Semua Bab Terjerat Cinta Mafia Sexi: Bab 31 - Bab 40
68 Bab
Dia lebih pantas dengan Kasih
2 hari kemudianAkhirnya Erlando dan Shinta kini sudah resmi menyandang status sebagai pasangan suami istri. Mereka telah mengucapkan janji suci di depan pendeta dan para saksi yang hadir. Ya, walaupun pernikahan hanya menghadirkan beberapa anak buah Alexander, tapi semuanya berjalan dengan lancar.Erland nampak bahagia telah menemukan pasangan hidupnya yang merupakan asisten rumah tangga Kakaknya sendiri.Walaupun Shinta sendiri belum memiliki perasaan apa-apa dengan sang suami, tapi ia yakin suatu saat pasti akan mencintai Erland sebagaimana mestinya, apalagi Erland laki-laki gagah yang tak kalah tampan dari Tuan Wilson. Memiliki bola mata indah bak dewa yunani yang mampu meluluhkan bagi siapapun yang menatapnya. Erland juga memiliki kemampuan dalam bidang kedokteran, ia juga mampu bela diri, bahkan seribu anak buah Tuan Wilson pun tidak akan pernah bisa mengalahkan kekuatan Erland.“Selamat atas pernikahan mu, Nak. Semoga kau bisa menjadi suami yan
Baca selengkapnya
Indehoy
Setelah pulang dari gedung pernikahan, Wilson langsung menggendong Rama sampai ke dalam kamar. Bocah kecil itu kelelahan sampai akhirnya tertidur di mobil.“Sayang, bolehkah aku tidur dengan Rama malam ini, please,” ucap Kasih memohon.Ia menarik selimut sampai ke dada bocah tampan itu, memperhatikan wajahnya yang begitu mirip dengan Tuan Wilson.“No, malam ini aku sangat lelah sayang. Aku merindukan pijitanmu.”“Yakin hanya meminta pijit?” Kasih nampak curiga dengan suaminya.“Hem, ayo sayang secelup dua celup juga tidak masalah,” ucap Wilson menyeringai. Kasih memutar bola matanya malas.Semenjak berhasil menembus gawang miliknya, laki-laki itu menjadi kecanduan meminta haknya lagi dan lagi. Tuan Wilson tidak pernah puas, ia membuat Kasih terkadang lemas karena kebanyakan di jejel buah pisang.Di kamarWilson langsung melepas semua kain yang menutupi tubuhnya satu-persatu, kemudian
Baca selengkapnya
Berangkat honeymoon
Dinning Room Seperti biasa, rutinitas di pagi hari keluarga Tuan Wilson adalah sarapan bersama. Kini sekarang menambah satu orang lagi di meja makan yaitu Shinta. Shinta merasa canggung karena sekarang menjadi bagian keluarga Alexander. Ia merasa tak pantas bersanding dengan Erland. Berbeda dengan Kasih yang memang berasal dari keluarga kaya raya, Shinta hanyalah seorang pembantu muda berasal dari keluarga sederhana. “Jadi kalian akan ke pantai hari ini?” tanya Erland membuat Wilson menatapnya tajam.Ia melirik ka samping dimana Rama memakan dengan lahap. “Kau tidak bisa bicara pelan-pelan? nanti Rama menangis pengen ikut,” bisik Wilson. “Dasar Daddy tidak bertanggung jawab!lebih mementingkan indehoy berdua istri daripada dengan anak.” “Diam kau!” tegas Wilson membuat Erland berdecih. Semuanya kembali makan dengan hening,sesekali Shinta melirik Wilson yang menggunakan kemeja dan jeans berwarna hitam, laki-laki itu selalu ter
Baca selengkapnya
Hotel Yogyakarta
Hampir enam jam perjalanan, kini mereka sampai di sebuah hotel bintang lima daerah Yogyakarta. Karena hari semakin sore, Wilson memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu, baru besok akan membawa Kasih keliling kemanapun yang ia mau. “Sayang, kau beristirahat lah pasti capek kan.” Wilson mengusap pipi Kasih yang terlihat lemas. “Iya sayang aku mau rebahan dulu sebentar.” “Hem.” Mereka kini bersebelahan dengan kamar Erland dan Shinta. Dua pasang pengantin baru itu juga terlihat sedang memijat kakinya yang terasa pegal. “Shin, mau aku pijitin?” tawar Erland. “Tidak perlu, Erland. Kau istirahat saja aku mau mandi.” “Ya sudah.” Erland memperhatikan punggung Shinta yang memasuki kamar mandi. Rasanya wanita itu masih terlihat kaku dan kurang nyaman saat berdekatan dengannya. Erland bisa merasakan itu. Tringg. Ponsel Shinta berdering, Erland yang penasaran hendak mengangkatnya. Tapi saat membuka isi tas wanita itu,
Baca selengkapnya
Rencana berjalan mulus
Kicauan burung di pagi hari mulai terdengar, matahari mulai menampakkan sinarnya dari celah-celah jendela kamar hotel.Pasangan yang tengah berbagi selimut itu, kini masih betah memejamkan mata. Semalaman berbagai gaya mereka praktekin sampai tubuhnya merasa lemas dan sudah tak ada lagi kekuatan.“Hoammm...” Kasih mulai mengerjapkan mata perlahan, dilihatnya Wilson tidur dengan pulas sambil memegangi buah tomat miliknya.“Sayang, bangun. Aku laper.” Kasih mengguncangkan tubuh Wilson agar laki-laki itu terbangun.“Sayang ini sudah hampir jam sembilan.”“Hem, jam sembilan malam sayang,” sahut Wilson dengan mata yang masih terpejam.“Apaan, jam sembilan pagi sayang. Kau tidak ingat semalam kita melakukan sampai subuh.”“Hem, aku masih ngantuk,” sahut Wilson dengan suara beratnya.Kasih langsung beranjak ke kamar mandi membersihkan tubuhnya yang terasa lengket.
Baca selengkapnya
Ternyata?
Setibanya di hotel, Karin langsung melepaskan kancing kemeja Wilson satu persatu. Tangan nakalnya menjamah dada bidang itu yang di penuhi bulu. Tidak tinggal diam, Karin menanggalkan pakainnya sendiri hingga menyisakan bra dan cd saja.“Aku akan menunggu sampai kau terbangun sayang,” ucap Karin dengan nafas yang terdengar berat.“Aku rela melepaskan perawan ini bersamamu,” gumam nya terus menerus.Baru saja ingin memegang keperkasaan Wilson yang menyembul dari balik celana, tiba-tiba bunyi ponsel dari atas nakas membuat Karin mendengus kesal.“Ah sial, mengganggu saja,” geram Karin menggeser tombol hijau itu dengan kasar.“Ada apa?”“Kau kelupaan sesuatu, Nona. Kenapa tasmu di tinggal dalam mobil?”“Shhttt sialan! bukannya di antar malah meneleponku, merepotkan saja. Tunggu aku di bawah,” ucap Karin dengan kesal. Ia langsung mengenakan bajunya kembali.Kari
Baca selengkapnya
Jangan merajuk yaa..
Kasih nampak terkejut setelah Wilson menjelaskan semuanya. Ia tidak menyangka selama ini sang Kakak yang di kenal baik ternyata memiliki sisi jahat.“Kenapa Kak Karin ingin merebutmu dariku sayang, salahku apa?” Kasih menangis tersedu-sedu sambil menyandarkan kepalanya di bahu Wilson. Saat ini mereka sudah kembali ke hotel.“Kau tidak salah apa-apa, sayang. Dia saja yang kurang ngajar.”“Bagaimana jika Kak Karin benar-benar mencintaimu, sayang. Aku merasa tidak enak hati.”“Karin hanya terobsesi saja denganku, dia tidak tulus seperti dirimu.”Kasih menatap dalam-dalam manik cokelat Wilson.“Sayang, bagaimana jika seandainya dulu Kak Karin bersedia menikah dengan mu? mungkin sekarang kita tidak akan bisa seperti ini.”“Itu semua sudah rencana Tuhan sayang, kita semua tidak ada yang tahu.”“Iya sayang.” Kasih kembali bermanja-manja dengan sang sua
Baca selengkapnya
Kejadian di perjalanan
Keesokan hari, Wilson mengajak Kasih berenang di tepi pantai sambil menikmati momen-momen kebersamaannya berdua.Wilson kini bertelanjang dada hanya menggunakan celana boxer saja sehingga banyak para wanita yang melirik ke arahnya karena tubuh Wilson yang begitu six pack.“Sayang, kenapa kau cemberut?” tanya Wilson.“Kau sengaja ya ingin menggoda para wanita di sini, kenapa juga tidak memakai baju.” Kasih nampak cemburu melihat suaminya di tatap penuh minat.“Kau cemburu, sayang?” goda Wilson membuat Kasih tersipuh.“Iyalah, kalau tidak cinta untuk apa juga aku cemburu.”Wilson tersenyum mendengar penuturan Kasih. Ia mencium pipinya dengan gemas.“Istri kecilku sekarang sudah mulai cemburu, jadi makin sayang. Cup cup cup.” Wilson mengecupi wajah Kasih bertubi-tubi. Kasih mendengus kesal, kebiasaan suaminya adalah mencium di tempat umum.Wilson menarik Kasih membawanya
Baca selengkapnya
Rencana Tuan Wilson
Setelah kejadian itu, mereka menepikan mobil di tepi jalan. Beruntung, Erland adalah seorang dokter yang handal. Luka Wilson tidak seberapa baginya, itu hanya luka kecil. Namun tetap saja buat Kasih luka yang serius, apalagi darah segar terus mengalir dari tangan suaminya.“Sayang, sudah jangan menangis terus.” Wilson mengusap pipi Kasih dengan tangan kirinya.“Bagaimana aku tidak nangis sayang, itu pasti sangat sakit.” Kasih terus menatap iba sambil bersandar di bahu Wilson.“Jangan lemah Kasih, kejadian seperti ini sudah biasa buat seorang mafia. Dan kau harus pandai bela diri untuk berjaga-jaga suatu saat nanti. Jangan hanya menangis, menangis dan menangis kerjaan mu,” ucap Erland dengan sinis membuat Kasih menunduk sedih.“Aku memang wanita lemah, Erland. Bahkan saat suamiku di keroyok, aku hanya diam saja,” lirih Kasih dengan mata yang berkaca-kaca.Wilson menatap tajam ke adiknya. Ia tak ingin m
Baca selengkapnya
Penyekapan
Pagi kembali tiba, matahari mulai menampakkan sinarnya dari celah-celah jendela. Wilson keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk di pinggang. Sebenarnya ia masih mengantuk semalaman kurang tidur, tapi hari ini begitu banyak pekerjaan yang harus di selesaikan.Sebagai seorang Bos, Wilson memiliki tanggung jawab di kantor walaupun semua urusan sudah di serahkan kepada sekretaris.Wilson duduk di atas ranjang sembari membelai rambut Kasih. Istrinya sangat pulas akibat perjalanan semalam yang begitu melelahkan.“Sayang, bangun dulu kita sarapan,” ucap Wilson memainkan bibir Kasih sehingga gadis itu merasa terganggu.“Mmmm sayang, ini jam berapa?” ucap Kasih dengan suara yang terdengar serak khas bangun tidur.“Jam delapan, aku juga tadi kesiangan.”Kasih bangkit dari pembaringan dan duduk di sisi ranjang berhadapan dengan Wilson.“Memang hari ini kau ke kantor?”“Iya sayang,
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status