All Chapters of SALAM TERAKHIR: Chapter 21 - Chapter 30
31 Chapters
Sepanjang Jalan Mengagumi
"Tak ada yang salah ketika jatuh cinta. Bahkan ketika anda tak jatuh cinta pada orang yang sedang berusaha mendapatkan cintamu melainkan pada orang lain." Mike membisu setelah Tania sudah siap di belakangnya. Jantungnya berdegup kencang. Ia tak tahu apa yang harus ia katakan untuk memulai percakapan. Tania kini sudah duduk tepat di belakangnya namun dia hanya diam menatap fokus ke depan. Sesekali Mike memainkan rem, sengaja agar Tania bisa memberinya pelukan tiba-tiba. Entah apa yang merasukinya untuk melakukan ide nakal itu. Hatinya semakin berdegup kencang tak karuan. Apa yang harus ia katakan untuk memulai percakapan dengan Tania? Mike berpikir keras - bertanya-tanya dalam hati. "Pelan-pelan saja. Aku sedang tidak buru-buru," kata Tania tiba-tiba membuyarkan pikiran Mike dan memulai percakapan. Mike tersenyum kecil, kebingungannya terjawab, Tania yang akhirnya lebih dahulu mengajaknya untuk berbicara. "Maaf, Tania," sahutnya gugup. Tania kembali membisu dan menatap kosong ke
Read more
Mega atau Tania
"Sungguh, tak ada satu pun lelaki yang menghendaki perkelahian antara dua gadis karena dirinya"Di dalam kamar kost, Mike sedang gelisah - seperti orang yang akan gila memikirkan hutang yang tidak bisa dibayar.Ia mondar-mandir tak jelas sendirian di dalam kamar. Pikirannya kacau. Sesekali menggaruk-garuk kepalanya, melirik handphone dan kembali berjalan mondar-mandir mengitari meja di dalam kamar kost hingga beberapa kali.Jika Anda pernah melihat seekor binatang peliharaan yang dimasukkan ke dalam sebuah kurungan, seperti itulah Mike saat ini.Hari ini ia kebetulan ia masih off kerja, besok ia akan masuk shift malam. Mike mengira hari ini ia akan menghabiskan waktunya bersama Tania. Berjalan-jalan mengelilingi Jakarta, mengunjungi beberapa taman, dan mungkin singgah ke beberapa tempat makan jika lapar.Bisa jadi juga mereka akan ke Ancol, membiarkan tubuh mereka terbakar oleh panas matahari yang menyengat, berjalan di pinggir laut dan Mike bisa mendapati pemandangan indah ketika ang
Read more
Dilema
"Anda akan menjadi benar-benar gila ketika menyadari anda telah melakukan hal gila demi seseorang atas nama cinta"Mike berusaha melupakan semua pikiran yang mengganggunya seharian - memikirkan Tania yang sama sekali tidak memberikan kabar padanya untuk bertemu, memikirkan Mega yang akan kembali dan memintanya untuk menjemputnya di bandara.Ia berusaha keras mencari cara agar ia bisa menyelesaikan persoalannya dengan Mega, menjelaskan bahwa ia tidak bisa menerima Mega untuk menjadi kekasihnya.Mike tahu ia melakukan ini bukan karena ia telah jatuh cinta pada Tania tapi karena ia memang tidak mau menjadikan Mega kekasihnya. Ia hanya ingin Mega akan mencintai dia sebagai sahabat, sebagai saudaranya.Memikirkan ini membuatnya kelelahan hingga tertidur. Mike lupa apa yang ia pikirkan terakhir sebelum akhirnya ia tertidur pulas. Benar-benar melelahkan dan membingungkan.Mike tersadar dari tidurnya lalu membuka matanya menyadari hari sudah pagi. Dengan cepat ia meraih handphone, menyalakan
Read more
Tania: Tuan atas Puisi
"Sepertinya pada dirimu aku telah menemukan tuan atas puisi-puisiku yang telah lama membisu"Mike masih tertegun. Kakinya gemetar, tak bisa melangkah. Ia bediri di depan meja, sedikit menunduk menatap kosong pada meja di kamar kostnya yang terbuat dari papan lalu difernis rapi.Kedua tangannya menopang di atas meja.Pikirannya berkecamuk hebat. Masih terngiang dengan jelas di telinganya kata-kata Mega barusan.Mike mencoba melupakan, menganggap biasa saja karena ia tidak akan memaksakan kehendaknya untuk luluh dan membalas cinta Mega padanya tetapi penegasan Mega tadi benar-benar mengganggunya.Mike bisa saja dengan jelas mengatakan pada Mega bahwa ia tidak akan bisa menerima cinta Mega. Mike bisa saja mengabaikannya tetapi ia tidak bisa. Yang ia pikirkan sekarang adalah Tania, apa yang akan terjadi jika ia menolak Mega dan Mega tahu ia mencintai gadis lain.Mike mundur seketika dan mendapati ranjangnya. Ia merebahkan tubuhnya, m
Read more
Kawan Lama
"Sahabat adalah segalanya. Ia mampu mengangkat dan meringankan bebanmu ketika kamu berada di luar rumahmu. Ia bisa kamu jadikan bahu untuk bersandar sejenak jika kamu lelah dengan hidupmu."Mike memarkirkan sepeda motornya lalu masuk ke dalam kamar kostnya. Ia mengganti setelan kerjanya dengan setelah jersey tim sepak bola kesayangannya, Barcelona.Di bagian punggung jerseynya bertuliskan nama pemain kebanggan tim itu, Messi yang bernomor punggung sepuluh. Hari ini ia tidak akan kemana - mana jadi ia memutuskan untuk mengenakan jersey ini untuk bersantai di kostan.Mike memang seperti itu jika sudah menjalankan tugas shift malamnya, tidak ingin kemana-mana. Hanya ingin melepas lelah, mengistirahatkan penat setelah bekerja, dan mencoba melupakan persoalan cintanya bersama Mega dan Tania."Ah, lagi-lagi urusan cinta yang harus dipikirkan."Setelah mengganti pakaian, Mike melangkah menuju tempat dimana dispenser diletakkan kemudian mengambil air minum. Ia menenggak kurang lebih tiga gela
Read more
Pertemuan Dua Sahabat
Mike segera membuka pintu kamar kostnya ketika mendengar suara sepeda motor berhenti di lorong gang tepat di depan kost.Dengan jelas ia melihat seseorang sedang menghentikan sepeda motornya lalu mengambil handphone dari sakunya.Mike sengaja membiarkan - menyaksikan orang itu kebingungan mencari kostnya. Lalu seketika itu juga Mike mendengar handphonenya berdering di dalam kamar. Mike membiarkannya tanpa mempedulikannya.Mike masih berdiri menatap Kevin sambil tertawa kecil. Ia terus memperhatikannya dari depan kostnya. Dia menurunkan handphone dari telinganya lalu mengarahkan pandangannya mencari ke sekeliling.Tentu saja Kevin kebingungan. Alamat yang telah Mike kirimkan memang benar dan dia telah sampai tetapi yang mana kamar kost Mike, dia tentu tidak mengetahuinya. Mike tersenyum kecil memandanginya."Hahaha, kamu sengaja tidak menjawab teleponku ya. Dasar," celoteh Kevin ketika pandangan matanya menemukan Mike sedang berdiri memandanginya. Ia sama sekali tidak melupakan Mike me
Read more
Rencana Jebakan
Mike baru saja tiba di tempat kerja. Setelah serah terima shift jaga, ia mengambil alih tugas di meja utama pintu masuk hotel. Jam-jam seperti ini memang banyak tamu yang berkunjung - ada yang sendiri, ada yang membawa pasangan. Ia menyapa satu per satu tamu yang berkunjung dan memeriksa setiap mereka yang datang.Hal seperti ini ia lakukan sudah hampir tiga tahun semenjak ia diterima bekerja disini sebagai security.Mike bersyukur bahwa pekerjaan ini dapat membantu kehidupannya dan juga kini membantu biaya kuliahnya. Jadi tak salah jika Mike sangat mencintai pekerjaannya.Tidak seperti malam-malam sebelumnya, malam ini ia lebih fokus pada pekerjaan. Pikirannya tidak terbagi antara Mega dan juga Tania.Setelah pertemuannya tadi pagi dengan Kevin, ia sudah memutuskan untuk mengenalkan Mega kepada Kevin. Ia bisa memanfaatkan kesempatan ini - Kevin pintar bermain musik; bermain gitar dan piano. Sedangkan Mega, gadis yang berbakat menulis puisi, ia nanti bisa menyandingkan mereka pada seb
Read more
Tangisan Mega
Mike memarkirkan sepeda motornya disamping sepeda motor para pengunjung yang lain. Penjaga parkiran, seorang bapak setengah tua menyalaminya. Dia mengenali Mike karena sudah beberapa kali mampir kesini."Baru muncul lagi nih bang," kata bapak setengah tua penjaga parkiran itu menyapa Mike dengan dialek Jakartanya. Mike membalas sapaannya sambil memberikan senyuman pada bapak setengah tua itu. Mega masih berdiri menunggunya.Mike dan Mega kembali ke taman - Mike menjemputnya di kostnya menepati janjinya tadi pagi. Setelah hampir sebulan tidak bertemu dengannya, malam ini Mega dan Mike kembali bertemu di taman ini - taman yang pada malam-malam sebelumnya Mike bersama Mega menghabiskan waktu mereka, hanya berdua, sekedar melepas lelah setelah pulang dari kampus.Mike melangkah menuju trotoar jalan tempat Mega berdiri setelah memastikan sepeda motornya sudah diparkir dengan aman, menyapa penjaga parkir itu sekali lagi lalu
Read more
Masalah Hati dengan Mega Selesai (?)
Mike kembali ke kostnya setelah mengantarkan Mega pulang ke kostnya. Tidak seperti malam-malam sebelumnya pikirannya yang selalu berkecamuk memikirkan Mega. Semua yang telah terjadi tadi di taman semoga bisa menghilangkan perasaan cinta Mega kepadaku, batinnya.Mike bisa bernapas dengan lega kini. Yang harus ia lakukan sekarang adalah berusaha untuk tetap dekat sama Mega layaknya sahabat dan saudarinya sendiri agar dia tidak merasa Mike menghilang darinya.Dan satu lagi yang paling penting ialah harus mempertemukan Mega dan Kevin. Bagaimanapun caranya.Tawarannya pada Mega belum disetujui oleh Mega tapi paling tidak, ada sedikit harapan karena Mega telah berjanji akan mengabari - ia masih memikirkannya.Mike mempunyai keyakinan, bukan sebuah kebetulan Kevin menemuinya lagi setelah sekian lama di Jakarta. Kevin hadir di saat yang tepat.Mike meraih handphonenya, melirik jam di layarnya lalu pikirannya seketika tertuju pada Tania. Mike tidak sempat melihat Tania lagi sebelum pulang.Mik
Read more
Kecurigaan
Semester kedua perkuliahan kini telah dimulai lagi. Mike sudah mengatur waktu kerjanya dengan baik agar kuliahnya tidak terganggu. Ia pergi ke kampus tiga hari full dan sisanya ia fokus untuk bekerja.Dan hari ini...Mike melangkah masuk ke halaman kampus. Tiba-tiba ada suara yang menyapanya dari belakang."Mike, tunggu aku," suara itu menghentikan langkah Mike. Mike sudah sangat mengenali suara itu. Ia menoleh dan mendapati Mega berjalan ke arahnya."Hai, Mega. Aku kira kamu udah duluan dari tadi," katanya sambil memberikan tangan menyalami Mega. Mega hanya tersenyum."Gmana, kamu udah siap buat hadapin semester baru?" Tanyanya seketika sambil melangkah menuju ke kelas."Siap gak siap, ya harus siap, hehehe,,,," jawab Mega sekenanya sambil tertawa kecil.Mike berjalan memasuki ruangan kelas diikuti Mega. Ketika sampai di depan pintu kelas, Mega memintanya untuk masuk terlebih dahulu. Ia hendak ke toilet. Mike mengangguk
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status