Semua Bab Richardo Elios: Bab 1 - Bab 10
119 Bab
01. Menikah
Disebuah hotel bintang 5, yang kini sudah terhiasi dengan beberapa rangkaian dekorasi pernikahan. Terlihat banyak orang yang ikut menyaksikan pernikahan dari seorang direktur perusahaan terbesar di asia. Sebuah papan nama besar yang mencantumkan nama. "Happy wedding Richardo Hernandos dan Kirana Lestari Putri" "Selamat pak, semoga jadi keluarga yang bahagia." Sambutan demi sambutan mulai menggilir di tangan pengantin. Richard menatap Kirana yang tengah asik berbicara dengan beberapa tamu undangan, dari kalangan atas maupun bawah. "Dapat dari mana? Aku pikir kamu itu gak suka cewek," ucap Arnold teman bisnis sekaligus teman masa kecil Richard. "Gini-gini aku masih normal Ar," jawab Richard sembari meminum wine yang ia pegang. Arnold terkekeh. "Aku pikir kamu gay Richard, soalnya kamu gak pernah memikirkan cewek manapun bahkan jarang meli
Baca selengkapnya
02. Malam Pertama
Sebuah Apartemen besar yang dihiasi dengan beberapa fasilitas terlengkap, terlihat cukup mewah dengan kolam renang. Bisa di perkirakan bahwa Apartemen itu kira-kira mencapai dua lantai. Terlihat sebuah mobil warna hitam pekat yang mendarat di depan apartemen itu, bahkan pengawal yang melihatnya langsung bergegas turun menuju mobil itu. Tak lama, mata para pengawal melihat Richard dan Kirana menuruni mobil yang mereka bawa tadi. "Selamat datang tuan dan nyonya besar!!" teriak mereka semua serempak, bahkan hal itu membuat Kirana kaget dengan teriakan mereka. "Bawa barang-barang yang ada di mobil itu ke kamarku," ucap Richard dan berjalan ke atas. Kirana agak mematung, dia belum pernah melihat Apartemen sebesar ini, bahkan di kotanya pun tak ada yang tinggal di Apartemen sebesar ini. "Kamu ngapain? Gak masuk?" tanya Richard saat tahu bahwa Kirana tak mengikutinya dari b
Baca selengkapnya
03. Siapa?
"Sial! Kejar wanita itu!" teriak seseorang dari balik tirai. Para penjaga bahkan pengawal pun langsung mengejar seorang wanita paruh baya dengan mengenakan gaun putih. Wanita paruh baya itu berlari sampai ia berada di taman mawar merah, dia benar-benar tak tahu lagi harus bagaimana. "Itu dia!" teriak pengawal ketika melihat wanita yang mereka cari. Mendengar teriakan pengawal, wanita itu langsung panik dan ia berlari masuk kedalam taman bunga mawar merah. Richard yang mendengar suara teriakan dari taman, dia berlari sampai akhirnya ia tiba di taman. Mata Richard langsung membulat ketika melihat ibunya yang sedang duduk tak berdaya sambil menatap kosong kedepan. Richard pun mengalihkan pandangannya kearah ruang gelap yang di tatap ibunya. "Richard, lari!" teriak Amanda dan dengan cepat orang yang di ba
Baca selengkapnya
04. Sesuatu
Hari mulai beranjak malam, burung-burung pun mulai kembali ke sarang mereka, bahkan sisa-sisa sunset sore sudah menghilang. Terlihat Kirana sedang memasak di rumah sambil mengenakan pakaian maidnya. Entah ada apa dengannya, sehungga memakai pakaian maid yang begitu pendek dan terlihat sexy. Jam menunjukan pukul 19:30, terdengar dari luar mobil Richard sudah sampai di depan Apartemen. "Bagaimana? Apa ada yang mencurigakan?" tanya Richard kepada Bodyguard. "Tidak ada tuan, cuman ada seseorang yang bertabrakan dengan nyonya Kirana," jawabnya. "Siapa?" "Hanya orang biasa, katanya dia cuman lari dari orang yang mengejarnya." "Baiklah, terus awasi Kirana." Richard menepuk pelan pundak Bodyguardnya lalu  berjalan masuk kedalam Apartemen. Ketika sampai di dalam, langkah Richard terhenti ketika melihat Kirana yang tengah memakai pakaia
Baca selengkapnya
05. Pertemuan
Richard membuka matanya dengan cepat, nafasnya sudah tidak teratur, bahkan detak jantungnya berdegup sangat kencang. Mimpi itu lagi. Mimpi yang bersarang di dalam ingatan Richard, karena itulah dia selalu ingin menghilangkan semua mimpi buruk dan teka-teki yang ada di kepalanya. Richard menatap kearah jendela ruang kerjanya, dia tertidur karena terlalu kelelahan. Setelah ia mengetahui bahwa orang yang menabrak Kirana hanyalah orang biasa, dan tidak ada hubungannya dengan semua ini. Richard pun berdiri, lalu melangkah keluar dari ruang kerjanya, tapi matanya menangkap seorang gadis yang tengah memasak makanan untuk sarapan. "Kirana?" Richard berjalan menuju meja makan yang sudah ada beberapa masakan Kirana. "Maafkan aku Kirana, tadi malam aku benar-benar gak bisa mengendalikan diriku," ucap Richard menyesal, dia tahu bahwa Kiran
Baca selengkapnya
06. Penyusup
Kirana menatap langit-langit kamarnya, dia menelusuri setiap jejak seni yang tergambar di atasnya itu.Richard hari ini lembur hingga di tak bisa pulang kerumah. Kirana sebenarnya marah dan emosi atas tindakan Richard waktu itu.Dia takut trauma masa kecilnya muncul kembali. Kirana masih ingat, bagaimana dia waktu kecil di paksa dan di telanjangi seluruh tubuhnya di depan pamannya.Kirana menggelengkan kepalanya, dia tak ingin memikirkan masa lalu yang ia lewati dengan susah payah. KRINGG!!Sebuah panggilan telfon berhasil mengalihkan pikiran Kirana yang random, dia pun mengambil ponselnya yang ia taruh di nakas."Halo," ucapnya dengan suara agak serak."Halo sayang, gimana kabar kamu? Bunda rindu sama kamu Kirana," ucap seorang wanita dari balik ponsel."Kirana juga rindu sama Bunda, Bunda tunggu sebentar yah, Kirana janji bakal buat Bunda operasi dan hidup normal lagi." Kirana menggigit bibir bawahnya, dia tak ing
Baca selengkapnya
07. Amarah Richard
PLAKK PLAKKMr Monkey baru saja menampar Thomas. Wajah pria itu bahkan sudah penuh darah segar."SIAPA YANG NYURUH KAU ANGKAT TELFON INI BRENGSEK! AKU KIRA TADI KIRANA YANG ANGKAT!" Teriakan Mr Monkey menggelegar memenuhi ruangan.Bukannya menjawab, Thomas malah terkekeh.PLAKK!!Tamparan pun di layangkan di wajah Thomas, pria itu sudah tak bisa bergumam lagi."Brengsek! Bikin susah saja, lagian siapa yang nelfon tadi," ucap Mr Monkey setelah membanting tubuh Thomas di bawah lantai."Cari wan--" Perkataan Mr Monkey terhenti saat mereka semua mendengar beberapa buah suara mobil yang baru saja datang."Sial!" Mereka semua langsung berhamburan keluar dari pintu belakang."TANGKAP MEREKA!" Teriak Richard saat melihat mereka yang berhamburan keluar.Dengan secepat kilat, seluruh penjaga Richard berlarian untuk mengejar para penyusup itu.Richard tak ingin tertinggal dari para pengawalnya, dia dengan
Baca selengkapnya
08. Black Tiger
Di rumah sakit Mutiara Alkasih, beberapa orang lalu lalang masuk kedalam, ada juga yang keluar.Banyak pasien serta dokter dan suster yang kesana kemari untuk memberi pelayanan.Di sebuah kamar dengan nomor 025, terdapat seorang gadis baru saja sadar dari tidurnya.Dia memejamkan matanya berulang kali untuk menyesuaikan pencahayan dalam rumah sakit itu.Dimana ini? Sebuah pertanyaan yang lolos di pikirannya, dia menatap langit-langit ruangan yang bernuansa putih itu, sesekali juga menoleh kekiri dan kekanan.Matanya menangkap seorang pria yang tertidur pulas dengan posisi duduk."Ri ... chard," ucapnya dengan nadah lemah.Walau waktu istirahat yang cukup lama, Kirana masih saja merasakan lemas pada bagian tubuhnya. Dia merasakan kejadian begitu sangat lama sekali.Entah dapat insting dari mana, Richard tiba-tiba terbangun dari tidurnya."Kirana, kamu baru bangun? Mau aku ambilin teh hangat? Apa ada yang terluka?"&n
Baca selengkapnya
09. Penyerangan
Jam menunjukan pukul 09:00, menandakan bahwa pertumpahan akan terjadi.Richard telah mengumpulkan semua pasukannya. Pasukan yang ia ambil dari pembunuh tingkat atas, serta mantan komandan militer terkuat di indonesia dan negara luar."Kalian harus membunuh siapapun yang kalian temui di gedung itu! Jangan biarkan seekor nyamuk lolos dari gedung itu!" Richard berbicara dengan lantang, dia baru saja menjelaskan struktur bangunan markas Black Tiger."SIAP!" teriak mereka semua serempak.Richard menatap pengawalnya yang sibuk mengetes beberapa perlengkapan yang akan mereka bawah di pertarungan ini.Dari jauh Arnold berjalan mendekat lalu merangkul pundak Richard. "Kita harus kalahkan mereka malam ini.""Tentu saja, dengan ini aku bisa tahu siapa dalang di balik semua ini, dan aku akan menghancurkanmu Justin Hernandos," ucap Richard menggebu-gebu.Emosinya benar-benar memuncak, yang ada di pikirannya hanya niat untuk membunuh. Walau s
Baca selengkapnya
10. Penyerangan Thomas
DORR!"TUAN!!" teriak Thomas saat dia melihat Richard yang baru saja tertembak hingga ia tersungkur kebawah.Thomas dengan cepat mengarahkan shotgunnya kearah orang yang menembak Richard, orang dengan topeng monyet, serta sepuluh penjaga yang berdiri di belakangnya."Aku tidak menyangka kalian akan menyerang markas kami, sungguh tindakan yang bodoh Richard," ucap Mr Monkey."Kau ... brengsek!" Thomas mengkongkang shotgunnya."Percuma kau melancarkan serangan itu, kau hanya akan membuang nyawamu," ucap Mr Monkey dengan santai.Nafas Richard tak teratur, penglihatan dan pendengarannya kurang tajam, rasanya dia akan kehilangan kesadaran di saat seperti ini."Sial! Aku harus selesaikan semua hari ini." Richard memaksa dirinya untuk berdiri, dia menatap tajam Mr Monkey.Mr Monkey terkekeh geli. "Baru kali ini aku melihat orang yang masih saja bertindak bodoh.""Brengsek! Aku akan menghancurkan kalian semua." Richard berdiri,
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
12
DMCA.com Protection Status