All Chapters of Dream come true: Chapter 31 - Chapter 40
52 Chapters
Bab 29
Andrew meringis miris menatap wajah putra Zeya yaitu Anze yang saat ini duduk dihadapan Andrew menatap dengan pandangan polos. Anze yang lugu menanyakan alasan Andrew kerap menginap di rumahnya. Hubungan Anze dengan Andrew perlahan semakin akrab dari hari ke hari. Andrew yang tak pernah membayangkan akan mendapat pertanyaan kritis seperti ini dari Anze."Om Andrew rumahnya di mana? Kok sering menginap di rumah Anze?" Tanya Anze yang dilanda rasa penasaran.Andrew dibuat mati gaya dan tak berkutik.Digaruknya belakang kepalanya yang tak gatal. Dilanda gugup akibat pertanyaan anak kecil.Tertawa kecil Andrew menjawab, "Om suka tinggal di sini."#Kok anak kecil zaman sekarang bisa bertanya hal seperti ini ya# Andrew misuh-misuh saat dipandangi Anze."Berarti sama seperti om Kiki. Om dulu juga sering menginap di rumah Anze," celoteh anak lelaki usia sepuluh tahun itu.Hati Andrew memanas setiap Anze menyebut nama K
Read more
Bab 30
Kediaman Zefanya ..."Ma, kok tante Lenna belum tiba. Nanti kalau Anze telat bagaimana?" Ucap bocah lelaki yang berusia sepuluh tahun bernama Anze dengan penampilan rapinya.Seragam merah putih, tas ransel di punggung serta sepasang sepatu sudah dipakai Anze. Wajar saja bila Anze mengomentari ketidakhadiran Lenna di pagi ini."Mungkin tante lagi ada urusan. Tunggu sebentar lagi ya," ucap Zeya menyuapkan suapan terakhir ke dalam mulutnya.Sarapan pagi Zeya berupa nasi kuning telah habis disantap. Zeya juga sudah berpakaian rapi. Zeya melirik ke arah atas menatap dinding sebelah kanan di mana letak jam dinding terpasang. Mata Zeya melihat arah jarum jam sudah di angka tujuh. Seketika hati Zeya juga diliputi kegelisahan. Sesekali Zeya membuka aplikasi WhatsApp untuk memeriksa pesan masuk. Ya barangkali saja Lenna mengabari mengenai keterlambatan wanita itu.Seiring bunyi detak jam di dindi
Read more
Bab 31
Tentu saja tujuan utama Andrew bertandang ke kediaman Zeya bukan untuk mengantar Zeya ke kantor saja. Andrew sudah merencanakan pagi ini untuk memperkenalkan Zeya pada orangtuanya.Dengan keahlian mengemudi, Andrew menginjak pedal gas mobilnya. Mobil sedan yang Andrew kemudikan melesat cepat di jalan raya. Jarak tempuh antara sekolah dan kediaman Zeya tidaklah jauh. Dan Andrew bersyukur karena hal ini.Mobil Andrew baru saja masuk ke halaman namun terhalang kendaraan lain.Mata Andrew menatap tak suka ke arah mobil tipe mini entah milik siapa yang sudah terparkir dulu di kediaman Zeya.#Sial, aku terlambat kembali kemari. Siapa yang bertamu sepagi ini# Andrew menggerutu tak senang. Dia memarkirkan kendaraannya secara sembarang. Lalu meloncat turun dari mobil. Mesin mobil memang sudah dia matikan. Namun kunci mobil belum dia cabut.Fokus pikiran Andrew saat ini adalah tamu misterius di rumah Zeya.
Read more
Bab 32
Kamu yakin mau membawa aku untuk menemui keluargamu?" Tanya Zeya lagi untuk ketiga kalinya. Saat pertama kali Zeya bertanya itu dikarenakan Andrew memutar balik kendaraan ke arah berlawanan dengan arah yang seharusnya dituju mereka yaitu ke arah luar kompleks. Kedua kali Zeya bertanya saat melirik Andrew yang senyum-senyum sendiri tapi masih fokus menyetir kendaraan.Kini mereka sudah berdiri di teras kediaman keluarga Park. Zeya kembali bertanya alasan mereka berada di sini."Iya. Aku harus memperkenalkanmu kepada orangtuaku. Agar mereka tahu hubungan kita saat ini," ujar Andrew mengamit lengan Zeya agar menyejajarkan langkah kakinya."Tapi kenapa harus pagi ini. Kita bisa telat ke kantor," kepala Zeya bergerak ke kiri lalu ke kanan.Zeya memang gelisah karena Andrew tak memberitahu dirinya sebelum pertemuan pagi ini."Kamu tenang saja. Kita hanya sebentar berada di rumahku. Kamu lupa kalau aku adalah atasanmu juga. Lagip
Read more
Bab 33
Hubungan yang sehat adalah hubungan yang dipublikasikan secara resmi di depan semua orang.Begitulah yang ada di pikiran Andrew. Zeya juga sependapat dengan pemikiran Andrew.Kendati tahu bahwa tak ada masa depan untuknya dan Andrew, namun Zeya hanya ingin menjalani hubungan yang sehat walaupun singkat.*****Setelah lepas dari kediaman keluarga Park, Andrew dan Zeya berangkat ke tempat kerja bersama.Saat tiba di lobi kantor, semua penghuni gedung Maxima memperhatikan dua sosok Andrew dan Zeya yang berdiri bersisian. Bukan hanya berdiri berdampingan tapi lengan Andrew merangkul pinggul Zeya.Mata Sekar terbuka lebar memelototi tangan Andrew yang ditaruh di tubuh Zeya.Saking lebarnya itu mata, mungkin sewaktu-waktu mata Sekar bisa terlepas dari bola matanya. "Kamu kenapa lagi Sekar," tanya rekan kerja Sekar melihat ekspresi aneh Sekar. #Jangan-jangan Sekar cemburu melihat kedekatan Zeya dan bos# pikir rekan
Read more
Bab 34
Sudah berulangkali Zeya menolak keinginan Andrew untuk mengajaknya kembali mengulang indahnya kebersamaan mereka. Zeya bukan sosok wanita yang sok jual mahal. Dia hanya takut semakin jatuh ke dalam jerat cinta. Namun Andrew masih tak menyerah membujuk Zeya dan pada akhirnya Zeya luluh memenuhi keinginan Andrew.*****Kamar tidur Zefanya ..."Anakmu tidak akan bangun tiba-tiba bukan?" Tanya Andrew, tangannya sibuk melepas pakaian yang melekat ditubuh kekarnya.Jantung Zeya berdebar kencang ketika tubuh bagian atas Andrew yang tak memakai apa pun terpampang jelas di depan wajah Zeya.Tubuhnya juga mulai terasa panas dingin dan dia berusaha menetralkan napasnya yang sedari tadi memburu oksigen.Zeya sendiri tengah terbaring di atas ranjang dengan tubuh tanpa pakaian. Tadi sebelum Andrew masuk ke dalam kamar, Zeya sudah terlebih dahulu membuka  baju lalu menyembunyikan tubuh polosnya di balik selimut.
Read more
Bab 35
Zefanya tidak pernah menyangka bahwa dunia kampus jauh lebih kejam daripada dunia semasa dia berada di bangku SMA. Zeya yang sejak muda sudah hidup mandiri, berpikir bahwa mungkin dia akan mendapat kawan baik saat menjalani kuliah. Namun apa yang dia harapkan tidak terjadi.Adik perempuannya tetap menjadi si gadis populer, sementara dirinya dianggap kuper (kurang pergaulan). Well, bukan salah mereka juga menganggap Zeya seorang gadis kuper. Zeya sendiri tidak suka bergaul."Anna, kamu serius mau pacaran sama Andrew? Dia itu sudah terkenal playboy kampus," ucap Zeya sibuk menatap layar laptopnya.Anna yang tengah merias diri di depan cermin, tersenyum kecil mendengar pertanyaan kakak perempuannya."Tentu saja aku tahu dia itu playboy. Justru itu daya tariknya hingga aku mau menjadi kekasih Andrew Park. Dia itu kekasih yang murah hati dan perhatian," Anna membanggakan Andrew pada kakak perempuannya. Zeya mengabaikan pujian  yang Anna berik
Read more
Bab 36
Zeya duduk gelisah dibalik kemudi mobilnya. Mobil yang dia kendarai tiba-tiba mogok di tengah jalan dan sialnya dia berada di kawasan sepi penduduk. Entah kenapa Zeya bisa nyasar sampai melewati jalan ini. Apalagi hari sudah larut malam. Dia sengaja berkeliling untuk menghabiskan waktu supaya saat dia kembali ke apartemen, dia langsung mandi dan tidur. Dia enggan berbasa-basi dengan ibu tirinya. Apalagi papa juga lebih suka mengomeli dirinya jika mereka bertemu.Zeya sudah menghubungi ponsel Anna tapi adik tirinya itu tidak mengangkat panggilan masuk darinya. Mau tidak mau Zeya terpaksa menelepon jasa derek mobil tapi tentu saja dia tetap mesti menunggu kedatangan mobil derek.-Apes. Ini di mana ya kok bisa-bisanya aku nyasar sampai kemari- gerutu Zeya menatap sekitarnya dari balik kaca mobil.Dia takut hal buruk akan terjadi padanya kendati Zeya bukan sosok gadis yang takut pada kematian. Dia lebih takut dilecehkan pemabuk atau disiksa penculik.
Read more
Bab 37
Suasana kediaman Park begitu ramai karena ada perayaan ulangtahun pernikahan ke tiga puluh tahun William dan Wilona. Sebagai ucapan syukur, mereka mengadakan pesta kecil-kecilan di kediaman mereka yang luas. Zeya dan Alin sibuk membantu mempersiapkan acara hingga Anze dijaga oleh kakak nenek. Sementara Andrew masih sibuk sepanjang hari di kantor menyelesaikan pekerjaan sebelum besok berakhir pekan bersama Zeya."Kapan Kak Andrew melamar Kak Zeya. Masa pacaran udah setahun tapi belum ada lamaran. Kalian serius kan menjalin hubungan?" Tanya Alin sibuk menata bunga hias ke dalam pot tanaman.Zeya yang tengah menggelar taplak meja bersama salah satu pelayan, hanya diam tak menanggapi. Dia bingung harus menjawab apa."Kalian tuh jangan kelamaan pacaran. Bisa-bisa nanti malah bubar," Alin berusaha menghasut Zeya supaya Zeya mendesak Andrew."Ya jangan doa seperti itu. Coba kamu tanya sama Andrew. Hubungan setahun kami juga masih hangat
Read more
Bab 38
Suasana hati Alin maupun Zeya berubah drastis tiba-tiba apalagi sejak kedatangan Anna.Tidak ada lagi niat membeli gaun baru untuk menghadiri acara calon mertuanya nanti malam di kediaman Park. Zeya malah merasa malu untuk turut hadir dan diperkenalkan sebagai kekasih Andrew. Zeya merasa dibohongi.Mereka berdua saat ini membuang rasa kesal mereka di tempat yang bisa merilekskan pikiran yakni salon wanita.Alin sedang di message oleh salah satu karyawan salon sedangkan Zeya tengah di facial.Ponsel Zeya terus berdering sedangkan sang pemilik enggan menerima panggilan masuk dari si penelepon. Zeya sudah tahu bahwa Andrew yang sedari tadi menghubungi dirinya. Zeya masih merasa rendah diri. Dia ingin menyendiri sementara waktu.Alin yang sedari tadi pura-pura tak mendengar dering ponsel, mulai terusik akibat kediaman Zeya.-Tidak biasanya Zeya terlihat tak bersemangat- batin Alin"Kak, diangkat tuh ponselnya," celutuk Alin berharap Zeya
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status