All Chapters of SALAM TERAKHIR: Chapter 11 - Chapter 20
31 Chapters
Tiba Tiba Muncul
"Entahlah, aku merasa Mike masih selalu ada di dekatku. Mengikutiku kemanapun aku pergi." Tania langsung menuju cafe milik Kevin dan Mega setelah selesai bekerja. Kali ini ia benar-benar ingin bertemu dengan kedua sahabatnya itu. Ia ingin menceritakan semua kejadian aneh yang akhir-akhir ini membuatnya bingung dan merasa bahwa Mike masih hidup. Tania langsung mendorong pintu cafe setelah ia tiba disana. Ia tak peduli dengan tatapan kaget sebagian pengunjung yang sedang menikmati hidangan mereka. Tania langsung menemui Mega dan Kevin yang sedang sibuk. "Aku gak tau harus memulai ceritaku dari mana. Tapi, aku beneran butuh kalian. Kalian harus tahu ini...." Tania tiba-tiba muncul dan menyerang Mega dan Kevin dengan keresahan yang sedang ia rasakan saat ini. "Tan, tenang dulu. Kamu minum aja dulu ya, baru cerita." Mega memberikan Tania segelas air mineral dan memberikan kode kepada Kevin untuk meninggalkan kesibukannya sebentar dan menemui mereka berdua. Tania menenggak segelas a
Read more
Kembali ke Masa Lalu
"Siapa kalian? Mengapa aku seperti telah lama mengenal kalian? Dan gadis ini, mengapa aku selalu merasa sangat dekat dengannya? Ada apa ini? Apa yang sebenarnya telah terjadi padaku? Siapa aku?" Setelah mencoba beberapa kali, tetap saja tak ada jawaban. Yosep dan Maria mulai khawatir. Tidak seperti biasanya Tania mengabaikan telepon dari kedua orangtuanya. Maria hendak mencoba sekali lagi namun Yosep membatalkannya. Gawai ditangan istrinya itu ditariknya lalu diganti dengan sebuah pelukan. Lukas tahu istrinya sudah mulai tak tenang memikirkan putrinya. "Bu, tenanglah dulu. Nanti kita coba lagi, ya. Tania mungkin sedang sibuk," bisik Yosep lembut sambil mengusap punggung istrinya. Maria kemudian menatap mata suaminya itu kemudian menempelkan kepalanya ke dada bidang suaminya. Ia tak lagi kuasa menahan air matanya. Ia benar-benar mengkhawatirkan Tania. "Baru kali ini Tania tidak menjawab telepon kita, Yah. Padahal sudah berkali-kali kita meneleponnya." Yosep tak mengatakan apa-apa.
Read more
Mega
"Non scholae sed vitae discimus: bukan untuk sekolah tetapi untuk hidup kita belajar - pepatah kuno bahasa latin" Hari yang ia tunggu-tunggu: mendaftar kuliah. Semangatnya luar biasa. Mike melangkah penuh semangat melewati pintu gerbang kampus - menyapa beberapa orang yang lewat lalu berjalan terus menuju sekretariat pendaftaran penerimaan mahasiswa baru. Semoga saja tak banyak yang antri di dalam sana karena ia harus buru-buru pulang, batinnya. Hari ini jadwal Mike shift siang dan ia tidak boleh terlambat. Jika terlambat, ini menjadi pertama kalinya ia terlambat datang ke tempat kerja. Mike bekerja sebagai seorang Satuan Pengamanan (Satpam) pada sebuah hotel ternama di kota ini. Gaji ia bekerja disini lumayan untuk dia membiayai kuliahnya sendiri dan juga untuk keperluan mendadak Ibunya di kampung. Menjadi anak semata wayang bukanlah hal mudah. Tambah lagi ayah - tulang punggung keluarga - telah pergi untuk selama-lamanya dan Ibu ia tinggalkan sendirian di kampung mengurus petern
Read more
Signal Cinta Mega
Semester pertama telah ia lalui dengan nilai yang memuaskan. Dan sekarang, waktu liburan akan ia isi dengan kesibukan bekerja tanpa ada izin cuti sedikitpun seperti yang ia lakukan ketika dalam masa ujian karena ia butuh waktu untuk fokus menghadapi ujian. Hubungan pertemanannya dengan Mega berjalan baik. Selalu pulang bersama-sama setelah jam kuliah selesai. Kadang mereka menyempatkan diri singgah ke taman untuk sekedar duduk berdua dan saling berbagi cerita. Semuanya berjalan seperti biasa. Mike sama sekali tak ada perasaan lebih pada Mega - ia sudah seperti saudari semata wayang bagi Mike, selalu ada di saat Mike butuh bantuannya. Tugas kuliah pun kadang dikerjakan bersama-sama. Tapi Mike tak tahu seperti apa perasaan Mega padanya. Sama sekali ia belum melihat ada tanda-tanda bahwa Mega menyimpan rasa suka padanya. Mega memang selalu pandai menyembunyikan perasaannya - seperti waktu itu ketika ia harusnya kecewa ketika Mike sudah janji akan mengantarnya pulang tetapi karena Mike
Read more
Puisi dan Kabar Duka
"Apapun akan aku lakukan untuk bisa bersamamu, bahkan melawan dunia jika harus." Mike meraih handphonenya - memeriksa beberapa pesan waslap yang masuk. Beberapa pesan hanya berupa broadcast renungan harian Katolik. Ada juga pesan grup yang hanya ucapan selamat pagi. Tapi jarinya seketika berhenti pada sebuah pesan dari Mega. Tidak biasanya pagi-pagi sekali Mega sudah mengirim pesan. Mike mengkliknya - ia tertegun melihatnya. Benarkah ini ? SENJA ada yang berbeda pada senja yang temaram semilir angin membelai mesra aku mematung - tatapanku hampa pada baris-baris awan yang saling mengejar di udara ada yang aneh aku jelas merasakannya aku yakin aku tak salah ya, aku telah jatuh cinta pada lelaki yang mengisi hari-hariku bermalam-malam lalu masih tiada masih hampa disini di hati kecilku namun kini tiba-tiba mencekik leherku cinta; rasa itu datang tiba-tiba aku tahu aku salah aku tahu kamu marah, tak suka harusnya ia tiada tapi aku manusia biasa tak kuasa menghalau ma
Read more
Handphone Mega Hilang
Hari yang melelahkan - Mike melaju, menarik kencang gas sepeda motornya agar cepat tiba di kost. Kantuk dan lelah tak bisa ia tahan lagi. Mike ingin segera sampai dan merebahkan tubuhnya. Persetan dengan mandi dan tubuh yang bau keringat. Mike memang baru kali ini merasakannya. Selama ini ia tak pernah terlambat tidur. Apalagi waktu tidur terhitung hanya satu setengah jam. Semenjak kepergian Om Bram ia memang jadi susah tidur. Pikirannya selalu tertuju pada sosok perempuan setengah tua yang ia tinggalkan seorang diri di kampung - mengurus dirinya sendiri dan ayam-ayam di kandang. Ingin sekali rasanya ia pulang kesana. Om Bram tidak lagi membantu ibu. Tak mungkin juga istri Om Bram, tante Mery yang harus menggantikan posisi Om Bram, suaminya. Apalagi mereka tidak mempunyai anak. Tantenya sendirian. Rencananya, Tania, keponakan tante Mery yang akan tinggal bersamanya, menemani tante Mery. Belum usai memikirkan ibunya, perasaan bersalah lain muncul dalam dirinya. Mengabaikan Mega sete
Read more
Hujan dan Kenangan
"Hujan tak selalu hanya meninggalkan genangan. Ada kenangan yang juga ia tinggalkan" Mike tiba dengan cepat di kost Mega. Ia tidak butuh waktu yang lama untuk tiba karena memang Mike sudah tahu persis dimana kost Mega berada. Ia menghentikan sepeda motornya, memarkirnya dengan aman lalu melangkah masuk. Tapi ada keanehan yang ia rasakan. Tidak ada tanda-tanda ada orang di dalam kost Mega. Sejenak ia perhatikan dengan serius rak sepatu milik Mega yang diletakkan di luar. Tak ada satu pun sepatu atau sendal disana. Mike mencoba mengetuk. Benar saja. Tak ada jawaban dari dalam sana. Tiba-tiba terdengar bunyi gemuruh guntur yang diikuti kilat. Ada beberapa gadis berlari kecil keluar dari kamar kost masing-masing menuju jemuran untuk mengangkat jemuran. Tak satupun dari mereka yang menyapa Mike, seolah-olah tak menyadari ada orang yang berdiri disitu. Mike pun masih mematung. Pikirannya menerawang jauh. "Dimana Mega? Ini masih siang, dan hari ini masih libur. Pergi kemana dia?" Mike b
Read more
Terbongkar
"Ketika Anda benar-benar jatuh cinta, berbohong pun seakan-akan bukan sebuah kesalahan" Mike segera mengambil charger handphonenya untuk mengecas handphone Mega setelah mandi dan mengganti pakaiannya. Untung saja milik Mega buka merk apple atau lainnya yang berbeda dari merk android. Mike menunggu sekitar dua menit pengisian battery handphonenya Mega lalu menghidupkannya. Dengan buru-buru ia mencari kontak keluarga Mega. Mike mencarinya satu per satu lalu tangannya berhenti bergerak ketika menemukan sebuah nama. Ingin segera memencet nama itu untuk langsung memanggil tapi ia menarik napas dalam-dalam, mencoba untuk tenang agar suaranya sebentar tidak kedengaran terengah-engah. Setelah ia pastikan semuanya aman, ia langsung memencet memanggil pada kontak yang bertuliskan Adikku Tania - nama yang sama dengan keponakan Tante Mery. Mike mendengar bunyi nada berdering sejenak sebelum ada suara gadis remaja menjawab. "Hallo, ka Mega. Kakak sudah sampai dimana? Tania sudah rindu ingin
Read more
Tania
Seminggu berlalu. Mike tetap menyibukkan dirinya dengan pekerjaannya di hari-hari libur - sesekali mengulangi pelajaran yang sudah ia dapatkan di semester pertama. Ia merasakan ada yang kurang. Ia tahu ini kesalahannya. Mengabaikan Mega membuatnya menyesal. Sesampainya Mega di kampung, tidak ada sekalipun kabar dari Mega untuknya. Mike menantikan kabar darinya seperti seseorang yang merindukan kabar dari kekasih hatinya yang pergi jauh. Terkadang Mike berpikir bahwa ia aneh. Ketika Mega ada di dekatnya, ia memperlakukannya layaknya sahabatnya, saudarinya. Kini, ketika Mega jauh ia malah merindukannya setengah mati. Ia merasakan ada yang ikut hilang. Ketika Mega berada di dekatnya, Mike sama sekali tidak membalas perasaannya. Mike kuat dengan egonya bahwa Mega hanya seorang sahabat baginya. Sama sekali tidak ada tumbuh rasa suka pada dirinya. Mike berusaha menyibukkan dirinya dengan pekerjaannya. Pergi pagi pulang malam. Berharap sedikit melupakan sosok Mega sedetik saja. Tidak memi
Read more
Puisi Untuk Tania
Mike merebahkan tubuhnya ketika tiba di kost. Pikirannya masih menerawang jauh memikirkan Tania, gadis yang ia temui barusan di taman, yang duduk sendirian di tempat biasa dia dan Mega biasa menghabiskan waktu bersama. Entah mengapa Mike terus memikirkannya - tatapan matanya yang tajam, sentuhan lembut tangannya kala menjabat tangan Mike dan juga tawanya ketika menyadari tingkah Mike yang aneh kala menawarinya tumpangan meski baru pertama kali bertemu. "Sepertinya malam ini aku tidak akan bisa tidur karena memikirkan Tania." Sama sekali tak ada lagi bayangan Mega saat ini. Tambah lagi, Mega sama sekali belum menghubunginya. Mike mengetahui ide gilanya pun dari adiknya Tania. Kini, sudah ada tiga gadis bernama Tania di hidupnya; keponakan Tante Mery, adik Mega, dan gadis yang baru saja ia temui dan kini mulai bergelantungan menghantui pikirannya. "Besok aku harus kesana lagi setelah pulang kerja," gumamnya nekat dalam hati. "Tapi kali ini aku harus memberikan sesuatu yang berkesan
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status