Richardo Elios의 모든 챕터: 챕터 51 - 챕터 60
119 챕터
51. Obat Perangsang
Sunset sore mulai menghilang, gelap malam mulai memunculkan keberadaannya.Bulan pun ikut bersinar, bahkan ada beberapa bintang yang sudah bermunculan di atas langit.Richard menatap keluar jendela, hari ini dia benar-benar sangat lelah, dia kembali memfokuskan dirinya untuk mengendarai mobil.Setelah mengantar Arnold pulang ke rumahnya, Richard kini pulang sendirian, walau Arnold sebenarnya mau mengantar Richard, dia takut jika Richard akan kenapa-kenapa di jalan sana, tapi Richard bahkan tak sedikit pun menghiraukan ucapannya.CKITTT!!Richard mendaratkan mobilnya tepat di depan rumah, dia mengambil jas lalu keluar dari mobil.Langkah kakinya menaiki anak tangga satu persatu dan mulai berjalan masuk ke dalam rumah."Apa Kirana sedang membuat makanan untukku?" batin Richard tersenyum sendiri, dia sangat lelah malam ini, tapi dia tak ingin Kirana melihatnya dalam keadaan menyedihkan.TING TONG!Richard menekan bell, dia
더 보기
52. Malam Penuh Arti
Tok! Tok!Kirana mengetuk pintu kamar Richard dengan perlahan-lahan, dia tidak bisa masuk begitu saja, gadis itu takut jika Richard mungkin saja sedang berganti pakaian.CKLEK!Pintu kamar terbuka dengan lebar, terlihat Richard sudah memakai pakaian santai, serta sedang mengeringkan rambutnya menggunakan hairdyer."Kenapa gak masuk saja?" tanya Richard dan membantu Kirana membawa camilan kedalam.Mereka berdua masuk kedalam, Richard meletakan minuman dan camilan di atas nakas.Kini mereka berdua duduk di atas kasur dan berhadapan satu sama lain, Kirana sedikit merasa canggung.Tanpa pikir panjang, Richard langsung memeluk tubuh Kirana, Kirana yang di peluk hanya bisa tersenyum dan membalas pelukan Richard, dia bahkan bisa mencium aroma tubuh Richard."Apa kamu lelah?" tanya Kirana dan mendapat anggukan kecil dari Richard.Kirana tersenyum sendu, dia tak menyangka Richard akan menunjukan sifatnya yang seperti ini, karena
더 보기
53. Jebakan Yang Gagal
KRINGG!! Bunyi deringan telepon yang sudah berbunyi hampir sepuluh kali, tapi sang pemilik ponsel tak mengangkat panggilan itu. Richard membuka matanya perlahan-lahan, pendengarannya mendengar sesuatu, walau terdengar samar-samar. Richard menetralkan penglihatannya, dia menoleh dan menatap Kirana yang tengah tertidur pulas di sampingnya, tak lama senyuman mulai muncul di pipinya, dia tak menyangka akan melewatkan malam pertama dengan Kirana. KRINGG!! Panggilan untuk ke sebelas kalinya, Richard pun mengambil ponsel yang dia taruh di atas nakas. "Halo," ucapnya dengan suara agak serak. "Richard, datang ke kantor cepat," ucap Arnold di balik telepon, nada suaranya meninggi. Richard yang tengah berbaring, terpaksa bangun dan menyesuaikan posisi duduknya. "Apa maksudmu? Kenapa harus datang ke kantor sepagi ini?" tanya Richard, suaranya terdengar sangat berat. "Datang saja, sulit untuk di jelaskan di telepon,"
더 보기
54. Siapa Ayah Yang Sebenarnya
CKITTT!!Mobil hitam pekat berhasil mendarat di sebuah desa, terlihat dua orang pria berjas baru saja turun dari mobil yang mereka kendarai."Ayo," ajak Arnold.Richard menganggukkan kepalanya pelan, tak menunggu waktu lama lagi, mereka berdua pun bergegas menuju tempat tujuan.Beberapa perumahan telah mereka lewati, hingga akhirnya langkah kaki kedua pria itu terhenti di sebuah Apotik, yang artinya mereka sudah sampai.TING! TONG!Richard menekan bell rumah, tak lama itu terlihat seorang anak perempuan membuka pintu."Apa maksud kalian datang ke tempat ini?" tanya gadis itu, dia menatap tajam kedua pria di depannya.Richard mengangkat tangannya supaya gadis kecil di depannya tak merasa terancam."Kami datang kesini atas perintah ibumu," jawab Arnold.Gadis itu menatap Arnold dan Richard secara bergantian, tak lama gadis itu dengan cepat menutup pintunya, tapi karena Richard yang siaga, dia berhasil menahan pintu
더 보기
55. Kebenaran Yang Tersembunyi
"Bukannya ayah kamu itu Roger Hernandos?"Richard langsung terdiam, dia membeku ketika mendengar nama yang begitu asing di telinganya.Pria kecil itu bingun, nama siapa yang di sebut oleh Saraswati, bahkan nama itu juga bukan ayah kandung Richard."Dokter sepertinya salah tanggapan, ayah Richard itu Justin Hernandos," ucap Arnold, dia sendiri juga ikut bingun dengan perkataan Saraswati.Saraswati mengerutkan dahinya. "Sepertinya kalian tidak tahu apa-apa?"Richard tak dapat menggerakkan mulutnya, dia terdiam kaku, bahkan sangat sulit sekali untuk menggerakkan bibirnya."Ayah kamu itu bukan Justin, tapi Roger, sedangkan Justin adalah adik kandungnya Roger." Jelas Saraswati.Richard masih saja diam terpaku, dia bingun dan gelisah, banyak sekali pertanyaan yang menumpuk dalam pikirannya, tapi entah kenapa dia tak dapat berbicara sedikit pun."Hanya itu yang bisa aku sampaikan padamu, dan ayahmu ... Roger Hernandos yang di balik da
더 보기
56. Takdir Saraswati
BRUMM!! BRUMM!!Sebuah mobil hitam pekat terlihat melaju di jalan raya, mobil itu melaju tanpa memikirkan keadaan kendaraan lain.Mobil itu terlihat melewati tempat sunyi dan sepi, tak lama mobil itu mendarat di sebuah gedung tua.Seorang wanita paruh baya keluar dari mobil itu, dia memakai topengnya dan berjalan masuk kedalam gedung kosong itu.Semua pengawal yang berada di gedung itu tertunduk dengan sopan, lalu mereka mengarahkan wanita itu ke ruangannya.CEKLEK!!Wanita paruh baya itu menatap beberapa orang yang sedang mengintari meja."Dari mana saja kamu Mr Mommy?" tanya Jakson lalu berdiri, dia membelai punggung belakang Mr Mommy.Mr Mommy dengan cepat menepis tangan Jakson, dia memandang Jakson dengan tatapan menjijikan."Dimana Mr Black?" tanya Mr Mommy kepada Mr Monkey yang tengah asik bermain dengan mainannya."Tidak tahu, aku hanya memperhatikan kelinci kecil ini dari tadi," jawab Mr Monkey sambil memu
더 보기
57. Emosional
Matahari mulai meninggi, terlihat banyak orang, serta kendaraan yang berlalu lalang dan melakukan aktivitas pagi ini.Bahkan di sebuah rumah sakit juga ikut padat dengan para pasien serta dokter yang berlalu lalang.CKITT!!Sebuah mobil mendarat di depan rumah sakit, terlihat dua orang berjas yang turun dari mobil."Apa kamu yakin akan melakukan tes dna?" tanya Arnold sembari mengikuti langkah kaki Richard.Richard tak menjawab pertanyaan Arnold, dia tetap berjalan masuk kedalam rumah sakit.Rumah sakit semakin padat dengan orang-orang yang berlalu lalang, Richard bahkan hampir saja bertabrakan dengan salah satu pasien."Pelan-pelan saja, kamu jadi pusat perhatian, Richard," gerutu Arnold, dia menutupi wajahnya, karena mereka menjadi pusat perhatian saat hampir saja bertabrakan.Richard menaiki anak tangga satu persatu, mereka berdua sebenarnya mau memakai lift, tapi karena banyaknya orang yang naik, jadi mereka memilih jalan p
더 보기
58. Kembalinya Trauma
TING!Sebuah open kue berbunyi, terlihat seorang gadis yang berjalan mendekat dan mengambil kue di dalam open."Harum banget, kayaknya kue ini enak deh," ucap Acha sembari menghirup aroma yang di keluarkan kue itu.Serani yang melihat tingkah Acha, langsung menarik tubuh gadis kecil itu kebelakang."Jangan dekat kue itu, air liurmu nanti menetes di kue itu," ucap Serani kesal."Apa? Kamu pikir aku ini penggila kue?" tanya Acha, gadis itu terlihat sedikit kesal."Kamu memang penggila kue, bahkan di cafe saja kamu membeli banyak kue."Acha menarik nafasnya pelan-pelan, lalu menghembuskannya kembali, gadis itu terlihat akan mengamuk."Masih enakkan kuenya Kirana, dari pada kuemu," sindir Acha.Serani langsung emosi dan jengkel ketika Acha menyindir dirinya. "Kamu ini."Serani pun menyenggol Acha, hingga membuat gadis terjatuh ke bawah, dan akhirnya mereka berdua pun saling mengejek dan bertengkar.Kirana hanya
더 보기
59. Arnold dan Sarah
"Aku tidak percaya, aku tidak percaya kamu akan menceraikan Kirana, bukankah kamu sudah jatuh cinta dengannya?" "Aku tidak jatuh cinta dengannya, semua itu hanya drama supaya aku bisa mendapatkannya."Suasana langsung hening seketika, bahkan Arnold yang mendengar ucapan Richard langsung kaget."Oke, aku percaya, asalkan kamu menceraikan Kirana dan membuktikan ucapanmu," ucap Jessica.Richard menghela nafasnya kasar, dia mencoba menenangkan dirinya yang mau mengamuk itu."Iya aku janji, asalkan kamu jangan ganggu aku untuk beberapa hari ini dulu," ucap Richard memohon."Baiklah, tepati janjimu Richardo Elios," ucap Jessica dan berjalan pergi meninggalkan ruangan Richard.Jessica menutup pintu dengan perlahan-lahan dari luar, dia tersenyum sinis."Rencanaku berhasil, sayang sekali aku tidak bisa melihat reaksi putri cantik itu," batinnya merasa senang, dia pun berjalan menaiki lift.Sedangkan di dalam ruangan, terlih
더 보기
60. Arnold Beraksi
Di dalam kafe, keadaan semakin emosional, bahkan ada beberapa pelanggan yang melirik kearah mereka.Arnold mencoba menenangkan gadis kecil di depannya, setelah menceritakan kejadian yang sebenarnya, Sarah langsung menangis terus menerus."Diamlah, aku janji akan membawa pulang ibumu hidup-hidup," ucap Arnold sembari mengusap pelan belakang Sarah.Sarah masih menutupi wajahnya, dia menghapus air mata yang turun membasahi pipi munggilnya."Dimana kak Richard, seharusnya dia ada disini, karena dia, ibuku di culik," gumam Sarah, tangisnya menjadi-jadi."Jangan Richard, biarkan aku mengurus semua ini," ucap Arnold sembari mengusap tangan Sarah, dan berjongkok di depan gadis itu.Sarah masih tak bisa mempercayai siapapun, dia masih tak ingin menaruh harapan, yang pada akhirnya ia hancur oleh harapan itu."Aku janji, aku akan membawa ibumu kembali hidup-hidup, nyawa taruhanku," ucap Arnold meyakinkan, dia mengangkat jari kelingkingnya untuk
더 보기
이전
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status