All Chapters of WARUNG TENGAH MALAM: Chapter 201 - Chapter 210
271 Chapters
201-MELARIKAN DIRI
Salah satu makhluk yang dipercaya tinggal di Gunung Sepuh kini berada tepat beberapa puluh meter di depan Mang Rusdi, makhluk yang berbadan manusia dan berkepala anjing yang kepalanya menghadap ke belakang ini menjadi makhluk mitos yang dipercaya oleh beberapa masyarakat di tatar sunda. Aul adalah makhluk yang jarang sekali terlihat oleh manusia, biasanya makhluk ini hanya berkeliling di dalam gunung dan hanya beberapa orang saja yang pernah melihatnya. Namun jangan harap ketika kalian sudah dilihat oleh makhluk tersebut kalian akan selamat, karena makhluk tersebut akan mengejar kalian seperti hewan buas yang ingin memangsa hewan buruannya. Sehingga untuk beberapa orang yang mengetahui mitos ini, ketika mereka sedang memasuki Gunung Sepuh. Hanya mendengar suaranya saja, meskipun itu di siang hari, mereka akan tahu bahwa itu adalah aul yang sedang berjalan mendekati mereka. Dan mereka pun langsung menjauhi tempat tersebut agar tidak bertemu Aul di dalam hutan.
Read more
202-MALAM YANG GADUH
“KIII, KII, BUKA PINTUNYA!” Mang Rusdi menggedor-gedor pintu Aki Karma, dia semakin panik. Beberapa kali dia melihat ke gang seberang rumah Aki Karma yang gelap gulita itu, berharap bahwa aul tersebut masih terjebak dan belum mengejarnya lagi. “KIIII, KIIIII!” “KIIII, KIIII, BANGUN KI, TOLONG BUKA PINTUNYA KI!” “CEPETAN KIII!” DUG DUG DUG Badan Mang Rusdi tak henti-hentinya gemetar, tubuhnya merinding dan keringat dingin pun bercucuran di wajahnya. Bagaimana tidak, sesosok makhluk yang menurut mitos adalah manusia yang mempunyai keilmuan yang berlebih, namun dengan kesombongannya atas keilmuan yang dia pelajari, sehingga rela menebas kepalanya sendiri di depan lawan bertarungnya, dan dia berkata bahwa ketika kepalanya ditebas tidak akan membuatnya mati. Namun naas, kepala yang dia tebas sendiri dibawa pergi oleh lawan bertarungnya. Sehingga apabila dia terlalu lama hidup tanpa kepala, hidupnya tidak akan bertahan lama.
Read more
203-TEROR
AUUUUUUUUUUUUUU..... Untuk pertama kalinya malam di Kampung Sepuh dalam keadaan gaduh, Malam yang tenang di pegunungan dengan taburan bintang-bintang yang menghiasi malam hening itu, kini terdengar sangat gaduh. Kampung Sepuh mendadak penuh dengan pengunjung yang datang dari arah luar Kampung Sepuh, entah siapa yang datang dan membuat gaduh pada malam itu. Namun yang pasti, semua yang datang pada malam tersebut bukan berasal dari kalangan manusia. Hihihi Hihihi Banyak suara-suara anak kecil yang berlari di antara gang-gang kampung seperti sedang mencari sesuatu, terdengar pula orang-orang yang duduk di pinggir jalan dengan tertawa-tertawa yang menyeramkan. Bahkan beberapa di antaranya banyak menggerak-gerakan pohon-pohon di sekitar rumah sehingga suara daun dan dahan yang saling beradu pun terdengar. Hiiiiii hiiiii hiiiii Banyak keluarga yang akhirnya terbangun, hampir semuanya kecuali Pak Ardi yang saat ini masih mengurusi urusan yang
Read more
204-PAGI
Kongkorongooooook.... Waktu sudah mendekati pagi di Kampung Sepuh yang dingin hingga menusuk kulit. Para warga yang baru saja tertidur akibat teror yang terjadi di malam hari, akhirnya harus terbangun kembali karena teriakan warga yang berkeliling kampung untuk memberitahukan sesuatu. “PAKKK, BUUU, KEBAKARAN!!” “WARUNG SI UJANG KEBAKARAN! ” Para warga tidak mengetahui apabila warungku kini terbakar, Hanya Mang Rusdi dan Aki Karma yang sudah mengetahuinya lebih dahulu tentang kondisi warung. Itu pun, mereka hanya bisa berdiam diri di dalam rumah dan tidak bisa berbuat apa-apa, meskipun akhirnya bisa tertidur ketika aul yang mendatangi rumah Aki Karma menghilang. Para warga yang mendengar teriakan tersebut langsung berpikir bahwa mungkin penyebab dari banyaknya makhluk yang datang ke kampung mereka ini, karena warung ku yang terbakar habis. Mang Darman yang ketiduran dalam keadaan jongkok dengan selimut yang menutupi badannya kini terban
Read more
205-KOPI
Aki Karma yang berdiri sambil memegang selendang berwarna merah itu langsung kaget karena tiba-tiba muncul sesososk nenek tua yang berdiri dan tersenyum kepadanya. Dan tampaknya, hanya dia sendiri yang melihat nenek-nenek tersebut. Karena, Aki Karma melihat para warga masih sibuk membersihkan puing-puing warung yang kini terbakar habis. “Nenek siapa ya?” Katanya sambil mencoba bertanya untuk mengetahui siapa sosok yang tiba-tiba muncul di depannya. Nenek-nenek itu hanya bisa tersenyum kepada Aki Karma yang masih kebingungan dengan sosok yang tiba-tiba muncul di hadapannya. Namun tak lama, ketika dia ingin melihat selendang itu kembali di tangannya, dia semakin kaget karena selendang itu tiba-tiba menghilang dari pandangannya. Padahal dia tidak menjatuhkannya atau pun menyimpannya kembali, tapi dia pegang dengan kedua tangannya. “Cu, selendangnya nenek ambil dulu ya, suatu saat nanti akan nenek kembalikan lagi ke tempat ini. ” Selendang tersebu
Read more
206-HASIL
“Hmmmmm, dari logatnya sih Akang mah masih orang sekitaran sini, emang ada masalah apa Kang ampe Akang bawa gegembolan gitu.,” Katanya sambil menunjuk ke arah tas carrier yang aku bawa dan aku simpan di atas motor. “Ya rumit sih Kang, susah untuk dihadapi, jadi ya cara terbaik mungkin menjauhi masalah itu dan menghilang dan dilupakan, ” Kataku sambil menyeruput kopi lagi. Wusss Angin dari samudra luas rupanya sampai ke warung tempat ku beristirahat sementara di pinggir jalan ini, karena tak jauh dari tempatku duduk hanya 200 meter ke arah selatan. Itu sudah terhubung ke samudra selatan yang sangat luas dan membentang seperti tak berujung. “Yah sabenerna mah sih Kang, kalau menurut ku yang tukang warung kecil ini, kalau ada masalah itu harus dihadapi, seberat apapun itu, karena kalau tidak, mau sampai kapan pun Akang pergi, tetap saja tidak akan menyelesaikan masalah. ” “Malah nanti masalah yang ada malah makin numpuk dan numpuk,” Kata tukang w
Read more
207-TAMPARAN KERAS
Pak Ardi sangat berkorban besar kali ini, dia seperti tidak kenal lelah untuk membantuku dan membantu warga untuk ikut andil dalam penyelesaian masalah yang terjadi di Kampung Sepuh, bahkan dia mengawal sendiri kasus yang menimpa Ibu, meskipun tanpa aku minta. Pak Ardi dengan cekatan menyelesaikan masalah tersebut satu persatu, solusi-solusi yang dia kemukakan pasti membuat warga menyetujuinya, karena dia pasti akan mensupport penuh atas apa yang dia katakan. Entah berapa dana yang harus Pak Ardi keluarkan sekarang, mengingat beberapa kerugian yang disebabkan oleh banyaknya makhluk yang datang ke kampung dan membuat kampung berantakan, banyak yang mengakibatkan barang-barang milik warga yang disimpan diluar rumah rusak dan menghilang. Bahkan hampir semua ternak milik Mang Rusdi pun tak luput dari serangan makhluk tersebut, ternak yang mungkin ditaksir seharga puluhan juga itu lenyap dalam semalam saja, tapi Pak Ardi sepertinya tidak khawatir akan hal tersebut
Read more
208-PENANGKAL
Keheningan dan kesunyian di dalam Kampung Sepuh kini mendadak berubah hanya dengan satu malam saja. Setelah para warga semua berdiskusi dengan semua pendapat mereka yang mereka utarakan satu persatu di dalam saung Aki Karma yang seringkali dijadikan tempat berkumpul para warga. Akhirnya para warga sepakat membagi tugas seperti apa yang dibicarakan oleh Pak Ardi ketika tadi siang. Sebagian para warga yang mempunyai kendaraan kini menyebar ke segala tempat untuk mencariku, dan hingga malam tiba mereka belum terlihat kembali pulang ke Kampung Sepuh. Sedangkan sisanya kini mengatur tim untuk menjaga kampung pada malam hari, di mana biasanya itu menjadi tugasku dengan menjaga warung setiap malam untuk bisa melayani para makhluk gunung yang turun ke arah kampung. Di malam yang dingin ini, terlihat Mang Rusdi dan Pak Ardi sedang duduk di sebelah warung yang kini sudah rata dengan tanah, ditemani dengan api unggun yang sengaja mereka buat untuk menghangatkan badan. R
Read more
209-SIA SIA
Deg deg deg deg Suara detak jantung Mang Darman tiba-tiba berdetak sangat kencang ketika dia mendengar suara yang tiba-tiba saja muncul entah dari mana. Sebuah suara yang membuat bulu kuduknya berdiri seketika, apalagi dengan suara tertawa yang terdengar sangat jelas olehnya. Mang Darman yang awalnya yakin bahwa benda-benda yang dia bawa bisa menangkal para makhluk yang datang ke Kampung Sepuh. Namun kini, apa yang dia bawa ternyata sia-sia, karena baru saja dia ditinggalkan oleh ke empat orang yang ikut berjaga dengannya, tiba-tiba muncul suara yang membuatnya sangat ketakutan. Raut wajah Mang Darman yang tadinya percaya diri tiba-tiba berubah secara drastis, badannya bergetar hebat meskipun dia memakai jaket tebal untuk menghangatkan badan pada malam itu, bahkan seketika muncul keringat-keringat dingin yang muncul di wajahnya. Hihihi Hihihi HiHIHIHI “Kunaon Kang, naha ngadadak jadi patung kitu? (kenapa Kang, kenapa me
Read more
210-DALAM GANG
Malam sudah semakin larut di Kampung Sepuh, bintang-bintang dan bulan kini menyinari kampung yang tampak berbeda dari malam-malam sebelumnya. Suasana tampak berubah, keheningan yang biasanya menemani malam para warga kampung ketika menemani mereka yang tertidur lelap di rumahnya masing-masing, kini harus membuat mereka terjaga. Terutama bagi beberapa orang yang kini sedang menjaga kampung dari kemunculan para makhluk yang datang secara tiba-tiba, sesaat setelah warung yang aku jaga terbakar hebat hingga tidak bersisa sama sekali. Banyak pasang mata yang masih belum terpejam dan senantiasa mengawasi gerak-gerik sesuatu yang terjadi di luar rumah-rumah mereka, mereka yang tidak menjaga kampung diluar rumah pada malam ini, sengaja membiarkan tubuhnya tetap terjaga di dalam rumah. Meskipun Mang Dadang dan Mang Uha sudah mengikat beberapa bambu kuning sebagai penangkal para makhluk yang mungkin saja akan muncul di dalam rumah. Namun tetap saja, para warga yang tid
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
28
DMCA.com Protection Status