All Chapters of Richardo Elios: Chapter 31 - Chapter 40
119 Chapters
31. Nikah Kontrak
KRING!!Bunyi suara telefon yang menggema di seluruh ruangan, bahkan sang pengguna menjadi pusat perhatian."Kenapa tidak angkat Revano?" tanya Ayahanda Surya Admatja.Revano menggelengkan kepalanya, dia mengambil ponsel dan mematikannya, pria yang baru saja lulus SMA itu, kini berhadapan dengan keluarga besarnya."Jadi apa Ayah akan memberikan 80% warisan kepada Revano?" tanya Rendy Admatja, kakak tertua Revano.Surya mengangguk pelan, dia menatap Revano dengan tulus sembari memegang tangan Revano."Bagaimana bisa? Revano masih kecil ayah, kenapa memberikan warisan sebanyak itu?" Hendra Admatja, kakak kedua Revano tak mau terima dengan semua omong kosong ini.Revano hanya bisa terdiam sambil meneguk ludahnya kasar, dia pikir setelah lulus dia akan bersenang-senang, ternyata tidak semudah itu."Apa kalian meragukan ucapanku?" Suara Surya terdengar datar dan dingin, hingga membuat kedua anak lelakinya menjadi diam.Hendra
Read more
32. Perasaan Richard
"Kamu yang gila Richardo Elios, kenapa kamu melakukan sejauh ini untuk Kirana? Padahal kalian hanya menikah sebatas kontrak."Langkah Richard terhenti, dia kaget ketika Revano mengetahui perjanjiannya dengan Kirana, bahkan Arnold menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang dia dengar."Apa maksud kamu? Kirana istriku." Richard mencoba membalikkan suasana, dia takut Arnold akan mengetahui rahasianya."Istri? Bukankah kalian hanya menikah kontrak? Kamu pikir aku tidak tahu rahasiamu itu?" Revano tersenyum sinis ketika melihat wajah Richard yang panik."T--tunggu ... apa maksud kalian?" Arnold terlihat kebingungan, dia tidak mengerti dengan apa yang di bicarakan kedua orang ini.Arnold hanya tahu bahwa Richard dan Kirana menikah sah, dia tidak tahu bahwa ternyata temannya menikah kontrak dengan Kirana."Apa kamu tidak tahu?""DIAM!?" teriak Richard, dia dengan cepat menarik tangan Revano dan keluar meninggalkan Arnold yang kebingungan
Read more
33. Jatuh Cinta
"Kenapa kamu tidak bertanya tentang Revano?"Pertanyaan Kirana berhasil membuat pria di depannya menjadi diam, hening beberapa detik, hingga akhirnya dia kembali memakan makanan yang ada di depannya."Bukannya itu privasi kamu? Kenapa aku harus mencari tahu," jawab Richard sembari memakan satu gigitan steak.Senyuman pun mulai terlukis di pipi Kirana, gadis itu pikir Richard akan bertanya-tanya tentang Revano, apalagi mereka terlibat insiden tadi sore."Walau itu memang privasi kamu dengannya, aku gak mau lagi kamu berhubungan dengan pria brengsek itu," ucap Richard.Kirana mengangguk pelan. "Tentu saja, aku memang sudah tidak berhubungan dengannya, tapi entah kenapa dia tiba-tiba muncul kembali.""Kirana ... sesusah apapun kamu, jangan pernah berhubungan dengan dia, dia iblis." Perkataan Richard langsung membuat Kirana berpikir bahwa memang terjadi sesuatu antara Richard dan Revano.Kirana mengangguk pelan, dia tak ingin
Read more
34. Kontrak
Malam hari terasa dingin, air yang menyelimuti kedua insan itu bahkan tidak merasakan dingin pada tubuh mereka.Nafas kedua orang itu tak beraturan dan detak jantung mereka juga berdegup dengan kencang, bahkan suhu tubuh mereka benar-benar panas mengalahkan dinginnya air.Kirana tiba-tiba langsung berdiri dari pangkuan Richard, dia terlihat agak gugup dan bingun."Ma--masuklah, nanti kita kedinginan," ucap Kirana sedikit gugup.Richard tersenyum tipis, dia pun berdiri dari duduknya, dan berjalan mendekat kearah Kirana.Richard tiba-tiba melepaskan bajunya, dia pun menyandarkan baju itu kepada Kirana."Ayo masuk, nanti kamu kedinginan," ucap Richard dan berjalan menuntun Kirana.Mereka berdua pun melangkahkan kaki ke dalam hotel, walau sempat di tegur karena mereka basah dan di larang melewati lift, jadi Kirana dan Richard terpaksa berjalan melewati tangga.Kirana sedikit menggigil, padahal tadi  dia bahkan tak merasakan di
Read more
35. Asmara
Matahari terlihat sudah memancarkan sinarnya, terlihat burung-burung serta para wisatawan yang ikut meramaikan pagi ini."Apa sudah semuanya?" tanya Richard ketika matanya menatap gadis yang tengah selesai menutup kopernya.Kirana mengangguk pelan. "Sudah, apa Angelina dan Arnold sudah selesai yah?" "Kita cek mereka saja," jawab Richard.Kirana langsung berlarian kecil sembari mengambil tangan Richard dan membuat mereka terlihat bergandengan tangan."Apa ini?" tanya Richard sambil tersenyum."Jalan saja," jawab Kirana malu-malu sambil menarik tangan Richard.Richard langsung tertawa lepas, baru kali ini dia melihat Kirana bertingkah seperti ini, padahal dulu Kirana selalu menjaga jarak dengannya.Mereka berdua pun keluar dari kamar, tapi langkah kaki mereka terpaksa terhenti ketika melihat seseorang di depan mereka.Senyuman Richard langsung memudar, wajahnya yang gembira menghilang dan di gantikan dengan wajah dat
Read more
36. Selesai Liburan
KRINGG!!Sebuah panggilan telepon langsung mengalihkan pandangan kedua insan itu.Richard dengan cepat merogoh ponsel di saku celananya. Matanya menatap nama yang terpampang jelas di layar ponsel itu."Jessica Horen," batin Richard.Kirana bisa melihat perubahan wajah Richard, sepertinya dia sedang di telepon oleh seseorang yang tidak dia sukai."Siapa?" tanya Kirana.Richard dengan cepat langsung menyembunyikan ponsel yang ia genggam.Richard menggelengkan kepalanya pelan. "Bukan siapa-siapa.""Syukurlah ... aku pikir itu dari musuhmu, soalnya kamu terlihat seperti gugup," ucap Kirana merasa sedikit lega.Richard pun mematikan panggilan itu, dia langsung merangkul pundak Kirana."Jalan-jalan yuk, sebelum pulang," ajak Richard dan di jawab anggukan oleh Kirana.Mereka berdua pun saling membalas senyuman, dan melangkahkan kaki untuk keluar dari hotel.Saat keluar dari hotel, Kirana bisa merasaka
Read more
37. Jessica Horen
CKITT!!Mobil yang di naiki Richard dan Kirana sudah sampai di depan rumah mereka.Kirana membuka pintu mobil dan keluar, dia bisa merasakan dirinya telah merindukan suasana rumah."Kamu masuk duluan yah, aku mau ke kantor dulu," ucap Richard sembari menurunkan koper-koper dari belakang mobil."Sudah mau pergi?" tanya Kirana.Richard mengangguk pelan. "Iya ... sepertinya ada sedikit masalah yang terjadi di kantor."Kirana mengiyakan perkataan Richard, dia pun berjalan mendekat dan membantu Richard mengangkat koper, tapi pandangan matanya tak lepas dari raut wajah Richard yang tak bisa dia tebak."Aku pergi dulu yah," ucap Richard setelah selesai membereskan barang bawaan mereka, dia langsung melajukan mobilnya dengan secepat kilat.Kirana hanya bisa menghembuskan nafas pelan, dia takut jika Richard akan menghadapi masalah seperti sebelumnya.Tak mau ambil pusing, Kirana menyibukkan dirinya dengan beberapa koper di depann
Read more
38. Hubungan
Matahari mulai menunjukan sinarnya yang semakin tinggi dan memanas, pertanda pagi hari akan berganti menjadi siang hari.Terlihat di sebuah rumah tercium bau-bau masakan yang sedang di persiapkan oleh seorang gadis.Kirana meletakan piring terakhir yang berisikan nasi goreng, entah kenapa hari ini dia masak banyak sekali. Bahkan setelah Kirana membereskan koper, dia membersihkan seluruh rumah besar sendirian.Kirana menatap meja yang sudah penuh dengan makanan, lalu pandangannya beralih kearah pintu, gadis itu terlihat sedang menunggu kedatangan seseorang."Apa Richard tidak datang yah," batin Kirana merasa sedikit cemberut."Kenapa aku jadi memikirkannya terus," gumam Kirana pelan, gadis itu menutup seluruh wajahnya ketika tahu bahwa wajahnya telah memerah karena malu.Kirana menggelengkan kepalanya pelan, dia pun melangkahkan kaki kearah tangga, untuk membereskan sesuatu di atas, supaya pikirannya teralihkan dan tak memikirkan Richard teru
Read more
39. Gedung Tua
Malam hari mulai menyapa, terlihat bangunan tua terbengkalai yang sudah memancarkan aura kegelapannya, beberapa burung gagak yang ikut mondar mandir di atas gedung itu, membuat kesan yang sangat horor.Walau terlihat sepi dan seram, gedung itu ternyata di tempati oleh banyak orang yang telah mereka jadikan markas.BRUKK!! BRAKK!!Terlihat tiga orang yang sedang menyiksa pria yang tangannya di borgol, serta tubuhnya sudah berlumuran darah."Jangan mati dong Justin, kami ingin main-main denganmu." Jakson mengangkat kepala Justin, dia bisa melihat wajah Justin yang sudah babak belur dan bengkak akibat perbuatan mereka."Apa kita terlalu kasar? Kasian Justin kecilku tak sanggup menerima semua ini." Mr Mommy mengelus kepala Justin, tapi tiba-tiba dia langsung menjambak kepala Justin.Mr Monkey hanya bisa merekam video dan tertawa seperti psikopat, dia benar-benar senang melihat Justin di perlakukan seperti hewan.Dari jauh terlihat Mr Blac
Read more
40. Drama
TING! TONG!Kirana mengarahkan pandangannya kearah pintu, dia baru saja menyelesaikan mandinya. Kirana melangkahkan kakinya menuju kearah pintu."Siapa?" tanya Richard yang ikut turun ke bawah.Kirana hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia pun membuka pintu itu dan terlihat seorang gadis yang sudah berdandan cantik, tak lupa dia membawakan beberapa bungkusan makanan di tangannya."Halo Richard, padahal cuman terpisah tadi sore, tapi aku benar-benar merindukanmu." Jessica melambaikan tangannya secara perlahan-lahan kearah Richard.Richard tak membalasnya dengan lambaian atau senyuman, dia membalikkan badannya dan wajahnya menunjukan bahwa dia tak nyaman dengan Jessica.Jessica berjalan masuk kedalam rumah, dia masuk hingga menyenggol lengan Kirana, dia tak memperdulikan Kirana yang ada depannya itu.Kirana agak aneh dengan tingkah mereka berdua. Tadi siang, setelah berbicara dengan Jessica di atas, Richard dan Jessica turun dalam kead
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status