All Chapters of Terjerat Cinta Sang CEO : Chapter 151 - Chapter 160
193 Chapters
Sequel Part 59 (Lautan Cinta)
“Tidak. Ini tidak boleh terjadi.”“Tidak, Becca. Mama tidak bisa.”“TIDAK!”Lucia terbangun dari mimpi yang sama. Jantungnya terpacu dengan napas yang memburu. Ia mengedarkan sekeliling, tak menemukan siapa pun di dalam kamarnya.“Gerald.”Tak ada yang menjawab. Cukup menjadi bukti bahwa ia sendirian di dalam kamar. Lucia pun turun dari tempat tidur, bermaksud mencari keberadaan pria itu. Namun, begitu terkejut dirinya ketika mendapati dua orang pelayan yang berdiri di balik pintu.“Astaga, Tuhan,” pekik Lucia sambil mengusap dadanya.Dua pelayan itu membungkukkan badan dan meminta maaf.“Kalian siapa?” tanya Lucia dengan dahi yang mengernyit.“Kami pelayan baru yang akan melayani Nyonya di rumah ini sesuai perintah Tuan Besar,” jawab salah satu pelayan itu.“Melayani?” Lucia mendadak bingung karena ini sangat aneh. Kar
Read more
Sequel Part 60 (Fantasi Liar Gabriel)
Hati Gabriel menghangat. Seumur hidupnya belum pernah ia sebahagia ini. Kehidupan yang ia jalani selama sepuluh tahun terakhir ini pun terasa datar. Namun, semua bisa berubah hanya dalam beberapa jam saja.Lelaki itu tahu, bahwa setelah ia menjatuhkan pilihan pada seorang wanita, maka ia akan selamanya terikat. Dan sudah menjadi tujuan hidupnya, jika ia hanya akan mencintai dan menikahi satu wanita yang bisa merobohkan dinding pelindung di hatinya.Itu semua karena adanya masa lalu dari kedua orang tuanya yang menjadikan ia lebih melindungi diri. Ia tidak mau jatuh ke jurang yang sama. Mendapat pengkhianatan dan akhirnya ditinggalkan.Gabriel selalu mengingat semua itu dalam benaknya. Dan karenanya juga, ia tak memedulikan siapa pun wanita yang mengejarnya. Yang secara terang-terangan atau sekadar menjadi pemuja rahasia.Dan ketika ia menemukan sosok cantik yang menyembunyikan semua keindahan yang dimiliki, hatinya tertarik untuk mengetahui lebih dalam.
Read more
Sequel Part 61 (Penghakiman)
Pria yang tak lain Alexander Johnson itu terdiam beberapa detik. Raut terkejut tak mampu lagi ia sembunyikan.Cuti tiga hari? Bahkan untuk satu hari pun rasanya sangat tidak masuk akal jika tidak bertepatan dengan hari Minggu.Ia tahu, selama ini putra sulungnya itu tak akan mengambil cuti jika bukan karena permintaan Adelia dan Maria—kedua wanita yang memiliki kuasa penuh di Keluarga Besar Johnson.Tapi? Apakah cuti kali ini ada kaitannya dengan dua wanita itu lagi? Kalaupun iya, mengapa ia tidak tahu? Mengingat dirinya tak pergi ke mana pun selama beberapa bulan terakhir ini.Mengembuskan napasnya kasar, Alexander kembali menatap asisten putranya. “Kau yakin ... Gabriel tidak mengatakan sesuatu tentang ke mana dia pergi selama tiga hari?”Pertanyaan yang sama itu pun kembali mendapatkan jawaban yang sama pula. Yaitu sebuah kata ‘tidak’ dan diperkuat dengan isyarat menggelengkan kepala. Karena sebanyak apa pun pertany
Read more
Sequel Part 62 (Titik Terang)
Kemarahan Maria adalah hal yang paling tidak disukai Alexander. Untuk itu, sebisa mungkin ia selalu berusaha menghindari perdebatan dengan Maria. Meskipun pada satu atau dua keadaan lain, hal itu tak bisa dihindari.Seperti saat ini.Lagi, gara-gara ia ikut campur pada pilihan calon pendamping Gabriel, ia harus mendapat kemarahan wanita berusia senja itu.Jika kemarin, Maria masih berkata lembut, tapi tidak untuk kali ini. Wanita yang telah melahirkannya ke dunia itu marah besar. Mengorek semua kesalahannya demi membuat ia tak bisa berkata-kata.Sial!“Felix,” lirih Adelia yang masih setia merangkul lengan Alexander.Tatapan Alexander melembut ke arah istrinya. “Aku baik-baik saja, Baby. Ini bukan pertama kali Mommy marah besar, bukan?”Adelia mengangguk. Tetapi, tetap saja ada sesuatu yang tak mengenakkan.“Tapi Felix ... apa tidak sebaiknya kau membiarkan Gabriel bersama gadis itu? Toh kita bisa
Read more
Sequel Part 63 (Kesempatan)
Angin malam berembus tanpa permisi, masuk melalui celah jendela yang tak tertutup dengan benar. Di atas tempat tidur, pasangan pengantin baru seolah tak terganggu karenanya. Mereka saling mendekap erat satu sama lain setelah pergulatan panas yang menyita tenaga.Usia yang tak lagi muda, tak menyurutkan gairah mereka dari percintaan di atas ranjang. Semua mengalir begitu saja. Saling menyambut dan memberi kenikmatan. Dan sebagai akibatnya, kelelahan memberikan pengaruh besar, mengingat sang pengantin wanita tidak berada dalam keadaan bugar.Beberapa saat waktu bergulir, Gerald menjadi pihak yang membuka matanya. Seketika ia menunduk, melihat pada wanita yang masih terlelap di dalam dekapannya.“Aku mencintaimu, Lucia. Sangat mencintaimu,” gumam pria itu setelah memberikan kecupan di puncak kepala sang istri berulang kali.Istri?Ya, mereka telah resmi mengucap janji pernikahan siang tadi di salah satu katedral, di New York.Pria e
Read more
Sequel Part 64 (Sebuah Siasat)
Sepasang mata mengintai di balik celah sempit salah satu pintu ruang privat di mana dua manusia berbeda jenis kelamin masuk ke dalam. Tepatnya ia mengikuti pergerakan mereka sejak masuk ke dalam kelab beberapa saat yang lalu.Tak sedetik pun matanya berkedip mengamati bagaimana interaksi mereka di luar dan dalam ruangan. Oh, ini sungguh menyebalkan.“Apakah malam ini aku harus menyaksikan duel mereka lagi?” gumamnya pelan di balik pintu itu.Terdengar percakapan samar yang tertangkap oleh telinganya. Ia mendengar meski tak begitu jelas. Hingga pada ketika wanita di dalam sana beranjak untuk ke toilet, ia segera menyusun pergerakan.‘Waktunya beraksi.’Memastikan penampilannya sebelum masuk ke sana, ia harus bisa menjalankan misinya kali dengan mulus. Bagaimanapun juga ia tak ingin lagi menyaksikan pergulatan dua manusia yang semakin menggila itu.Ia mendorong pintu itu dan menyunggingkan senyuman manisnya. “Tuan
Read more
Sequel Part 65 (Perdebatan)
 Setiap pasangan pengantin baru, waktu bersama setelah menikah adalah surga yang terindah bagi mereka. Selain bisa menyalurkan gairah percintaan, saling berdekatan adalah menjadi hal yang membuat perasaan di dalam hati menjadi terpaut.Waktu selalu menjadi pembatas bagi mereka mengeluarkan semua fantasi liar percintaan. Apalagi jika hanya berlangsung selama tiga hari saja. Bukankah itu menyesakkan?Maka tak heran bila ada seorang lelaki yang kesal karena belum puas menikmati kebersamaan dengan istrinya. Mengingat masih banyak gaya yang belum mereka coba.“Serius, Gabriel! Kau akan merajuk seperti ini?” tanya Becca dengan mata yang membulat. Ia sangat terkejut melihat tingkah kekanakan Gabriel. Pria yang sudah resmi menjadi suaminya.Ah, bolehkah ia tertawa? Karena jujur saja, wajah Gabriel saat ini tampak menggemaskan dan sangat menggelikan.Alih-alih langsung menjawab, Gabriel yang sudah memakai setelan jasnya membalikkan
Read more
Sequel Part 66 (Emosi Alexander)
Wajah pria enam puluh tahun itu memerah. Menjadi satu pertanda bahwa kemarahannya sudah berada di puncak tertinggi.Ia tidak habis pikir dengan tindakan putra pertamanya itu. Bisa-bisanya mengambil keputusan tanpa persetujuan darinya.Apa kata media dan relasi bisnis Johnson Corporation jika mengetahui hal ini? Bukankah ini sangat mempengaruhi perkembangan bisnis yang sudah turun temurun selama bertahun-tahun?“Ini tidak boleh terjadi,” pikir Alexander dalam hati. Dan tak lama kemudian, perkataan Gabriel kembali membuat darahnya semakin mendidih.“Dengan atau tanpa persetujuan Daddy, Gabriel akan melakukan apa pun yang aku mau. Termasuk menikahi wanita yang saat ini menjadi kekasihku,” ucap Gabriel tegas dan dingin. Jangan lupakan sorot matanya yang secara terang-terangan menunjukkan kesungguhan kepada Alexander.“Kau bahkan sudah berpikiran menjadikan dia seorang istri?” Pria itu menggelengkan kepalanya tak perc
Read more
Sequel Part 67 (Pengakuan Gabriel)
Perasaan Gabriel tiba-tiba berkecamuk. Tidak ada alasan untuk menghindar, karena ia tahu, cepat atau lambat hari ini akan datang.Bagaimanapun juga pria paruh baya itu adalah ayah biologis dari istrinya. Dan itu berarti, dia adalah mertuanya.Lelaki yang tampak sedikit gugup itu  menghela napas dalam-dalam. Berharap, hal remeh itu bisa mengurangi kegugupannya. Tidak lucu bukan jika seorang Gabriel yang biasanya berwibawa menjadi gugup.“Silakan, Tuan Franklin.”Sesaat setelah suara Algio bergema, Gabriel yang masih duduk di kursi kebesarannya seketika melirik ke arah pintu. Di sana seorang pria paruh baya seusia Daddynya berdiri.Mereka saling menatap dalam waktu singkat. Sebelum pada akhirnya, adalah Gabriel yang kemudian bangkit, dan menyilakan pria itu duduk di sofa.“Maaf mengganggu waktu Anda, Tuan Johnson.”Menjaga sikap dan wibawanya, Gabriel mengulas satu senyuman. “Tak apa. Kebetulan saya se
Read more
Sequel Part 68 (Dia adalah Putriku)
Entah kata apa yang pantas menggambarkan perasaan pria enam puluh tahun itu. Di antara beberapa kata yang berada dalam susunan bahasa pun tampak tak benar-benar bisa mewakilkan.‘Apa tadi dia bilang?Is-istri?Yang benar saja.Bagaimana bisa dia mengakui putriku sebagai istrinya?’Namun, melihat dari wajah lelaki muda yang memancarkan binar-binar cinta itu, tak ada alasan bagi Gerald menolak ucapannya barusan.‘Tidak mungkin.’Begitu mudah kata hatinya menyangkal. Jika mengatakan sebagai pasangan kekasih, mungkin ia akan maklum. Tapi, ini istri.‘Bagaimana bisa?’Gerald masih membeku dengan tatapan yang tak lepas dari manik kebiruan milik Gabriel. Jujur saja ia masih syok mendengar pertanyaan lelaki itu.“Mengapa Anda tampak terkejut?” tanya Gabriel dengan santai.“Saya ....”Sial! Gerald kehilangan semua kosa kata di benaknya. Apakah ia per
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
20
DMCA.com Protection Status