All Chapters of Tergoda Gadis Muda: Chapter 41 - Chapter 50
126 Chapters
Disita
Tergoda Gadis MudaBab 42 Ketukan pintu mengagetkan kami yang sedang berkumpul di ruang tengah. Umi sudah mengetahui masalah yang terjadi. Kang Udin bangkit dan membuka pintu perlahan. Rentenir itu kembali lagi. Dengan tiga orang bodyguard berbadan besar dan kekar."Kalian sudah siap angkat kaki dari rumah ini?" tanya bos rentenir dengan tangan di masukkan ke dalam saku celana."Maaf Pak, tolong kasih waktu kami untuk membayar utang Rini. Istri saya Rini sudah meninggal beberapa bulan lalu. Saya mohon beri kami waktu." ucap kang Udin mengiba kepada bos rentenir." Kami sudah mendapatkan uangnya akan tetapi, istri saya di rampok." "Alasan kalian!" "Maaf kami sudah memberi toleransi kepada kalian. Kalian harus pergi dari rumah ini." "Bagaimana kalau 50 juta dulu Pak? Sisanya akan kami lunasi." "Oh, tidak bisa. Rumah ini sudah ada yang nawar. Lebih baik kalian angkat kaki dari rumah in
Read more
Dia kembali
Tergoda Gadis Muda Bab 43 "Apa kabar kalian, apakah merindukanku," tanyanya dengan senyum sinis. Wajahnya terdapat luka goresan di bagian pelipis. Luka memanjang menggores wajah cantiknya. "Ri-rini, kamu masih hidup," tanya kang Udin dengan suara yang bergeta dan terkejut. Suara tawanya yang mencekam membuat Lala memeluk tubuh rampingku. Memanggil namaku lirih. "Aku masih hidup!" "Bagaimana kehidupan kalian setelah aku mati." Tersenyum sinis dengan mata yang melotot. Ia melangkahkan kaki mendekati aku dan anak-anakku. "Ternyata, anakmu sudah lahir," ucapnya menyentuh kepala Titan, tatapannya menatapku sinis melihat tubuh Lala bergetar.  Menghampiri kang Udin dan menatapnya dari ujung kepala sampai ujung kaki. "Ri-rini, apa yang terjadi denganmu?" tanya suamiku menatap istri kesayangannya."Mengapa kamu menjadi seperti ini dan berubah kasar." "Akang--Rini yang polos dan lugu telah mati. Ist
Read more
Pemaksaan
Tergoda Gadis Muda Bab 44Aku menunggu kang Udin di depan teras kontrakan. Lelaki itu sudah pergi hampir satu jam. Aku takut telah terjadi sesuatu dengan lelaki yang dipanggil Bapak oleh Lala. Kang Udin berjalan dengan gontai. Bajunya kotor, wajahnya bernoda merah. "Astaghfirullahaladzim, Kang! teriakku menutup mulut dengan kedua tangan.Mengapa keadaan suamiku seperti itu. Mendekati lelaki itu dengan perasaan khawatir. Untuk kedua kalinya, aku melihat dirinya terluka. Akang Udin masuk dengan langkah sempoyongan. Wajahnya babak belur. Plastik yang di bawa robek di bagian pinggirnya. Aku menghampiri suamiku."Akang, apa yang terjadi? Mengapa seperti ini?" tanya aku khawatir melihat kondisi kang Udin."Akang, dipukulin orang," rintihnya memegang perutnya. Noda merah menetes di hidung suamiku. Membawa masuk tubuhnya ke dalam, menyandarkan di dinding "Siapa yang mukulin Akang?" Me
Read more
Rencana berikutnya
Tergoda Gadis MudaBab 45Melihat tubuh Lala yang tergeletak di lantai membuat aku berlari ke arahnya. Tangan mereka kutepis dan mendorong tubuh mereka. Aku memeluk tubuh anak perempuanku. "Apa yang kalian lakukan dengan anakku?" hardik aku menatap mereka. "Kalian telah mengganggu anak-anakku! Tak akan aku biarkan." Menatap mereka satu persatu. Mereka tertawa terbahak-bahak mendengar ucapanku. "Kamu perempuan, bisa apa?" ejek mereka kepadaku. Aku mencoba menyadarkan Lala. Seorang lelaki memberi aku minyak gosok. Aku menatap laki-laki itu, ia berbeda dari bodyguard yang lain.Ia juga memberi aku air minum untuk Lala. Lala sadar dari pingsannya. Dan aku memberi minum kepada anakku. Suara tangisan Titan membuatku menoleh. Perempuan yang mengendong bayiku keluar kamar dan panik. Aku menatap anak kedua dalam dekapan perempuan itu.Perempuan itu mengh
Read more
Terkurung
Tergoda Gadis Muda Bab 46Aku tak bisa tidur, mendengar percakapan mereka. Rini akan membunuhku dan menjual anak-anakku.Tidak boleh terjadi. Aku harus menyelamatkan anak-anak. Tapi, bagaimana caranya. Kang Udin saja tak ada. Berjalan bolak-balik. Menggigit kuku tangan hingga berdarah. Tidak, aku tak akan menyerah. Mereka anak-anakku tak boleh disakiti. Menghampiri Lala dan Titan. yang sedang terbaring di atas tempat tidur. Segera menutup mata agar aku bisa berpikir jernih. ---Hawa dingin terasa menusuk ke tulang. Mengerjapkan mata perlahan. Biasanya, ada alarm di ponsel. Entah ke mana ponsel milikku. Jam berapa sekarang. Aku harus salat subuh. Untung saja kamar mandi di dapur. Segera melaksanakan salat subuh. Walaupun tak ada jam dinding, aku bisa tahu dari suara ayam jantan berkokok.Aku mencoba memanggil Rini untuk meminjam mukena. Tapi, mana mungkin wanita i
Read more
Kejam
Tergoda Gadis MudaBab 47Aku mengerjap mata dan menatap Rini di sampingku. Tubuhnya masih terbalut daster kekurangan bahan. "Ayo bangun, ini bukan hotel!" Menarik bahuku kasar."Jangan berisik anak-anakku sedang tidur." Menatap kedua anakku. "Ikut aku!" pintanya kasar. "Tak mau, aku masih ngantuk," ungkapku. "Ikut aku atau aku buang anakmu." Ancaman dia membuatku mengikuti keinginannya. Berjalan mengekori dari belakang..Entah ke mana wanita itu membawaku. "Bersihkan semua ini dan jangan sampai ada noda sedikitpun," perintahnya.Ruang tamu, dapur sangat kotor dan berantakan. Rini dan anak buahnya berpesta semalaman. Wanita itu memang gila dan tak waras."Cepat!" Mendorong tubuhku hingga terjerembab ke lantai. "Aku bukan pembatumu!" "Kamu sekarang adalah babuku. Aku bebas melakukan apa saja. Kalau kamu tak menuruti keinginanku. Aku buang anak-anakmu
Read more
Kabur
Tergoda Gadis MudaBab 48Malam semakin larut. Aku tak bisa memejamkan mata. Teringat kejadian tadi. Rini tega melukai Titan tanpa perasaan. Aku harus pergi bagaimanapun caranya. Ceklek! Dibalik pintu, berdiri pengasuh Titan. Membawa minum dalam botol dan makanan ringan."Non, Rini belum pulang. Ini kamu simpan untuk anakmu. Jangan keluar kalau malam. Mereka suka berpesta dan mabuk. Jangan sampai kamu diperkosa. Jaga anak-anakmu," pesannya. "Bu, tolong kami. Aku ingin pergi dari sini," ungkapku dengan berbisik."Saya juga gak betah. Tiap hari lihat orang zina. Takut dan ngeri." "Bu, bagaimana cara saya keluar dari sini. Tolong bantu saya. Kasihan anak-anak. Rini kejam dan tak berperasaan." Wanita itu menatap kedua anakku yang sudah terlelap. Menatap iba. Aku yakin ia bisa membantuku. ---Seperti malam-malam sebelumya, suara musik mengema
Read more
Dibuang Ke Laut
Tergoda Gadis MudaBab 49"Eni, bangun Nak!" Suara laki-laki berpakaian putih menatapku. Antara sadar dan tidak. Wajah laki-laki yang menjadi cinta pertamaku. "Mantu Umi bangun kamu harus sadar." Wajah Umi terbalut kerudung putih dengan mata mengembun. Hendak menyentuh namun diurungkan olehnya. "Sayang, buka matamu. Sebelum semua terlambat." Suara lembut dan bersahaja. Wajah yang selalu kurindukan. Usapan seseorang yang aku rindukan terasa menghangat. Kubuka mata perlahan. Mata ini terlalu lengket. Tak terasa di kulit namun, aku merasakan kehangatan seorang ibu.Tubuhku terasa dingin seperti sedang berendam air, suara Umi untuk kedua kali membangunkanku dan juga kedua orang tua yang telah wafat. Mereka nampak khawatir terlihat jelas di mata ini. "Eni bangun!" bentak umi membulatkan mata. Mereka mengeliling diriku yang terus menuju ke dasar yang gelap. Semakin sesak napasku dan sulit.
Read more
Putri
Tergoda Gadis MudaBab 50Baju yang diberikan gadis itu sangat pas di tubuh. Segera keluar tenda. Tanpa sengaja mendengar obrolan mereka. Segerombolan pemuda yang menolongku tadi. "Kita gak bisa diamkan wanita itu. Ceritanya terlalu mengada-ngada. Mungkin, dia orang gila atau stress. Sebaiknya, laporkan saja kepada polisi. Bisa jadi dia tahanan yang kabur." "Iya, juga. Tapi, wajahnya terlihat baik." "Alah, zaman sekarang jangan lihat tampang wajah. Belum tentu baik," ucap pemuda berambut gondrong."Terus kita harus bagaimana?" "Kita bawa dia ke kantor polisi," saran pemuda mencibirku. PMereka tak bisa dipercaya. Aku harus pergi dari sini. Mereka akan membawaku ke kantor polisi. Bisa-bisa mendekam di penjara karena ceritaku tanpa bukti. Segera melangkah ke bagian belakang tenda. Mencari jalan keluar menuju Jakarta. "Mba, mau ke mana?" panggil Putri. Tangannya mengengga
Read more
Rencana Lain
Tergoda Gadis MudaBab 51"Mba, kenapa?" tanya Putri membuyarkan lamunanku. "Gak papa. Mobilmu persis milik seseorang. Mungkin hanya kebetulan saja. Ayo kita lanjutkan." Putri melambaikan tangan ke teman-temannya. Menyalakan mobil dan meninggalkan tempat. "Temanmu masih ada di sana?" "Iya, mereka masih mau main. Aku harus pulang." "Apa di rumah ada orang tuamu?" tanyaku agar lebih mengenalnya lebih dekat."Tidak ada. Papa dan Mama berada di Korea. Mereka tinggal di sana." Putri berkonsentrasi untuk mengendarai mobilnya dan aku terdiam tak banyak berbicara. Menatap pemandangan dari kaca mobil. ---Rumah mewah bertingkat dua cat putih dan pink menghiasi dinding dan pagar hitam menjulang tinggi. Taman yang asri dan terawat. Kolam ikan kecil dengan jembatan menghiasi halaman depan. Dua mobil terparkir di garasi yang luas. Dilengkapi bebe
Read more
PREV
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status