Semua Bab WARUNG TENGAH MALAM: Bab 221 - Bab 230
271 Bab
221-DATANG DI SAAT YANG SALAH
Gunung Sepuh kini masih terlihat gelap gulita, dengan pohon-pohon yang menjulang tinggi dengan hewan-hewan malam yang saling bersahutan satu dengan yang lainnya. Menciptakan suatu harmoni alam yang sangat berbeda dengan aura yang mencekam karena tidak ada sama sekali sumber cahaya yang bisa menembus beberapa tempat di Gunung Sepuh. Meskipun malam ini cahaya bulan terlihat sangat terang, namun di beberapa bagian, Gunung Sepuh yang penuh akan pepohonan rindang yang menjulang hingga ke atas. Cahaya dari sinar bulan tersebut tidak bisa menembus dasar hutan, sehingga kegelapan yang mutlak tercipta dengan banyaknya mata-mata hewan dan makhluk yang menyala apabila kita melihatnya dalam kegelapan. Krosak Krosak Krosak Tampak ada dua orang yang berjalan melewati hutan Gunung Sepuh malam ini, dua orang yang tampaknya mempunyai maksud tertentu karena sengaja datang ke Gunung Sepuh dengan barang bawaan yang mereka bawa. “Kang, Kang Jaya. Apa bener
Baca selengkapnya
222-TERSELAMATKAN
Suara-suara keras itu tampaknya membuat Kang Ocin dan Kang Jaya sedikit kaget. Bagaimana tidak, di dalam hutan yang seharusnya sunyi dan senyap tersebut secara tiba-tiba muncul suara-suara gaduh dari jalanan setapak yang mengarah ke arah kampung. Dan secara tiba-tiba Kang Ocin yang ketakutan tiba-tiba melihat sesuatu yang tampaknya tidak ingin dia lihat dalam seumur hidupnya. Tampak dari jalanan yang gelap tersebut, muncul beberapa makhluk yang melayang melewati pepohonan hutan dengan sangat cepat. Wajahnya yang tertutup rambut dan hanya terlihat beberapa bagian kecil wajahnya yang tampak tidak jelas, dengan baju putih dan merah yang mereka gunakan. Membuat Kang Ocin seketika mengetahui bahwa makhluk yang sedang melayang ke arahnya itu adalah kuntilanak yang terlihat sangat banyak. Baru kali ini dia melihat puluhan kuntilanak yang terbang menjauhi arah suara yang terdengar keras olehnya. Meskipun awalnya dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya, ag
Baca selengkapnya
223-BERTEMU
Drap, drap, drap, “Kang itu siapa ya? ” “Kenapa menyuruh kita pergi dari gunung ini. ” “Kalau kita pergi, bagaimana dengan ritual nya? ” Kata Kang Ocin yang mencoba bertanya ke Kang Jaya yang ikut berlari bersamanya. Namun tidak ada jawaban sama sekali dari Kang Jaya atas apa yang ditanyakan oleh Kang Ocin, wajah Kang Jaya tampaknya kini berubah drastis, wajahnya mendadak panik atas apa yang terjadi. Dan Kang Ocin yang ikut berlari bersamanya terus-menerus bertanya mengenai masalah ritual yang belum selesai mereka jalani. “Sttt berisik, diam dulu, aku lagi mikir ini.," Kata Kang Jaya yang tampak jengkel akibat Kang Ocin yang bertanya terus-menerus. Dia tidak menyangka bahwa sosok buaya putih yang mewujudkan dirinya menjadi wanita cantik dan membantunya dalam usahanya selama ini, tiba-tiba musnah begitu saja akibat kejadian yang tampaknya baru kali ini dia alami sendiri. Bagaimana tidak, sudah setahun Kang Jaya melakukan perjanj
Baca selengkapnya
224-RETAKAN YANG PECAH
Di suatu lapangan yang luas dengan sebuah gua besar dan tebing yang menjulang tinggi hingga ke atas sana, sebuah tebing batu yang kini berwarna hijau karena banyaknya lumut dan tumbuhan yang kini muncul di sela-sela tebing tersebut. Sebuah tempat yang awalnya aku cari ketika aku ingin mengetahui sebuah misteri tentang warung yang aku jaga ini, hanya dengan sebuah foto tua dengan tiga orang manusia di depan gua. Bapak, kakek hingga keturunan Ki Wisesa yang lainnya, mencari-cari tempat ini seumur hidupnya. Namun mereka tidak bisa menemukan tempat ini karena suatu alasan. Yaitu sang pemilik dari gua ini yang menjadi raja gunung, tidak menginginkan mereka untuk menginjakan kakinya di tempat ini. Karena sang raja gunung sadar, mereka semua adalah orang yang berbahaya. Dengan cara menghindari mereka lah yang dilakukan Kala, agar perjanjian yang melibatkan mereka dengan keturunannya tetap berjalan. Namun berbeda dengan ku, dengan lika-liku yang aku alami sel
Baca selengkapnya
225-GILIRANMU
Sebuah lapangan dengan pepohonan yang besar dan menjulang tinggi hingga menutupi langit-langit hutan yang membentang luas hingga ke puncak Gunung Sepuh seketika berubah. Pepohonan tersebut mendadak berubah menjadi layu tanpa dedaunan dengan tanah yang kini tampak tandus, pohon-pohon yang awalnya berwarna cokelat dengan lumut berwarna hijau yang memenuhi pepohonan tersebut mendadak menjadi berwarna putih seperti telah habis terbakar dengan ranting-ranting pohon yang sudah menghilang sepenuhnya. Tanah yang kuinjak yang tampak berlumpur pun menjadi sangat berpasir dengan angin yang berhembus yang menerbangkan pasir tersebut ke arahku. Bahkan, sinar bulan yang awalnya mencoba menerobos lebatnya pepohonan hutan kini tidak terlihat lagi, tertutup oleh langit yang berwarna merah darah dengan kabut tebal di atasnya sehingga menutupi cahaya bulan yang seharusnya ada untuk menyinari malam di tempat tersebut. Dan dibelakangnya terlihat sebuah bangunan yang sangat megah,
Baca selengkapnya
226-TERJATUH KEMBALI
Sebuah ilmu santet yang biasa dilakukan oleh para manusia untuk mencelakakan manusia lainnya dengan bantuan paranormal atau dukun yang sakti, ternyata bisa dilakukan juga oleh Kala. Hanya dengan mengeluarkan suatu asap yang nantinya aku hirup. Tak lama, aku mendadak muntah bercampur darah segar dengan banyaknya benda-benda kecil yang tajam di dalam nya. Kala sepertinya tahu, aura biru tipis dan menutupi tubuhku ini sepertinya bisa menahan beberapa serangan langsung yang dia tujukan kepadaku, sehingga dia sengaja membuatku terluka dari dalam dengan benda-benda yang biasa dipakai oleh manusia. Kala seperti biasa, dia sangat pintar membaca situasi. Mungkin ketika aku pertama kali menginjakan kakiku masuk ke hutan Gunung Sepuh, dia sudah mengetahui bahwa aku akan datang kepadanya. Dan mengawasi gerak-gerik selama aku berjalan ke tempatnya. Bahkan mungkin, dia juga mengetahui tentang apa yang aku lakukan ketika beberapa kali memusnahkan makhluk yang menaha
Baca selengkapnya
227-LEMBARAN JAUH KE BELAKANG
Seperti yang aku katakan tadi, Kala adalah salah satu makhluk yang pintar. Yang mencoba untuk bisa mengungguli manusia selama hidupnya. Dimulai dari beberapa ratus tahun yang lalu, di mana pada masa itu banyak sekali kerajaan-kerajaan kecil yang berperang satu sama lain hingga akhirnya. kerajaan Sunda dengan megahnya berdiri dan merangkul semua kerajaan-kerajaan kecil yang berada di sekitarnya untuk menjadi di kerajaan di bawah kekuasaannya. Sehingga pada puncaknya, kekuasaannya bisa menyebar hingga sepertiga pulau jawa yang kita kenal sekarang sebagai Jawa Tengah. Kala yang pada saat itu hanyalah sesosok makhluk buta yang mengikuti tuannya ke mana-mana. Melihat tingkah laku manusia semasa hidupnya, mereka yang saling berperang, saling menjilat dengan kata-kata yang membuat derajatnya lebih tinggi satu sama lain, saling menindas yang lemah, bahkan saling memperebutkan kekuasaan antara satu dan lainnya. Orang yang menjadi tuannya adalah salah satu panglima dar
Baca selengkapnya
228-TUGAS
Kala hanya bisa menundukan kepala di depan tuannya ketika dia berbicara seperti itu. Meskipun dia sendiri sebenarnya tidak ingin berpisah dari tuannya yang sudah menaklukannya ketika dia masih makhluk yang liar dan ikut berperang bersama mengalahkan kerajaan-kerajaan kecil dengan tuannya sehingga kerajaan tempat tuannya ini tinggal mencapai puncak kejayaannya. Meskipun perkataan dari tuannya sangat diragukan oleh Kala, karena sebagai makhluk dia bisa membaca hati manusia. Namun dia tetap menuruti apa yang tuannya katakan, apalagi tugas ini adalah tugas yang berat, sebelum kerajaan yang muncul dari timur tak lama lagi akan menyerbu ke arah barat melewati pesisir utara yang bisa saja akan sampai ke kerajaan tempat tuannya tinggal. Sehingga Kala akan berusaha keras untuk bisa menjalankan perintah dari tuannya, sama seperti para makhluk yang lain yang dilepas di gunung-gunung di sekitarnya dengan perintah yang sama. *** Tak lama, Kala ditinggal sendirian
Baca selengkapnya
229-AJARAN BARU
Brukkk Sebuah bangunan istana yang megah itu runtuh seketika, setelah pertempuran panjang antara Kala dan Ki Mandala yang saat itu masih menjadi raja di Gunung Sepuh. Pertempuran itu sangatlah mengerikan, bahkan langit pun sampai terbelah menjadi dua ketika mereka bertarung. Ki Mandala yang menjaga para makhluk yang setia kepadanya dan hidup harmonis kepada manusia yang melintas atau datang ke Gunung Sepuh untuk berburu hewan dan mencari tumbuhan untuk mereka makan. Dan Kala yang masih setia dengan tugasnya hingga saat ini, mereka berdua mempunyai ideologi yang berbeda dan para makhluk yang kita kenal, akan melakukan tugas apapun apabila mereka sudah terikat. Terlihat dua makhluk itu kelelahan, Ki Mandala yang terkapar tidak berdaya di tanah dengan banyaknya reruntuhan yang berserakan di sekitarnya. Sedangkan Kala yang ternyata kini lebih kuat setelah ditempa oleh banyaknya pertarungan yang tidak ada habisnya terlihat duduk terdiam dengan nafas yang terengah-
Baca selengkapnya
230-LOMPATAN
Tak Tak Tak Tubuhku secara tiba-tiba menekan beberapa titik dibadanku agar aku bisa mempercepat pemulihan dan membantu para makhluk yang aku bawa untuk menghadapi Kala dengan kedua tanganku saat ini. Karena makhluk-makhluk tersebut tampak sangat kesusahan untuk bisa memukul mundur Kala yang masih tegak berdiri dan tidak bergerak sama sekali dari tempatnya. Situasinya benar-benar kacau, aku yang lulusan universitas ini seperti sedang berada di dalam novel-novel silat yang sering aku baca di ketika aku kuliah. Namun yang harus aku tahu, inilah alam gaib, sebuah alam yang bar-bar yang menganut sistem rimba. Siapa yang kuat maka dia yang bertahan dan yang lemah harus tersingkir dan menjauh bahkan musnah. “Sima, bantu yang lain. Aku bisa memulihkan badanku sendiri, cahaya itu sudah melahap bayangan yang tadi datang ke arahku. ” Tidak ada jawaban dari Sima, dengan cahaya terang yang masih menerangi seluruh tempat. Sima hanya mengangguk dan m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2122232425
...
28
DMCA.com Protection Status