All Chapters of Sang Dewa Perang: Chapter 21 - Chapter 30
2419 Chapters
Bab 21
“Hmph! Aku tidak membual, bahkan direktur harus mendengarkanku. Dia harus mendengarkan apa pun yang aku katakan. Thomas, kau telah menyinggungku. Jangan berpikir kalau kau bisa pergi dalam keadaan hidup." Thomas sedikit menggelengkan kepalanya, dan berkata, "Jadi, kau yang bertanggung jawab di Biro Konstruksi Perkotaan, ya?"Tiba-tiba, Thomas menoleh ke arah kapal pesiar besar, dan bertanya, "Direktur Morpheus, apakah ini cara kerja di Biro Konstruksi Perkotaan?"'Direktur Morpheus?'Holland gemetar. Dia melirik kapal pesiar dan tidak melihat siapapun di sana. Dia tanpa sadar menghela napas. “Kau masih menggertakku, kan?! Aku pasti akan …." "Holland Jagger, ke sini!" Suara parau terdengar dari arah kapal pesiar. Ketika Holland mendengar suara itu, dia ketakutan setengah mati. Suara itu terlalu familier baginya. Itu adalah suara yang sama milik orang yang dia 'jilat' setiap hari sehingga dia bisa memamerkan dirinya di luar. Itu adalah suara Noah Morpheus, direktur Biro Konstruksi Pe
Read more
Bab 22
Saat Darcy melihat Holland ditangkap, gayanya yang berwibawa benar-benar hilang. Dia berlutut di depan Thomas dengan bunyi gedebuk. Dia menangis. Air matanya terus mengalir ketika dia berbicara, ”Tuan Mayo, aku benar-benar menyadari bahwa ini salahku. Aku seharusnya tidak melawanmu. Aku pantas mendapatkannya, tetapi Scott dan aku dulu adalah mitra dekat. Apa bisa kau melepaskanku kali ini?" Mitra? Dekat? Thomas berbicara dengan nada rendah dan marah. "Apa kau benar-benar berpikir aku tidak tahu bagaimana kau bekerja sama dengan Skyworld Enterprise untuk menjebak saudaraku?" Wajah Darcy langsung menjadi pucat, jadi dia terus menempelkan kepalanya ke tanah.“Sebenarnya, Skyworld Enterprise memaksaku untuk melakukan hal-hal itu. Mereka memberi perintah dan aku hanya orang tidak penting yang menjalankan perintah mereka. Aku benar-benar tidak merencanakan konspirasi untuk menjebak Scott.“Kau juga bisa melihatnya sendiri. Meskipun aku ini pemimpin Shalom Technology, aku harus mematuhi
Read more
Bab 23
Tuan Muda Kedua yang dicintainya akhirnya memiliki akhir yang terhormat. Ben berjalan ke makam. Dia melihat orang-orang yang berlutut di tanah adalah karyawan dari Shalom Technology. Dan pemimpinnya tidak lain adalah adalah pemimpin Shalom Technology, Darcy Davis.Ben sangat bersemangat sehingga dia sampai ingin menari.“Rasakah, Darcy!" "Tuhan telah berlaku adil untuk tuan muda kedua!"Thomas berjalan mendekatinya. Dia mengulurkan tangan untuk memegang Ben.“Paman Ben, jangan terlalu bersemangat. Berhati-hatilah agar tidak masuk angin."Ben menyeka air matanya, dan berkata, “Tuan Muda, Anda telah melakukannya dengan sangat baik! Tuan muda kedua tidak hanya memiliki akhir yang terhormat, tetapi Anda juga membuat para pelaku yang telah ikut ambil bagian pada kematiannya berlutut di depan kuburnya. Kerja yang bagus!“Tuan Muda, saya benar-benar senang melihat betapa suksesnya Anda ini!"Keluarga Mayo dipenuhi dengan harapan!"Melihat Ben yang semakin bersemangat, Thomas buru-buru memin
Read more
Bab 24
Emma tercengang saat dia dibawa oleh Thomas ke sebuah mobil.Pintu mobil terbuka. Dua pria keluar dari mobil. Mereka adalah Richard dan Harvard. Mereka sudah lama menunggu di sana. Keduanya sudah melihat tindakan Thomas sebelumnya.Pada awalnya, Richard sempat merasa terkejut dan bahkan menyesali keputusan impulsifnya untuk memutuskan hubungan dengan Thomas. Namun, setelah dia mengirim seseorang untuk mencari informasi tentang Thomas, dia menemukan ini mungkin terjadi karena Thomas telah menyelamatkan seorang jenderal yang kuat, bukan karena dia memiliki banyak kekuatan.Ketika orang berutang budi padamu, mereka akan membantumu sekali, tetapi mereka tidak akan terus membantumu. Pada akhirnya, Thomas hanyalah seorang sampah yang mengandalkan orang lain."Kakek, Harvard, kalian benar-benar datang." Emma merasa sedikit terkejut saat dia berbicara.Richard sedikit mengangguk dan mengalihkan perhatiannya ke Thomas.“Thomas, kau terlihat sangat terhormat hari ini.”"Tidak terlalu buruk.""
Read more
Bab 25
Selain Thomas dan Emma, ​​ada banyak orang lain juga yang datang dalam acara penawaran kali ini. Perwakilan dari perusahaan manufaktur super besar nasional yang terkenal, serta pabrik kecil lokal yang kurang terkenal juga hadir.Sebenarnya, keluarga Hill dianggap hanya sebagai keluarga sekunder di Shaol. Kini, ketiga distrik itu telah digabung menjadi distrik Southland. Pangkat keluarga Hill semakin turun. Pada dasarnya, mereka berada di peringkat terbawah di tingkat menengah. Keluarga bergengsi yang ada di Southland City termasuk ikut dalam acara lelang tender kali ini. Keluarga Hill tidak berada di atas. Namun, semua orang dapat melihat bahwa proyek rekonstruksi setelah pembongkaran tentu akan menjadi proyek yang menguntungkan. Ini karena selain Shaol, bagian-bagian tertentu dari dua distrik Oceania Hail dan Desert Cele di sepanjang sungai juga akan menjadi bagian dari rencana konstruksi.Oleh karena itu, ini adalah proyek besar yang mencakup tiga distrik lama. Ketika seseorang mend
Read more
Bab 26
Harvard sedang bersiap-siap saat dia berbalik dan melihat Thomas, serta Emma, ​​​​juga ada di sana. Dia tanpa sadar tertawa terbahak-bahak.“Aku tidak salah lihat, kan? Kalian berdua sedang apa di sini? Apa kalian sedang menikmati pemandangan?”Thomas menoleh. "Kami melakukan hal yang sama seperti kalian."“Haha, apa kalian juga datang untuk menawar? Lucu sekali. Siapa kalian datang ke sini?“Thomas, apa kau masih ingin mengandalkan jenderal untuk membantumu?“Sudah kubilang, acara lelang ini bukan upacara peringatan. Kau tidak bisa membodohi siapapun di sini!”Richard melambaikan tangannya. "Berhenti bicara. Apa pun yang terjadi, Emma tetap merupakan salah satu anggota keluarga Hill. Tidak ada ruginya untuk kita kalau dia berpartisipasi dalam lelang ini. Semakin banyak orang, semakin kuat kita.”"Kakek, aku hanya takut mereka akan memperburuk keadaan."Richard mengerutkan kening. Dia merenung sejenak sebelum berkata kepada Emma, ​​“Harvard benar. Emma, ​​sebaiknya kamu pulang.
Read more
Bab 27
“Kalian berdua harus berhenti bermimpi.“Penawaran itu pasti aku dapatkan! Sana pergi saja kalian! Ha ha ha!"Harvard tertawa sambil memasuki kantor.Pada saat itu, telapak tangan Richard berkeringat. Dia dengan gugup menatap pintu kantor. 'Mereka yang tadi masuk tidak berada di dalam lebih dari satu menit. Aku penasaran apa Harvard bisa ….' Saat Richard membayangkan berbagai macam kemungkinan, Harvard sudah keluar.Hanya butuh sepuluh detik dari saat dia masuk sampai saat dia keluar.Waktu yang dihabiskan pun singkat.Itu adalah waktu tersingkat yang dihabiskan. Sejauh ini, itu adalah waktu tersingkat yang dihabiskan di antara para peserta. Kerumunan melemparkan tatapan menggoda ke arahnya. "Ha ha! Dia berasal dari keluarga mana? Memalukan sekali sudah keluar padahal baru masuk, kan?”“Sepertinya dia dari dari pabrik pelelehan keluarga Hill. Ck! Ck! Keluarga Hill setidaknya merupakan keluarga kedua, betapa canggungnya diusir begitu saja.”“Mungkin karena caranya yang tid
Read more
Bab 28
"Beraninya kamu!" Richard membanting kursi dan berteriak. Tidak seorang pun pernah berani berbicara dengannya dengan nada seperti itu. Donald yang memegang jabatan tinggi pun tersenyum saat bertemu dengannya. Namun, seorang menantu yang buruk seperti Thomas berani mempertanyakannya. Konyol!“Thomas Mayo, kamu pikir kamu siapa?"Kamu tidak punya hak berbicara di keluarga Hill!"Thomas tidak marah. Dia hanya berbicara dengan acuh tak acuh kepada Emma. "Kamu bisa masuk untuk menawar."Richard mencibir, “Tentu, kamu bisa masuk. Kamu bisa tunjukkan padaku bagaimana seorang wanita melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh seorang pria. Tapi, ingat ya kalau penawaranmu itu adalah tindakanmu sendiri, dan tidak ada hubungannya dengan kami!”Emma berada dalam situasi yang canggung. Dia merasa tidak enak karena terjebak di tengah-tengah para pria ini.Wanita itu menghela napas, berdiri, dan berjalan ke dalam kantor kecil, yang dibangun untuk sementara.Harvard berbicara seolah-ol
Read more
Bab 29
Richard membentak, “Aku sudah bilang padamu tadi kalau perusahaanmu yang buruk tidak memberikan kontribusi apa pun di lelang ini. Jadi, wajar saja kalau gagal. Ayo, pulang bersamaku. Berhenti mendengarkan omong kosong bajingan itu. Dia hanya akan membuatmu malu.”Mereka berdua hendak pergi.Saat itulah Emma berkata dengan lembut, "Kakek, Harvard, aku sudah menandatangani kontrak itu."“Oke, aku tahu."Hah?!"Apa?!"Awalnya, Richard tidak bisa bereaksi terhadap kata-kata Emma. Setelah berjalan dua langkah, dia menoleh dan menatap Emma. Dia memastikannya sekali lagi, "Bilang yang jelas, kontrak apa?" Emma menyerahkan kontrak itu kepadanya, dan berkata, "aku telah menandatangani kontrak lelang proyek konstruksi ini."Ledakan keras terdengar di kepala Richard seperti badai petir. Tidak pernah dalam mimpi terliarnya dia berharap Emma benar-benar melakukannya."Itu tidak mungkin!"Harvard juga terkejut, dan berkata, "Emma, ​​jangan coba-coba berbohong!"“Kontraknya ada di sini. K
Read more
Bab 30
"Kalau tidak ada apa-apa lagi, kita akan pergi sekarang."Thomas memegang tangan Emma sambil berjalan melewati Richard dan Harvard dengan bangga. Hal itu membuat Richard sangat marah sampai-sampai tubuhnya gemetar.Dia telah menjalani seluruh hidupnya dengan bangga. Kapan dia pernah dihina?Keduanya kemudian masuk ke dalam mobil.Emma dengan hati-hati menyimpan kontrak itu sebelum dia mengemudikan mobil dan pergi.Dalam perjalanan, wanita itu bertanya, “Cillian bilang seseorang sudah mengajukan proposal kepadanya. Apa itu kamu?”Tomas mengangguk. "Ya, itu aku.""Aku tahu itu. Kalau tidak, tidak mungkin semuanya berjalan sangat lancar. Bagaimana kamu melakukannya?"“Sebenarnya ini semua kebetulan. Seorang kawan lamaku bekerja di Biro Konstruksi Perkotaan sekarang. Ketika kami mengobrol sebelumnya, rekonstruksi ini terjadi, jadi aku meminta seseorang untuk membuat proposal itu dan menyerahkannya kepadanya. Aku lalu memintanya untuk memberikannya kepada Tuan Wall. Siapa yang tahu
Read more
PREV
123456
...
242
DMCA.com Protection Status