All Chapters of Indra Keenam: Chapter 31 - Chapter 40
63 Chapters
31
Pergi dengan tenang Seketika arwah jahat berperawakan seram itu datang, dia membuat hembusan angin cukup kencang sehingga dedaunan, abu berterbangan yang membuat mataku kelilipan. Mataku terasa perih, karena dimasuki abu yang berterbangan dan juga serpihan daun menutupi pandangan ku. Aku tidak bisa melihat dengan jelas bagaimana Sarah yang masih dirasuki oleh roh anak kecil itu, kembali di bujuk oleh roh jahat tersebut. Rencana yang telah kususun gagal karena roh jahat itu datang disaat aku belum sempat menyentuh Sarah. Sungguh sial sekali.  "Kau jangan dengarkan manusia picik ini! Dia hanya akan membuat kamu tidak bisa mencapai balas dendam mu kepada kedua orang tua yang telah membiarkan kau terbunuh disini!" Begitulah suara yang kudengar dari perkataan roh jahat itu yang mencoba membujuk roh anak kecil yang ada di tubuh Sarah. Karena aku mendengar perkataan roh jahat itu dengan refleks aku menyahuti perkataannya, "jangan kau membodohi
Read more
32
Sekarang! POV Adrew___________Sekarang aku sudah berumur 20 tahun setelah kejadian-kejadian yang terjadi kepadaku. Semuanya terasa seperti terhempas begitu saja. Kini aku merasa saat-saat dimana aku merasa bosan dengan kekuatan yang aku miliki ini, namun dukungan dari keluarga ku sangat membantu aku untuk tetap berprinsip dan berpegang teguh untuk tetap melakukan hal-hal yang baik.   Hari-hari aku jalani seperti terasa sudah biasa saja, hampir tiap hari arwah-arwah penasaran selalu bermunculan. Ada yang merupakan arwah bekas pembunuhan, bunuh diri, atau alasan lainnya. Dan nasib malang yang menimpa mereka itulah yang membuat hatiku juga tetap berjuang keras untuk selalu mau menolong  mereka yang datang kepadaku.   Aku berdiri di jendela kamarku menatap keluar, alam yang sungguh indah. Matahari juga sudah bersinar indah di atas bumi. Hari ini adalah keputusan ku unt
Read more
33
. Apa yang harus aku katakan? POV Andrew____________ Setelah Jack pergi kerumah temannya untuk melakukan pertemuan sekaligus perpisahan teman sekelas mereka.  Aku yang masih berdiri memandangi luar rumah dari balik jendela yang terbuka, melihat betapa indahnya hari ini. Namun hari ini adalah hari dimana aku akan memutuskan apa yang akan kulakukan kepdepannya. Aku sudah menaruh janji kepada ayah dan ibu untuk melanjutkan perkuliahan. Waktu itu aku mengatakan jika aku akan kuliah setelah adikku Jack tamat dari SMA, karena aku ingin bersama dia di kota yang sama. Akan tetapi sekarang aku malah merasa berubah pikiran dan tidak berniat untuk melanjutkan perkuliahan, sebaliknya justru aku menekuni dan juga menikmati pekerjaan ku selama ini, yaitu petugas keamanan di kantor ayah ku dulu bekerja. Meskipun gajinya tidak seberapa, akan tetapi pengalaman yang ku dapat cukup banyak. Di samping itu sahabatku Tommy, sudah
Read more
34
Aku Tidak ingin lanjut kuliah! "Nak, sekarang ayah dan ibu mau tahu bagaimana keputusan dari mu. Apakah kamu mau lanjut kuliah sama adik kamu!?" Mendengar pertanyaan ayahku yang nyaring terdengar di telingaku membuatku terdiam sejenak.Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final.Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau tindakan.Setiap keputusan mempunyai kadar tingkatan yang berbeda-beda.Keputusan biasanya memiliki empat tingkatan yaitu keputusan otomatis,keputusan yang bedasarkan informasi yang diharapakan,keputusan yang bedasarkan pertimbangan,serta keputusan bedasarkan ketidakpastian ganda. Keputusan otomatis merupakan bentuk keputusan yang dibuat dengan sangat sederhana.Contohnya seorang pen
Read more
35
Tommy kritis dan tidak sadarkan diri  Sesampainya aku rumah sakit, aku langsung menelepon adiknya Tommy. Dan dia juga sedang menuju ruang tunggu dimana aku menantikan kedatangan adiknya untuk membawaku ke ruangan tempat Tommy di rawat.  Seorang laki-laki seumuran dengan adikku Jack datang menemui ku di ruang tunggu."Apakah abang namanya Andrew?" "Iya benar itu saya," "Saya adiknya bang Tommy!" Dia menyodorkan tangannya dan kami bersalaman. "Bagaimana dengan abangmu?!""Lebih jelasnya sebaiknya abang melihat saja sendiri. Aku tidak bisa menjelaskan semuanya!" "Baiklah," dia sepertinya tidak bisa menceritakan bagaimana kondisi abangnya, karena dia sangat sedih mengingat hal itu.  Kami berdua berjalan menuju ruang rawat Tommy. "Kenapa tidak dimasukkan ke UGD dek?" "Tadi dokte
Read more
36
Tommy didiagnosis mengalami gangguan fungsi saraf otak   "Carles! Andrew!" Tommy hendak bangun dari tempat tidur nya. "Tenang dulu pak, bapak belum bisa bergerak banyak!" Perintah dokter yang menangani dia. "Ta.., tapi..""Sudah ga usah membantah dulu bang! Nanti badan nya makin drop. Tunggu istirahat dulu bentar lagi juga pulih!" "Iya, iya, kamu masih sama aja cerewet nya" Dokter akhirnya meninggal kan kami bertiga di dalam ruangan. "Ya sudah bapak-bapak sekalian kami tinggal dulu. Nanti kalau terjadi apa-apa tinggal panggil suster ya!" "Baik pa Dokter!" "Terimakasih ya Dok!" "Iya sama-sama. Satu lagi jangan terlalu dipaksakan untuk mengingat kejadian yang dia alami ya!""Baik, dok. Terimakasih!"  Dokter dan juga suster meninggal kan kami berti
Read more
37
 Tommy dan Carles tinggal serumah dengan kami! Mendengar semua yang telah di jelaskan oleh ayah. Suasana menjadi hening sejenak.Hati siapa yang tidak khawatir?. Tidak satupun yang tega mendengar semua penyakit yang diderita oleh Tommy.  Ibu seolah tak bisa berkata apa-apa lagi "Sungguh malang sekali nasib Tommy!" "Iya mah, ayah juga ga tau harus bilang apa lagi. Yang penting kita rawat saja dia dengan baik!" Hati kedua orangtuaku sangat mulia. Mereka tidak segan-segan untuk merawat Tommy samapi sembuh. Dan aku juga sangat senang akan hal itu, sebab dia juga sudah ku anggap seperti abangku sendiri, jadi itu adalah hal yang sangat pantas untuk dilakukan.   Beberapa saat kemudian Carles datang dari toilet. Dia melihat kami bertiga duduk di kursi ruang tunggu. Belum juga dia duduk dia langsung menanyakan keadaan abangnya Tommy
Read more
38
kentangnya terlalu kecil Kami bertiga masuk ke dalam rumah dengan membawa satu ember kentang. Semoga ibu tau maksud dan tujuan kentang kecil yang ada di ember kecil ini. "Bu, ini kentangnya! Apa Andrew bersihkan lagi?!" "Tidak usah sayang, sudah letakkan saja di bawah wastafel biar ibu yang bersihkan" "Sudah sini biar ayah yang bersihkan" kemudian ayah mengambil kentang yang telah kami ambil tadi dan di bersihkan. Aku melihat ayah seolah bingung kenapa kentangnya kecil seperti itu. Kemudian dia menunjukkan kepada ibu. Ops-- bisa jadi ayah dan ibu tau apa yang terjadi dengan kentang itu."Ya sudah Andrew mandi dulu ya bu!" "Iya, iya kamu ajak tu adik kamu si Carles!" "Oh iya bu, "  Hingga akhirnya makan malam tiba. Kami semua berada di satu meja makan yang sama. Hidangan yang disajikan oleh ibu dan ayah sangat spesial. Aroma yang mengg
Read more
39
 kegiatan pada hari ketiga perkemahan. Setelah pembagian dan juga arahan dari pak Roni selaku penanggung jawab dalam perkemahan ini, baik aturan dan peraturan yang harus dipatuhi oleh setiap siswa dan siswi. Mereka diberikan arahan dengan hanya mengikuti tanda yang ada yang telah di berikan dan di buat di lokasi yang dituju sebagai lokasi dari pencarian benda yang akan mereka kumpulkan, bagi kelompok yang memiliki benda yang dibutuhkan berarti . mereka juga berhasil dalam memecahkan sandi yang disediakan sebelum mengambil benda yang mereka cari, karena sandi itu merupakan sebuah klu dimana benda itu disembunyikan memang tidak jauh dari letak sandi yang harus mereka pecahkan.  “Oh, syukurlah akhirnya pak Roni mengatakan nya juga”  “Iya benar sekali. Atau apa kita juga harus memberitahu pak Roni juga mengenai lokasi itu Tom!?” “Menurutku kita beri tahu saja.
Read more
40
Rasa Sayang Seorang Ayah. Bagi seorang ayah pasti memiliki tugas yang berat. Terutama bagi keluarga kecilnya, dan juga keluarga besarnya. Setiap ayah juga pasti memiliki cara yang berbeda-beda untuk menyelesaikan masalah yang sedang melanda rumah tangga mereka. Memang tidak semua ayah, akan mengambil keputusan itu semua. Juga tentunya didukung oleh istrinya juga dalam mengambil keputusan-keputusan yang akan di ambil.  Mungkin begitulah cara seseorang ayah untuk membuat kehidupan keluarga yang dia miliki bahagia. Begitupun dengan Alex yang merupakan kepala keluarga dari keluarga kecilnya yang merupakan keturunan Paxly.  Dia memutuskan mengambil keputusan untuk anaknya yang dai sayangi yaitu Andrew. Yang merupakan anak sulungnya. Melihat kejadian yang menimpa anaknya itu dia tidak tahan lagi. Belum lagi ditambah dengan istrinya Emma yang baru-baru ini dirawat di rumah sakit karena mendapat luka temba
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status