Semua Bab Kelemahanku kekuatan untuk bertahan hidup: Bab 11 - Bab 20
33 Bab
Saling Mengasihi
   Tidak terasa sudah enam bulan saya sudah di Jakarta sejak mengabdi di pedalaman Pulau Halmahera, Maluku Utara sebagai pengajar. Masa-masa saya di pedalaman Halmahera selama kurang lebih 10 bulan tidak hanya memberikan cerita-cerita lucu dan pengalaman-pengalaman hidup yang tidak ternilai dan terlupakan tetapi satu hal yang saya syukuri adalah saya bisa belajar banyak dari masyarakat setempat dan bagaimana menjadi pribadi yang lebih rendah hati dan mengasihi tanpa syarat kepada sesama.  Penempatan saya di Halmahera memang merupakan cara Tuhan untuk kembali menyokolahkan saya melalui ‘sekolah kehidupan’ dengan ‘guru-guru’ yang berasal dari masyarakat setempat dan ‘mata pelajaran’ yang berasal dari semua peristiwa dan kebaikan Tuhan yang saya alami disana. Tuhan membetuk pribadi saya melalui semua kejadian yang saya hadapi disana agar lebih dekat dan bersandar kepada kekuatanNya. Sal
Baca selengkapnya
Dendam
  Alkitab banyak membahas balas dendam. Baik istilah Ibrani dan Yunani yang diterjemahkan sebagai "pembalasan" atau "balas dendam" berakar dari istilah yang mengandung makna hukuman. Ini penting untuk diingat karena akan membentuk pengertian kita mengapa hanya Allah yang berhak membalas. Ayat kunci kebenaran ini ditemukan dalam Perjanjian Lama dan dikutip dua kali dalam Perjanjian Baru. Allah berfirman, "Hak-Kulah dendam dan pembalasan, pada waktu kaki mereka goyang, sebab hari bencana bagi mereka telah dekat, akan segera datang apa yang telah disediakan bagi mereka" (Ulangan 32:35; Roma 12:19; Ibrani 10:30). Di dalam kitab Ulangan, Allah sedang berbicara mengenai umat Israel yang keras kepala, memberontak, dan berhala, yang telah menolak DiriNya dan menimbun murka-Nya atas kefasikan mereka. Ia berjanji membalas mereka menurut jadwal dan motivasi DiriNya yang murni dan sempurna. Kedua perikop Perjanjian Baru berkaitan dengan perilaku or
Baca selengkapnya
Mengampuni
 Yesus mengajarkan bahwa Allah adalah Bapa yang baik hati dan sukamengampuni. Kebaikan Allah itu ditampakkan atau diwujudkan dalamkehidupan dan pewartaan Yesus. Allah Bapa melalui Yesus selalu mencaridomba-domba yang hilang untuk dibawa pulang kembali, karena akan adasukacita di surga jika satu orang berdosa yang bertobat lebih daripada sukacitakarena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukanpertobatan (Luk 15:7). Allah memanggil kita untuk bertobat, maka Allah akan selalu mengampuni dosa-dosa kita, karena Allah adalah Bapa yangMaharahim. Dalam doa Bapa Kami terdapat ungkapan: “Ampunilah dosa kamiseperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami”. Dalam doatersebut, manusia tidak hanya memohon pengampunan dari Tuhan, tetapi jugabersedia mengampuni sesamanya yang berbuat salah kepadanya. Dengandemikian pengampunan dari Allah dikaitka
Baca selengkapnya
Pengharapan
Harapan atau pengharapan (bahasa Latin: spes) merupakan salah satu dari tiga kebajikan teologal dalam tradisi Kristen. Harapan merupakan kombinasi dari hasrat akan sesuatu dan pengharapan untuk menerimanya, kebajikan ini berharap akan persatuan ilahi dan juga kebahagiaan abadi. Sama seperti semua kebajikan, harapan timbul dari kemauan atau kehendak, bukan nafsu atau perasaan."Orang Kristen yang berpengharapan mencari Allah bagi dirinya sendiri. Dalam bahasa teknis, objek formal dari harapan teologis adalah Allah-yang-dimiliki." Harapan bertentangan dengan dosa keputusasaan dan presumsi; menjauhkan diri dari sikap-sikap tersebut memenuhi perintah negatif harapan. Sementara perintah positif harapan diperlukan untuk melakukan tugas-tugas seperti doa atau penitensi. Beberapa bentuk Quietisme menyangkal bahwa manusia perlu menghendaki sesuatu sehingga mereka menyangkal bahwa harapan merupakan suatu kebajikan. Dalam tradisi Kr
Baca selengkapnya
Tolol
  Hari kita melanjutkan ke perumpamaan di Injil Lukas, di Lukas 12:13-21. Bagian ini sering disebut sebagai perumpamaan tentang orang kaya yang bodoh: Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: “Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Saudara, siapakah yang telah mengangkat aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?” Katanya lagi kepada mereka: “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” Kemudian ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, katanya: “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat;
Baca selengkapnya
Pahlawan Perang
  Mari kita, di bawah bimbingan Roh Kudus, mempertimbangkan lima prinsip penting yang akan membantu kita memahami karakter Allah yang kudus dan juga mengasihi; ini akan membantu kita melihat bagaimana Ia berhubungan dengan umat-Nya.  PRINSIP PERTAMA: ALLAH ADALAH PENYELAMAT, TETAPI JUGA “PAHLAWAN PERANG”Perjanjian Lama menggambarkan Allah sebagai Juru Selamat, tetapi juga sebagai “Pahlawan Perang”. Sebenarnya, justru dengan menjadi “Pahlawan Perang” yang memusnahkan kuasa si jahat, Ia menjadi Penyelamat umat-Nya. Ini dinyatakan dengan jelas dalam Nyanyian Musa:  “Yahweh itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Ia Allahku, Kupuji Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia. Yahweh itu pahlawan perang; Yahweh itulah nama-Nya.” (Kel 15:2-3).Ya, Perjanjian Lama menggambarkan Allah sebagai pahlawan perang. Hal ini disebut berul
Baca selengkapnya
Berdiri di atas Celah
  Sekarang kita memiliki gambaran yang lebih jelas tentang “pekerjaan-pekerjaan” penyelamatan yang dikerjakan oleh Yesus di dunia. Dapatkah kita menggambarkan pelayanan Kristus dengan cara yang sesederhana mungkin sehingga dapat dipahami bahkan oleh anak kecil? Perjanjian Lama menyediakan kepada kita suatu gambaran yang hidup: Tentang kota Yerusalem yang tidak memiliki pertahanan karena ambruknya tembok kota tersebut. Di dalam situasi terdesak seperti itu, muncul orang–orang pemberani dan rela berkorban datang berdiri di celah tembok untuk memperbaikinya. Secara historis, memang itulah yang terjadi dan dilakukan oleh Nehemia. Oleh karena itu, Nehemia menjadi gambaran atau lukisan dari Kristus. Jika dilihat dari sisi ini, kitab Nehemia tentunya tidak lagi sebatas kitab catatan penggalan periode sejarah tertentu yang tidak memiliki keistimewaan, sebab kitab ini menjelaskan apa artinya “berdiri di celah”.
Baca selengkapnya
Melakukan Pekerjaan Kristus
     Apa tujuan akhir dari pembaruan? Tidak diragukan lagi, tujuannya adalah kesempurnaan dalam pengertian biblika, yaitu menjadi serupa dengan Kristus. Dalam pengertian ini, kesempurnaan merupakan suatu demonstrasi kuasa Allah yang dahsyat dalam hidup kita oleh mana dosa secara konsisten dikalahkan dan kita diubah oleh Roh menjadi makin serupa dengan gambarannya.    Dosa harus ditakuti karena ia menghancurkan hubungan kita dengan Allah, yang merupakan sumber dari hidup dan segala yang baik (Yak 1:17). Dosa memutuskan hubungan kita dengan Allah, menciptakan celah lebar antara Dia dan kita. Terpisah dari Dia, kita terputus dari hidup dan setiap berkat yang berasal dari-Nya. Itu sebabnya hanya jika celah itu diperbaiki, celah itu ditutup, dan kita diperdamaikan dengan Allah dan memiliki hubungan yang baru dengan-Nya, kita dapat memiliki hidup kekal. Tentu saja h
Baca selengkapnya
Tinggal Di Dalam Kristus
  “Tinggallah di dalam aku dan aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting–rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam aku dan aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar aku kamu tidak dapat berbuat apa–apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam aku, ia dibuang keluar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam aku dan firmanku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” (Yohanes 15.4-7)Di dalam empat ayat yang kita kutip dari Yohanes 15 di atas, kata “tinggal” muncul sebanyak tujuh kali. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya “tinggal di dalam Kristus” bagi kita. Apa artiny
Baca selengkapnya
Apakah kita tidak dapat berbuat dosa lagi?
 APAKAH KITA TIDAK DAPAT BERBUAT DOSA LAGI?  Persoalan serius dari dosa–dosa yang terjadi sesudah kelahiran kembali perlu disikapi dengan hati–hati: Mengapa orang Kristen masih melakukan dosa sesudah mereka lahir baru? Pertanyaan ini pasti pernah muncul dalam benak Anda dari waktu ke waktu. Mungkin Anda mengenal seseorang yang sudah dibaptis dan berkata bahwa ia sudah dilahirkan kembali. Anda tentunya tidak ingin meragukan pernyataan orang itu, tetapi yang Anda lihat di dalam kehidupannya adalah ketidaksempurnaan yang mencolok, bahkan dalam hal yang jelas–jelas melanggar firman Tuhan. Atau, Anda menemui hal ini bahkan dalam hidup Anda sendiri, lalu Anda bertanya, “Jika saya sudah dilahirkan kembali, mengapa saya masih melakukan hal yang tidak menyenangkan hati Tuhan? Mengapa saya masih melakukan dosa padahal saya sudah dilahirkan kembali? Saya ingin membahas permasalahan ini di bawah terang 1
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status