All Chapters of REYGA: Chapter 11 - Chapter 20
51 Chapters
10. Kupu-kupu
"Makasih Reyga," ucap Aira sambil tersenyum manis meski dirinya sedang sangat ngantuk.Reyga hanya membalas dengan deheman saja, ia lalu melirik Aira yang sedang mengucek matanya."Masuk sana langsung tidur aja lo jangan lupa kasih ibuk lo," ucap Reyga lalu mengacak-acak rambut Aira entah kenapa ia sangat suka seperti itu.Aira hanya mengangguk karena memang sangat mengantuk."Dah Reyga." Gadis itu pun berjalan masuk kedalam rumah sederhananya.Reyga sendiri masih di depan rumah Aira, ia jadi merasa bersalah tadi sempat membentak gadis itu karena bertanya soal keluarganya."Maaf, Ra."Reyga kemudian mengayuh sepedanya pergi dari rumah Aira.***Sekolah saat ini sedang heboh karena kedatangan murid baru kelas satu yang rumornya adalah adik dari Ando yang memang anak dari keluarga ternama.Bahkan kecantikannya bisa dika
Read more
11. Tangis
Ketiga teman Nanda meneriaki dirinya agar pergi namun Nanda hanya terdiam dengan tatapan kosongnya.Reyga menatap tajam gadis itu lalu matanya beralih ke nametag gadis itu."Jadi mereka ngubah namamu ya," ucapnya dengan suara berat."Hiks...hiks...jahat!" teriak Nanda sambil menangis."Reynanda Putri Isabella?" ucap Reyga."Hiks...kemana aja kalian?!!!" bentak Nanda yang sudah menunduk sambil menangis deras.Reyga merasa bersalah, harusnya saat ia berpisah dengan Reyza saat itu, ia langsung mencari Reyna namun naas dia lupa jalan menuju rumah Reyna dan saat ia sudah mendapatkan alamat rumah Reyna sayangnya rumah itu sudah dijual. Hingga kini Reyga tak mengetahui tinggal di mana adiknya yang di buang oleh kakak brengs*knya itu."Reyna," ucap Reyga mendekati adiknya yang terpisah darinya itu namun...BUGH!"NGAPAIN LO BUAT NANG
Read more
12. Tak Layak
Akhirnya mereka sampai di depan rumah Aira. Reyga bisa merasakan kalau rumah itu sangat sepi dilihat dari keadaan rumahnya. Aira tersentak kaget kala ibunya membukakan pintunya. Ia tak percaya ibunya berdiri padahal ia sedang sakit."Kok Ibuk berdiri?!" teriak Aira berlari membantu ibunya sedangkan Reyga masih berdiri terkena gerimis.Lana tampak khawatir melihat anaknya basah kuyup begitu."Astaga kamu kenapa basah-basahan," ucap Lana khawatir pandangannya lalu beralih ke Reyga yang masih berdiri tak jauh dari mereka yang sedang diguyur gerimis."Aira gak papa Buk, lagi pula besok pakai batik," ujar Aira meyakinkan sang ibu lalu pandangannya beralih ke Reyga."Reyga," ucapnya."Maaf Buk, Aira kehujanan gara-gara saya," ucap Reyga sopan.Lana tersenyum ramah dibalik bibir pucatnya lalu berkata, "Gak apa-apa Nak."Reyga mengangguk sambil tersenyum tipi
Read more
13. Jahil
"Pokoknya Nanda jangan dulu sampai jumpa dengan si rubah itu, ngerti?" ucap Ando menasehati adiknya sebelum mereka masuk ke sekolah.Reyna hanya mengangguk pasrah, ia memang belum siap untuk bertemu dengan Reyga, ia masih belum merasa kalau ini nyata."Ya sudah Nanda ke kelas dulu sana," titah Ando  yang dibalas anggukan oleh Reyna.Ando diam menatap kepergian adiknya itu, ia harus ekstra menjaga Reyna agar tidak berjumpa dengan Reyga. Ia masih bingung bagaimana reaksinya jika memang Reyga adalah kakak kandung Reyna."Hei bro." Ando terkejut kala Bimo muncul tiba-tiba disampingnya."Yuk kelas, inget nanti kita pulang sekolah kita latihan bareng si Aiden," ucap Bimo mengingatkan Ando.Ando mengangguk lalu berjalan ke kelas diikuti Bimo dari belakang.*** "REYGA!" bentak Zara mem
Read more
14. Minta Maaf
Aira menghembus napas lega setelah sampai di depan rumahnya. Ia membuka pelan pintu rumahnya takut nanti membangunkan ibunya. Perlahan gadis itu masuk ke kamar sang ibunda tercintanya. Dapat ia lihat wajah pucat dari ibunya juga tubuhnya yang mulai kurus."Aira pulang Buk," ucap Aira pelan lalu mencium pipi ibunya sebentar kemudian beranjak pergi menuju kamarnya."Kira-kira Reyga lagi apa ya? Aku jadi merasa bersalah tadi depannya," gumam gadis itu.AiraMaaf soal tadi ya, aku ngambek gak jelas.Di tempat lain Reyga yang fokus pada layar didepannya merasakan ponselnya bergetar. Dengan malasnya ia melihat siapa yang mengirim pesannya.ReygaHmAiraKamu marah ya?Reyga tersenyum melihat pesan itu. Marah bagaimana? Ia justru lucu melihat gadis itu saat kesal.
Read more
15. Khawatir
Reyga terkejut melihat wajah Aira yang sembab dan ada memar sedikit di wajahnya. Mereka bertemu saat pulang sekolah."Siapa yang buat?" tanya Reyga dingin.Aira hanya diam menunduk tak dapat mengatakan apapun. Bahkan saat di obati Laras pun dia hanya diam. Ia sengaja pulang lama hanya demi tidak bertemu dengan Reyga sekaligus malu ditatap murid-murid karena wajahnya."Siapa Ra?" tanya Reyga dingin namun bukannya jawaban yang ia dapatkan malahan suara isakan tangis Aira yang terdengar."Ra.""Hiks...hiks."Reyga menjadi lunak seketika, apakah bicara terlalu kasar? Ia kemudian mendekat ke Aira. Ia lalu memeluk lembut gadis itu."Nanti kalo dia liat orang gimana ya? Gak papa deh, kalo tuh orang mulutnya ember gue hajar abis tuh."Reyga mengelus rambut halus gadis yang tengah terisak di pelukannya itu."Gak mau ngomon
Read more
16. Kerasnya Hidup
Dengan wajah datar dan rahang yang mengeras. Cowok rubah itu mengecat dinding rumah itu, tak lupa umpatan yang ditujukan terus kepada pak Tejo.Rumah pak Tejo yang memang sederhana membuatnya mudah untuk mengecat. Pak Tejo sendiri memang bukan orang yang sangat kaya, bisa dibilang orang yang berkecukupan saja. Istrinya saat ini sedang berada sedang sakit dan anaknya sedang merantau ke Medan.Soal absen sekolah, Reyga tak peduli, ia memang sudah biasa seperti ini. Bahkan dulu dia hampir di pecat dari sekolah."Akhirnya! Siap juga!" ucapnya dengan bangga atas hasil kerjanya. Tak lupa bajunya yang sudah ternodai oleh cat.Setalah selesai mengecat, Reyga langsung pergi kebelakang rumah pak Tejo menyirami tanaman-tanaman yang ada di kebun pak tua itu bahkan Reyga menyapu kebun pak Tejo sampai bersih.Setelah selesai melakukan tugasnya, Reyga langsung keluar tak peduli pamit dengan pak Tejo.
Read more
17. Kakak?
Hujan deras menyerang kota Jakarta dimalam hari. Entah itu pertanda kedamaian atau peperangan. Semua makhluk ciptaan Tuhan berteduh dikediaman mereka masing-masing termasuk para penduduk Jakarta. Namun tidak dengan kedua orang yang saling bertatapan tak peduli dengan hujan deras dan petir yang memekakkan."Aku sudah sangat ingin berjumpa dengan kalian tapi aku tak tau dimana lokasi kalian semua, jadi kuputuskan untuk mencari kalian," jelasnya tak peduli dengan pakaian kantorannya yang telah basah."Maaf meninggalkan kalian, aku harus sukses dulu agar membanggakan keluarga kita," timpalnya."Gue benar-benar benci lo! Lo biarin Reyna dirawat orang lain! Dan gue mati-matian nyariin dia dan sekarang gue harus merasa kayak kakak angkatnya!" bentak Reyga.Reyza hanya tersenyum kecut. Ia sudah biasa melihat Reyga seperti ini. Anak ini lahir dengan kebencian membuatnya memiliki kepribadian seorang pemberontak. San
Read more
18. Keluarga besar
Jeremia menatap datar pegawai laknatnya itu. Reyga yang lupa kalau malam ini ia akan mengikuti acara makan besar dengan keluarga  Guntur lupa memilih baju yang pas untuk dirinya. Jadilah dia menggedor-gedor rumah Jeremia meminta agar bosnya itu meminjamkan pakaian formalnya."Udah, cocok kok sama lo, tampilannya udah klasik kok," ucap Jeremia."Oke gue pinjam dulu ya bos, entar dua tahun yang akan datang gue kembaliin," ujar Reyga."Kampret lo!"Saat Reyga ingin pergi, ia berbalik mengadahkan tangannya pada Jeremia."Apa?" tanya Jeremia heran."Uang, buat bayar ojek," jawabnya datar, dasar tak ada otak!Jeremia mendengus kesal, ia hanya memberikan kunci motornya lalu berbalik tangga menuju kamarnya."Jangan sampai lecet!" teriaknya dari atas."Untung gak pelit dia," gumam Reyga.
Read more
19. Jumpa
Dengan langkah lesuh pria berkalung rubah itu berjalan menuju kegerbang sekolah. Uang hasil gajian dari Jeremia kandas untuk membayar kontrakannya. Padahal dia ingin mengisi saldo tabungannya untuk bermain judi onlinenya.Langkahnya terhenti kala melihat seorang gadis yang baru saja turun dari motor sport mahal itu. Gadis itu tersentak kala melihat Reyga berada didekatnya."Bentar ya Yud," ucap Sekar berjalan mendekati Reyga lalu menarik tangan pria itu yang hanya diam dan pasrah."Yudha nih kenalin namanya Reyga," ucap Sekar memperkenalkan Reyga kepada Yudha.Yudha tersenyum dibalik helmnya, ia kemudian menyodorkan tangannya dan dibalas Reyga dengan tatapan kosong."Gue Yudha, tunangannya Sekar. Dia udah banyak cerita tentang elo," ucap Yudha ramah."Gue Reyga." Hanya kata itulah yang bisa keluarkan Reyga sampai jabat tangan mereka lepas."Kalo gitu gue d
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status