All Chapters of Mantan dan selingkuhan : Chapter 11 - Chapter 20
89 Chapters
Episode 10
Episode 10"Sabar ya San..!!" Dendi mencoba menyabarkan Kasandra yang nampak sudah mulai menangis. Dendi dapat merasakan luka dihatinya. Mendung yang bergayut dimata Kasandra melebihi awan hitam yang kini bergelantungan diatas langit. Sejurus kemudian hujan deras turun dengan suara bergemuruh dan seiring dengan itu, air mata Kasandra nampak jatuh berderai dipipinya. Tawanya yang renyah telah hilang dalam sekejap. Kini Kasandra kembali dengan wajahnya yang lebih sering nampak murung."Saan..!!" Dendi mendekat dan memeluk bahu Kasandra yang mulai sesugukan. "Kita pulang saja yuk..." Bujuk Dendi mencoba terus menenangkan hati Kasandra. Kasandra tidak menjawab, namun sedu sedannya semakin mengiris hati. Dendi membimbing Kasandra meninggalkan restaurant itu. Bagaikan anak kecil Kasandra pasrah mengikuti langkah kaki Dendi. Dengan tangan kanannya ia bergayut pada bahu kiri Dendi dan terus melangkah keluar pintu restaurant itu.Dendi membuka jasnya dan memayu
Read more
Episode 11
Perlahan daun pintu tersibak. Devano hanya menemukan kesunyian dirumah itu. Ia yakin Kasandra pasti berada didalam kamarnya.Devano lalu menuju kamarnya dan membuka pintu. Pandangan mata Devano langsung tertumbuk pada ranjang yang nampak berantakan. Pakaian Kasandra berserakan dilantai. Namun ia tidak menemukan Kasandra istrinya dikamar itu. Dari balik tirai yang tersingkap nampak jendela terbuka lebar. Devano segera menuju jendela dan melihat keluar. Tak satupun orang yang ia lihat berada berada disana. Hanya taman dengan hamparan rerumputan hijau dan beberapa kuntum bunga yang nampak bermekaran dan masih basah oleh sisa-sisa air hujan."Sayaaang..!!" Devano memanggil.Tiada sahutan terdengar membalas panggilannya.Perlahan pendengaran Devano menangkap bunyi gemericik air dari dalam kamar mandi."Ooh, Kasandra sedang mandi. Pantas tidak bisa mendengar panggilanku." Desis Devano sambil tersenyum.Sambil menunggu Kasandra selesai mandi, Devano
Read more
Episode 12
"San... Aku rasa kita harus memperbaiki semuanya.” Kata Dendi disaat Kasandra memasak didapur.Dendi sengaja turun dari lantai atas begitu melihat Kasandra sendiri disana. Ia mau menuntaskan semua beban yang ia rasakan. Setelah ia pikirkan matang-matang, Dendi memutuskan untuk mengakhiri perselingkuhannya dengan Kasandra istri sahabatnya itu.“Apa maksudmu Den...?” Tanya Kasandra menghentikan gerakan tangannya yang sedang mengaduk sayur tumis dikuali.“Devano kemana...??” Kata Dendi setengah berbisik. Matanya berkeliling memantau keberadaan Devano.“Devano tidur...! Semalam dia kecapekan menjaga Papi.” Sahut Kasandra datar.“Apa maksudmu tadi Den....?” Kasandra mengulangi pertanyaannya yang masih belum dijawab oleh Dendi.“Maksudku kita harus mengakhiri semuanya San... Kita sudah berdosa besar kepada Devano..!!” Ujar Dendi agak keras.Kasandra memalingkan pandangan menuju wajah Dendi
Read more
Episode 13
Mirna bergegas menuju pintu utama. Cantika menguntit dari belakang dan terus memanasi suasana hati Mirna.“Usir saja Sandra itu Tante...! Dia perempuan mandul tak berguna..!” Seru Cantika ditelinga Mirna. Mirna mengangguk tegas dan menunggu kedatangan Devano dan Kasandra dengan mempersiapkan beberapa kalimat pedas.“Hai Mamiii...!!” Ujar Devano sumringah begitu mereka melawati pintu utama rumah itu. Kasandra juga tersenyum dan mengangguk hormat ke arah Mirna.Alih-alih menyambut baik kedatangan anak dan menantunya, Mirna malah langsung menyemprot dengan kata-kata pedas yang telah dipersiapkannya.“Deev..!! Mengapa kamu bawa perempuan mandul ini kerumah hah..?? Tolong jauhkan dia dari hadapan Mamiii..!!” Hardik Mirna dengan pandangan mata setajam pedang.Cantika tersenyum sinis memandang Kasandra yang terus bergayut dilengan suaminya.“Miii... Jangan begitu sama menantu..! Tidak baik..!” Sahut Devano menunt
Read more
Episode 14.
“Saan..!!” Dendi meraih tangan Kasandra yang tengah melenggang menuju ruang kerjanya.“Apaan sih kamu Den..!” Ujar Kasandra membesarkan matanya. Ia tidak ingin orang-orang akan curiga melihat keakraban mereka.“Apa benar kamu hamil San..?” Dendi tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya.“Bisa tidak ini kita bicarakan dirumah..??” Sahut Kasandra makin membesarkan matanya.“Tapi Dev selalu ada dirumah, kita tak punya kesempatan untuk ber....”Kasandra langsung menginjak kaki Dendi begitu ia melihat Rika yang bekerja sebagai resepsionis muncul secara tiba-tiba dari balik ruangan lainnya.“Aauuuh..!” Dendi mengaduh.“Ya Rika...! Apa kamu mencariku..?” Kasandra segera menyapa Rika untuk menghentikan kicauan Dendi.“I..iiya Bu.. Tapi biar nanti saja kalau Ibu sedang berbicara penting dengan Pak Dendi.” Sahut Rika tersenyum penuh arti dan bersiap memba
Read more
Episode 15.
"Surat dari siapa ini...?” Kasandra tiba-tiba teringat sepucuk surat yang tadi diberikan Rika kepadanya. Ia belum sempat membuka apalagi membaca surat itu. Sudah beberapa jam Kasandra hanya larut dalam ketakutannya sendiri.Kasandra lalu mengambil sepucuk surat yang tergeletak diatas mejanya yang dari tadi ia abaikan. Ia lalu merobek sampulnya dan mengeluarkan selembar kertas yang terselip didalam amplop berukuran biasa itu.Nyonya Kasandra yang terhormat.Aku tidak menyangka setelah menjadi seorang Nyonya kamu masih saja merendahkan dirimu untuk menjadi seorang pelakor.Kamu adalah tipe perempuan jalang yang tidak puas dengan satu orang lelaki. Sampai-sampai kamu juga merayu suamiku untuk kau jadikan pemuas nafsumu.Nyonya Sandra...Ketahuilah... Aku ada disekitarmu..!Salam manisAndiniKasandra terlonjak kaget begitu ia selesai membaca surat itu. Surat tersebut ternyata dikirim oleh Andini istri Dendi.“Andini meng
Read more
Episode 16.
Malam dirumah Mirna.“Kamu harus banyak makan makanan yang bergizi Sandra...! Agar bayi kamu sehat dan kuat.” Ucap Mirna sambil menyodorkan semangkok salad buah kepada Kasandra yang baru saja menyelesaikan suapan terakhir makan malamnya.“Iya Mi.” Sahut Kasandra sembari menerima mangkok yang berisi potongan buah segar yang ditaburi mayones, susu dan parutan keju tersebut.Sikap Mirna benar-benar telah berubah 180 derajat celcius terhadap Kasandra semenjak menantunya itu diketahui sudah berbadan dua. Tidak ada lagi wajah masam atau ujaran ketus yang keluar dari mulut wanita itu.Devano tentu sangat senang melihat perubahan sikap ibunya. Selama ini ia berharap Mirna bisa menerima istrinya dengan baik.“Mami sudah tidak sabaran menunggu sijabang bayi nongol keluar. Ooh, iya..! Mami harus segera memikirkan nama yang terbaik untuk cucu Mami nantinya..!” Ujar Mirna dengan hati berbunga-bunga bahagia. Kasandra dan Deva
Read more
Episode 17.
Menjelang siang dikantor..Sepasang tangan mungil memeluk kaki Dendi dari belakang. Bulatan kepalanya menyentuh bagian tekuk lutut laki-laki yang sedang berbincang dengan Sutomo manager bagian keuangan perusahaan Devano. Memang mereka hanya mengobrol santai karena baru saja bubar dari rapat yang dipimpin oleh Kasandra.Dendi tentu saja terperanjat merasakan pelukan mungil dikakinya. Sontak ia menghentikan obrolan dengan Sutomo dan mengalihkan pandangan kepada bocah kecil itu.“Rehan..?” Dendi berseru tertahan begitu mengetahui siapa yang sedang memeluk kakinya itu.“Papa...!!” Suara polos Rehan menyapa dan mata bulatnya menatap dengan wajah menengadah kepada Dendi.“Duuuh... Senangnya bertemu Papa..!” Teriak Devano yang berdiri bersama Andini beberapa meter dari Dendi. Dendi membungkukkan badannya dan meraih tubuh Rehan lalu menaikkan keatas gendongannya. Bocah itu terlihat sangat bahagia b
Read more
Episode 18.
(Siang dirumah makan.)Mereka berempat sudah sampai disebuah restoran mewah yang sering menjadi langganan makan siang mereka. Mereka langsung memilih posisi meja yang berada dipojok rumah makan itu.Tak lama kemudian seorang pelayan datang membawa buku menu dan ia dengan sabar berdiri menunggu tamunya memilih menu makanan yang ditawarkan dirumah makan itu.“Mau makan apa sayang ?” Tanya Devano sambil membolak-balik buku menu itu.Kasandra yang duduk disamping Devano merapatkan tubuh kebadan suaminya itu seraya ikut memilih. Ia menunjuk-nunjuk beberapa gambar makanan yang ingin mereka pesan.“Sialan perempuan ini, ia selalu saja bisa menggaet laki-laki tampan dan berduit. Uuuh...” Andini merutuk didalam hatinya. Ia merasa iri kepada nasib Kasandra yang menurutnya selalu beruntung.Dendi melirik Andini dengan ekor matanya. Suasana terasa sangat garing dan kurang bersahabat.“Kamu mau makan apa An..?” Dendi bertanya
Read more
Episode 19.
Jadi...? Kalau bukan aku istrimu, lalu siapa..? Kasandra...??!!”Duaar...Bagaikan petir yang tiba-tiba datang menyambar, Devano terlonjak kaget mendengar teriakan Andini yang cukup keras. Ia tidak menyangka kalau Andini akan berkata demikian. Devano marah mendengar Andini menuduh istrinya sembarangan. Namun ia bersabar karena ingin mengetahui lebih banyak lagi informasi tentang Kasandra dan Dendi dari pertengkaran itu. “Tak beres ini perempuan. Masa baru kenal sama istriku dia sudah berani menuduh demikian.” Geram Devano dalam hati.“Sudahlah Andini, tidak baik ribut dirumah orang. Kamu tidak tahu sopan santun...!” Dengus Dendi dengan wajah makin memerah marah. Lelaki itu bersiap untuk melangkah menuju kamarnya. “Kamu laki-laki yang tidak tahu malu. Tidak punya etika. Sudah tahu Kasandra itu sudah menikah dengan sahabatmu sendiri, dan kamu sengaja datang kemari untuk kembali memadu kasih dengan mantan kekasihm
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status