Semua Bab Call My Name Is Andra: Bab 31 - Bab 40
56 Bab
Rencana Perjodohan
"Aku hanya ingin mengobati lukamu! Memang apa yang kamu fikirkan!" ucap Diandra. Andra langsung terdiam seketika. Ia pun berbalik arah menatap Diandra. "Sekarang kamu yang mengerjaiku!" ucap Andra. "Apa?""Aku menyuruhmu buka baju agar aku bisa mengoleskan obat ke punggungmu yang terus mengeluarkan darah!""Berhentilah menatapku seakan aku seorang terdakwa, cepat buka bajumu dan berbaringlah aku akan menyiapkan obat untuk membalut lukamu!" ucap Diandra. Andra pun mulai menuruti Diandra dan membiarkan gadis itu mengobatinya. "Pelan-pelan!" ucap Andra"Tahan dulu, memang sedikit sakit tapi ini tak akan lama," ucap Diandra sambil terus mengoleskan obat di punggung serta lengan Andra. "Selesai, kamu bisa bangun sekarang. aku akan membalut luka di tanganmu setelah itu kamu bisa istirahat di kamarmu," ucap Diandra. Andra pasrah mengikuti arahan Diandra sampai semua lukanya sudah di balut kain perban. "Terimakasih," ucap Andra.
Baca selengkapnya
Sosok Calon Jodoh Diandra
Dengan nafas tak beraturan Andra terbangun. Lalu ia mengambil segelas air dan meneguknya. "Keputusan apa yang ayah maksud?""Apa ini ada kaitannya dengan gadis kepala batu itu?""Hufts!" Andra menarik nafas dan menghembuskannya kasar. Perasaannya makin tak menentu. "Apa aku salah mengambil keputusan?""Sudahlah.. mungkin aku terlalu overthinkin!"Andra duduk sambil memainkan ponsel miliknya. Hingga ia kembali mengantuk dan terlelap. Keesokan paginya Andra bangun seperti biasa. Dan setelah selesai merapikan diri ia menemui Angkasa di ruang kerjanya. "Tok.. tok.. tok!"Andra mengetuk pintu dan setelah penjaga membukakan pintu Andra segera masuk ke dalam. "Duduklah!" titah Angkasa mempersilahkan ajudannya itu untuk duduk di kursi tepat di hadapannya. "Hari ini aku ingin memperkenalkan Dion pada Diandra. Bisakah kamu membantuku mengantar Diandra ke tempat yang ku maksudkan. Jika aku memberitahunya secara langsung aku takut anak keras kepala itu akan menolaknya. Bisakah kamu memban
Baca selengkapnya
Bertepuk Sebelah Tangan
"Sialan,apa coba maksud ayah bicara seperti itu?" umpat gadis itu dalam hati. "Mungkin anda benar, jika kami sering bertemu mungkin kami bisa menemukan hal kesamaan antara kami berdua," balas Dion sambil tersenyum. "Hm.. ku rasa kita tidak akan pernah ada kecocokan!" sahut Diandra dengan ketus. Mata Angkasa langsung menatap tajam putrinya itu. "Bagaimana bisa kamu tahu jika kamu tidak mencoba mengenal satu sama lain, yang namanya hubungan itu semakin sering bertemu maka akan semakin mengenal dan bisa menjadi semakin akrab. Jadi ayah harap kalian bisa paling tidak bersahabat terlebih dahulu," terang Angkasa. "Apa Andra tahu akan hal ini?""Kenapa batang hidung cowok kulkas itu tidak nampak disini?" gumam Diandra sambil menatap ke segala arah. "Apa kamu mencari sesuatu?"Dion merasa nyawa gadis disebelahnya tidak ada bersama mereka saat itu meski tubuhnya ada di dekat mereka. "Aku mencari kekasihku!" Diandra tanpa sadar membuat masalah baru. "PACAR...?""Sejak kapan kamu punya
Baca selengkapnya
Sisi Liar Andra
"Bukankah kamu sedang makan siang?""Tuan pasti mencarimu," sambung Andra. "Aku tidak tertarik makan bersama mereka, dan aku juga tidak ingin berlama-lama disini. Bisakah kamu membawaku keluar dari tempat ini?" Diandra tidak ingin terlibat perbincangan terlalu jauh dengan calon dari sang ayah yang membuat gadis itu muak. "Kenapa?""Bukankah laki-laki itu cukup tampan?"Andra berucap dengan enteng menggoda Diandra yang makin kesal akibat tingkah sang bodyguard. "Apa menurutmu dia tampan?""Kalau begitu kenapa bukan kamu saja yang bicara dengannya, dan biar aku yang duduk disini!"Diandra mengumpat kesal. "Kembalilah sebelum tuan melihatmu disini nona!""Jika tadi aku yang menyuruh anda duduk sekarang aku menyuruhmu kembali," titah Andra sambil duduk bersandar. "Apa kamu mempermainkan aku?""Aku sudah bilang aku muak disana, jika kamu tidak mau membawaku pergi aku akan pergi sendiri dari tempat ini!"Diandra bangkit berdiri bersiap meninggalkan ruangan. Andra terdiam menatap Dian
Baca selengkapnya
Anak Angkat Andra
Andra membuka pintu mobilnya dan mempersilahkan anak itu untuk masuk. Lalu bocah itu pun mengikuti kata-kata Andra dan duduk di bangku belakang. Andra menutup kembali pintu mobil itu dan kembali ke tempat duduknya sambil menyalakan mesin mobil. Diandra melirik ke arah Andra dan tersenyum menatap wajah yang rupawan yang membuat hati gadis itu semakin melayang tak karuan. Sadar akan Diandra yang terus menatapnya Andra pun membuyarkan lamunan gadis itu. "Aku tahu aku tampan, tapi tidak perlu menatapku seperti itu," ucap Andra sambil fokus ke jalanan di hadapannya tanpa menoleh ke arah gadis di sampingnya. Diandra pun lnagsung salah tingkah dan mengalihkan perbincangan mereka. "Di belakang itu siapa?" tanya Diandra sambil menoleh ke arah anak kecil yang sempat ia lupakan beberapa menit. "Dia anakku," jawab Andra. "APA... A.. A.. APA?" Diandra terkejut hingga ia gelagapan. "Kapan kamu menikah?""Kamu tidak berbohong kan?" tanya Diandra yang sudah mulai panik. "Apa wajahku terlih
Baca selengkapnya
Dewa Penolong
Andra mulai menyalakan mesin mobilnya dan melaju ke arah rumah sakit terdekat. Setelah beberapa menit berlalu mereka sampai di salah satu rumah sakit besar di kota mereka. Andra bergegas turun dari mobil dan kembali merengkuh tubuh ibunda Arka. "Maaf permisi bu, ijinkan saya membawa ibu masuk ke UGD," pamit Andra. "Iya nak, maaf merepotkan. Ibu pasti berat," tutur wanita itu. "Tidak apa-apa bu," balas Andra. Andra masuk ke dalam ruang UGD rumah sakit disusul Diandra dan Arka yang mengikuti dari belakang. "Silahkan mendaftar di bagian administrasi dan baringkan pasien di sana," tunjuk salah seorang perawat ke salah satu ranjang pasien. Setelah membaringkan wanita paruh baya itu Andra segera menuju tempat administrasi. "Ibu tidak apa-apa kan Arka tinggal?" tanya bocah itu mencemaskan sang ibu. "Tidak apa-apa nak, kamu jangan khawatir" balas wanita itu. "Bu, ibunya ada keluhan apa?" tanya perawat yang sedang memeriksa kondisi ibu Arka. "Saya tidak bisa berjalan, kaki saya teras
Baca selengkapnya
Pertanyaan Telak Untuk Andra
"Ada banyak hal di dunia ini, yang tidak kita tahu. Tidak setiap orang terlahir dan tumbuh dengan beruntung. Banyak dari mereka yang harus berjuang setiap detiknya hanya untuk tetap bernafas meski kondisi dan sekitar rasanya memaksa mereka untuk meninggalkan dunia ini. Hidup di jalanan untuk anak sekecil itu sungguh seperti jurang kehancuran. Jalanan sarat akan kekerasan kriminalitas bahkan apapun bisa terjadi dan aku tidak ingin ada Andra ke dua ketiga atau pun kesekian. Selama aku bernafas aku ingin bisa membantu mereka agar tidak terjebak sepertiku. Mungkin terdengar klise tapi itu tekad dan tujuanku sekarang," terang Andra. Untuk sejenak Diandra semakin mengagumi sosok Andra, dibalik keras dan angkuh ada sosok lain yang penuh kelembutan yang mampu ditangkap oleh gadis itu. Andra kembali terdiam sorot matanya fokus pada jalanan di hadapannya, sedangkan Diandra terbungkam mengagumi sosok di sampingnya. Hingga gadis itu kembali menatap wajah tampan datar yang tidak banyak tersenyum
Baca selengkapnya
Kencan Berlanjut
Kalimat Andra disambut tatapan sayu oleh Diandra, gadis itu merasa sedikit lega, meski penantiannya belumlah berakhir seperti yang diharapkan gadis tersebut. Andra mulai memacu kembali kendaraannya. Sesekali ia melirik ke arah gadis di sampingnya yang kini diam tak bersuara. Diandra menatap pemandangan dari kaca jendela mobilnya. "Apa kamu lapar?" tanya Andra. Diandra menoleh menatap laki-laki yang ia kagumi, lalu ia pun mengangguk sebagai jawaban. "Apa sekarang kamu sakit gigi?" ledek Andra mencoba menggoda gadis di sampingnya. "Apa..?" Diandra nampak terkejut mendengar Andra mencoba membuyarkan lamunan gadis itu. "Hufts..!" Diandra menghela nafas kali ini ia tidak lagi ingin berdebat dengan laki-laki di sampingnya. Gadis itu kembali terdiam sampai akhirnya Andra menepikan mobilnya di sebuah rumah makan. Andra segera turun dan membukakan pintu anak tuannya tersebut. Diandra pun turun dari mobil, lalu tiba-tiba Andra menggenggam tangan Diandra hingga gadis itu pun terkeju
Baca selengkapnya
Keputusan Gila Seorang Andra
"Ya tuan, kami berpacaran. Tapi saya akan membuat putri anda menjauh dari saya," ucap Andra. Angkasa merasa tak mengerti maksud ajudannya itu, mengapa ia berani memacari putrinya yang ia cintai lalu membuat gadis itu menjauh. "Apa maksudmu?""Apa kamu mau mempermainkan putriku?""Jika kamu mencintainya mengapa kamu mau menyakitinya?" tanya Angkasa yang tersulut emosi. "Maaf, saya tidak bermaksud mempermainkan atau menyakiti putri anda. Saya memang mulai mencintainya. Justru karena itu saya tidak ingin ia memasuki hidup saya terlalu jauh. Saya tidak ingin menyeretnya dalam bahaya, saya mantan pembunuh, musuh saya bebas berkeliaran dan saya tidak ingin Diandra jadi sasaran mereka. Saya mengatakan pada anda karena saya tidak ingin membohongi atau menyembunyikan apapun pada anda," terang Andra. Angkasa tertegun dan mulai memahami maksud sang bodyguard. "Aku mulai faham, tapi jika putriku patah hati dan terluka bagaimana aku bisa membiarkanmu melakukan itu!"Angkasa merasa keputu
Baca selengkapnya
Akhirnya Terucap
"Apa...?" bisik Diandra. Gadis itu seakan melayang, dan semua terasa begitu indah kala itu hingga rasanya ia ingin meloncat mengekpresikan perasaannya memenangkan hati sang pujaan. Andra menatap sorot mata tajam yang mengarah padanya, tangan laki-laki itu merengkuh pinggul gadis itu lalu senyum tipis tersungging di bibir pria dingin tersebut. "Aku jatuh.. cinta!""Dan kamu orang yang bisa membuatku merasakan itu," ucap Andra. Mata Diandra seketika dipenuhi cairan putih yang siap tumpah membasahi wajah manisnya. "Apa perempuan itu aneh?""Kenapa malah menangis?""Apa kata-kataku menyakitkan?" tanya Andra menggoda gadis di hadapannya itu. "Hm.. ya. Kata-kata mu jahat!""Harusnya kata-kata itu tidak kau ucap di tempat dan suasana seperti ini!""Apa kau tak pernah melihat drama romantis?" tanya Diandra dengan tatapan sayu pada laki-laki itu. "Kalau begitu cancel saja, dan tunggu aku mempersiapkan moment itu untukmu!" Lagi-lagi kalimat tak terduga muncul dari manusia kulkas seribu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status