All Chapters of Kerasukan, Berujung Menikahi CEO: Chapter 41 - Chapter 50
110 Chapters
Vian yang Mulai Genit
SasikiranaAku dan Bang Vian melangkah ke luar rumah sambil bergandengan tangan. Asli nggak nyangka dia bisa jadi manis begini. Berbanding terbalik dengan sifat jutek yang sering ditunjukkannya sebelum kami menikah.Hati-hati jatuh cinta, Sas, batinku.Emang kalau jatuh cinta kenapa? Udah jadi suami dan hak milik kok. Weks! protes hatiku yang lainnya.Benar juga dia sudah jadi suamiku, lalu masalahnya di mana?“AAAAAAA.” Tiba-tiba terdengar teriakan Kalila tepat di sampingku, setelah Bang Vian menyapa sekretarisnya. Teriakan roh almarhumah istri suamiku membuat kuping ini berdenging.Aku terkejut
Read more
Perubahan Melviano
MelvianoAku tersenyum melihat tas berisi bekal makanan yang diberikan Sasi. Baru kali ini ada yang membuatkan bekal makan siang untukku. Kalila tidak bisa memasak, sehingga kami hanya memakan masakan yang dibuat oleh asisten rumah tangga.Berbicara soal Sasi, dia menjadi sosok berbeda setelah menikah. Tidak ada perdebatan sengit lagi di antara kami seperti sebelumnya. Hanya perlu dua kali bicara, Sasi langsung menuruti perkataanku.“Bapak banyak berubah setelah menikah,” kata Vidya ketika lift bergerak naik ke lantai lima belas.Pandangan ini beralih kepadanya. “Oya?”Dia mengangguk singkat. “Sepertinya sekarang Bapak jauh lebih bahagia.”Aku hanya tersenyum singkat
Read more
Ketakutan Melviano
SasikiranaSumpah! Asli nggak nyangka kalau Kak Linda meninggal dua hari yang lalu. Kaget bukan main waktu sadar yang duduk di sampingku adalah rohnya. Kata Team Leader tadi sih, dia meninggal karena darah rendah. Mungkin kecapean kali, apalagi punya baby dan kerja shifting juga. Hiks!Untung saja tadi aku bisa ngeles dan bilang:“Aduh, aku salah ternyata, Kak. Maklum lupa bawa kacamata, jadi salah lihat. Hehehe!”Begitulah caranya aku bis
Read more
Mulai Possessive
MelvianoKenapa selalu saja ada yang mengganggu ketika aku ingin berhubungan dengan Sasi? Sebelumnya dia sering mengantuk dan sekarang malah ada yang datang. Padahal keinginan untuk seperti itu sudah mencapai ubun-ubun. Terpaksa harus diredam kembali. Mana belum sempat melihat tubuh istriku. Gggrrr!!Sasi tampak panik saat mendengar bunyi pintu didobrak. Dia pasti khawatir jika saja orang-orang tahu bahwa kami telah menikah. Ck!Aku melirik sisi kanan area atap yang cocok untuknya bersembunyi. “Kamu ke sana dulu. Biar saya yang temui mereka,” suruhku menunjuk ke tempat tersebut.Dengan patuh, Sasi mengikuti perintahku kemudian beranjak ke balik tembok kecil yang ada di sudut kanan. Setelahnya, kaki ini segera melangkah menuju pintu, sebelum mereka benar-benar mendobraknya. Beruntu
Read more
Melviano yang Aneh dan Gengsian
SasikiranaBang Vian menyangkal tuduhan yang diarahkan barusan. Entah kenapa aku yakin dia mulai jatuh cinta kepadaku. Logikanya nggak mungkin suamiku bereaksi kayak tadi waktu lihat Kak Joko berdiri di depanku. Ditambah lagi statement yang mengatakan harus pergi dengannya.Ya, walau nggak pernah pacaran lama tapi aku cukup tahu gelagat pria. Menurut cerita teman-teman di tempat kerja, makhluk bernama laki-laki itu suka gengsi mengakui perasaan. Padahal tanda-tandanya sudah jelas. Masih ingat gimana reaksi Bang Vian waktu tahu aku baru saja bertemu dengan teman laki-laki. Gusar banget tuh tampangnya walau tetap sok jaim.“Ngapain sih kamu sering dipanggil sama
Read more
Lelaki yang Setia
MelvianoBegitu tiba di depan tempat Sasi duduk. Aku berbicara sebentar dengan Michael. Sebisa mungkin diberikan kode kepada istriku agar dia bisa keluar terlebih dahulu, namun tidak digubris.“Mengenai operasional, saya rasa kita bisa berdiskusi lagi besok after lunch, Pak,” kata Michael memecahkan konsentrasiku.Pandangan ini kembali beralih kepada Sasi yang sedang termenung menatap layar monitor. Dia sedang memikirkan apa?“Oh iya, Pak. Besok info saja dengan Vidya, biar dia yang arrange schedule. Kemungkinan saya besok akan ke kantor pusat sebentar pagi-pagi,” tanggapku melihat Michael sekilas.
Read more
Keceplosan Berakibat Fatal
Sasikirana“Apa maksud kamu, Dek?” cetus Bang Vian ketika mobil berhenti mendadak.Beruntung aku mengenakan sabuk pengaman, sehingga aman dari benturan ketika Bang Vian menginjak rem tiba-tiba.“Emang saya barusan ngomong apa ya, Bang?” Aku tersenyum aneh.Bang Vian kembali menginjak gas ketika gerbang dibuka oleh petugas. Mobil menepi setelah berada di luar area gedung. Dia membuka sabuk pengaman, kemudian memutar tubuh sedikit menghadapku. Mampus, suamiku curiga.Lagian ini mulut kenapa sih bisa ngomong kayak tadi? Bisa fatal nih akibatnya.“Tadi kamu bilang Kalila marah setiap kali bertemu dengan Vidya. Apa itu maksudnya? Apa kamu pernah berjumpa dengan Kalila sebelumny
Read more
Hal di Luar Nalar
Melviano Sasi bisa melihat makhluk halus? Lelucon apa yang sedang dilontarkannya sekarang? Aku benar-benar tidak percaya dengan hal semacam itu. Menurutku arwah orang yang sudah meninggal tidak akan lagi tinggal di dunia. Mereka semua sudah pergi ke tempat semestinya. “Abang nggak percaya, ‘kan?” lirihnya menundukkan kepala. “Udah saya duga Abang pasti nggak percaya.” Dia mendesah pelan sambil memegang pinggir tempat tidur. “Nggak ada orang di dunia ini yang bisa melihat makhluk halus, Dek,” tanggapku kemudian. “Mereka juga nggak ada.” Sasi menaikkan pandangan dan menatapku lekat. “Ada, Bang! Buktinya saya. Saya bisa merasakan dan melihat kehadiran mereka sejak usia sepuluh tahun.” Sesaat kemudia
Read more
Percaya Tidak Percaya
SasikiranaSusah banget bikin Bang Vian percaya kalau aku bisa melihat mereka yang tak kasat mata. Orang seperti dirinya selalu mengedepankan logika, sehingga menyebut kelebihanku ini hal yang nggak masuk di akal. Hufh!Beruntung Papa Stanley masih ada di ruang kerja. Aku bisa membuktikan kepadanya apa yang baru saja dikatakan bukan bualan belaka.“Gimana? Abang udah percaya?” tanyaku keesokan pagi.Setelah berada di ruang kerja, Bang Vian lebih banyak diam sampai kami tertidur. Mungkin dia sedang menelaah apa yang kusampaikan tadi malam. Apalagi menurut cerita Papa Stanley, kejadian tersebut hanya diketahui mereka berdua. Itulah satu-satunya cara untuk meyakinkan suamiku, agar percaya dengan apa yang kukatakan.Bang Vian berhenti mema
Read more
Hati-hati Jatuh Cinta
MelvianoKenyataan Sasi bisa melihat makhluk halus benar-benar mengejutkan. Awalnya aku tidak percaya sampai dia menceritakan aib di masa kecilku yang hanya diketahui Papa.Ternyata kemampuan melihat makhluk astral itu juga menjadi alasan, kenapa dia diusir dari keluarganya. Ah, nasibnya sungguh tragis. Kehilangan Ibu sejak masih bayi, setelah sang Ayah meninggal, Sasi juga  diusir oleh keluarga sendiri.Aku terdiam dalam waktu yang lama, larut dengan pikiran sendiri. Apakah harus menceritakan tentang Kalila dan Vidya kepadanya atau tidak? Mungkinkah Sasi pernah bertemu dengan roh Kalila?“Dek.” Aku memalingkan paras kepadanya.“Kenapa, Ba
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status