Dream come true

Dream come true

Oleh:  Vivi Cynthia  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.5
2 Peringkat
52Bab
1.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Zefanya pernah merasa disayangi oleh Andrew. Namun rupanya semua itu hanya perasaan semu. Andrew bahkan tega mengambil kehormatan Zefanya hanya karena suatu kesalahpahaman. Zefanya baru menyadari bahwa bukan Andrew yang akan membantunya untuk mewujudkan mimpi sederhana untuk memiliki keluarga yang menyayangi Zefanya secara tulus. Hidup bergelimang harta namun tidak bisa memanfaatkan kekayaan secara maksimal untuk menemukan orang yang telah Andrew sakiti membuat Andrew tersiksa. Perasaan bersalah masih menyelimuti pikirannya selama satu dekade terakhir. Begitu sulitnya untuk mengucapkan "maaf". Entah apa yang terjadi ketika takdir mempertemukan mereka kembali namun Zefanya sudah berubah. Andrew masih berusaha untuk mendapatkan "maaf" dari Zefanya. Apakah Zefanya akhirnya mau memaafkan kesalahan masa lalu Andrew yang sudah sengaja mengambil kehormatannya? Apakah hanya maaf saja yang Andrew inginkan selama ini?

Lihat lebih banyak
Dream come true Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Tante Girang
bagus juga cerita ini
2023-11-09 15:28:57
1
user avatar
Ellina Exsli
Uwaaaa, kerennn..coba baca saja
2021-07-19 15:44:10
2
52 Bab
Prolog awal perkenalan
Sepuluh tahun yang lalu di salah satu ruang kosong kampus.....Gadis muda itu membiarkan saja saat tangan pemuda yang dia cintai menjamah tubuhnya secara kasar.Gadis itu memilih untuk memejamkan matanya karena merasa enggan untuk melihat tingkah binal yang tengah dia lakukan bersama pemuda yang memiliki pesona luar biasa.Tubuh gadis itu berbaring pasrah di atas lantai ubin dingin dengan tindihan tubuh pemuda yang tengah dilanda nafsu.Pemuda itu dalam keadaan sadar saat melakukan hal bejat ini. Dia menyadari bahwa seharusnya dia tidak menjamah tubuh gadis ini. Gadis yang sudah menjadi teman baiknya.Namun akal sehat pemuda itu sudah hilang entah ke mana saat melihat tubuh polos, tanpa memakai busana, milik gadis muda yang menyerahkan tubuh secara sukarela padanya."Pelan-pelan Drew," Pekik gadis muda itu dengan jemari mencengkeram erat bahu pemuda yang berada di atas tubuhnya.Andrew semakin gelap mata saat sekelebat ingatan p
Baca selengkapnya
Bab 1 Dallas
Bab 1Di sekitar area ruang tunggu bandara, terlihat kesibukan hilir mudik orang berlalu-lalang, beberapa orang tampak sibuk mengurus bagasi, berbincang santai, adapula yang sibuk dengan gadget milik mereka. Tempat ini memang identik sebagai tempat di mana para penumpang beristirahat sejenak.Nampak terlihat dari antara lautan manusia yang berada di area tunggu ini, seorang wanita muda yang tengah duduk bersama anak lelakinya menikmati free time (waktu santai). Mereka sebenarnya sedang menunggu muatan bagasi namun karena ada kendala di porter (pengangkut barang) jadi mereka duduk sejenak di antara deretan kursi yang hampir sudah terisi penuh oleh penumpang lain. Lokasi kursi ini tidak jauh dari tempat mereka harus mengambil koper barang bawaan mereka."Aku lelah, Ma," Ucap Anze, anak lelaki yang tengah mengelap dahi dengan lengan telanjangnya.Zefanya juga merasakan hal yang sama dengan yang Anze, putranya, rasakan saat ini
Baca selengkapnya
Bab 2 Tak berjodoh
 Semenjak menjadi orangtua tunggal, Zefanya memiliki kebiasaan baru yang tidak dia lakukan semenjak remaja yaitu mudah terbangun di jam tertentu yang dia inginkan. Termasuk pagi ini.Sinar mentari bahkan belum muncul dari tempat peraduannya saat Zefanya bangun dari atas tempat tidurnya.Dia menoleh ke arah samping kanan ranjang, tempat di mana putranya masih tertidur lelap.Entah harus merasa bersyukur atau sedih. Ketika menatap wajah bayi Anze untuk pertama kalinya, dia menyadari bahwa Anze sangat mirip dengan wajah Zefanya. Hanya rambut dan postur tulang Anze yang mirip dengan Andrew."Ma..." panggil Anze menggeliat tubuhnya dengan mata terbuka lebar.Karena melamun, Zefanya tidak menyadari bahwa anak lelakinya sudah bangun tidur."Selamat pagi, Anze-nya Mama Zeya. Tumben kamu bangun sendiri tanpa dibangunkan Mama atau Nanny," Zeya menunduk untuk mengecup pipi tembab Anze.Anze tersipu malu mendengar sindiran Mama Zeya.
Baca selengkapnya
Bab 3 Klaim
 "Maaf Anna. Kakak sudah ada janji dengan Anze besok siang. Kami sudah berencana pergi ke kebun binatang," Dusta Zeya menyebut tempat rekreasi yang tidak disukai oleh Anna.Saat Anna menghubungi Zeya sore ini, suasana hati Zeya belum pulih akibat melihat kedekatan Anna dan Andrew saat tadi pagi."Oh. Sayang sekali, padahal hari ini aku memiliki waktu luang," Nada suara Anna terdengar sedih.Zeya menatap wajahnya melalui pantulan cermin di kamar hotel. Dari pantulan cermin, Zeya bisa melihat tubuh Anze yang tengah terbaring di atas ranjang. Anze terlihat tidur nyenyak setelah siang tadi puas bermain di pusat permainan anak di salah satu mall.Zeya menatap wajahnya yang masih tampak cantik walaupun tanpa riasan kosmetik. Namun sinar matanya tidak terlihat bersinar saat ini."Mungkin besok kita bisa bertemu di salah satu restoran," Ucap Zeya sambil mengepalkan tangan."Aku tidak bisa Kak. Ada janji sama Andrew."#See, bahkan
Baca selengkapnya
Bab 4 Realistis
Bab 4 realistisPenerbangan pulang dari Dallas, Texas, US menuju ibukota negara Indonesia, Jakarta, mengalami delay. Zeya yang sudah berada di dalam kursi penumpang pesawat kelas ekonomi, hanya bisa mengerucutkan bibirnya sembari menggerutu sebal karena pesawat mengalami keterlambatan penerbangan di saat Zeya sudah berharap akan tiba di rumah sebelum tengah malam menurut waktu Indonesia bagian barat.Dipandanginya wajah putra kesayangannya yang tengah tertidur lelap di kursi sebelah Zeya. Terdengar suara dari lorong di sisi kiri Zeya."Miss... We're so sorry about this delay. This meal for you and your son," Ucap pramugari menyodorkan dua kotak makan siang untuk mereka. Zeya mengangkat wajahnya dan memberikan sedikit cengiran di sudut bibirnya menganggapi ucapan pramugari. Enggan mengobrol basa-basi dengan pramugari yang berdiri di samping kursi Zeya.Zeya mengulurkan jemari tangan kanannya untuk meraih sekaligus dua
Baca selengkapnya
Bab 5 Pengangguran
Bab 5Sudah dua minggu Zeya menjadi pengangguran. Untung saja mendiang neneknya mewariskan rumah untuk Zeya hingga Zeya tidak perlu mengkhawatirkan mengenai atap rumah.  Zeya memang bukan berasal dari kalangan menengah ke bawah namun hidupnya yang sederhana, seringkali membuat orang menyangka kalau Zeya bukan anak orang kaya. Seperti saat ini...."Zeya ... Zeya ... untuk apa kamu masih sibuk mengumpulkan kaleng bekas," Decak Lenna saat bertandang ke rumah Zeya. Kehilangan pekerjaan membuat Zeya pun memilih meninggalkan apartemen tipe studio yang dia sewa selama ini. Zeya juga terpaksa merumahkan nanny (pengasuh) Anze sedari kecil karena Zeya sudah tidak sanggup membayar gaji sang pengasuh. Tengah berjongkok di dekat pintu belakang rumah, sembari sibuk memilah kaleng bekas makanan bertepatan sekali dengan kehadiran Lenna di kediaman Zeya. Lenna, Zeya, dan Kiki adalah teman baik semasa putih abu-abu. M
Baca selengkapnya
Bab 5 Extra SKSD Sok kenal sok dekat
"Hei..." Sapa Arleen Park menepuk punggung Zeya dari arah belakang.Respons spontan tubuh Zeya adalah mundur ke belakang dengan suara pekikan. "Hehehe... Sorry Kak Zeya. Alin pasti sudah membuat Kakak terkejut,"  Canda Arleen Park.Arleen Park, adik perempuan dari Andrew Park. "Ish...kamu kagetin Kakak." Zeya memutar tubuhnya dengan tangan mengusap dadanya.Arleen yang usil namun ramah terhadap siapa saja. Berbanding terbalik dengan Andrew."Kakak mau kerja di Maxima ya?" Tanya Arleen dengan mimik wajah serius.Melihat raut wajah serius Arleen tentu saja membuat Zeya menjadi waspada. "Kamu pasti menguping kan?" Tuduh Zeya langsung dengan pertanyaan Arleen.Arleen tertawa terpingkal mendengar tuduhan Zeya."Siapa juga yang mencuri dengar. Sedari tadi Arleen berdiri di belakang punggung Kak Zeya. Kak Zeya sih caper sama Mami," Ejek Arleen.Kesal dan malas menjawab ucapan usil Arleen, Ze
Baca selengkapnya
Bab 6 Maxima Corporation
[21/6 22amu yakinma bekerja di sini tanpa koneksi?" Tanya Sekar, salah satu staf HRD yang saat ini menginterview Zefanya di kantor Maxima.Entah alasan apa hingga Sekar, wanita muda yang tengah duduk di balik meja menanyakan pertanyaan ini pada Zeya."Saya juga kaget saat menerima panggilan telepon dari Ibu Sekar," Ucap Zeya dengan tersenyum ramah.Sekar bertanya seperti ini pada Zeya bukan tanpa maksud. Salah satu pemimpin di Maxima meminta Sekar untuk menghubungi Zefanya guna interview (wawancara) pekerjaan. Melihat wajah cantik dan tubuh molek Zefanya, membuat Sekar yakin kalau Zefanya adalah simpanan salah satu pemimpin di Maxima. "Kamu tidak kenal sama sekali dengan para pemilik Maxima?" Tanya Sekar lagi."Para pemilik perusahaan ini? Tidak sama sekali. Saya mendaftar di tempat ini karena melihat lowongan dari media koran," Ungkap Zeya dengan kenyataan. Sekar masih tidak percaya dengan ucapan
Baca selengkapnya
Bab 7 Berjumpa kembali
Bab 7 Berjumpa kembaliSenin pagi, di mana merupakan hari pertama Zeya mulai bekerja di perusahaan Maxima sebagai manager pemasaran.Setiap pagi, sudah menjadi tugas Zeya mengantar Anze ke sekolah. Namun pagi ini nampak berbeda, Zeya ditemani Lenna mengantar Anze ke sekolah."Len, aku titip Anze ya. Tolong bantu diawasi," Ucap Zeya saat ini berada di balik kemudi mobil. Anze yang tengah berdiri di halaman sekolah, melambaikan tangan ke arah Zeya. Lenna, yang berdiri di sisi pintu mobil, menganggukkan kepalanya. Setelah menyelesaikan tugas rutinnya sebagai orangtua, mata Zeya melirik ke arah jam kecil yang di taruh di atas dashboard mobil. Jam digital itu menampilkan angka delapan lewat sepuluh menit. Sudah waktunya Zeya berangkat ke gedung Maxima. Dengan tangan sigap, Zeya memundurkan kemudi mobil hingga mobil meluncur kembali ke jalan raya untuk bergabung dengan mobil-mobil lain yang sedang melintasi jalan yang sama.
Baca selengkapnya
Bab 8 Kepergok
Dua anak manusia tengah dilanda hasrat membara membuat mereka tidak sadar akan keadaan sekeliling mereka. Mereka saling mereguk kenikmatan dari ciuman kasar mereka. Sesekali mereka berhenti untuk sekadar mengambil napas panjang sebelum melanjutkan aktivitas mereka. Andrew memang pandai dalam mencium perempuan. Berkat pengalaman masa lalunya bersama Anna. Bahkan Zeya yang tidak memiliki pengalaman bersama pria saja sampai terbuai. Perlahan, Andrew merebahkan tubuh Zeya di atas karpet ruang kerja. Masih saling memanggut, baik Zeya maupun Andrew tidak menyadari ada sosok yang mengawasi kegiatan mesum mereka di tempat kerja. Sosok Anna sedang berdiri di depan pintu masuk ruangan.Anna memandang geli melihat gerakan tak sabar tangan Andrew saat melucuti kancing kemeja Zeya. Mata Anna pun semakin membelalak lebar saat melihat Zeya menarik turun bra miliknya. Memberikan akses untuk Andrew menjamah tubuh Zeya. 
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status