All Chapters of MEETING YOU: Chapter 41 - Chapter 50
66 Chapters
WINARTA GROUP.
Nana pulang ke Jakarta, dan bertemu dengan wartawan. Ia sudah klarifikasi bahwa itu bukan fotonya, itu adalah foto hoax yang disebar oleh orang iseng. Setelah menemui wartawan, Nana langsung menyetir mobilnya menuju perusahaan Winarta Group. Wanita itu memarkirkan mobilnya di basement perusahaan, kemudian ia keluar dari mobil dan masuk ke dalam perusahaan Winarta Group. Di perjalanan menuju ruangan Dareen, Nana tanpa sengaja melihat keberadaan Fatih. Wanita itu mengerutkan keningnya, kenapa pria tampan itu ada di Winarta Group. 'Kok ada dia? Atau jangan-jangan dia kerja di sini ya? Kalau iya, wah gampang nih deketin dia,' batin Nana. Fatih yang melihat keberadaan Nana hanya menatap datar wanita tersebut. Nana mengedipkan sebelah matanya, dan melanjutkan langkahnya menuju ruang kerja, Dareen. "Dareen ada di dalam ruangan?" Tanya Nana dengan angkuh. "Ada Bu, silakan masuk," balas sekretaris Dareen. Nana melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruang kerja, Dareen. Terlihat pria tampan it
Read more
WINARTA GROUP II.
"Ini nih, si paling senior lagi bully junior. Sampai merah tuh tangan juniornya, karena nih senior sok jadi preman, sekali ditegur langsung diam. Jawab pertanyaan gue, jangan diem aja Lo," jawab Bilqis yang benar-benar sangat marah pada karyawan tersebut. Karyawan itu menundukkan kepalanya, dan menatap Fatih yang berada di samping Kevin. "Dia duluan Pak Zay, masa tadi saya dihina sama dia. Jadi saya gak terima dan balas perlakuannya lah," bela karyawan pria itu. "Enak aja kalau ngomong, jelas-jelas lo yang cari masalah duluan. Nih ya, gue dari tadi di samping Fatih, gak ada gue denger Fatih menghina lo. Fitnah bae lo, kalau salah ya ngaku aja kali. Banyak saksi disini, ya kalau lo gak bayar mereka buat berbohong," jelas Kevin yang juga tidak suka dengan karyawan tersebut."Kalian bertiga ikut ke ruangan saya," tegas Dareen. Fatih dan Kevin mengangguk, sedangkan karyawan pria yang mencari masalah tadi hanya diam, karena dia sudah sangat gugup. Dareen berjalan ke ruang kerjanya, dan d
Read more
SIAPA?
Malam hari pukul 19.00 WIB. Nafeesa tengah berkutat dengan laptop miliknya. Ia tengah mengerjakan pekerjaan yang sempat tertunda di kantor tadi. Fatih turun dari lantai atas dan duduk di samping sang Kakak. "Ngapain, Kak?" Tanya Fatih. "Ngerjain kerjaan kantor yang tadi ke tunda," balas Nafeesa. Fatih menganggukkan kepalanya. Ia mengambil remote dan mengecilkan suara televisi agar kakaknya bisa konsentrasi mengerjakan pekerjaan kantor. Fatih menggendong Nathan yang tertidur di karpet, dan membawanya masuk ke dalam kamar. Nafeesa yang melihat Fatih yang memindahkan Nathan, tersenyum bahagia. Ia sangat bersyukur memiliki adik yang sangat pengertian dan sangat sayang pada Nathan.Fatih yang menemaninya saat melahirkan Nathan, dan adiknya juga orang pertama yang menggendong Nathan. Karena saat setelah melahirkan, Nafeesa tak sadarkan diri, karena tubuhnya terlalu lemah untuk melahirkan normal. Nafeesa mengira dia tak akan selamat setelah melahirkan, Nathan. Tapi ternyata Tuhan memberik
Read more
TERSEBARNYA FOTO DAREEN DAN NATHAN.
'Apakah Dareen memiliki anak di luar nikah dengan wanita lain?' 'Kenapa anak laki-laki yang ada di gendongan, Dareen Lucy Winarta sangat mirip dengannya?' 'Siapa sebenarnya anak kecil yang ada di gendongan, Dareen?' 'Apa Dareen balas dendam, karena tunangannya sempat terciduk bersama pria lain?' 'Dareen dan Nana batal nikah?' Semua akun media sosial dipenuhi artikel tentang Dareen. Tuan Beni dan Nyonya Riska mengepal kedua tangan mereka. "Dareen kesini kamu!" Bentak Tuan Beni. Dareen yang baru saja selesai memakai setelan kantornya langsung menuruni anak tangga dan saat tiba di hadapan ayahnya. Plak! Satu tamparan berhasil mengenai wajah, Dareen. Pria tampan itu terkejut, kenapa ayahnya menamparnya? Apa dia memiliki kesalahan? Tuan Beni mencengkram kerah baju anaknya dan menatap tajam, Dareen. "Kenapa fotomu dan foto anak haram itu ada di media sosial?!" Bentak Tuan Beni. "Foto apa yang Papa maksud?" Tanya Dareen. "Foto kamu dengan anak harammu itu!" Teriak Tuan Beni yang su
Read more
APA INI TAKDIR?
Dareen langsung menatap ke belakang dan ia sangat terkejut, saat melihat anaknya ada di belakangnya. "Kok kamu bisa ada di sini? Kamu sendirian?" Tanya Dareen. "Nathan cariin ayah, kata Om Zay Ayah pergi dari rumah. Nathan kesini bersama Bunda, Om Zay dan lainnya," balas Nathan. Dareen memeluk anaknya dan mengusap lembut rambut putra yang paling ia sayangi. "Dimana Bunda dan lainnya?" Tanya Dareen. "Aku disini," sahut Nafeesa yang menatap Dareen dengan tatapan khawatir. Wanita cantik itu mendekati pria yang ia cintai dan langsung memeluk, Dareen. Nafeesa memeluk erat tubuh Dareen, dan rasa khawatir serta sesak yang ia rasakan saat mengetahui Dareen pergi dari rumah, seketika hilang. "Kamu kenapa gak dateng ke rumah? Aku 'kan udah bilang kalau ada masalah langsung kabari. Jangan main kabur aja," ujar Nafeesa. Dareen mengusap punggung Nafeesa dan punggung Nathan. "Maaf," balas Dareen. Pelukan mereka terlepas dan Nafeesa langsung menatap wajah Dareen yang ada bekas pukul di sana. "
Read more
TERTANGKAP BASAH.
Mobil Zay berhenti tepat di depan rumah orang yang sudah menyebarkan foto Dareen dan Nathan. Mereka semua keluar dari dalam mobil, berjalan ke arah rumah orang tersebut. Nathan ditinggal di rumah bersama Bi Darmi, karena anak laki-laki itu sudah tertidur. "Ini rumahnya nih? Yakin lk? Gede amat nih rumah," tanya Bilqis. "Gue lacak alamatnya ya ini, tapi kok bagus banget ya nih rumah?" Jawab Fatih. "Mana gue tahu dek, udah mending kita ketok aja nih pintu," sahut Zay. Sedangkan Dareen dan Nafeesa hanya diam, melihat ketiga orang tersebut dengan posisi tangan saling menggenggam satu sama lainnya. Zay pun mengetuk pintu rumah tersebut, dan beberapa detik kemudian pintu rumah terbuka. Memperlihatkan seorang wanita paruh baya dengan pakaian pelayan, tengah menatap kearah mereka berlima. "Ada yang bisa saya bantu?" "Apa saya boleh bertemu dengan pemilik rumah ini?" Tanyain Fatih. "Maaf, memang kalian siapa? Apa kalian mengenal pemilik rumah ini? Apa kalian sudah ada janji?" "Kami tida
Read more
FLASHBACK.
"Lo harus bantu gue cari orang yang udah ngusik hidup ponakan gue dan Pak Dareen. Itu orang benar-benar gak bisa dikasih ampun," bisik Fatih. Kevin menatap Fatih dengan tatapan bingung, namun kemudian pria itu menganggukkan kepala tanda setuju. "Gue nggak tahu apa hubungan lo dengan Pak Dareen, tapi gue bakal bantuin. Jadi gue harus apa?" Tanya Kevin. "Gue udah menyelidiki riwayat pesan terakhir, orang yang sudah menyebar foto tersebut. Dia itu disuruh oleh orang, tapi gue nggak tahu siapa orang itu. Jadi, lo harus berpura-pura menjadi orang yang sudah menyuruhnya untuk menyebar foto tersebut, gimana? Lo setuju 'kan?" Jelas Fatih. Kevin menganggukkan kepalanya, "tapi apa lo udah tahu muka si penyebar foto itu?" Tanya Kevin untuk memastikan. "Gue udah tahu mukanya," balas Fatih sambil mengeluarkan foto dan memberikan pada Kevin. "Dia temen satu kampus gue dulu. Dia anaknya pendiam, tapi ternyata kelakuannya udah kayak penjahat. Dia juga dulu kena kasus, udah mencuri soal ujian seme
Read more
KLARIFIKASI.
Nyonya Riska sudah berada di gedung dengan banyak wartawan dan para reporter. Wanita paruh baya itu sudah bersiap-siap untuk klarifikasi artikel yang beberapa hari ini menjadi perbincangan warga net. Nana datang dan duduk di samping Nyonya Riska. Sehingga semua wartawan dan reporter langsung menyorot mereka berdua. "Baiklah di sini saya selaku ibu dari Dareen Lucy Winarta akan klarifikasi tentang artikel yang beberapa hari lalu jadi perbincangan para warga net. Dulu saat umur anak saya 23 tahun, ia berpacaran dengan seorang gadis dari keluarga kalangan bawah. Kami tidak merestui hubungan mereka, karena sifat gadis itu sangat buruk untuk anak saya. Karena saya dan suami saya tidak merestui hubungan mereka, gadis itu menjebak Dareen agar putra saya itu menghamilinya. Setelah kejadian itu, gadis tersebut langsung menghilang bak ditelan bumi," jeda Nyonya Riska."Sudah lima tahun berlalu, gadis itu kembali dan langsung menyebut bahwa anak yang dia bawa itu adalah anak dari Dareen. Gadis t
Read more
ANAK HARAM.
Berita itu sudah diketahui oleh semua orang. Saat Fatih mengantar Nathan datang ke sekolah, tatapan para orang tua tertuju pada anak laki-laki tersebut. 'Udah ada dua anak haram di sekolah ini. Astaga, jangan sampai anak-anak kita berdekatan dengan anak haram itu.' 'Kamu jangan berteman dengan anak haram itu ya. Dia itu tidak baik untuk kamu. Bisa-bisa otakmu di cuci oleh anak haram itu.' 'Dasar anak haram, ibunya ganjen banget udah jebak pria yang baik hati itu. Kasihan Nana,' 'Haha, dasar anak haram. Masih berani masuk ke sekolah. Kalau aku, pasti udah gak mau masuk sekolah lagi.' Seperti itulah bisikan para orang tua, Fatih yang mendengarnya mengepalkan kedua tangannya. Saat akan membalas ucapan para orang tua, Nathan menggenggam tangan pamannya dengan erat. "Antarkan Nathan masuk ke dalam kelas paman. Karena hari ini Bu guru Rere tidak datang," ujar Nathan. Fatih menganggukkan kepalanya dan mereka berjalan masuk ke dalam kelas. Mira dan Alia yang melihat dari kejauhan, langs
Read more
RENGGANG.
Hari Rabu, tanggal 21 Juli 2021. Dareen tengah berada di dalam kamar Nathan. Ia menatap anaknya yang tengah tertidur pulas. Namun, tiba-tiba ponsel milik Dareen bergetar. Pria itu langsung mengambil ponsel miliknya di saku jaket. Terlihat nama Tuan Beni di sana, pria tampan itu langsung mengangkat panggilan tersebut. [Kenapa dari kemarin kamu tidak pulang?]"Malas, Dareen akan tinggal di apartemen saja. Papa tenang saja, Dareen akan tetap bekerja demi kalian yang menginginkan uang," balas Dareen.[Pulang! Opa mu menyuruh kita untuk berkumpul. Karena ada yang ingin ia bicarakan pada kita semua. Ajak Zay, sedari tadi Papa telepon dia tidak mengangkatnya.]"Hm, kalau begitu Dareen matikan," jawab Dareen dengan singkat.Panggilan pun diakhiri oleh Dareen, kemudian pria itu memasukkan kembali ponsel-nya di saku jaketnya. Nathan membuka kedua matanya dan menatap Dareen yang tengah tersenyum kearahnya. "Kita terapi yuk, bareng Bunda," ajak Dareen. Nathan menganggukkan kepala dan langsung
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status