Semua Bab Istri Manja Dokter Garang: Bab 71 - Bab 80
138 Bab
Bab 70
"Saya sedang tidak menerima tamu," ketus Rezan pada wanita yang baru memasuki ruangannya. Wanita itu membeliak, berjalan angkuh duduk di kursi yang berhadapan dengan sang dokter."Well, aku bukan tamu Anda, dokter Rezandra yang terhormat. Aku datang ke sini dengan membawa mandat kakek karena cucu pria kesayangannya tak kunjung menerima panggilan atau membalas pesan yang dia kirim. Kakek memintamu dan Ratu menjenguk istri ayah yang baru melahirkan, kamu tahu kan kita harus melakukan tradisi keluarga jika ada anggota keluarga baru yang hadir.""Jadwalku padat, tidak akan ada hari senggang di akhir pekan sekali pun."Sesilia mendecih, "Aku tahu kamu akan mengatakan itu. Sejujurnya aku juga malas Zan datang ke sana. Anggota baru apanya, bayi itu bukan adikku. Laras dan ayah sedang ada di atas awan sekarang karena bayi yang lahir benar-benar laki-laki."Rezan tidak peduli, dia tidak ingin tahu apa pun jenis kelamin adik satu ayahnya itu. Ikhlas m
Baca selengkapnya
Bab 71
Nayla sangat bersemangat hari ini, dia mendapat kabar bahwa kakaknya sudah bersedia menemuinya setelah beberapa hari Ratu menutup akses bertemu. Gadis itu mengajak serta kedua temannya untuk bertemu Ratu, kebetulan Brenda dan Nicole juga sudah lama tidak bersua dengan kakak sang sahabat. Mereka mengatur janji di sebuah kafe tak jauh dari tempat kuliah Nayla.Sebenarnya Ratu masih sedikit takut keluar sendiri tapi dia berpikir tidak bisa selamanya mengurung diri di apartemen. Sedikit demi sedikit dia harus berjuang menghapus ingatan buruk dan trauma yang sempat dia rasa. Sudah terlalu banyak orang yang Ratu abaikan karena keegoisannya ingin menyendiri. Hari ini giliran wanita itu untuk menebus semua kesalahannya terutama kepada sang adik.Pintu kafe terbuka, kebetulan Ratu sedang menoleh ke sana, datang tiga orang gadis yang langsung melambaikan tangan ke arah Ratu. Wanita itu tersenyum menyambut mereka, Nayla melangkah cepat lebih dulu dan langsung memeluk kakaknya tan
Baca selengkapnya
Bab 72
“Ratu,” panggil Rezan ketika ia tak menemukan sang istri di ruang tamu, dapur, dan kamarnya.“Ratu, kamu di mana? Cepat keluar!” panggil pria itu lagi sambil terus mengelilingi setiap sudut di apartemennya.“Ratu saya bilang keluar! Saya tahu kamu ada di sini,” dari nada suara pria itu terdengar ada getar khawatir. Langkah Rezan semakin cepat tapi ia tetap tak menemukan keberadaan Ratu di mana pun.“Ratu Anayasa jangan bercanda! Cepat kemari atau saya akan marah sama kamu!” ancam pria itu sambil membuka pintu ke balkon dan hasilnya masih tetap nihil, Ratu tidak ada di sana.Mobil dan ponselnya ada, tidak ada tanda-tanda wanita itu sedang keluar rumah tapi kenapa Rezan tak bisa menemukan keberadaannya di mana-mana. Rezan menyugar rambutnya, ia mengeluarkan ponsel untuk bertanya pada pihak keamanan apakah mereka melihat Ratu keluar dari gedung apartemen atau tidak, namun sebelum Rezan melakukan itu sebuah tang
Baca selengkapnya
Bab 73
“Aku enggak akan ketipu sama akal bulus kamu ya, Mas! Pokoknya malam ini aku enggak bakal ngasih kamu jatah apa pun yang terjadi. Mau kamu marah kek, mau kamu kesakitan, atau tersiksa sekali pun aku enggak bakal peduli. Aku bakal teguh sama pendirian aku buat enggak tergoda dan luluh sama kamu, aku bakal ngambek selama mungkin. Bikin kamu kesel dan dongkol sepanjang har—“Ucapan Ratu yang panjangnya nyaris menyaingi rel kereta api terhenti usai ia melihat dua tiket pesawat tepat di depan matanya. Ratu membaca dengan saksama bahwa tujuan tiket itu adalah ke Australia, salah satu negara yang ingin Ratu kunjungi juga. Dulu dia belum sempat ke sana karena keluarganya keburu bangkrut dan terkena banyak masalah. Mata Ratu mengerjap beberapa kali, ia lalu menoleh ke samping di mana wajah suaminya berada.“Saya berniat mengajak kamu ke sana minggu depan tapi kalau kamu tidak mau sepertinya saya harus membatalkan reservasi hotel dan—“
Baca selengkapnya
Bab 74
Ratu khawatir tentang kebohongan yang dirangkai Nayla namun wanita itu tidak ingin berpikir yang macam-macam tentang adiknya. Berusaha terus positif terhadap apa pun pernyataan yang Nayla katakan padanya, Ratu mencoba percaya. Untuk menjernihkan pikiran, dia memutuskan menikmati momen bulan madu yang ditawarkan suaminya. Walau sedikit terlambat tapi Ratu tetap bahagia Rezan mau menyisihkan waktu untuk jalan-jalan berdua saja dengan Ratu walaupun waktunya sangat singkat.Kedua orang itu sudah berada di pesawat, beberapa menit lagi mereka akan lepas landas dan meninggalkan negeri kelahiran. Rezan masih sibuk bertukar pesan dengan Ronald, perkara apa yang mereka bicarakan Ratu tidak tahu dan tidak mau tahu juga. Sejak ia dan Rezan menjalankan malam pertama, hati Ratu sudah cukup tenang dan tidak lagi emosi kalau Rezan berinteraksi dengan Ronald.Usai urusannya dengan Ronald selesai, Rezan menonaktifkan ponselnya lalu memasang seatbelt dengan benar. Pemberitahuan
Baca selengkapnya
Bab 75
Setelah kurang lebih menempuh perjalanan selama 6 jam 15 menit, akhirnya pasangan suami istri itu tiba di sebuah hotel yang ada di Gold Coast yang dikenal sebagai surganya pantai-pantai terbaik yang ada di negeri Kangguru ini. Di hari pertama belum ada agenda khusus dari keduanya, mereka memutuskan beristirahat di kamar—mengumpulkan banyak tenaga untuk bersenang-senang di hari berikutnya.Rezan memilih Gold Coast dibanding tempat-tempat lain di negara ini karena dia memang lebih suka liburan dengan nuansa alam daripada perkotaan. Mereka sudah membuat list tempat wisata yang akan dikunjungi selama tiga hari terakhir. Semua tempat ditentukan oleh Rezan, Ratu ikut-ikut saja karena dia juga cukup senang liburan di alam terbuka seperti halnya pantai atau gunung jika ada. Hanya ada satu syarat yang wanita itu ajukan pada suaminya yaitu, di mana pun dan ke mana pun mereka pergi, jika Ratu ingin belanja maka Rez
Baca selengkapnya
Bab 76
Sesuai rencana awal, agenda pertama pasangan romantis dokter dan istri manjanya itu dimulai dengan melakukan tur di Surfers Paradise. Mereka dan beberapa turis lainnya naik sebuah bus berwarna biru bergambar bebek yang dikenal dengan sebutan Aquaduck. Bus itu mengajak semua penumpang berkeliling di darat dan uniknya bus itu juga nantinya akan menyelam ke Broadwater. Momen ini adalah momen paling menyenangkan dan ditunggu-tunggu oleh para pengunjung, semua akan menyaksikan keindahan perairan Broadwater.Ratu tampak antusias dengan kegiatan ini, senyumnya tak pernah pudar sepanjang mata memandang. Tangan kecilnya setia menggenggam tangan Rezan, pegangan itu tidak pernah terlepas kecuali di saat-saat tertentu saja. Cipratan air sedikit mengenai tubuh Ratu dan Rezan ketika duck dive ini berlangsung, mereka tidak terganggu atau risi, justru malah sangat menikmatinya. Ratu dan Rezan saling berbagi kebahagiaan dan tawa yang tulus lahir dari hati keduanya.Selesai ber
Baca selengkapnya
Bab 77
“I love you,” bisik Ratu tulus, ia mengatakannya dengan suara sedikit bergetar dialiri rasa haru.Akhirnya Ratu menyerah, dia kalah pada kata hatinya dan tidak mau memendam perasaan ini lebih lama lagi. Terserah dengan apa yang akan terjadi nanti, yang jelas Rezan harus tahu perasaannya. Tubuh Rezan mematung, dia menurunkan tubuh istrinya lalu berbalik menatap Ratu serius. Dia sudah mengetahui tentang perasaan Ratu padanya dari Surya, tapi tetap saja, mendengar pernyataan cinta Ratu secara langsung membuat jantung Rezan berulah.“Maaf ya, Mas, aku terlalu jauh mendalami status kita. Seperti yang pernah kamu bilang, kamu bisa dengan mudah membuat perempuan mana saja jatuh cinta jika kamu ingin. Dan aku membenarkan hal itu sekarang, awalnya aku hanya ingin uang lima miliar, aku senang menjadi parasit dalam hidupmu karena semua keperluanku bisa dipenuhi dengan
Baca selengkapnya
Bab 78
“Lihat ke depan!” titah Brenda, Nicole menurut dan akhirnya ia melihat Nayla dan Geva yang sedang memesan es krim.“Nayla sama kak Geva?” bisik Nicole, Brenda mengangguk, lalu kedua gadis itu pindah ke tempat yang agak sulit dijangkau orang-orang.Geva dan Nayla duduk di sebuah meja yang dekat dengan dinding kaca setelah pesanan mereka diterima. Keduanya menikmati es krim itu, Nayla terlihat tidak canggung atau kikuk di hadapan senior yang pernah menjadi asisten dosen di kelasnya itu. Lebih dari itu, mereka bahkan sangat mesra dan berani saling menyuapi.“Kamu kayak bocah, makan es krim sampai belepotan gitu,” kata Geva seraya menghapus sisa es krim di sudut bibir Nayla.“Grogi mungkin dilihatin kakak terus,” balas Nayla, Geva tersenyum lalu mengelus puncak kepala g
Baca selengkapnya
Bab 79
“Huwekk ... huwekk ... arhhh, aku enggak mau naik wahana itu lagi. Serem banget sumpah, muter-muter enggak jelas, perut aku sampai mual.”Rezan menepuk-nepuk pundak istrinya dengan kekehan geli, bisa-bisanya Ratu mengomel demikian padahal tadi dia sendiri yang memaksa Rezan naik wahana ekstrem yang ada di Dreamworld.“Ayo lanjut, bukannya tadi kamu bilang mau naik roler coster juga?”“Mas gila?! Mau ngajak aku mati itu mah.”Ratu berjalan gontai menuju tempat duduk yang ada di sana, gadis itu menyandarkan kepalanya pada penyangga kursi. Dia kelelahan usai memuntahkan isi perutnya cukup banyak.“Saya sudah bilang kamu tidak akan kuat, ngeyel sih.”“Dulu pas aku naik di Dufan baik-baik aja kok, kenapa sekarang jadi parah gini?”“Faktor usia.”“Mas jangan ngada-ngada, orang aku masih muda, 27 itu masih ada di rentang usia emas wanita. E
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
14
DMCA.com Protection Status