Semua Bab Kekasihku Berengsek: Bab 31 - Bab 40
67 Bab
Semakin dekat
SEMAKIN DEKATSeorang Pria tiba. Di sebuah restoran yang lokasinya berada di dalam hotel yang sangat mewah. Dengan  setelan jas dan sepatu kulit. Dua orang Pramusaji menyapa pria tersebut dengan ramah sebagai tanda hormat. Pria tersebut memesan meja dengan makanan yang paling mewah. Tak berselang lama di meja pria tersebut sudah tersedia anggur dan hidangan yang menggugah selera. Lalu, perempuan yang ditunggu-tunggu tiba. Dengan dress hitam sebatas lutut. Menampilkan jenjang kakinya yang putih menawan. Juga dengan riasan makeup tipis. Memperlihatkan kecantikan yang natural. “Maaf, menunggu lama Mr. Xiao.”. Ucap perempuan itu dengan lembut. Mr. Xiao tersenyum sambil berdiri menyambut Shaina. “Ini bukan masalah besar.”. Jawab Mr. Xiao terpana melihat kecantikan dari Shaina. Mr. Xiao menghampiri Shaina, mencium lembut tangannya. “Kamu cantik sekali hari ini.”. Lanjut Mr. Xiao. Shaina tersipu malu, kemudian membungkuk sedikit sebagai tanda
Baca selengkapnya
Hati tidak dapat dibohongi
HATI TIDAK DAPAT DIBOHONGI Di dalam restoran, beberapa karyawan yang menjadi pendukung Kay, memicingkang matanya sebagai tanda ketidaksukaan mereka Ketika bertemu dengan Marselina. Kemudian, Marselina melirik ke Reza, sebelum Kembali bekerja. Seolah-olah mata mereka bisa memberitahukan sesuatu. Jelas sudah, jika beberapa karyawan di sini masih menyimpan dendam terhadapnya. Marselina hanya bisa tersenyum acuh tak acuh. Lagi pula dia sudah mulai terbiasa dengan hal seperti ini. Shaina menghampiri Marselina sebelum mereka berpisah di depan jalan, untuk Kembali ke rumah masing-masing. “Seli, kamu tahu hari ini adalah hari yang sangat penting bagiku. Pertama, aku ingin mengucapkan terima kasih. Karena semenjak hari pertama aku bekerja di sini. Aku merasa kamu dan Reza sangat peduli terhadapku. Lalu yang Kedua, seminggu belakangan ini aku sudah tiga kali pergi makan malam Bersama Mr. Xiao. Entah aku harus senang atau tidak. Di satu sisi, aku melihat perbedaan dari Mr. Xia
Baca selengkapnya
Mengunjungi Shinta
MENGUNJUNGI SHINTA Sebuah mobil sedang terlihat meninggalkan sebuah rumah yang tampak sederhana. Kemudian memasuki sebuah daerah yang tampak tidak asing lagi bagi Shaina. Sepanjang jalan Shaina memiliki wajah sumringah. Begitu tiba di tempat tujuan tampak terlihat sesosok perempuan pembawa gerobak reot dengan atap yang di tutupi Jerami yang di pilin-pilin menyerupai genting. Di sisi samping gerobaknya terdapat tulisan rumah. Keduanya hanya bertemu sesekali untuk sekadar mengobrol. Shaina tersenyum tipis sebelum berkata “Bagaimana kabarmu Shin?”. Tanya Shaina. Tapi Shinta bukannya menjawab pertanyaan Shaina. Malah yang terjadi kemudian sebaliknya, adalah Shinta bertanya ketus kepada Shaina. Melihat reaksi yang ditimbulkan Shinta membuat Shaina terheran-heran. “Apa yang kamu lakukan di sini?”. Ujar Shinta. “Saya di sini untuk…”.“Jangan bilang kalau anda datang kemari Bersama pria di sana itu.”. Potong Shinta sambil telunjuknya mengarah ke Mr. Xiao. “Anda tahu, bahwa saya b
Baca selengkapnya
Terkuak
TERKUAKTernyata laki-laki yang dulu pernah membuat Shinta jatuh cinta tidak lain adalah mr. Xiao. Mengetahui itu membuat Shaina tidak bisa berkata-kata. Shaina merasa sangat bodoh, karena tidak bisa menebak siapa orang yang dulu Shinta ceritakan kepadanya. Sejujurnya Shinta masih merasakan sesak di dadanya hingga hari ini. Jika mengingat masa lalunya Ketika dia jatuh cinta kepada Mr. Xiao. Kalau masa lalu dapat di ubah, Shinta tidak menginginkan atau bahkan menghindari orang yang bernama Mr. Xiao itu. Meskipun dulu Shinta sangat miskin. Nyatanya, dulu pria yang Shinta anggap sangat dewasa dan bijaksana itu telah melukainya terlalu dalam. Dan itu tidak bisa di maafkan. Ada segurat luka yang menyusup dalam di hatinya. Cerita hubungan Shinta dengan Mr. Xiao telah dikubur dalam-dalam. Amarah Shinta seperti api yang menjilat-jilat di tengah kehidupan ganas yang mengancam.Sebetulnya Shaina tidak ingin mengorek luka Shinta lebih dalam. Apalagi cara yang dilakukan M
Baca selengkapnya
Secara tidak hormat
SECARA TIDAK HORMATDi restoran tempat Shaina bekerja. Pak Alif sedang mengumpulkan seluruh karyawan. Di antara kerumunan karyawan tersebut. Terdapat Marselina, Reza, Shaina dan karyawan lainnya. Pada saat Pak Alif memberikan arahan, Marselina sempat melirik ke arah Shaina. Saat itu Shaina sedang menundukkan kepalanya. Seperti orang yang tahu apa yang akan terjadi. “pada hari ini saya akan mengumumkan sesuatu hal. Bahwa mulai hari ini, salah satu karyawan di sini akan di PHK secara tidak hormat. Karena sudah berani menyinggung atasan kita.”. Ujar pak Alif tegas. Hal selanjutnya Pak Alif menjelaskan situasi yang akan terjadi di restoran itu. Dalam kalimatnya Pak Alif juga sedikit menyinggung, alasan lain, yaitu karyawan itu sangat tidak sopan dan kurang ajar terhadap bos besar di restoran tersebut. Maka dari itu hukuman yang patut di berikan ialah pemecatan secara tidak hormat. Mengetahui hal itu, Marselina menepuk Pundak Shaina.***Jam Istirahat tiba, M
Baca selengkapnya
Marselina meminta maaf Kepada Shaina
MARSELINA MEMINTA MAAF KEPADA SHAINA “Shaina ini semua adalah salah paham! Sungguh, itu semua adalah kesalahpahaman.”. Ucap Marselina cemas, melihat perubahan wajah dari Shaina. “Kesalahpahaman katamu! Cukup sudah.”. Jawab Shaina kesal, setelah mengetahui bahwa Marselina yang memberikan informasi mengenai permasalahan hutangnya. “Shaina dengarkan aku dulu. Aku tahu aku salah. Tapi, kamu harus tahu kenapa aku melakukan itu. Baru setelah itu kamu berhak untuk tidak memercayaiku lagi.”. Lanjut Marselina dengan hati-hati.  Jika Marselina tidak mau mengikuti apa yang di tugaskan oleh Pak Alif, sudah pasti dia akan diberi hukuman. Yang lebih parah mungkin akan dipecat dari restoran. Mungkin kira-kira seperti itu yang ada di pikiran Marselina. Karena keadaan saat itu tidak semudah yang di pikirkan oleh orang-orang. Terlebih Shaina. Sebab orang yang menyuruh marselina tidak lain adalah mr. Xiao. “baik. Aku mengerti. Lalu apa selanjutnya? setelah kamu menjelaskan semua
Baca selengkapnya
Balas dendam
BALAS DENDAM“Dengan berapa seriusnya kejadian pertengkaran itu, aku tahu bahwa harus waspada.” Pikir Shaina dalam hati. terlihat dari raut wajahnya yang terlihat cemas.  Apa pun masalahnya, Shaina harus lebih berhati-hati menghadapi Mr. Xiao. Terlebih istrinya. Mau tidak mau Shaina teringat akan kejadian yang sempat menimpa Shinta. Sejak hubungan di antara Shinta dan Mr. Xiao terendus oleh istri dari Mr. Xiao. Ketika itu Shinta kemudian di culik selama kurang lebih satu minggu. Di sana Shinta mendapat perlakuan yang sangat keji, di lecehkan, di perkosa, dan di siksa. Bahkan penyakit HIV Aids yang di derita Shinta hingga saat ini, di dapat karena saat penculikan seseorang bos di sana telah memerintah bawahannya untuk mengambil secara acak orang di jalan agar ikut memperkosa Shinta. Karena itu, Shaina jadi tahu. Bahwa sekecil apapun kesalahpahaman yang di lakukan baik Shinta, Shaina atau siapapun orangnya kepada mr. Xiao dan keluarganya. Dapat di pa
Baca selengkapnya
Kabar Buruk
KABAR BURUKAku berada di daerah yang biasa Shinta singgahi. Hampir sekitar tiga puluh menit aku bulak-balik bertanya kepada setiap orang yang tinggal di sana. Namun tak satupun yang mengetahui keberadaan Shinta. Aku semakin khawatir akan keadaan Shinta. Ada sesuatu yang aneh menurutku. Karena tak kunjung ketemu. Aku memutuskan untuk pindah lokasi. Namun, setelah beberapa Langkah, aku merasa ada yang menguntit. Aku merasakan hawa dingin mengalir di punggung. Dengan hati0hati aku mengamati sekeliling. Karena aku tidak ingin para penguntit itu mengikutiku sepanjang jalan. Begitu tiba-tiba ada kesempatan, aku khawatir tidak akan selamat. Namun tidak peduli seberapa keras aku memindai daerah ini, sepertinya aku tidak menemukan keberadaan mereka. Mengambil napas dalam-dalam, kemudian aku bergegas pergi dari tempat itu. lalu, tiba-tiba aku merasakan pandanganku gelap seketika. ***“Bos, Perempuan itu baru saja siuman, setelah tiga hari pingsan.” Ucap salah seorang pria bera
Baca selengkapnya
Tragis
KEMATIAN YANG TRAGIS   “Tidak. Mungkin. Shintaaaa. Shintaa. Keji, benar-benar keji!” Perempuan muda itu menangis histeris melihat penyiksaan yang di hadapi oleh Shinta. Perempuan muda itu tidak lain adalah Shaina. Shaina meraung sejadi-jadinya menyaksikan penyiksaan keji itu. Shaina tidak menyangka orang-orang keji ini menculik Shinta. Shaina merasa ia tidak punya cara untuk melakukan serangan balik sama sekali. Ia merasa tak berdaya. Setelah menangkap Shinta, dan menyiksanya dengan alat kejut listrik. Seolah belum cukup. Mereka juga memasukkan racun kuat ke dalam tubuh Shinta. Itu adalah penyiksaan yang terburuk. Setelah itu mereka membawa Shinta ke hutan yang lebat. Kemudian yang membuatku menangis cukup parah adalah kenyataan bahwa Shinta telah mati. Aku masih tidak percaya. Apa yang mereka harapkan dari kematian Shinta. Kenapa mereka membunuhnya. Saking histerisnya, Shaina tidak sadarkan diri.Para penculik itu tersenyum dalam hati. ini semua seperti yan
Baca selengkapnya
Mbah panik
MBAH KHAWATIR Di rumah. Suasana rumah sangat sepi. Perempuan adalah makhluk sensitif, termasuk Mbah. mereka mampu mendeteksi perubahan sekecil apapun. Tak terkecuali kepada Shaina. Beberapa hari belakangan ini, perilaku Shaina menjadi sangat mencurigakan. Dan di rumah, karena Mbah hanya tinggal berdua dengan Shaina merasa bingung dengan situasi ini. Sebelum Shaina tidak pulang ke rumah kurang lebih semenjak tiga hari yang lalu. Mereka masih sempat mengobrol.***“Siapa yang mengirim gerobak ini kemari nak?” tanya Mbah kepada Shaina dengan nada bingung. Melihat sebuah gerobak yang sudah reot dengan atap di tutupi Jerami yang di pilin-pilin menyerupai genting, dan di sisi samping gerobak terdapat tulisan rumah. “Shaina juga tidak tahu Mbah.” Jawab Shaina. “Teman perempuan yang sering kamu temui waktu siapa namanya?” Tanya Mbah lagi. “Shinta, Mbah.” Ujar Shaina.“Mungkin dia ingin menitipkan gerobak ini kepadamu sebentar.” Pungkas Mbah lagi berbaik sangka. Nam
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status