All Chapters of Cinta seorang dokter : Chapter 21 - Chapter 30
45 Chapters
Galaunya seorang Dokter
Dengan banyak rayuan dari Ghina akhirnya Ghani pun bersedia untuk ikut makan malam bersama dengan keluarga besarnya, awalnya Ghani menolak ia ingin menyendiri terlebih dahulu dan dia bilang dia tidak lapar, Ghina terus saja membujuk Kakak kembarnya dan akhirnya Ghani pun menyerah ia kemudian mengikuti Ghina turun ke bawah dan  dengan masih memakai baju koko nya dan lengkap dengan sarung yang masih menempel di badannya, Semua mata pun terlihat menatap Ghani tidak biasanya Ghani masih memakai pakaian lengkapnya sehabis Sholat, biasanya Ia sudah pakai celana pendek dan kaos yang biasa ia pakai.Ghani kemudian duduk tepat disebelah Ghina dan makan malam pun sudah dimulai.Setengah jam kemudian, setelah makan malam selesai Ghani kembali ke kamarnya dan belum sampai Ghani melangkahkan kakinya Alisa sudah memanggil dirinya dan berniat untuk berbicara dengan putranya itu, "Kamu mau kemana Sayang??, tunggu sebentar Mommy mau bicara denganmu", ucap Alisa, dan Ghina yang melihat Mom
Read more
Datang untuk penjelasan
Anton kini berada di kamar Meisya putrinya Putri nya, Putrinya itu masih terlihat senyum-senyum sedari tadi, saat melihat papanya yang baru saja datang Meisya pun langsung memeluk Papanya."Mey, Apa yang membuat kamu tersenyum coba ceritakan sama papa??", Tanya Anton, Anton ingin tahu dari mulut putrinya sendiri jika ia senang jika Ghani putus dengan kekasihnya, Anton merasa tak enak kepada keluarga Fandi Jika benar putrinya lah yang menyebabkan putusnya hubungan Ghani dan pacarnya."Mesya lagi seneng Pah, soalnya sebentar lagi Meisya bakalan jadi pacar Kak Gani" ucap Meisya percaya diri,"Maksud kamu apa Mey?? coba cerita sama Papa??", tanya Anton kepada Putrinya."Iya pa tadi siang tuh kagak nih sama pacarnya putus pas lihat Mesya pelukan sama Kak Gani",ucap Mesya dengan penuh percaya diri nya."Apa yang kamu lakukan sama Ghani, Ghani tidak akan sampai mau meluk kamu, Papa sudah tahu Ghani semenjak dulu dia memang nggak menyukai kamu dia hanya mengangg
Read more
Penjelasan yang membuahkan hasil
Ghani pun membiarkan Ratna yang masih marah kepadanya, ia tak mau terus memaksa Ratna, biarlah Ratna yang masih dalam pikirannya sendiri."Jika memang Kamu masih tidak mau menemui ku, aku akan terus berada disini sampai pagi", Ucap Ghani serius, Ghani tidak pernah main-main dengan ucapannya, Jika ia malam ini harus menginap di rumah Ratna itu tidak masalah jika ia harus duduk dan tidur di luar itu juga tidak  masalah, yang penting Ratna mau keluar dan mau menemuinya dan juga mau mendengarkan penjelasannya.Ratna masih terus diam, dia tetap dalam pendiriannya untuk tidak keluar dari dalam kamarnya, Meskipun Ghani tidur di dalam di dalam rumahnya Ratna pun sudah tidak peduli lagi dan Ratna kemudian menutup semua korden jendelanya dan mengunci pintunya rapat-rapat ia tak mau sampai mamanya terus mengetuk dan memaksanya untuk membuka pintunya agar dia mau keluar untuk menemui Ghani.Beberapa jam kemudian tepatnya sudah pukul 11 malam Ratna beranggapan jika Ghani
Read more
Pembicaraan tengah malam dengan Ghina
Ghani akhirnya pulang ke rumahnya dengan wajah yang cukup ceria, Dia sangat bahagia sekali karena ia bisa melamar Ratna walaupun masih belum resmi,Ghani masuk kedalam rumahnya, ia sudah membawa kunci cadangan jika sewaktu-waktu ia pulang larut malam seperti ini, dan Ghani tidak mau mengganggu tidur bibi atau yang lainnya yang berada di dalam satu  rumah ini.Saat ini yang belum tidur dalam rumahnya yaitu adalah Ghina, Ghina masih berada di dalam dapur dan sekarang dia tengah mengambil air minum karena sangat haus.Sedari tadi Ghina berada di dalam kamarnya, dan dia sedang menonton drama Korea kesukaannya, Setelah beberapa lama, dia merasa haus dan kemudian dia pergi menuju ke dapur untuk mengambil air minum.Beberapa saat kemudian,Setelah selesai membasahi tenggorokan nya, Ghina pun kemudian kembali menuju kamarnya, tapi sebelum ia kembali ia berpapasan dengan Ghani yang baru saja pulang entah dari mana dan Ghina pun tidak tahu, rasa penasaran Ghina pun
Read more
Kembali seperti semula
Gani bangun dalam keadaan fit dan bersiap untuk segera menjemput sang pujaan hati, hari ini Ghani akan membawa Ratna untuk pergi menuju ke toko perhiasan terlebih dahulu dan benar-benar ingin memberikan cincin kepada Ratna untuk tanda dia sudah mengikat Ratna dan tidak boleh pergi kemana-mana selain bersama dengannya.Aturan tersebut juga Berlaku untuk Rio, Rio pun sudah tidak boleh dekat dengan Ratna meskipun Rio itu adalah sahabat Ratna, Ghani tidak suka itu, dan ini salah satu trik dari Gani untuk menjauhkan Rio dari calon istrinya.Ghani turun dari kamarnya dan menampilkan senyum khasnya dan dapat dilihat oleh Mommy nya, Alisa  juga terlihat bingung kenapa bisa putranya itu sudah bisa tersenyum, padahal kemarin putranya itu terlihat sangat kesal, Dia sedih dan dia sedang patah hati."Selamat pagi Mom", Ucap Ghani sambil mencium pipi Mommy nya. "Selamat pagi juga Sayang, udah ceria lagi??", tanya Alisa  kepada Ghani."Iya dong mom, ada yang m
Read more
Acara lamaran Ghani dan Ratna
Sesuai dengan janji Ghani, pulang dari kuliah, Ratna diajak untuk membeli cincin untuk acara pertunangan mereka, dan Ghani saat ini sedang berada di depan gedung kampus tempat Ratna sedang menunggu dirinya."Ayo masuk", perintah Ghani dan langsung diangguki oleh Ratna, mereka berdua pun sudah berada di dalam mobil dan Ghani pun melanjutkan perjalanannya menuju ke tempat yang ia akan Tuju bersama dengan Ratna.Ghani hanya membeli cincin saja dan untuk seserahan nanti itu semua Mommy dan Ghina ya sudah mengurusnya.Ghani dan Ratna tiba di salah satu mall ternama di Jakarta, Mereka kemudian turun dan langsung masuk danyang mereka tuju adalah Food court untuk mengisi mengisi perutnya terlebih dahulu.Ghani dan Ratna terlihat sedang memilih menu makanan yang akan ia makan siang ini dan pilihan Ratna pun jatuh kepada satu gelas jus Alpukat dan 1 Spaghetti,"Kamu mau makan apa Mas biar sekalian aku yang mesanin", ucapan Ratna kepada Ghani."Samain sa
Read more
Menemui Mesya
keesokan paginya hari ini awal dimulainya rutinitas baru Ghani yaitu menjemput dan mengantar Ratna untuk pergi ke kuliah.kini Gani sudah sampai tepat di depan rumah Ratna dan Ratna pun sudah keluar dan menghampiri Gani yang menunggunya di depan mobilnya."Hai Sayang, Assalamualaikum", Ucap Ghani kepada Ratna yang sudah berubah status menjadi tunangan Ghani."Waalaikum salam Mas, kamu udah datang Ayo berangkat nanti kesiangan", jawab Ratna Dan mulai masuk ke mobil Ghani.Ghani berencana siang ini ia akan menemui Meisya dengan membawa Ratna,Ghani ingin menjelaskan Jika dia dan Ratna sudah bertunangan dan Meisya tidak akan pernah bisa untuk memisahkan hubungan mereka lagi.Ratna turun tepat di depan gerbang dan juga di sana ternyata ada Rio, Rio sengaja menunggu Ratna karena ada yang ingin dibicarakan dengan Ratna, Ghani yang melihat Rio ada di sana, ia kemudian tidak jadi untuk meninggalkan Ratna ,Ghani ikut turun dan  menemani Ratna dan menemui
Read more
Mesya marah
Akhirnya Ghani dan Ratna pun pergi, Bibi yang dari belakang membawa minuman bingung ketika melihat tamunya sudah pergi."Loh Non, tamunya kemana??,  kok sudah pergi, Bibi baru saja keluar bawa minuman",  Ucap Bibi kepada Mesya, dan Mesya kemudian menoleh ke arah Bibi yang sedang membawa minuman tersebut.Cepat Bibi buang minuman itu, aku tidak mau melihatnya", Ucap Mesya yang kemudian berlari ke arah kamarnya, Melly yang melihatnya pun menghela nafasnya, Kenapa putrinya bisa sampai seperti itu.Bibi semakin bingung tidak mungkin Bibi membuang minuman tersebut, lebih baik ia meminumnya dengan  Pak satpam yang ada di depan.Bibi kemudian membawa minuman itu ke depan, dia menyerahkan minuman tersebut kepada Pak Satpam yang ada di depan."Pak ini ada minuman seger, pasti Bapak haus kan??,  Tanya Bibi kepada Pak Satpam."Wah, Bibi tahu aja kalau saya lagi haus, makasih ya Bi", Ucap Pak Satpam kepada Bibi."Iya Pak sama-sama
Read more
Pergi bersama Ratna
Pukul 4 pagi, ponsel Ratna sudah berdering dengan sangat kencang, bukan nada alarm, melainkan Ghani yang tengah membangun kan Ratna, ia ingin agar Ratna sholat subuh tepat waktu.Ratna meraba-raba meja nakas nya, matanya  masih saja terpejam, ia masih mengantuk tapi terganggu dengan suara dering ponselnya, segera Ratna menggeser layar ponselnya, meskipun masih agak samar penglihatannya, ia masih bisa menyambungkan ponselnya yang saat ini sedang ia pegang.Ratna samar-samar mendengar suara lelaki yang saat ini sedang menelfon nya, suara yang tak asing menurut Ratna."Halo sayang" terdengar suara Ghani, namun sepertinya Ratna masih belum menyadarinya."Sayang, sayang siapa??, kamu berani panggil aku sayang??" Ratna sedikit kesal, siapa laki-laki yang berani memanggil nya seperti itu kecuali Ghani, suara Ratna juga terlihat seperti sedang Bagun dari tidurnya.Ghani saat ini terlihat sedang memandangi layar ponselnya, Ratna saat ini tak mengenali su
Read more
30
Ratna sudah berada di dalam rumahnya. Ia saat ini sedang menatap layar laptopnya yang sudah 3 jam ini menemani Sang pemilik yang masih setia mengerjakan tugas yang di berikan oleh sang Dosen.Berulangkali Ratna menggerakkan tubuhnya pelan, Merenggangkan otot-otot nya yang kaku akibat tugas yang ia kerjakan.Ia juga sudah menguap beberapa kali. Mencoba untuk menahan matanya agar tidak terpejam untuk saat ini."Sudah jam 10 malam ternyata" Gumam Ratna sambil melihat layar ponselnya yang juga ikut tergeletak di atas ranjangnya.Ranjang yang masih di penuhi dengan beberapa tumpukan buku dan kertas yang masih berceceran.Ratna berulang kali sudah menguap, kantuknya juga sudah tak bisa ia tahan lagi, matanya juga sangat berat dan sesekali berair meminta untuk segera di pejamkan.Tak menunggu waktu lama, Ratna kemudian tertidur dengan laptop yang masih menyala dan kertas yang masih berserakan.Keesokan paginya, Ratna sudah bersiap untuk segera pergi
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status