All Chapters of Istri Gaib: Chapter 41 - Chapter 50
83 Chapters
Bab 41 : Kecelakaan
#Istri_GaibBab 41 : Kecelakaan“Nin, Haikal ke mana ini? Apa sudah dicoba dihubungi?” tanya Bu Ida saat ia dan Bang Bumi telah tiba di rumah putra bungsunya itu.“Udah ditelepon, Bu, tapi nomor ponsel Bang Haikal malah tak aktif. Biasanya kalau ada lembur bertugas sampai malam, ia selalu memberi kabar. Nindi jadi bimbang,” jawab Nindi dengan raut cemas.“Henni, coba kamu suruh suamimu untuk menghubungi atasan Haikal? Bukannya mereka saling kenal, Ibu jadi bimbang, takutnya adikmu ini diculik ama Maura!” ujar Bu Ida kepada kakaknya Haikal.“Iya deh, Bu. Henni pulang dulu.” Henni segera menuju jalanan untuk menyeberang ke rumahnya.Beberapa saat kemudian, Henni sudah datang kembali ke rumah Nindi bersama suaminya dan mengabarkan kalau Haikal telah pulang sejak sore dan tak ada tugas malam.“Aduh, jangan-jangan Haikal memang diculik ama si hantu bengkek? Gimana ini, Bang Bumi,”
Read more
Bab 42 : Kembalikan Suamiku
Istri GaibBab 42 : Kembalikan SuamikuSudah tiga hari Haikal tenggelam pasca kecelakaan. Tim SAR sudah menghentikan pencarian dan menyatakan korban tak selamat. Akan tetapi, Bu Ida dan keluarga masih sangat yakin kalau suami dari Nindi itu masih hidup karena Bang Bumi mengatakan demikian. Antara percaya dan tidak, di bawah sungai sana memang ada kehidupan yang tak diketahui oleh manusia awam.“Haikal masih hidup, Ibu yakin,” gumam Bu Ida sambil memeluk Nindi, saat petugas kepolisian baru saja mengabarkan berita duka itu.“Iya, Bu, Nindu juga yakin kalau Bang Haikal pasti selamat. Dia tak mungkin meninggalkan kita semua, apalagi anaknya belum lahir,” jawab Nindi di sela isak tangisnya.“Kamu yang tabah ya, Nak! Kita harus tetap mendoakan agar Haikal segera kembali dan terbebas dari hantu bengkek itu.” Bu Ida melepaskan pelukannya dan menghapus air mata di wajah sang menantu.“Iya, Bu, semoga hantu ai
Read more
Bab 43 : Koma
Istri GaibBab 43 : Koma“Kami dari Kepolisian, mau mengabarkan kalau dini hari tadi suami anda telah ditemukan oleh seorang nelayan di pinggir sungai .... ““Alhamdulillah, ya Allah. Suami saya selamat ‘kan, Pak?” tanya Nindi dengan sejuta harap sambil mengusap pipinya yang mulai basah karena air mata yang terjun tanpa komando.“Alhamdulillah, suami anda selamat dan kini sedang dirawat di rumah sakit. Pihak keluarga diharapkan segera ke sini!” ujar petugas kepolisian itu.“Terima kasih infonya, Pak. Kami akan segera ke sana,” jawab Nindi senang dan mengakhiri panggilan telepon.”Wanita hamil tujuh bulan itu menangkupkan kedua tangan ke wajah, lalu melakukan sujud syukur karena doanya dijabab Allah. Ia begitu senang karena limpahan rahmat dari Yang Maha Kuasa, akhiranya ia kembali bisa berjumpa dengan sang suami.“Bu, Bang Haikal sudah ditemukan dan sekarang ada di ruma
Read more
Bab 44 : Mimpi
#Istri_GaibBab 44 : Mimpi“Bang ... aku merindukanmu .... “ Sebuah suara mengagetkan Haikal.Pria yang sedang melangkah di gelapnya malam itu menghentikan langkah saat sebuah bayangan menatapnya dari balik hutan. Haikal menajamkan penglihatan, tampaklah seorang wanita berambut merah sambil menggendong bungkusan kini menatapnya dengan penuh kerinduan.“Maura!” seru Haikal, tak bisa ia bohongi perasaan kalau ia masih mencintai wanita berambut merah itu.Keduanya saling tatap dan sama-sama mendekat, lalu langsung berpelukan. Mesra dan lama, saling menumpahkan kerinduan setelah sekian lama tidak bersua.“Bang, akhirnya aku bisa memelukmu lagi,” ujar Maura.“Iya, Dek, Abang juga merindukanmu.” Haikal mengelus rambut panjang yang warnanya tetap sama seperti dulu.“Aku masih tetap mencintaimu, Bang,” ujar Maura lagi.“Abang juga mencintaimu, selalu dan untuk ber
Read more
Bab 45 : Merana
#Istri_GaibBab 45 : MeranaMaura menjalani hari-harinya dengan kesedihan karena sudah tak lagi bisa bersama sang suami, Haikal, pria keturunan manusia yang akan selalu ia cinta selamanya. Ia begitu menyesalkan kehamilan yang datang terlambat ini, padahal ia begitu mendambakan momen ini. Di saat Haikal mengetahui kalau kini dirinya sedang mengandung buah cinta mereka.“Bang, apa kamu senang jika mengetahui aku hamil?” Maura menyisir rambut merah kusutnya sambil duduk di pinggir sungai.“Bang, apa rumah tanggamu sekarang bahagia saat aku sudah tak ada?” gumam Maura lagi sambil tersenyum sinis.Pikirannya kembali ke masa kebersamaannya bersama Haikal terdahulu, saat belum ada pengganggu. Mereka begitu saling mencintai dan tak pernah sekali pun berselisih.~Flashback ke beberapa tahun yang lalu“Sayang, Abang lapar. Temani makan ke luar yuk!” ujar Haikal kala itu, saat mereka baru usai bercinta ronde p
Read more
Bab 46 : Maaf, Sayang
#Istri_GaibBab 46 : Maaf, SayangSaat Haikal tiba di rumah, suasana sudah sepi. Ia sudah mengabari Nindi kalau akan pulang malam karena ada kebakaran di kompleks perumahan tentara. Ia tahu, anak dan istrinya itu pasti sudah tidur karena kini jam di dinding sudah menunjuk ke arah 23.15. Setelah memasukkan motornya ke garasi, ia langsung masuk ke dalam rumah.Dari kejauhan terlihat sosok berambut merah sedang mengamati rumah Haikal, tapi dia tak berani untuk mendekat sebab takut terbakar hawa panas yang berkobar dari sekitar rumah berpagar biru itu. Ia tak rela jika janin yang kini ia kandung ikut terbakar hanya karena rasa rindu yang kian menggebu. Biarlah hasrat ini ia tahan dahulu, demi buah cinta mereka.Maura sedikit senang, walau kini tak lagi bisa bersama sang suami, tetapi ada titipan buah cinta yang kini tumbuh sehat di rahimnya. Anak inilah harapan satu-satunya untuk bisa kembali pria yang amat ia cintai itu, Babang Haikal tersayang. Ia tetap tak
Read more
Bab 47 : Ulah Ella
Istri GaibBab 47 : Ulah Ella“Bang, ayo!” ujar Nindi saat naik ke boncengan sambil menggendong baby Hana, bayi mungil mereka untuk dititipkan ke rumah Bu Ida, ibunya Haikal.Haikal membonceng sang istri untuk menyeberang ke seberang jalan, ke rumah Ibunya. Tiap Nindi dinas pagi, baby Hana akan dititipkan ke rumah neneknya.“Bu, titip Hana, ya!” ujar Nindi saat memindahkan Hana ke gendongan sang nenek.“Iya, kalian hati-hati berangkatnya! Hana aman kok sama Ibu,” jawab Bu Ida sambil membaringkan bayi berkulit putih bersih itu di ayunan.“Maaf, Bu, udah merepotkan tiap hari,” ujar Nindi sedikit tak enak hati.“Ah, kamu, Nin, nggak ngerotin kok. Ibu dan Mbak Hennimu malahan senang dititipi Hana, maklum anaknya Mbakmu itu udah gede-gede, udah gak ada lucunya lagi .... “ Bu Ida terkekeh.Nindi tersenyum dan kemudian salim kepada sang ibu mertua, lalu menghampiri Haikal yan
Read more
Bab 48 : Sosok Bayi Maura
Istri GaibBab 48 : Sosok Bayi MauraMaura duduk sendiri di bawah sinar rembulan sambil selonjoran di tepi sungai, tangan kanan sambil mengusap perutnya. Ia sedang menanti kelahiran buah hatinya bersama Haikal yang menurut perhitungannya akan lahir malam ini.“Sayang, cepatlah lahir ke dunia, ibu sudah tak sabar menantimu,” ujar Maura sambil memijat pinggangnya yang mulai terasa sakit.Makhluk berambut merah itu beranjak dari tepi sungai dan kemudian melangkah ke semak-belukar tanaman pakis dan kangkung malu, perutnya kian terasa nyeri. Ia kebingungan untuk mencari lokasi untuk melahirkan. Ia sengaja memilih untuk lahiran di atas daratan sebab ia yakin anaknya pasti akan berwujud manusia yang akan kelelep jika ia melahirkan di dasar sungai.“Agghhh!!!” jerit Maura, kakinya tersandung akar rumput, ia terjatuh.Maura terjatuh dengan menimpa perut buncitnya, padahal ia belum tiba di hutan rumah sang ibu, Masnah. Ia beren
Read more
Bab 49 : Satu Istri
#Istri_Gaib Bab 49 : Satu Istri Beberapa tahun kemudian. “Sayang, cepatan ah! Lama amat dandannya, udah pukul 06.45 ini!” teriak Haikal dari arah ruang tamu, ia sudah bersiap dengan dinas berwarna orange yang dilapisi jaket kulit di luarnya. Taklama kemudian, Nindi sudah keluar dari kamar dengan menggandeng Hana, gadis kecil berwajah cantik dengan rambut kuncir dua yang kini sedang duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar.  “Hana, Bang, yang bikin lama. Udah bangun kesiangan, pakai minta dikuncir dua pula,” ujar Nindi saat menghampiri suaminya yang terlihat kesal dengan mata melototi jam di pergelangan tangannya. “Cepatan ah, Papa ada panggilan darurat pagi ini.” Haikal mencubit gemas pipi mulus putri sewata wayangnya itu. Ketiganya menuju teras. Nindi segera mengunci rumah lalu mendekati motor maticnya. Seperti biasa, Hana akan diantar Haikal pergi ke sekolah, sedang Nindi pakai motor sendiri. “Sayang, hati-hati
Read more
Bab 50 : Teman Hana
#Istri_GaibBab 50 : Teman HanaHana memeluk papanya dari belakang, motor mulai melaju menuju arah rumah. Sepanjang jalan, pikirannya masih tertuju pada Meiry, teman yang sangat unik menurutnya. Ia berharap, besok-besok masih bisa bermain lagi bersamanya.Di tengah jalan, Haikal malah berpapasan dengan Nindi. Ia langsung menghentikan motor, dan  menoleh ke arah sang istri yang ternyata juga menghentikan motornya.“Hana, kamu ke mana saja?” cecar Nindi dengan raut wajah lega, namun penasaran.“Main sama teman,” jawab Hana sambil menundukkan kepala.“Nin, kita lanjut bicara di rumah saja. Ayo pulang!” Haikal menatap Nindi dan memberi isyarat agar jangan mengintrogasi Hana dulu, tunggu sampai di rumah saja.Kedua suami istri itu mulai melajukan motornya menuju pulang. Taklama kemudian, mereka pun tiba di depan rumah dan langsung menggandeng Hana masuk.“Hana, cerita sama mama ... kamu
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status