Apa tujuan akhir dari pembaruan? Tidak diragukan lagi, tujuannya adalah kesempurnaan dalam pengertian biblika, yaitu menjadi serupa dengan Kristus. Dalam pengertian ini, kesempurnaan merupakan suatu demonstrasi kuasa Allah yang dahsyat dalam hidup kita oleh mana dosa secara konsisten dikalahkan dan kita diubah oleh Roh menjadi makin serupa dengan gambarannya.
Dosa harus ditakuti karena ia menghancurkan hubungan kita dengan Allah, yang merupakan sumber dari hidup dan segala yang baik (Yak 1:17). Dosa memutuskan hubungan kita dengan Allah, menciptakan celah lebar antara Dia dan kita. Terpisah dari Dia, kita terputus dari hidup dan setiap berkat yang berasal dari-Nya. Itu sebabnya hanya jika celah itu diperbaiki, celah itu ditutup, dan kita diperdamaikan dengan Allah dan memiliki hubungan yang baru dengan-Nya, kita dapat memiliki hidup kekal. Tentu saja h
“Tinggallah di dalam aku dan aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting–rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam aku dan aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar aku kamu tidak dapat berbuat apa–apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam aku, ia dibuang keluar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam aku dan firmanku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” (Yohanes 15.4-7)Di dalam empat ayat yang kita kutip dari Yohanes 15 di atas, kata “tinggal” muncul sebanyak tujuh kali. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya “tinggal di dalam Kristus” bagi kita. Apa artiny
APAKAH KITA TIDAK DAPAT BERBUAT DOSA LAGI?Persoalan serius dari dosa–dosa yang terjadi sesudah kelahiran kembali perlu disikapi dengan hati–hati: Mengapa orang Kristen masih melakukan dosa sesudah mereka lahir baru? Pertanyaan ini pasti pernah muncul dalam benak Anda dari waktu ke waktu. Mungkin Anda mengenal seseorang yang sudah dibaptis dan berkata bahwa ia sudah dilahirkan kembali. Anda tentunya tidak ingin meragukan pernyataan orang itu, tetapi yang Anda lihat di dalam kehidupannya adalah ketidaksempurnaan yang mencolok, bahkan dalam hal yang jelas–jelas melanggar firman Tuhan. Atau, Anda menemui hal ini bahkan dalam hidup Anda sendiri, lalu Anda bertanya, “Jika saya sudah dilahirkan kembali, mengapa saya masih melakukan hal yang tidak menyenangkan hati Tuhan? Mengapa saya masih melakukan dosa padahal saya sudah dilahirkan kembali?Saya ingin membahas permasalahan ini di bawah terang 1
Dalam proses pembaruan menuju keserupaan dengan Kristus, sasaran yang telah ditetapkan Yesus bagi kita dengan jelas dinyatakan berikut ini:Karena itu, kamu harus menjadi sempurna, seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna. (Mat 5:48)Di sini Yesus berbicara khusus mengenai kesempurnaan, suatu konsep yang problematis bagi kebanyakan orang Kristen. Apa yang harus kita perbuat dengan ayat ini? Bagaimana menerapkannya? Dapatkah kita secara diam-diam mengabaikan kesempurnaan? Kita tak dapat melakukan itu kecuali kita memang tidak ingin mematuhi panggilan Yesus yang sangat jelas ini.Panggilan di Matius 5:48 menyuruh kita supaya menjadi seperti Bapa kita. Kata “Bapa” di antara lain, membawa gambaran kedewasaan dan, beserta dengannya, hikmat yang dalam, kejernihan pikiran, kebijaksanaan serta kemampuan memilah perkara. Dalam kehidupan manusia, hal-hal tersebut merupakan hal-hal yang dipelajari mela
Pembaruan merupakan konsep penting di dalam Perjanjian Baru. Sebagai contoh, di Kolose 3:9-10 kita membaca,“9 Jangan saling membohongi karena kamu telah menanggalkan manusia lamamu bersama dengan perbuatan-perbuatannya. 10 Kenakanlah manusia baru, yang terus-menerus diperbarui dalam pengetahuan sesuai dengan gambar dari Penciptanya.”“Jangan saling membohongi”. Bagi orang dunia, berbohong adalah hal yang sudah umum dan menjadi kebiasaan mereka. Orang berdusta kalau ada keuntungan yang bisa diraih dengan dusta itu. Apabila kita menjadi manusia baru di dalam Kristus, berbohong merupakan salah satu kebiasaan jahat yang harus dihapuskan dalam proses pembaruan. Orang Kristen kadang–kadang tergoda untuk berdusta karena mereka ingin orang lain memandang mereka lebih baik daripada keadaan mereka yang sesungguhnya.Di mata Allah, dusta bukanlah kesalahan kecil atau perbuatan jahat yang
Dalam pesan sebelumnya kita membahas hanya satu tanda kelahiran kembali, yaitu kemenangan. Tanda ini adalah kelanjutan dari, atau akibat dari, ketujuh tanda yang akan kita bahas sekarang. Orang yang dilahirkan kembali selalu hidup dalam kemenangan. 1 Yohanes 5:4 mengatakan,“sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.”Hal ini sudah kita bahas secara terperinci, dan kita tidak akan mengulanginya lagi. Setiap orang yang dilahirkan kembali hidup dalam kemenangan. Jika kehidupan Kekristenan Anda diisi oleh kekalahan dan ketidakbahagiaan, jelas ada sesuatu yang kurang beres. Anda mungkin perlu dilahirkan kembali.Mari kita lihat tujuh tanda kelahiran kembali dalam tulisan Yohanes. Tulisan Yohanes mencakup Injil Yohanes, ketiga surat Yohanes, dan kitab Wahyu.TANDA PERTAMA: KUASA SUPAYA MENJADI ANAK-
JAMINAN YANG SEJATI DAN YANG PALSUBanyak orang secara serius meragukan kondisi kerohanian mereka lalu bertanya, “Apakah saya sudah dilahirkan kembali? Apakah saya orang Kristen sejati?” Ini membawa kita pada pertanyaan mendasar tentang siapakah orang Kristen itu, atau apa itu kelahiran kembali?Menurut Firman Tuhan, seorang Kristen adalah seseorang yang sudah dilahirkan kembali menjadi “bayi yang baru lahir” (1Pet 2:2) dalam Kristus. Ia sekarang memiliki hidup baru di dalam Kristus dan merupakan seorang manusia baru di dalam Dia.Jika demikian halnya, bagaimana saya tahu bahwa saya sudah dilahirkan kembali atau saya seorang Kristen yang sejati?Kita punya dua cara untuk menjawab persoalan jaminan ini. Cara pertama adalah dengan menyatakan secara dogmatis bahwa segala sesuatu sudah beres karena kita sudah mempercayai Yesus pada suatu ketika di masa lalu. Dengan cara ini kita d
TERKENA KUTUK LEWAT GEREJA?Kemarin saya pergi ke sebuah toko buku dan melihat ada sebuah buku di rak dengan judul yang mengejutkan. Apakah judul dari buku itu? Judulnya berbunyi seperti ini: Damned through the Church (Terkena Kutuk Lewat Gereja). Kata damned (dikutuk, terkena kutuk) bukanlah kata yang terasa sopan, dan anda mungkin tidak berharap untuk menemukan kata ini dalam judul sebuah buku, apalagi dalam buku yang dijual di toko buku Kristen. Jadi, saya mencermati judul buku itu sekali lagi untuk memastikan bahwa saya tidak keliru membaca judul itu. Memang benar, judulnya adalah Damned through the Church (Terkena Kutuk lewat Gereja). Saya terkejut dan membatin, “Wow! Ini benar-benar hal yang luar biasa! Ada buku seperti ini di toko buku Kristen.” Jika buku ini terdapat di toko buku umum, mungkin saya tidak akan terkejut. Saya lalu mengambil buku itu untuk melihat orang gila dari mana yang menulis buku ini, dan saya dapati bahwa bu
Ini adalah pesan kedelapan dari serangkaian pesan tentang Antikristus, dan tujuan dari pesan-pesan tentang Antikristus ini adalah untuk mempersiapkan hati kita untuk apa yang harus segera terjadi. Kita sudah sangat dekat dengan akhir zaman. Hal ini seharusnya disadari oleh setiap orang yang peka pada Tuhan dan pada apa yang sedang terjadi di dunia ini. Akan tetapi, dalam pesan-pesan ini saya tidak mencari sensasi apa pun yang, sayangnya, telah menjangkiti subjek ini — baik dalam buku-buku atau khotbah-khotbah. Saya tidak peduli dengan sensasi; keprihatinan saya adalah tentang apa yang dikatakan Firman Tuhan kepada kita, bagaimana seharusnya sikap hati kita, dan bagaimana kita dapat bersiap untuk menghadapi peristiwa-peristiwa yang sekarang sudah sangat dekat ini.Dalam pesan-pesan sebelumnya, saya telah berbicara tentang kebangkitan dan Antikristus, salib dan Antikristus. Hari ini saya sampai pada sebuah topik yang menyedihkan h