi mengenai Ibunya Bening. Di situ tertulis lengkap awal keberadaan Ibunya Bening hingga info tempat tinggalnya sekarang."What! Ini kan germo yang ngejual Bening kepada Mommy waktu itu?!" ucap Arga tak percaya dengan informasi yang baru didapatkannya."Iya dan ternyata mereka sahabat karib," jawab Raka. Pemuda itu terlihat mengambil tempat di depan Arga sehingga mereka sekarang saling duduk berhadapan."Gila! Bagaimana bisa seseorang menjual putri kandung dari sahabatnya se
Read more
Perhatian Arga
Di apartemen milik Tuan Jordan, Sandra yang telah berhasil mendapatkan kembali ponselnya segera menghubungi sahabatnya Juwita. Agar segera dapat bertukar kabar dan meluapkan kerinduan-nya."Kau di sana baik-baik saja 'kan, San? Tuan Jordan tidak memperlakukanmu dengan buruk 'kan? Aku sangat mengkhawatirkanmu!" Itulah kalimat pertama yang Sandra dengar saat telfon-nya sudah tersambung dengan Juwita.Ternyata benar dugaannya, jika sahabatnya itu sangat mengkhawatirkan-nya."Iya Ta, aku baik-baik saja. Sangat baik malah. Jadi tidak usah terlalu mengkhawatirkan aku seperti itu," jawab Sandra."Tidak khawatir bagaimana jika mengetahui kau sekarang berada di kandang macan!" saut Juwita tak terima. Ada nada gusar di setiap perkataan-nya."Bisa aku tebak sekarang kau sedang duduk di bawah jendela dengan menggigit jari telunjukmu. Aku sudah sangat hafal dengan kebiasaanmu jika sedang cemas itu," te
Read more
Sikap aneh Tuan Jordan
"Bagaimana kabarmu hari ini Sari? Apa harimu menyenangkan?!" tanya Tuan Jordan kepada gadis yang masih duduk di sofa dengan ketakutan akibat menyaksikan pertengkaran dua majikannya tadi."Sa-saya baik-baik saja Tuan!" gagap Sari.Mendapat perlakuan manis dari sang majikan tidak membuat gadis itu menjadi senang tapi malah ketakutan. Karena menurutnya perlakuan sang Tuan tadi tak lazim untuk seorang pembantu macam dirinya.Entah apa motivasi sang majikan memperlakukan dirinya sebaik ini. Boleh kah dirinya merasa curiga karena perubahan sikap Tuan tersebut."Bagaimana dengan lukamu. Apa masih sakit?!""Tidak Tuan, mungkin akan mengering dan sembuh dalam beberapa waktu ke depan." Gadis itu beringsut takut saat Tuan Jordan semakin dekat mengambil tempat di sisi gadis itu.Tuan Jordan yang mengerti tentang keengganan gadis itu untuk didekati pun menahan dirinya. Walaupun ia suda
Read more
Pertengkaran dan keromantisan
"Apa-apaan ini?!"Nyonya Diana melemparkan sebuah video yang diberikan oleh salah satu pelayan kepercayaan-nya tepat di hadapan Tuan Jordan.Dengan tenang Tuan Jordan mengambil ponsel yang berisi video pertengkaran-nya dengan sang putra yaitu Arga dan juga perhatian-nya kepada salah satu pelayan mereka yang bernama Sari."Bisa kau jelaskan kepadaku maksud dari video itu?!" hardik Nyonya Diana.Wanita itu terlihat sangat murka hingga mata dan wajahnya tampak memerah."Aku hanya melakukan yang seharusnya ku lakukan!" jawab Tuan Jordan dengan raut wajah tenang dan datar."Maksudmu dengan bertengkar dan memusuhi putra kandungmu sendiri hanya karena membantu seorang pembantu hina itu!" teriak Nyonya Diana."Tutup mulutmu itu Diana!" sentak Tuan Jordan karena tidak terima putrinya dihina."Kenapa? Kenapa kau marah, hah?! Apa sekarang selerahmu s
Read more
Amarah Arga
Sepanjang waktu ini digunakan Arga hanya untuk melamun. Pria muda itu terlihat senyum-senyum sendiri di ruang kerjanya. Sebelum Raka datang untuk membuyarkan lamunan-nya."Woy! Ngelamunin apa loe? Ngelamun jorok ya?!" teriak Raka hingga mengagetkan pria yang tengah duduk bersandar di kursi kebesaran-nya itu."Sial! Gila loe ya, datang-datang ngagetin orang aja. Untung gue nggak jantungan!" omel Arga karena sahabatnya itu sudah mengganggu kesenangan-nya."Lagian kenapa kalo gue ngelamun jorok. Ada pasangan ini. Justru elo tuh yang kasian tidur cuma ditemenin bantal guling. Mana asik!" ledek Arga kemudian."Wah, kurang ajar nih anak. Mentang-mentang sudah berbini. Dulu aja keukeh bilang anti komitmen. Sekarang apa? Ketagihan kan loe sama benda terselubung milik Bening!" cibir Raka membalas ledekan sahabatnya tadi."Terserah loe mau bilang apa. Yang jelas gue selalu selangkah lebih maju dari
Read more
Cucu perempuan
Nyonya Diana tampak menyunggingkan senyumnya karena telah berhasil memprovokasi sang putra untuk melawan Ayahnya sendiri. Karena saat ini Arga lah senjata yang mampu melawan keganasan dari amarah pria yang masih berstatus suaminya itu."Baiklah kalo begitu Mommy pergi dulu. Masih ada banyak hal yang harus Mommy kerjakan!"Wanita cantik berbibir sensual itu beranjak dari tempat duduknya bersiap-siap untuk pergi. Namun, saat akan melangkahkan kakinya suara Arga kembali menginterupsi-"Tolong Mommy pertimbangkan usulan Arga tadi untuk meninggalkan pria itu. Arga ingin melihat Mommy bahagia," ucapnya dengan mata yang terlihat sendu, karena bagaimanapun ia tidak mau melihat perempuan yang sudah melahirkannya tidak bahagia."Iya Sayang, Mommy pasti akan mengakhiri ini semua jika waktunya sudah tiba. Karena Mommy ingin hidup bahagia hanya bersama denganmu!"Nyonya Diana tengah merangkum wajah san
Read more
Pengakuan Sari
Sudah seminggu sejak kejadian yang menimpah Sari waktu itu. Selama itu pula Tuan Jordan masih beranggapan Bahwa Sari adalah putrinya dengan Sandra, hingga membuat pria berwibawa itu selalu memberikan perhatian khusus kepada gadis berusia 18 tahun itu.Tentu saja hal tersebut menjadi bahan gunjingan sesama pelayan yang ada di kediaman Ramiro karena menganggap Sari telah memiliki affair dengan majikannya tersebut. Pun dengan Nyonya Diana yang juga memiliki pemikiran yang sama sehingga membuat wanita cantik itu sangat membenci Sari dan selalu mencari cara untuk menyakiti gadis itu.Seperti saat ini, Nyonya Diana tidak memberikan makan malam untuk gadis itu dengan dalih bahwa itu adalah hukuman baginya karena telah merusakkan baju kesayangan sang Nyonya. Padahal semua itu tidak benar karena semua itu hanya konspirasi dari wanita itu sendiri agar memiliki alasan untuk menyakiti Sari.Karena jika Nyonya Diana memilih menghukum S
Read more
Ternyata simpanan Papi adalah?
"Sebaiknya kita berjalan-jalan untuk mencari udara segar. Kau pasti bosan berada di dalam apartemen terus!" ucap Tuan Jordan dengan penuh kelembutan."Kalo begitu lepaskan aku," sinis Sandra."Maaf Sayang, membawamu ke luar untuk menghirup udara segar bukan berarti harus membiarkanmu pergi dari sisiku. Malam ini kita akan pergi jalan-jalan. Persiapkan dirimu secantik mungkin!" ujar Tuan Jordan sebelum pergi meninggalkan kamar di mana Sandra berada."Dasar pria gila!" umpat Sandra mengiringi langkah kaki Tuan Jordan meninggalkan kamarnya. Namun, pria itu tidak pernah ambil pusing dengan umpatan Sandra kepadanya. Karena dia tahu Sandra masih membutuhkan banyak waktu untuk menerima dirinya dalam kehidupan wanita itu.Tuan Jordan mengarahkan langkahnya menuju ruang kerjanya yang ada di apartemen ini. Dia masih harus menyelesaikan sisa pekerjaan-nya sebelum mengajak Sandra jalan-jalan nanti.Ba
Read more
Kecewa
Kedua tangan Arga mengepal erat, ia menggertakkan giginya menahan amarah yang siap meledak kapan saja. Namun berusaha ia tahan sebisa mungkin karena saat ini ia sedang berada di tempat umum.Hati Arga berkecamuk ingin mempercayai apa yang baru saja dilihatnya atau tidak. Tetapi bayangan kemesraan sang Ayah dengan wanita yang disinyalir sebagai Ibu mertuanya terus menari-nari di pelupuk mata. Hingga ia ingin sekali mengumpati mereka berdua saat ini juga.Bahkan ia belum pernah melihat sang Ayah memperlakukan sang Mommy dengan semanis itu. Kebahagiaan begitu kentara di raut wajah pria yang berstatus Ayahnya tersebut.Karena tidak ingin semakin tersurut oleh api amarah, Arga pun bergegas meninggalkan tempat itu, menuju tempat parkir di mana mobilnya berada.Brakk-Pintu mobil ditutup dengan sangat kuat setelah Arga melempar bingkisan yang ada di tangannya ke arah jok belakang. Yang mana bingk
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status