All Chapters of Pembalasan Dendam Sang Psikopat: Chapter 61 - Chapter 70
116 Chapters
Bab 61.
"Apa maumu bocah brengsek?" "Setelah nyawa cucumu dan putramu, sekarang aku menginginkan nyawamu." jawab Joey dingin. Bram terbelalak dan ia terkejut. "Jadi kau yang membunuh cucu dan putraku!" Joey terkekeh. "Tepat sekali, aku yang membunuh mereka berdua." "BUGH!" Bram memukul wajah Joey. Joey terdorong, Bram maju dan langsung menendang tubuh nya. Joey terjatuh dan terbaring di lantai. Semua yang melihat tekejut bukan main, Bram yang sudah tua diumur nya. Ternyata masih punya tenaga yang cukup menjatuhkan seorang yang lebih jauh dari umur nya. Apa karena ia adalah bos mafia terdahulu yang paling ditakuti di masa nya? Dari penampilan tubuh nya memang cukup terlihat sehat. Bram maju mendekat untuk kembali menyerang dan akan menginjak tubuh Joey. Joey berguling untuk menghindari serangan Bram. Bersamaan ia berguling, Joey meraih jaketnya yang ia lepas tadi, dan melemparnya ke arah Bram. Lemparan nya tepat sasaran, jaket yang Joey lempar, mengenai dan menutupi wajah Bram. Joey seg
Read more
Bab 62.
"Ahh, lihatlah, kamu sudah tua, dan aku? Masih muda." lanjut nya mengejek. Bram masih tak percaya, namun dari gaya bicara laki-laki berkacamata dihadapan nya, sama persis dengan Jason. Gaya bicara yang sangat ia kenal, meski sudah tua dia masih benar-benar mengingat nya. Dari gaya bicara laki-laki berkacamata dihadapan nya ini, Bram bisa menyimpulkan bahwa. Jiwa Psychopath dari laki-laki ini sedang bangun dan ingin bermain. Sangat sama persis dengan Jason. Semua yang melihat Bram dan Joey bingung. Mereka semua tak paham apa yang dibicarakan oleh kedua laki-laki itu, "DUGH"! Tubuh Joey terdorong, dan jatuh setelah menerima tendangan yang mendadak dari Bram. Joey tidak meringis kesakitan, ia malah tertawa keras. "Hahaha... tendangan yang bagus, orang tua. Hahaha..." Bram tidak peduli dengan luka di lengan nya, yang terpenting adalah, menyerang sosok Jason yang telah terlahir kembali ini. Ia tidak akan memberi celah kepada nya untuk kembali hidup. Ditambah mengingat putra dan cucu n
Read more
Bab 63.
Anak buah nya yang ada di dalam gudang segera menjalankan perintah tuan mereka. Joey berjalan keluar dari gudang. Angelica, Nita, Shinta, dan Johnny juga segera keluar. "Temanmu lumayan juga." ucap Shinta. Sambil memegang kedua pipi nya dan menatap Joey yang sudah masuk ke dalam rumah besar. Angelica menatap Shinta sambil tersenyum. "Kamu tertarik dengan nya?" Dengan cepat Shinta mengeleng-gelengkan kepala nya. "Tidak, aku tidak mau menjadi korban selanjut nya." Angelica dan Nita sudah tidak kaget tentang kesadisan Joey. Mereka berdua terkekeh melihat Shinta ketakutan. Padahal, diam-diam Shinta mengagumi Joey, namun ia sadar, kalau dirinya tidak pantas untuk Joey. Johnny menghentikan langkah kaki nya, lalu menatap ketiga perempuan ini. "Kalian bertiga lebih baik latihan." Angelica, Nita, dan Shinta mengiyakan ucapan Johnny untuk latihan bela diri. Kemudian mereka pergi ke taman belakang rumah besar karena sudah jadwal nya mereka berlatih. Johnny segera memanggil Ragil, Dika, dan
Read more
Bab 64.
Joey terdiam, lalu ia membenarkan kacamata nya, dan mengusap dagunya. "Benar juga." Hari ini Joey tidak pergi ke kantor. Karena hari ini adalah hari ia akan berangkat ke kampus untuk kuliah. Ya, Joey melanjutkan kuliah nya yang tertunda. Di susia nya yang akan menginjak 22 tahun, ia melanjutkan kuliah nya yang sudah tertinggal 3 semester. Angelica, Nita, dan Sarah juga ikut melanjutkan kuliah nya. Mereka bertiga akan kuliah satu kampus dengan Joey. Johnny yang mengurus nya, dengan begitu, mereka berempat tinggal masuk ke kampus. Waktu sudah mendekati siang. Angelica, Sarah, dan Nita masuk ke dalam mobil. Johnny yang mengemudikan mobil nya, Joey memilih menaiki motor matic sendirian. Johnny sudah mengajak nya untuk berangkat bersama. Namun Joey menolak, ia memilih menaiki motor maticnya. Johnny pun akhir nya tak bisa memaksa tuan nya karena takut. Dika, Tomy, Ragil, David, Shinta, dan Selly sudah berangkat ke kantor. Mereka berenam bukan lagi sebagai anggota penting di kelompok nya
Read more
Bab 65.
Rustam hanya bisa berteriak terus, dan meminta tolong, tulang punggungnya terasa patah. Tak ada yang berani menghentikan aksi Joey yang sudah menggila. Johnny pun segera datang dan merangkul tuan nya, lalu menarik nya dan segera ia bawa untuk menjauhi Rustam yang sudah menangis meminta tolong. Joey segera menghempaskan agar Johnny melepas nya. Setelah terlepas, Joey segera kembali duduk di kursi dan melanjutkan game nya. Setelah kejadian itu Rustam baru menyadari kalau yang ia hina adalah ketua Gangster yang baru. Dari Penampilan culun nya benar-benar sebagai topeng untuk menutupi sisi lain nya. Setelah mendapat perawatan yang baik, dan sembuh, Rustam tak bisa mengajar bela diri seterus nya, karena kedua kakinya sudah tidak diperbolehkan memaksa nya untuk berdiri terlalu lama. Sekarang Rustam hanya menggunakan kursi roda. Kejiwaan nya sudah sangat takut bila melihat Joey yang hanya berjalan melewati nya. Setelah itu, yang melatih para perempuan berlatih bela diri adalah Ragil. Lalu
Read more
Bab 66.
Berdiri ku memutar waktu Teringat kamu yang dulu Ada disampingku setiap hari Jadi sandaran ternyaman Saat ku lemah saat ku lelah Tersadar ku tinggal sendiri Merenungi semua yang tak mungkin Bisa kuputarkan kembali seperti dulu Ku bahagia tapi semuanya hilang, tanpa sebab Kau hentikan semuanya Terluka dan menangis tapi kuterima Semua keputusan yang telah kau buat Satu yang harus kau tahu Ku menanti kau ‘tuk kembali Jujur ku tak ingin engkau pergi Tinggalkan semua usai disini — Dari luar kaca jendela, Joey melihat seorang perempuan asing yang sedang bernyanyi dan bermain piano di dalam ruangan itu. Perempuan itu sangat asing di mata nya, tapi juga sangat cantik. Mendengar perempuan itu bernyanyi dan bermain piano. Itu sampai membuat nya terdiam menikmati lanunan musik dan nyanyian nya. Entah kenapa mendengar suara indah itu, membuat nya tenang. Joey masih saja terdiam di depan ruangan itu, padahal perempuan itu telah berhenti menyanyi dan bermain piano nya. Tiba-t
Read more
Bab 67.
Joey menunduk sambil memegang pipi nya yang bekas ditampar oleh Leo barusan. "Dan kamu beruntung sekali bisa dekat dengan nya." ucap Leo dengan senyuman sinis. "Dengannya?" sahut Joey, ia pun bingung. "Apa maksudnya?" "Tadi aku lihat kamu dekat dengan Anatasya." kata Leo. Joey tersenyum malu. "Ya, aku dan dia hanya berkenalan." "Kamu tau dia siapa dia sebenar nya?" tanya Leo dengan tatapan tajam. "Dia mahasiswi kampus ini, 'kan?" Joey menjawab. "Lebih tepat nya dia adalah primadona di kampus ini. Dia juga adalah seorang model dan penyanyi yang cukup terkenal di kota ini." kata Leo menjelaskan. "Benarkah?" sahut Joey terbelalak. "Pantas saja suaranya indah, dan dia juga cantik." lanjut nya sambil tersenyum. Entah kenapa kini Joey benar-benar tulus memuji sosok perempuan yang baru ia temui. Leo melotot ke arah Joey, "PLAK!" Leo menampar pipi Joey lagi. "Jangan memujinya dihadapanku. Laki-laki sepertimu tidak pantas memuji Anatasya." "Dia milikku!" lanjut nya dengan tegas. "B
Read more
Bab 68.
Dari luar teman nya Leo yang sedang menunggu pun mendengar suara ketukan dari dalam. Ia tersenyum, ia mengira kalau Leo telah selesai memberi pelajaran kepada mahasiswa baru itu. Ia juga tidak sabar giliran nya untuk masuk dan memberi pelajaran kepada mahasiswa baru itu. Diri nya juga memiliki hobi menyiksa orang yang kemah. Kemudian ia segera membuka kunci pintu gudang nya dengan senang. Setelah Joey mengetuk-ngetuk pintu, ia segera bersembunyi. Pintu gudang pun terbuka, teman Leo yang bernama Joni, ia masuk ke dalam. Dia langsung terkejut melihat Leo yang yang sudah tak berdaya. Joni segera mendekatkan diri nya. Lalu ia kembali terkejut melihat salah satu mata Leo tertancap pulpen. Ia segera memHendriksa nya. "Masih bernafas." Lalu Joni menepuk-nepuk pipi Leo yang tak sadarkan diri. Dia menyentuh pulpen yang masih tertancap di mata Leo. Ia mencabut nya, namun darah nya malah keluar dan terus mengalir. Joni semakin panik, lalu ia tersadar sesuatu. "Kemana anak berkacamata itu?"
Read more
Bab 69.
Akhirnya, ia memilih memakai kacamata saja, dan kadang ia protes kepada pemilik tubuh nya. Karena tidak menjaga kesehatan mata sehingga kedua matanya menjadi rabun. Entah kenapa semenjak bertemu dengan Anatasya, ia menjadi ingin mengubah penampilan nya. Setidaknya tidak terlalu mencolok dalam perubahan penampilan nya. Joey merasa senang dan damai, meskipun hanya menyapa atau disapa. Dan ia benar-benar merasakan dari dalam dada nya bergetar hebat. — Jam kuliah telah selesai, waktu nya untuk para mahasiswa pulang. Namun ia merasa butuh sesuatu untuk pelajaran nya, Joey segera pergi ke perpustakaan. Setelah masuk ke dalam perpustakan, Joey mencari buku yang ia cari. Setelah ia dapat, ia segera melapor ke petugas perpustakaan untuk meminjam buku nya. Joey telah diparkiran nya. Ia sekarang harus pergi ke kantor nya, karena dua jam nanti ia ada jadwal untuk bertemu dengan client nya. Joey melanjutkan motor matic nya, dan membawa nya keluar dari parkiran kampus. Baru saja keluar dari ge
Read more
Bab 70.
Tak hanya itu, ada juga penyanyi yang mengutarakan perasaan nya. Dengan ramah namun tegas, Anatasya menolak penyanyi itu. Anatasya memang cantik, tak hanya seorang model dan penyanyi yang masih muda, tapi ia juga selebgram. Ditambah dia primadona di kampus nya, mana ada laki-laki yang tidak tertarik kepada nya. "Iya, dia laki-laki, dia temanku, dia juga kuliah satu kampus denganku." jawab Anatasya. "Aku tidak salah dengarkan? Kalau kamu dekat dengan seorang laki-laki?" tanya Salsa. "Kakak gimana sih, tidak perlu memikirkan yang aneh-aneh. Kalau dia baik aku tidak masalah." jawab Anatasya. Lalu ia kembali meminum minuman nya sambil memikirkan Joey. — Disisi Lain. Kini Joey berada di dalam sebuah restoran dan ia bersama Johnny dan Selly. Johnny adalah asisten nya, dan Selly adalah sekertaris nya. Johnny yang bisa melakukan apapun kebutuhan Joey. Dan Selly yang memiliki pengalaman menjadi sekretaris sebelum nya saat di perusahaan Marc. Sekarang Joey tengah berdiskusi dengan klien
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status