Sandra baru saja menikmati malam pertama semalam bersama suaminya Devano. Tiba-tiba pagi itu mereka kedatangan tamu seorang laki-laki bernama Dendi. Dendi adalah teman semasa kuliah Devano. Mereka seperti sahabat sejak dahulunya. Sandra begitu terkejut ketika ia bersalaman dengan teman suaminya itu. Dendi adalah masa lalu Sandra sekitar tiga tahun yang lalu. Hubungan mereka kandas karena Dendi dijodohkan oleh orang tuanya dengan seorang gadis yang bernama Andini. Karena patah hati dan malu Sandra merantau ke Jakarta lalu bekerja diperusahaan milik Devano. Devano jatuh cinta pada Sandra dan mengajak gadis itu menikah. Dendi sangat terkejut ketika Devano memperkenalkan Sandra sebagai istrinya. Sandra dan Dendi sama-sama gugup tapi mereka menutupi kegugupan itu didepan Devano. Kedatangan Dendi ke Jakarta bertujuan untuk meminta pekerjaan pada sahabat lamanya Devano. Devano memberikan jabatan sebagai salah satu manager di perusahaannya. Waktu berlalu, Sandra dan Dendi sering bertemu. Mereka masih merasakan getar cinta yang sama seperti dulu. Hingga pada suatu malam Dendi dan Sandra tidak bisa mengendalikan diri hingga melakukan hubungan suami istri. Orang tua Devano selalu mendesak Devano agar segera memiliki anak. Ia sudah tidak sabar ingin menimang cucu. Sudah tiga bulan perkawinan Devano dan Sandra tapi belum juga nmenunjukkan tanda-tanda Sandra hamil. Hal itu membuat orang tua Devano marah dan menyuruh Devano mencari istri lain dan menceraikan Sandra. Secara diam-diam Devano memeriksakan dirinya ke dokter. Dokter memberi tahu bahwa dirinya tidak mungkin memiliki anak karena mandul. Devano sedih menerima kenyataan ini. Ia tidak mau menceritakan semua itu pada siapapun. Pada suatu hari Sandra memberi tahu Devano bahwa dirinya sudah terlambat bulan. Dalam hati Devano merasa heran mengapa Sandra bisa hamil sedangkan ia sudah tahu kalau dirinya mandul. Karena penasaran , suatu malam Devano sengaja mengintip istrinya itu. Ia berpura-pura pergi keluar kota untuk urusan kerja. Alangkah terkejutnya Devano menyaksikan perselingkuhan Sandra dengan Dendi sahabatnya sendiri.
View MoreDunia tak selebar daun kelor !
Tapi ternyata pepatah itu tidak berlaku bagi Kasandra dan Devano suaminya. Di usia pernikahan mereka yang sangat dini, mereka kedatangan tamu seorang lelaki bernama Dendi. Dendi adalah mantan kekasih Kasandra dan sahabat dekat Devano saat masih kuliah.
Oh my God, tapi itulah kenyataan.
Dan yang lebih parah lagi ternyata kedatangan Dendi adalah untuk meminta pekerjaan kepeda sahabatnya Devano. Devano memberikan sebuah jabatan penting kepada Dendi diperusahaanya. Selain itu Devano juga menawarkan Dendi untuk tinggal dirumahnya, karena Dendi yang baru saja dari kota Medan belum memiliki tempat tinggal di Jakarta. Sedangkan Devano hanya tinggal berdua saja dirumahnya yang cukup besar.
Dendi telah berusaha menolak tapi Devano sedikit memaksanya. Kasandra keberatan dengan keputusan suaminya, tapi Devano memohon kelapangan hati Kasandra untuk bisa menerima Dendi dirumah mereka. Devano berharap Dendi bisa menjaga Kasandra disaat dirinya harus pergi keluar kota untuk urusan bisnis.
Seperti hukum fisika yang berkata, bahwa jika ion positif dan ion negatif bertemu maka akan menimbulkan api yang kemudian menghasilkan energi. Dan pertemuan ion Dendi dengan ion Kasandra juga menciptakan energi, tapi energi buruk yaitu perselingkuhan.
Setiap saat bertemu dikantor dan dirumah bahkan ketika Devano tidak berada diantara mereka, membuat Kasandra dan Dendi terbakar dalam kobaran api perselingkuhan. Dan perselingkuhan itu kemudian menghadiahkan segumpal janin yang tumbuh dan berkembang dirahim Kasandra.
Devano yang tidak tahu tentang perselingkuhan itu begitu gembira mendengar kabar kehamilan Kasandra. Dengan kehamilan ini Devano bisa meyakinkan orang tuanya terutama maminya bahwa Kasandra bisa memberikan keturunan kepada keluarga mereka. Karena Mirna maminya Devano selalu mendesak agar segera diberikan cucu. Bahkan Mirna berniat menikahkan putranya kembali dengan seorang gadis yang menjadi pilihannya sejak dulu jika Kasandra belum juga memperlihatkan tanda-tanda kehamilannya.
Kebahagian Devano tidak berlangsung lama. Vonis mandul yang dibacakan seorang Dokter di sebuah rumah sakit akhirnya menguak tabir cerita perselingkuhan Kasandra dengan sahabatnya Dendi.
Dengan hati hancur berkeping Devano menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri perselingkuhan istrinya dengan sahabatnya sendiri.
Upacara pemakaman Kasandra cukup menguras air mata. Dendi dan Devano turut serta menyambut jenazah Kasandra dan membaringkannya di liang lahat. Ucapan doa tak putusnya mereka penjatkan kepada Tuhan yang maha esa agar Kasandra mendapat ampunan atas segala kesalahan yang telah ia perbuat selama hidup di dunia.Setelah tanah di timbun, mereka duduk mengitari gundukan tanah yang masih basah. Devano mengusap papan nisan Kasandra dengan hati nelangsa.“Selamat jalan istriku, semoga arwahmu tenang di sana.” ucap Devano lirih.Sebelum meninggalkan pusara Kasandra mereka semua memanjatkan doa bersama yang di pimpin oleh Rio.*Tiga bulan berikutnya Devano menikah dengan dengan Dr. Silva yang pesta pernikahannya di samakan dengan Andini dan Rio. Mereka hanya menggelar pesta sederhana namun cukup hikmat dan penuh bahagia.Devano dan Dr. Silva menempati sebuah kamar di rumah Mirna. Hal itu adalah permintaan Mirna dan Sofina agar mereka bisa mengasuh Dea
Satu jam kemudian Dr. Silva dan Andini sudah sampai di halaman rumah sakit. Hari sudah mulai gelap lampu halaman rumah sakit di nyalakan dengan sinar temaram.Dengan bergegas mereka memasuki gedung rumah sakit dan setengah berlari menuju ruangan Kasandra.Di sana sudah terlihat Devano, Dendi dan Rio serta Dr. Veno mengelilingi tempat tidur Kasandra. Kasandra berbicara terbata-bata dan ia kini sedang memegang tangan Devano. Suaranya lirih kadang tidak jelas terdengar.“Ada apa Ven?” tanya Dr. Silva kepada Veno yang berdiri di bagian kepala Kasandra.“Terminal lucidity !” ujar Dr. Veno tapi lirih berbisik ke telinga Dr. Silva.“Haaah..??” Dr. Silva berteriak tertahan lalu menutup mulutnya dengan telapak tangannya.Sebagai Dokter tentu ia tahu istilah terminal lucidity yang barusan di sebutkan oleh teman sejawatnya itu.Terminal lucidity adalah istilah bagi pasien yang tiba-tiba sehat tapi akan meninggal dalam
“Oh Andini ingin bertemu? Ada apa ya?” Dr. Silva baru memeriksa ponselnya setelah keluar dari ruangan Kasandra, dan melihat Andini mengirim pesan untuk bertemu dengannya.Andini juga mengirimkan lokasi yang nampaknya di pantai tempat ia dan Kasandra pernah bertemu sebelum ia berangkat ke Amerika.(Otw)Send...Dr. Silva segera membalas pesan Andini mengatakan bahwa dirinya sedang menuju ke tempat Andini menunggu. Ia lalu berpamitan kepada Dr. Veno dan langsung dengan mobilnya menuju lokasi yang di kirimkan Andini.Jalanan yang cukup macet menjelang sore itu membuat perjalanan sedikit terhalang.Sementara itu Andini masih menunggu kedatangan Dr. Silva di tepi pantai. Ia menikmati suasana sore yang cukup cerah di pantai yang tidak terlalu ramai itu.Hanya beberapa orang saja nampak bermain di bibir pantai sekedar berkejaran dengan ombak. Kebanyakan dari mereka adalah pasangan muda mudi yang mungkin tengah mengukir janji.Hampir
"Aku tidak tahu harus berdiri di mana dan berpihak kepada siapa.” ucap Andini lirih sambil menyeruput orange jus di depannya. Kemelut nampak bergayut di matanya yang menerawang memandang arah tak tentu.Rio yang duduk berhadapan dengannya yang hanya di pisahkan oleh sebuah meja, terlihat mengangkat bahunya. Lelaki itu masih membolak-balik album menu makanan yang ingin ia pesan untuk hidangan siang itu.Tak lama kemudian Rio menemukan menu yang sesuai dengan seleranya lalu memanggil pelayan dan memesannya. Andini yang sudah terlebih dahulu memesan makanan untuknya, kini sibuk mengaduk-aduk orange jus. Pikirannya menerawang memikirkan Devano dan Dr. Silva. Andini merasa, mereka berdua sudah menjadi bagian dari dirinya. Kalau salah satu dari mereka bersedih, Andini pun akan merasa kehilangan kegembiraannya.“Aku juga tak habis pikir kenapa Silva berpaling secepat itu dari Dev. Kabarnya Silva akan menikah dengan Dokter Veno.” sambung Andini dengan nada p
Siang itu Dr. Veno memanggil keluarga terdekat dari Kasandra yang merupakan pasiennya. Mereka di kumpulkan di ruang kerjanya guna untuk membicarakan langkah-langkah yang memungkinkan untuk merangsang kesadaran Kasandra yang hampir dua minggu mengalami koma.Di dalam ruangan itu sudah duduk Devano sebagai suami pasien dan Dendi yang menggendong Dean. Tak lama kemudian Dr. Silva masuk dan langsung di persilahkan oleh Dr. Veno untuk duduk di sebelahnya. Dr. Silva segera menduduki kursi yang telah di sediakan Dr. Veno untuknya, tanpa menoleh apalagi menyapa Devano yang telah lebih dahulu berada disana.“Baiklah, saya akan menjabarkan kondisi terkini dari pasien yang bernama Nyonya Kasandra.” ucap Dr. Veno memulai pembicaraan.“Secara medis, kami dari pihak rumah sakit telah melakukan serangkaian usaha penyembuhan dan pemulihan kesadaran dari pasien kami, Nyonya Kasandra.”“Tapi perlu saudara-saudara ketahui bahwa, pengobatan medis tidak
Tok tok tok...Pintu ruang kerja Devano diketuk.“Masuk!” teriak Devano dari dalam tanpa mengangkat wajahnya. Pagi itu ia cukup sibuk dengan pekerjaannya yang sudah beberapa hari ia tinggalkan.“Dev!”Sapaan yang barusan menerpa pendengarannya membuat Devano segera memalingkan wajah dari layar laptop yang ada di mejanya ke sumber suara barusan.“Silva...!!” teriak Devano hampir tak percaya. Wajahnya langsung sumringah.Seminggu yang lalu Dr. Silva sudah berangkat ke Amerika untuk mengikuti study program terbaru bayi tabung. Sejak kepergian Dr. Silva, mereka putus kontak karena Dr. Silva telah mengganti semua saluran informasi kepadanya. Kepada Sofina Mama-nya, Dr. Silva juga berpesan agar tidak memberi tahu Devano nomor kontaknya di Amerika.“Kamu sudah pulang, Sil?” ucap Devano dengan mata berbinar.“Iya Dev. Aku mendengar berita tentang tragedi yang menimpa Kasandra dan putranya Dean. Aku memutuskan pulang untuk menjenguk mereka.” jawab Dr. Silva.Sejena
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments