All Chapters of Terjerat Cinta Sang CEO : Chapter 131 - Chapter 140
193 Chapters
Sequel Part 39 (Terselubung)
Sebuah mobil Maybach Axelero memasuki halaman rumah yang dijaga beberapa pria berbaju hitam. Mobil itu berhenti di dekat mobil fan hitam yang berjejer rapi.“Selamat pagi, Tuan.” Salah satu pria itu segera mendekat kala Gabriel membuka pintu mobilnya.“Di mana Peter?”“Ada di dalam, Tuan. Mari saya akan mengantar Anda.” Pria berbaju hitam yang merupakan salah satu anggota pengawal itu menyilakan Gabriel berjalan lebih dulu.Setelah melewati ruangan luas yang berfungsi sebagai tempat berkumpulnya para pengawal, Gabriel di persilakan memasuki satu ruangan di mana Peter berada.“Selamat pagi, Tuan Muda,” sapa Peter seraya membungkukkan badannya.“Bagaimana?” tanya Gabriel tanpa melepaskan tatapan mata tajamnya ke arah pria yang sedang berada di dalam ruangan berkaca dengan keadaan terikat.“Sampai saat ini dia tidak mau mengaku, Tuan. Dia hanya diam ketika saya memperlihat
Read more
Sequel Part 40 (Terungkap)
Waktu terasa berjalan lambat. Pria dengan jas terbuka yang sedang menelaah sebuah dokumen di tangannya mengembuskan napas kasar.Sial! Rasa penasaran itu membelenggu dirinya. Ia tak bisa fokus hanya untuk meneliti ulang dokumen di mejanya.Melirik jam di pergelangan tangannya, Gabriel kembali merasakan jika waktu tak bergerak sama sekali. Mengusap wajah dengan satu tangannya ketika mendapati ini terlalu awal untuk keluar dari kantor.“Aku benci perasaan seperti ini!” gumamnya sambil menutup dokumen itu dan melonggarkan dasinya yang terasa mencekik.Tiba-tiba saja ia merasa rindu pada wanitanya. Rasa itu menyeruak, menyergap hatinya dengan cepat. Ia pun segera meraih ponsel untuk menghubungi orang yang ditugaskan berjaga di luar unit.“Apakah di sana aman?” Satu pertanyaan itu meluncur begitu saja dengan nada resah yang begitu kentara.“Di sini baik-baik saja, Tuan,” jawab wanita itu dengan sopan.Ya
Read more
Sequel Part 41 (Pernyataan Cinta)
“Kau sudah pulang?” tanya seorang wanita dengan apron yang terpasang di tubuhnya. Dengan senyum manis yang mengembang, ia melangkah di mana seorang laki-laki baru saja masuk.Bukannya jawaban melainkan satu kecupan di kening ia dapatkan. Rasanya sangat manis dan hangat. Kecupan itu mengantarkan getaran yang dengan cepat merambat di hati masing-masing.“Apa yang kau lakukan ...” Menyisir penampilan wanita yang kini berdiri di hadapannya. “... dengan apron ini?” Lelaki itu dengan cepat menarik pinggang wanitanya.“Kau mengejutkanku, Sir!” Wanita itu memekik kencang seolah-olah kaget dengan tindakan spontan lelaki itu. Padahal ia sudah memperkirakan hal itu terjadi.Seringai di bibir tebal itu bertakhta. Ia semakin menarik pinggang sang wanita hingga tak ada lagi jarak yang memisahkan mereka.“Kau minta dihukum lagi, hm?”  Bibir tebal itu mulai bergerak, mengecup bibir tipis berwarna mer
Read more
Sequel Part 42 (Kesepakatan)
“Aku mencintaimu.”Sepasang mata kecokelatan itu membelalak. Ia terkesiap dengan pernyataan yang baru saja didengar.Apa kalian mendengar?“Baby.” Lelaki itu melirih  dalam keputusasaan.Wanita itu mengerjap. Seolah-olah ia baru saja bangun dari tidurnya. Padahal, ini bukan di atas ranjang ataupun sofa. Tapi, di meja makan.“Gabriel.”“Ya.”Pemilik nama Rebecca Annastasia itu memberanikan menatap lelaki yang baru saja menyatakan cintanya. Menelisik apakah yang diucapkan tadi adalah kebohongan atau bukan.Namun, selama ia menyusuri tatapan mata lelaki itu, hanya ada kesungguhan yang membuat ia tersentak. Tak begitu percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.Dicintai seorang pria jelas tidak pernah Becca pikirkan. Apalagi pria setampan dan sesempurna Gabriel.“Kau tadi ... mengatakan  ...”Gabriel menganggukkan kepalanya dalam keterbatasan.
Read more
Sequel Part 43 (Pertahanan yang Lemah)
“Ha ha ha ha ...” Tawa Albert menggema tatkala ucapan wanita itu dianggap sebagai lelucon olehnya. “Siapa kau berani menawarkan kerja sama denganku?”Albert menepuk kedua pahanya sendiri dengan tepukan bertubi-tubi.  Seolah-olah ia sedang melihat acara televisi yang paling lucu.“Ternyata kau tetap bodoh, Albert Dominic!” desis wanita itu sinis.Pernyataan itu serta merta membuat tawa Albert terhenti. Digantikan seringai tajam yang siap menerkam wanita angkuh itu.Dengan gerakan cepat Albert membaringkan wanita itu dan menindihnya. Membuat sang wanita malah membalas dengan senyuman mengejek.“Kau tak bisa melakukan ini padaku, Albert Dominic!” ucapnya tanpa ada rasa takut.Memperlihatkan seringainya, Albert menunduk. Menatap pada kedua payudara besar yang memanjakan sepasang matanya.‘Sebelum mendepaknya keluar ... boleh juga dia menjadi santapan malam ini.’&ldqu
Read more
Sequel Part 44 (Kecemasan Gabriel)
Setelah melewati drama pemilihan gaun yang cukup membuat pemilik nama Rebecca pusing, Gabriel kembali berulah ketika mereka berada di salah satu toko perhiasan terbesar di New York City.Lebih dari sepuluh model terbaik ditunjukkan kepada Gabriel, tapi tak satu pun ia pilih. Kurang menarik, tidak pas, dan terlalu sederhana menjadi tiga dari banyak alasan yang lelaki itu ucapkan.Tak terkira betapa malunya wanita yang menjadi pusat perhatian para pegawai dan beberapa orang di tempat tersebut.“Sudahlah Gabriel! Pilih saja yang ini.” Rebecca mulai kesal dengan tingkah Gabriel yang entah mengapa kebanyakan drama.“Tidak. Menikah adalah satu kali seumur hidup. Aku tak mungkin memilih asal-asalan jika itu berhubungan dengan kau, Baby,” ucap Gabriel tanpa melihat bagaimana ekspresi pelayan itu berubah menjadi terkejut.Menarik kemeja yang Gabriel kenakan, Rebecca mendekat. “Kau mau mengumumkan tentang pernikahan kita kepada
Read more
Sequel Part 45 (Pelayanan Rebecca 21+)
Seperti yang wanita itu ucapkan sebelumnya, ia akan memuaskan lelaki yang kini berdiri menjulang. Menunduk ke bawah dengan mata berkabut gairah.“Bagaimana, Sir? Apa Anda sudah siap memulainya?” tanya Becca yang sudah berada di posisinya. Dengan kedua lutut menyentuh lantai dan sehelai dress yang belum ia tanggalkan.Demi Tuhan! Bertahan adalah hal yang menjadi sulit bagi Gabriel. Dan berbicara seolah menjadi hal yang tak perlu dilakukan. Karena hasrat dalam dirinya saat ini hanya menginginkan sebuah sentuhan yang mampu membuat kecemasannya teredam.“Lakukan, Baby! Lakukan apa pun yang kau inginkan,” ucap Gabriel putus asa. Dengan tatapan yang semakin sayu.Sebuah perintah yang terselip permohonan itu membuat senyum di bibir Becca mengembang. Entah mengapa ia merasa puas bisa melihat sisi Gabriel yang seperti ini. Yang memohon, yang melembut, dan yang menggemaskan.Dan sedetik kemudian, tangan mungil Becca menarik ritsleting
Read more
Sequel Part 46 (Terhempas ke Masa Lalu)
Desahan dan lenguhan bersahutan silih berganti. Gerakan erotis yang tercipta dari sepasang kekasih di atas karpet merah menuntut satu kepuasan hasrat.Dua manusia berbeda jenis kelamin itu saling bergerak acak mengejar kenikmatan yang membayang di pelupuk mata. Sebentar lagi, pihak wanita adalah yang menjadi ke sekian kali mendapatkan ledakan klimaksnya. Namun, hal itu berbanding terbalik dengan sang lelaki yang belum mendapatkannya.Gerakan pinggulnya yang semakin tak teratur membuat napas lelaki itu terengah-engah. Ia mencoba menggapai ledakan dahsyat yang akan meremukkan semua tulang di tubuhnya.Di saat sensasi liat, hangat, dan basah menyergap bagian tubuh bawahnya, membuat lelaki itu semakin gelap mata. Ia menghunjam dengan gerakan liar dan membabi buta. Menekuk kedua kaki sang wanita dan menghunjamkan miliknya.Dan beberapa saat kemudian, gelombang dahsyat itu menghantamnya. Ia menekan miliknya semakin dalam. Membiarkan semua cairan cinta itu tertu
Read more
Sequel Part 47 (Tamparan Menyakitkan)
“A-apa?” pekik Gerald dengan kedua mata membulat. Punggungnya yang semula bersandar, kini tegak kembali. Raut wajahnya menunjukkan rasa syok yang luar biasa.Apakah ia salah mendengar? Apakah tadi Lucia menyebutkan nama Alexander Johnson?“Ho-honey.”Gerald tergagap. Lidahnya tiba-tiba menjadi kaku dengan dentuman di dada yang semakin menyakitkan. Dunianya seakan runtuh mendapati kenyataan yang baru ia dengar.Sedangkan Lucia masih duduk tegap dengan ekspresi datar. Ia sudah menduga akan seperti apa Gerald saat mengetahui  semuanya.Hening. Hanya ada deru napas yang bersahut-sahutan di dalam kamar mereka hingga beberapa saat.Gerald masih bingung untuk mengatakan apa pada wanitanya. Pun dengan Lucia yang menunggu pertanyaan lelaki itu selanjutnya.“K-kau tidak sedang bercanda bukan?” Gerald berharap Lucia akan mengangguk, tapi yang ia dapatkan malah sebaliknya. Wanita itu menggeleng dan menuntaskan dal
Read more
Sequel Part 48 (Hasrat yang Membara)
Menghabiskan waktu sore hingga malam dan berlanjut sampai pagi hanya untuk bercinta, merupakan hal pertama kali yang Gabriel lakukan selama hidupnya.Lelaki muda berusia dua puluh sembilan tahun itu tak pernah memiliki bayangan jika ia akan terlena pada sentuhan seorang wanita. Sedikit saja pergerakan sang wanita mampu membangunkan gairahnya.Seperti pagi ini ketika ia sudah siap dengan setelan formal dan bersiap ke kantor. Tepukan lembut yang berasal dari wanita terbalut gaun tidur tipis tanpa memakai pakaian dalam itu mampu menggetarkan hasratnya. Padahal, sebelum memutuskan mandi, ia sudah mendapat pelepasan pertamanya di pagi hari.“Gabriel!”Wanita dengan iris kecokelatan itu memekik kala pinggangnya direngkuh secara tiba-tiba. Ia mendaratkan kedua tangannya mesra di dada bidang Gabriel yang sudah terbalut pakaian.“Berikan padaku sekali lagi, Baby! Aku tidak akan bisa berangkat ke kantor dalam keadaan seperti ini,” bis
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
20
DMCA.com Protection Status