Lahat ng Kabanata ng Siap, Mas Bos!: Kabanata 81 - Kabanata 90
138 Kabanata
Mas Bos 80
“Bos, bisa fokus dengan berkas ini dulu?” tanya Alvaro yang mengambil tempat makan Kairo agar dapat disimpan.“Kembalikan sekarang juga!” desis Kairo tak suka.Alvaro pun buru-buru meletakkan tempat makan itu di tempat semula. Ia tak mau sampai kehilangan pekerjaannya hanya karena sebuah baperware.Pria itu lalu menghela napas panjang, sepanjang hari atasannya terus menerus memandangi wadah berwarna biru laut itu.Sialan! Tuh kotak makan isinya apaan, sih? Semar mesem, ya? Buktinya, Bosnya dari tadi mesem-mesem melulu. Seperti orang tidak waras saja.
Magbasa pa
Mas Bos 81
Aika turun dari mobil Kairo begitu saja. Masuk ke dalam rumah dengan tergesa-gesa. Bahkan dia sampai lupa mengucapkan salam, ataupun menyapa Mama Desi yang sedang asyik menonton sinetron kesayangannya. Tentu saja, melihat itu, mau tak mau kening Mama Desi bertaut dalam. Baik Aika yang lugu atau Aika yang gesrek. Dari dulu tak pernah lupa akan hal penting itu. Lalu, apa gerangan yang membuat Aika sampai seperti itu hari ini? Tak hanya sampai di sana. Sesaat kemudian, Mama Desi juga mendengar dengan jelas, suara pintu ditutup keras, dari kamar Aika. Tentu saja, jiwa kepo Mama Desi pun auto terpanggil seketika. Lalu Mama Desi pun berubah menjadi detektif abal-abal setelahnya. Namun, alih-alih mengejar Aika ke dalam kamarnya, Mama
Magbasa pa
Mas Bos 82
“Nak Kairo!” panggil Mama Desi ketika melihat Kairo sudah berbalik menuju rumahnya.Seketika Kairo menghentikan langkah dan memutar kembali tubuhnya, saat mendengar seruan itu.“Iya, Ma.” Kairo melihat Mama Desi berlarian ke arahnya dengan tergesa
Magbasa pa
Mas Bos 83
Eh, kok pintu rumah terbuka. Jangan-jangan tukang angkut barang lupa nggak ngunci pintu. Atau rumahnya baru saja disambangi maling!Wah! Nyari mati tuh maling!Kairo pun buru-buru masuk, hendak melihat apa saja yang sudah digasak maling tersebut. Namun, langkahnya sontak menyurut drastis. Saat mendapati dua pasang mata yang langsung menatapnya ketika baru saja muncul di ambang pintu. Satu tatapan bengis dan yang lain tatapan menilai. Kairo meneguk saliva kelat tanpa sadar.“Bunda, Daddy. Ada apa ke sini?”
Magbasa pa
Mas Bos 84
“Abang! Bang! Buruan mandinya! Masa’ anak cowok mandi sampai satu jam? Emangnya Abang pakai luluran dan maskeran segala?” teriak Bunda Karina yang menggedor pintu. Kairo pun langsung berlonjak kaget di tempatnya. Ada apa? Di mana ini? “Abang! Bang!” seru Karina semakin keras.  Kairo memang terbangun dengan kebingungan, ketika menyadari tidak sedang tidur di tempat biasanya. Namun, gedoran di pintu membuat otaknya bekerja dengan lebih cepat, dan akhirnya jadi ingat sekarang sedang ada di rumah barunya. “Iya, Bun. Abang bentar lagi keluar,” balas Kairo yang buru-buru bangun untuk membuka pintu.
Magbasa pa
Mas Bos 85
“Aika, tunggu!” Kairo mencekal lengan Aika. Setelah berhasil mengejar langkah istrinya, yang baru saja hendak menaiki tangga untuk kembali ke kamarnya.“Lepasin!” Aika menghentak tangan Kairo dengan kasar, hingga terlepas.Namun tidak lama setelahnya, Kairo pun kembali mencekal tangan istrinya dengan lebih kuat.“Lepasin, Kak!” Aika berontak.“Tapi kita harus bicara Aika.”“Gak mau! Aika
Magbasa pa
Mas Bos 86
“Kenapa harus saya?”“Karena kehadiran Kamu tepat di saat saya hampir menyerah.”“Jadi Aika udah gak bisa nolak lagi, Mah?”“Udah terima aja Aika, mumpung ada yang mau sama Kamu.”“Cie yang udah gak jo
Magbasa pa
Mas Bos 87
*Happy Reading*“Tujuan Kak Kairo sering ke rumah, karena memang kita suami istri, ya? Bukan karena berniat jadiin Aika istri kedua. Benar begitu, Kak?”DEG!“Aika, Kamu ....” Kairo tak bisa berkata-kata. Karena terlalu shock dengan penuturan Aika barusan.Gadis itu apa mungkin sudah ingat kembali?“Kenapa diam, Kak? Jawab dong, yang Aika bilang ini benar atau tidak?” desak Aika kemudian.Kairo menelan salivanya kelat. Sebelum menipiskan bibirnya sejenak. Ia ingin menjawab ‘iya’ dan menceritakan semuanya, tapi hatinya masih ragu. Bagaimana kalau Aika kembali seperti semalam?Kairo dilanda denial seketika.“Mas Bos?”“Iya?” Jawab Kairo refleks. Namun, langsung kembali tertegun saat menyadari panggilan Aika untuknya itu. Rasa h
Magbasa pa
Mas Bos 88
*Happy Reading* Aika menarik selimutnya lebih tinggi, demi menutupi tubuhnya yang polos. Merapatnya diri pada Kairo, seraya mendesah penuh rasa bersalah. "Maaf," cicitnya kemudian, menyembunyikan wajah pada dada bidang Kairo. Kairo yang mendengar lirihan Aika pun diam-diam menghela napas panjang, sebelum kemudian mengeratkan pelukannya pada Aika. "Tidak apa-apa, Ka. Kamu gak salah apa-apa, kok," hibur Kairo. Akan tetapi, itu memang benar. Di sini, bukan Aika yang salah. Melainkan dirinya sendiri, yang terlalu memaksa Aika. Kairo lupa, meski Aika sudah mengingat dirinya, namun Aika yang sekarang juga sudah ingat pada masalalunya, pun kejadian nahas itu. Alhasil, trauma gadis itu pun kembali muncul disela cumbuan panas mereka. Ya. Untuk kalian yang sudah berharap lebih pada part ini. Maaf saja, kalian harus kecewa. Karena kenyataanya
Magbasa pa
Mas Bos 89
*Happy Reading* "Asalamualaikum. Aika pulang ...." seru Aika dengan riang, seraya memasuki Rumahnya.  "Waalaikumsalam." Terdengar sahutan dari beberapa orang dengan kompak, sebelum kemudian orang-orang itu menoleh ke arah datangnya Aika. Orang-orang itu adalah Mama Desi, Papa Heru, dan Bang Aaron tentu saja.  "Alhamdulilah ya Allah ...." seru Mama Desi lantang. "Aika, kamu kemana aja, Nak? Kok, baru pulang jam segini? Katanya tadi cuma beli sate? Tapi kok lama banget! Kamu beli satenya di mana, sih? Di Madagaskar, ya? Gak pulang-pulang gitu! Baru Mama mau umumin di masjid, siapa tahu kamu nyasar, yee kan?" cecar Mama Desi kemudian, seraya menghampiri dan memindai penampakan Aika dengan seksama. Bukan apa-apa, Ini tuh sudah masuk waktu maghrib, takutnya yang berdiri saat ini bukan Aika, melainkan jelmaan setan cantik yang ngefans sama anaknya. Makanya Mama Desi harus mematikan semuanya dengan seksama. Mama Desi bahkan sengaja
Magbasa pa
PREV
1
...
7891011
...
14
DMCA.com Protection Status