Semua Bab After Broke Up: Bab 1 - Bab 4
4 Bab
Satu : Cemburu vs Ngambek
“Jaket kulit gue yang hitam mana?”   Pertanyaan itu berasal dari seorang siswa berseragam SMA. Lelaki berambut cokelat tua itu menatap adiknya di depan kamar.   “Yang KW dua itu?” sahut Rafael—sang adik.   Ronald berdecak kesal. “Itu jaket asli!” sahutnya. “Ke mana?”   “Gue pinjam, ya, Bang ....” Wajah Rafael terlihat memelas. “Siapa tahu, cewek yang gue suka, suka balik karena gue pakai jaket itu.”   Memang benar, jaket itu akan terlihat keren. Tetapi, jika dipakai oleh Ronald.   “Mimpi lo!” ketus Ronald, saat itu Rafael langsung mengerucutkan bibirnya. “Enggak akan ngaruh.”   “Waktu lo deketin kak Karyn, kan, pakai jaket itu, Bang.” Rafael mencari pembelaan.   “Cewek yang lo suka bukan Karyn! Jangan sama-samain cewek lo sama cewek gue,” sahut Ronald. “Lagian,  bukan karena jaket itu, Bodoh!”  
Baca selengkapnya
Dua :: Candaan Lorong Kelas
Masih jam kosong, seluruh siswa-siswi XI - IPS 5 itu sibuk sendiri. Beberapa dari mereka, ada yang berkumpul untuk membahas gosip. Ada juga yang memang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru piket. Begitu juga dengan Karyn dan ketiga temannya. Secara kebetulan, mereka disatukan di tahun ini. Veronica, si gadis ambisius itu sudah selesai mengerjakan tugas yang diberikan. Sedangkan, Fania si gadis berambut hitam lebat dan panjang. Ia juga menjabat sebagai sekretaris di kelas, bahkan salah satu teman Karyn sejak lama. Namun, mereka baru dekat saat SMA, tepatnya kelas sepuluh. Gadis itu sibuk membaca cerita lewat platform di ponselnya. Satu lagi, Adeline. Gadis yang tingkat bucinnya tidak beda jauh dari Karyn. Hanya saja, Zain—kekasih Adeline—tidak posesif dan cemburuan seperti Ronald. Adeline sibuk streaming YouTube. Ia menontoni beberapa Music Video idol kesukaannya. D
Baca selengkapnya
Tiga :: Kafe
Hari Jumat adalah hari yang ditunggu oleh para siswa-siswi sekolah. Khususnya untuk Karyn dan ketiga sahabatnya. Setelah pulang sekolah, mereka sudah berencana untuk nongkrong di kafe yang biasa mereka kunjungi. Di sana makanannya tidak mahal, dulu mereka sering berkunjung ke sana. Seperti mengerjakan tugas kelompok, atau melepas penat, mereka memilih untuk nongkrong di sana sampai sore. Bahkan, sebelum Karyn dan Adeline menjadi gadis budak cinta, mereka sering malam Minggu di sana, kecuali Veronica. Kali ini, Karyn sudah berada di kamarnya. Ia mengistirahatkan tubuhnya sejenak, memejamkan matanya sebentar. Ah iya, sepulang sekolah tadi, Karyn tidak pulang bersama Ronald karena permintaan gadis itu sendiri. Hal itu jelas membuat Ronald ngambek karena Ronald tidak suka jika Karyn pulang sendiri. Ada alasan sendiri mengapa Karyn tidak pulang bersama Ronald. Itu semua karena Selly&m
Baca selengkapnya
Empat :: Menahan Rindu
"Lo pulang sama siapa, Ryn?" Veronica masih terfokus pada luka di telapak tangan Karyn.Gadis itu tengah memberi perban pada telapak tangan sahabatnya. Darah terus mengalir, jadi, Veronica segera mengatasinya.Pertanyaan Veronica dibalas gelengan kepala oleh Karyn. Ia tidak mungkin meminta Ronald menjemputnya karena sekarang sudah cukup malam.Karyn tidak ingin merepotkan siapapun. Seharusnya, ia membawa mobil tadi. Jadi, ia bisa pulang sendiri. Namun, Karyn teringat ucapan Ronald bahwa lelaki itu akan menjemputnya semalam apapun.Cepat-cepat ia membuka ponselnya. Ia mendapati beberapa pesan dari Ronald dan anggota keluarganya yang lain. Bahkan, ada panggilan tidak terjawab dari Ronald.Ronald : Plg jm brp?Ronald : Udh malemRonald : Jgn plg sendiriRonald : Gue jmpt trRonald : Gue tdr dl bntrRonald : RynRonald : Ryn, asik bgt mainnya. Smpe lupa ngabarin gueRonald : Ya udh ntr kalo dh mau plg, lgsg call aj
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status