All Chapters of Mars vs Venus: Chapter 21 - Chapter 30
35 Chapters
ENGAGEMENT
Selepas makan siang bersama Adrian, Venus dan orangtuanya berpisah dikarenakan Adrian harus kembali ke kantor. Kembali Venus mendapat ultimatum dari kedua orangtuanya. Hidup bebas dan mandiri lepas dari orangtua tidak membuat Venus berhubungan dengan sembarangan pria juga tak luput menjaga kehormatannya. Hal itu yang selalu ditekankan Maminya, hingga Venus bosan mendengarnya. Entah pengalaman apa maminya di masa muda sehingga dia mewanti-wanti hal seperti itu. Sejak makan siang terakhir bersama Adrian juga, Venus mencium gelagat aneh dari keluarganya. Kedua orangtua dan abangnya kompak menjodohkannya dengan Adrian walaupun terkesan samar. Venus berkali-kali harus menghela napas panjang saat semua membicarakan bagaimana dia dan Adrian tampak serasi. Bahkan abangnya Marvel ikut-ikutan sebagai tim pendukung hubungan mereka. Adrian juga terlihat mendekatkan diri pada keluarga Venus. Adrian hampir setiap saat berkunjung ke kediaman keluarga Marcell Adiwijaya hanya
Read more
ENGAGEMENT II
Beberapa hari sebelum pertunangan. Saat mendengar rencana pertunangannya dengan Adrian malam itu, hari-hari menuju hari sakral tersebut dilalui Venus dengan wajah suram dan tanpa gairah hidup.  Semua terasa cepat tanpa mampu di-stop bahkan di-pause layaknya sebuah film. Adrian sebagai dalang yang merencanakan semua ini membuat citranya di mata Venus licik dan tidak tahu malu, seketika perasaannya yang kagum menjadi benci sebenci-bencinya. Belum lagi rasa frustasinya harus menjelaskan hal ini kepada Mars. Dia mengurangi porsi makannya bahkan makanan itu kadangkala tidak disentuhnya. Saat ingin tidur dia bergerak gelisah dan tidak nyaman. Dia mulai merencanakan untuk kabur bersama Mars. Tapi apakah dia berani menentang orangtuanya. Dia tidak yakin. Diandra yang begitu bersemangat dan sumringah menatap wajah putrinya saat mencoba gaun pertunangannya membuat Venus mengurungkan niatnya. Mungkin inilah saatny
Read more
ESCAPE
Venus sudah berada di rumah sakit, Diandra begitu syok melihat kondisi putrinya. Berdasarkan diagnosa dokter, Venus hanya kelelahan dan kekurangan asupan nutrisi. Sebagai ibu, dia merasa bersalah telah lalai mengabaikan kondisi Venus. Marcell tak kenal lelah memberikan dukungan kepada istrinya bahwa ini semua bukan salah Diandra dan meyakinkan istrinya bahwa Venus akan baik-baik saja, Marvel juga ikut geram dan kecewa terhadap dirinya sendiri. Sedangkan dari pihak Adrian juga ikut menemani Venus dan memastikan keadaannya.Venus telah sadar.“Mi…” lirih Venus menatap Maminya yang bersedih.“Iya sayang, gimana perasaan kamu?” Diandra yang duduk di sebuah kursi di samping ranjang Venus semakin mendekat. Dia mengelus lembut rambut Venus.“Udah agak enakan Mi,” jawab Venus dengan suara yang melemah.“Apa kamu harus diet se-ekstrim ini demi pertunanganmu Ven?” cecar Diandra dengan tatapan kecewa, wal
Read more
KIDNAPPED
Venus akhirnya bisa tidur dengan lelap dan nyaman setelah beberapa minggu harus terpisah dari Mars. Perasaan resah dan sedih dialaminya tiap hari. Namun, kali ini pria itu berbaring di sampingnya. Matanya masih terpejam membuat Venus punya banyak waktu untuk mengamati wajah kekasihnya. Bibirnya tersenyum, telunjuknya dengan perlahan menelusuri garis wajah Mars.“Sudah puas?” tanya Mars yang masih terpejam, membuat Venus tersentak.“Kamu udah bangun!? kamu pura-pura tidur yah,” Venus memundurkan wajahnya dan menatap curiga ke arah Mars.“Gak, aku baru bangun. Tapi aku rasa ada seseorang yang mengelus wajahku, dan itu membuatku terbangun,” balas Mars tersenyum.“Mars, I love you,” ucap Venus dan bersandar di dada Mars.“Me too…”“Ih kamu. Ucapin yang sama dong, jangan ngikut aja,” protes Venus. Dia bangkit menuju kamar mandi. Venus merajuk dan meng
Read more
PLEASE, SAVE ME
Mars kembali ke kamar tidur memastikan bahwa mungkin saja dia melewatkan sesuatu. Penculik itu bisa saja meninggalkan sesuatu yang berguna atau Venus dengan kecerdikannya memberi petunjuk berharga untuk Mars.Dret…dret…dret…Sebuah ponsel asing tergeletak di nakas, membuat Mars mengernyitkan alisnya.“Halo….” Jawab Mars, suara seorang pria di seberang sana.“Halo…”“Marssss!!!!” kali ini Venus bersuara, berteriak dan menangis, Mars mengepalkan tangannya geram. Kemungkinan sang penelpon menyalakan speaker-nya hingga akhirnya Venus bisa mendengar pembicaraan keduanya.“Diam lo!!!” pria itu terdengar membentak Venus. Mata Venus ditutup dengan tangan terikat membuat Venus tidak bisa menebak siapa pria yang menyekapnya.“Hey, brengsekkk, sekali saja kalian melukai Venus, saya akan membunuh kalian,” ger
Read more
WHO IS EMMA?
Hari saat Venus menghilang,Adrian pagi hari tiba di rumah sakit, ke tempat Venus dirawat. Sejak Venus menyuruhnya untuk pulang, perasaannya tidak tenang.“Bang,” tegur Adrian melihat Marvel duduk di sebuah kursi di depan kamar perawatan Venus.“Adrian…” Marvel hanya menoleh sekilas dan kembali menunduk.“Abang kenapa? Venus baik-baik aja kan?” tanya Adrian gelisah melihat kondisi Marvel yang berantakan dengan mata memerah dan tampak kusut.“Venus diculik,” jawab Marvel merasa bersalah.“Apa!? Apa bang, apa aku gak salah dengar,” cecar Adrian ingin memperjelas pendengarannya.“Iya semalam Venus diculik. Aku gak tahu harus ngasih penjelasan apa kepada Papi dan Mami. Ini semua salahku,” Marvel menunduk dengan wajah frustasi. Mengusap-usap wajahnya kemudian menyugar rambutnya ke belakang.“Aku akan mencari Venus bang. Serahin ini semua sa
Read more
HE'S GONE
Hari saat Venus menghilang,Marvel yang kehilangan Venus sejak semalam, membuatnya sulit tidur dan resah tak menentu. Selain memikirkan keadaan Venus dirinya juga memikirkan bagaimana cara memberitahukan masalah ini kepada orangtuanya.Bagaikan berpacu dengan waktu, langit yang gelap berubah menjadi cerah. Setelah kedatangan Adrian di pagi hari, ada secercah harapan di dirinya. Adrian bersedia membantunya untuk mencari tahu keberadaan Venus setelah terlebih dahulu meminta bantuan kepada Alexis. Ya, pria itulah yang bersedia dimintai tolong untuk melacak keberadaan Venus.Dret…dret….dret…Ponsel Marvel berbunyi. Nama Alexis tertera di layar ponselnya.“Halo bang, Venus udah gue temukan,” suara Alexis terdengar senang.“Good job, gue ternyata bisa andelin lo,” ucap Marvel bahagia. Dia bahkan sontak bangkit dari tempat duduknya dan merasa beban di pundaknya sedikit ringan.
Read more
WEDDING RING
Marvel menghampiri Alexis “Gue gak pernah nyuruh lo ngelakuin ini,” geram Marvel menarik kerah bajunya. Sontak ketegangan terjadi, pengawal Alexis dan Marvel saling beradu pandang bersiap pertarungan. “Brengsek lo Alexis,” umpat Marvel saat tersadar akan tindakan Alexis di luar dugaannya. Alexis mencoba melepaskan cengkeraman tangan di baju Marvel. Tetapi Marvel melayangkan tinjunya, Alexis menahannya dan balik memukul wajah Marvel. Kali ini dia tidak akan segan-segan lagi ke Marvel. Dia sudah tidak takut lagi setelah kepergian Mars, orang yang selama ini paling berbahaya menurutnya. Hanya karena dia khawatir dengan Venus, Mars bisa menyerah dan lengah. Bahkan pengawal terbaiknya saja mampu dilumpuhkan oleh Mars. Pertarungan keduanya terjadi, Venus menyingkir dan menyaksikan dengan khawatir. Kali ini dia takut kehilangan abangnya. Saat Alexis melihat posisinya terpojok, buktinya pengawalnya mampu dikalahkan oleh pengawal Marvel. “Stop!!!” ancam Alexis
Read more
BLACK HOLE
“Bang, apa polisi sudah menemukan jasad Mars?” tanya Venus. Ya, sejak dua hari yang lalu pertanyaan ini selalu terucap di bibir Venus, pagi, siang hingga malam. Marvel serasa ingin berteriak bosan tetapi hanya mampu menghela napas, bukankah dia juga turut andil dalam kematian Mars. Andaikan dia tidak mengikuti hasutan Alexis, Mars dan Venus akan kembali bersama.Mengenai keberadaan Alexis, pria itu sangat pandai bersembunyi. Marvel tidak bisa melaporkannya ke pihak kepolisian karena mungkin saja akan bersangkut pautan dengan dirinya. Namun, dia telah membayar orang untuk melacak keberadaan Alexis guna membalas dendam terhadap kematian Mars.“Dek, abang kan sudah berkali-kali ngasih tahu kamu, anak buah abang akan selalu melaporkan perkembangan kasus ini,” jawab Marvel sabar.“Kamu tahu kan sangat sulit menemukan jasad Mars yang ikut tenggelam bersama mobil itu. Kondisi itu akan membuat jasadnya lebih cepat turun ke dasar lautan,&rdq
Read more
PREGNANT
Sebulan kemudian, “Huek…huek…” Sejak pagi hari Venus terus memuntahkan isi perutnya. Perasaannya sudah tidak enak beberapa hari ini. Dia gampang lelah dan wajahnya tampak pucat. “Venus, kamu baik-baik aja sayang?” Diandra menghampiri Venus di dalam kamar mandi. Kebetulan pagi ini dia ingin mengantarkan sarapan untuk Venus yang hanya terbaring lemah. “Gak tahu Mi, perut aku gak enak,” “Ya udah. Kita panggilin dokter yah,” saran Diandra. “Iya Mi,” kali ini Venus menuruti perkataan Diandra. Tidak lama dokter keluarga tiba di kediaman mereka memeriksa kondisi Venus yang lemah dan hanya mampu berbaring. “Kenapa dok?” tanya Diandra saat melihat raut wajah dokter yang terkejut dan bingung. “Hmm…bagaimana saya menjelaskan ini Nyonya Diandra,” dokter terlihat menimbang-nimbang. “Dok...jangan membuat saya penasaran seperti ini,” desak Diandra lagi. Venus hanya terdiam dan juga bingung. “Kapan tera
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status