All Chapters of Istri Gaib: Chapter 21 - Chapter 30
83 Chapters
Bab 21 : Flashback Awal Pertemuan
#Istri_GaibBab 21 : Flashback Awal Pertemuan“Abang, langsung berangkat kerja, Nin,” ujar Haikal ketika mereka telah tiba di depan rumah.“Hati-hati, Bang,” jawab Nindi sembari mengulurkan tangannya hendak salim kepada suaminya itu.Nindi mencium punggung tangan suaminya, dan kemudian melambaikan tangan serta tak lupa melempar senyum termanis yang membuat hati Haikal kembali bergetar.Haikal segera menguasai perasaannya, ia tak boleh terlalu larut dalam pesona istri keduanya itu. Ia segera melajukan motor menuju kantor damkar tempatnya bekerja.Belum sempat ia tiba di kantor, bayangan Maura langsung terlintas di benaknya. Haikal menghentikan motornya di pinggir jalan, hati jadi tak tenang jika teringat kesalahannya kepada istri pertama yang sudah begitu berjasa menyelamatkan nyawanya beberapa tahun silam.Haikal langsung membelokkan motornya menuju ke daerah tepi air, ia harus bisa menemukan Maura dan berharap
Read more
Bab 22 : Asal-Usul Maura
#Istri_GaibBab 22 : Asal-Usul Maura“Aku .... “ Maura terlihat ragu-ragu. “Apa? Katakan saja! Abang akan tetap memintamu jadi istri, apapun itu!” Haikal mengangkat wajah Maura yang tertunduk.“Bang ... jika kamu menikahiku, aku hanya akan muncul di malam hari saja sebab siang hari aku harus kembali ke sini, ke lautan.” Maura menatap Haikal, matanya memancarkan cahaya kemerahan.“Nggak apa, Maura.” Tatapan mata Haikal terlihat tertuju pada cahaya merah yang terpancar dari mata Maura.“Aku bukan manusia sepertimu, Bang.” Maura masih menatap pria di hadapannya.“Nggak apa, Maura, aku akan tetap memperistrimu,” jawab Haikal mantap, mata batinnya seakan tertutup, yang ada kini hanya rasa cinta yang seakan membara.“Aku Bengkek, Bang, siluman air penghuni sungai pawan.” Maura masih memancarkan cahaya merah lewat matanya.“Nggak apa
Read more
Bab 23 : Ocehan Tetangga
#Istri_GaibBab 23 : Ocehan TetanggaMenjelang subuh, barulah Haikal bisa memejamkan mata. Semuanya dibayar tunai sekarang, Maura tersenyum puas sembari membaringkan kepalanya di dada sang suami yang kini sudah tertidur tenaga terkuras habis.Mendengar suara adzan subuh, Maura langsung memakai pakaiannya dan bersiap untuk pulang. Dengan tersenyum, ia kembali mendekat ke arah Haikal dan mendaratkan kecupan singkat di bibir sang suami.******Dengan tampang kesal, Nindi naik ke taxi, sebab suaminya tak bisa dihubungi. Dari siang kemarin hingga pagi ini nomor ponsel Haikal tidak aktif. Ia sedikit khawatir dengan keadaan suaminya yang tanpa kabar itu.Nindi turun dari taxi dan langsung melangkah memasuki perkarangan rumahnya, lalu mengeluarkan kunci rumah dan memasukkannya ke knop pintu.Pintu terbuka, Nindi segera masuk dan langsung meninjau ke arah garasi untuk melihat motor suaminya dan ternyata motor ninja hitam itu sudah ada di sana. Ia
Read more
Bab 24 : Hamil
#Istri_GaibBab 24 : HamilMelihat Haikal yang sudah tertidur, Nindi menghentikan pijitanya. Lalu beranjak keluar dari kamar suaminya itu. Ia tersenyum miring saat mengingat pengakuan Haikal yang menyebut ruangan itu tempat kerjanya, padahal jelas-jelas itu kamar.Nindi kembali menghampiri rak novel koleksiannya, sambil menunggui sang suami yang sedang tidur, ia akan membaca novel saja. Seperti biasa, dia akan kembali membaca novel karya penulis favoritnya “Evhae Naffae.” Kali ini ia akan membaca cerita yang berjudul “Terpaksa Menikahi Pria Kecil.” Halaman demi halaman mulai ia buka, senyum tak luput dari bibirnya kala membaca kisah si Zilla yang bersuamikan pria kecil yang tingginya hanya 90 cm itu. Novel bergenre romance-comedy itu membuatnya tak henti tersenyum dengan segala tingkah sang tokoh utama yang selalu dongkol dengan tingkah Mas Syafril yang ia bayangkan sebagai Mr. Ucok Babe, aktor ibukota yang tin
Read more
Bab 25 : Lebih Unggul
#Istri_GaibBab 25 : Lebih Unggul“Bang, kok bisa si Nindi sih yang hamil duluan? Padahal kalian cuma berhubungan satu kali saja? Apa jangan-jangan ... Abang gak ikhlas setiap melakukan hubungan denganku? Buktinya dua tahun kita bersama, tapi aku gak hamil-hamil juga,” tanya Maura bertubi-tubi dengan nada sengit, kilauan kemerahan keluar dari matanya setiap ia marah.“Sayang, Abang juga gak tahu. Adek jangan menuduh Abang yang bukan-bukan, Abang selalu ikhlas menjalani hubungan kita selama ini. Walaupun Nindi sudah hamil, tapi istri yang Abang cintai cuma Adek aja.” Haikal mengusap pipi Maura, berusaha membujuk istri kesayangannya itu.“Benar begitu, Bang? Jadi, kasih dan sayang Abang takkan pernah berubah ‘kan walau Nindi lebih unggul satu point dari Adek?” tanya Maura dengan cemberut, ia benar-benar kesal.“Iya, Sayang. Adik tetap istri nomor satu dan Nindi hanya istri formalitas saja.” Haikal
Read more
Bab 26 : Rambut Siapa?
#Istri_GaibBab 26 : Rambut Siapa?Sebulan berlalu, malam ini Maura dan Haikal kembali memadu kasih sebab Nindi sang istri kedua sedang dinas malam. Ini kesempatan meraka untuk menghabiskan malam dengan bercinta sampai subuh sebab seminggu sudah berpuasa.“Bang, pakai gaya yang kamu gunakan saat sama Nindi, ya!” ujar Maura sebelum mereka memulai adegan panas itu.Haikal menghela napas, lagi-lagi kata-kata itu yang diucapkan Maura semenjak tahu Nindi hamil, ia selalu menuntut agar bisa hamil juga.Haikal jadi merasa terbebani dengan tuntutan Maura dan segala tingkah cemburunya. Akan tetapi, ia selalu berusaha sabar demi cinta mereka. Ia bisa mengerti dengan perangai istri pertamanya itu, berbagi suami itu memang menyakitkan.“Bang, niatkan agar kita bisa punya anak, ya!” ujar Maura di sela helaan napas mereka.“Iya, Sayang, semoga Abang bisa punya anak dari Adek,” jawab Haikal lembut seraya mengecup
Read more
Bab 27 : Curiga
#Istri_GaibBab 27 : CurigaSetelah penemuan beberapa helai rambut berwarna merah itu, Nindi jadi tak tenang. Ia ingin segera menanyakan kepada Haikal, rambut siapa itu dan meminta penjelasannya. Diraihnya ponsel, tapi ia ragu untuk mencari kontak sang suami. Ia tertegun cukup lama, dengan emosi yang naik turun.“Ah, sebaiknya masalah ini tak dibicarakan melalu telepon. Tapi, hari ini kami takkan bisa bertemu lama, aku masih dinas malam. Palingan Bang Haikal akan langsung mengantarku ke tempat kerja.” Nindi membatin sembari meremas ujung jilbabnya.Nindi kembali mengusap layar ponsel, ia ingin mengirim chat saja kepada suaminya dan memutuskan untuk memending masalah rambut yang ia temukan itu.[Bang, lagi apa? Nanti sore pulang jam berapa?] Nindi langsung mengirim pesan itu.Taklam kemudian pesannya langsung dibalas oleh sang suami.[Lagi di kantor, pulang seperti biasa, pukul 16.45 buat ngantar Nindi kerja.]Nindi me
Read more
Bab 28 : Yang Kedua
#Istri_GaibBab 28 : Yang KeduaDengan sambil tersenyum, Haikal memacu motornya menuju pulang. Hatinya terasa lega karena mama dari calon anaknya telah menghabiskan nasi bakar bawaannya. Rasanya ia sudah tak sabar untuk menanti kelahiran janin yang sedang dikandung sang istri kedua. Petugas damkar itu tak bisa membohongi perasaannya, ia mulai menyayangi anaknya, walau cintanya tetap hanya untuk Maura seorang.Haikal memasuki rumah dan langsung menuju kamar. Dengan masih tersenyum ia memutar knop pintu. Senyumnya langsung memudar kala melihat wanita berambut merah yang kini menatapnya dengan kesal, mata memerah dan bibir mengerucut.Haikal segera melepas jaket dan melangkah menghampiri istri pertamanya yang sudah bisa ia pastikan sedang marah saat ini.“Sayang,” ujar Haikal seraya mencium pipi putih mulus itu lalu memeluknya.“Abang dari mana saja? Adek baru datang, eh ... Abang malah pergi lagi.” Maura merengut dan pu
Read more
Bab 29 : Ulah Maura
#Istri_GaibBab 29 : Ulah MauraMaura duduk di pinggir sungai sambil mengamati dua orang penambang pasir yang menyelam untuk mengambil pasir lalu memasukkannya ke sampan. Ia tak senang dengan kegiatan para manusia itu, sama tak senangnya dengan Nindi yang sudah berusaha merebut Haikal darinya.Kini ia sudah bersiap untuk menarik salah satu dari pria perusak ekosistem sungai itu, membuat sang penambang tak bisa timbul lagi ke permukaan. Temannya yang menungggu di atas sampan mulai gusar sebab temannya yang menyelam tak kunjung muncul.“Yok, kok lama banget nyelamnya?” teriak temannya sambil masuk ke air dan menenggelamkan kepala.Akan tetapi, makhluk berambut merah itu telah membawa si penambang pasir ke dasar sungai dengan tak lupa menghisap ubun-ubunnya terlebih dahulu. Itulah sumber kehidupannya dan resep wajah cantiknya di malam hari. Ia tersenyum puas lalu melepas pemuda yang sudah tak bernyawa itu.Dengan tanpa berdosa, Maur
Read more
Bab 30 : Kalah Saing
#Istri_GaibBab 30 : Kalah SaingHaikal segera turun dari taxi dan berlari memasuki perkarangan rumahnya. Dengan cepat, ia segera membuka kunci rumah dan segera masuk. Langkahnya langsung menuju kamar Nindi. Ia sudah tak sabar untuk mengetahui keadaan dari mama calon anaknya itu.Segera dibukanya pintu kamar dan melangkah masuk. Nindi terlihat berbaring di tempat tidur dengan mata terpejam.“Nin, Abang udah pulang. Kamu kenapa?” tanya Haikal sambil mengusap pipi istrinya yang terlihat lembab.Nindi membuka mata dengan tangan masih memegangi perutnya.“Nin, kamu kenapa? Perutnya kenapa? Ayo kita segera ke rumah sakit saja!” ujar Haikal dengan panik.“Gak usah ke rumah sakit dululah, Bang! Ini udah tengah malam,” jawab Nindi lagi.Haikal memegang perut Nindi, ia benar-benar cemas dengan keadaan keduanya, istri juga calon bayi mereka.“Sekarang udah agak baikan, Bang,” ujar Ni
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status