Semua Bab Honestly, I Love You: Bab 21 - Bab 30
46 Bab
Bab 21-Setuju
Saat sedang sibuk dengan berbagai laporan didepannya, seseorang tiba-tiba saja mengetuk pintu ruangan yaya"Iya masuk" kata yaya mengizinkanSaat pintu itu terbuka, disana ada yudha dengan setelan jasnya."Ada apa ?" Tanya yaya saat melihat yudha"Udah masuk jam makan siang, ke resto depan yuk" ajak yudha"Emang iya ?" Tanya yaya sembari mengecek arloji di tangannya. Oh astaga, kenapa waktu berputar cepat sekali ?"Oke. Bentar yah" ucap yaya. Dia membereskan tasnya dan segera keluar."Mau ajak pak ryan sekalian ?" Tanya yaya"Kayaknya enggak usah deh. Kan perginya cuman sama gue" jawab yudhaJustru karena sama lo. Makanya harus di kasih duluan. Bisa ngamuk nanti boss nya."Okelah" jawab yaya. Dia baru ingat bahwa pak ryan agak kurang sehat tadi. Mungkin saja dia masih kurang sehat dan hanya ingin istirahat.Mereka berdua berjalan ke arah resto untuk makan siang disana.“Mau pesan apa ?” t
Baca selengkapnya
Bab 22-Marah
Sekarang yaya sedang berjalan keruangannya, karena yudha yang sudah kembali ke kantornya. Tumben dia tidak mampir lebih dulu ke ruangan kakak nya. "Mba yaya" panggil kang dadang, cleaning service perusahaan saat yaya akan menaiki lift "Iya kang ?" Tanya yaya "Dipanggil pak boss mba. Disuruh keruangan-nya" ucap kang dadang 
Baca selengkapnya
Bab 23-Persiapan Pernikahan
“Bukan lemah. Hanya saja, dia merasa belum menemukan solusi atas semua masalahnya saat ini.” Yaya tidak membawa mobil hari ini. Mobilnya sedang dipakai papi, karena mobil papi sedang perawatan hari ini. Jadilah yaya harus naik taxi. Percuma juga menunggu sopirnya datang, pasti papi belum selesai memakai mobilnya. 
Baca selengkapnya
Bab 24
“Bukan lemah. Hanya saja, dia merasa belum menemukan solusi atas semua masalahnya saat ini.” Yaya tidak membawa mobil hari ini. Mobilnya sedang dipakai papi, karena mobil papi sedang perawatan hari ini. Jadilah yaya harus naik taxi. Percuma juga menunggu sopirnya datang, pasti papi belum selesai memakai mobilnya. 
Baca selengkapnya
Bab 25-Hari Pernikahan
Hari berlalu dengan sangat cepat dan ini adalah hari pernikahan yaya dan pak ryan. Banyak undangan yang datang. Baik teman, sahabat, kenalan hingga kolega bisnis kedua keluarga.Mereka mengadakan resepsi setelah itu. Jadi acara nya berjalan dari pagi, hingga malam hari.“Selamat yay. Akhirnya nikah juga” ucap nina yang datang bersama pak arya hari ini“Makasih nina. Lo cepetan nyusul. Sama pak arya juga” kata yayaMereka berdua terlihat tersenyum kikuk saat mendengar itu.“Udah yah. Kasian yang lain udah pada antri” kata pak aryaBanyak lagi tamu yang datang setelah itu. Padahal kaki yaya sudah pegal saat ini.“Selamat yah mba”“Selamat bu”“Selamat dek”Banyak yang memberi ucapan selamat pada yaya dengan panggilan yang berbeda. Mereka adalah rekan kerja yaya di rumah sakit, hingga kenalan. Ada juga teman-teman nya yang berasal dari australia.
Baca selengkapnya
Bab 26-Kesepakatan
Setelah acara pernikahan dan resepsi itu selesai, yaya dan ryan langsung pergi darisana. Tak lama kemudian, yaya dan kak ryan sudah sampai di tempat tujuan. Rumah itu besar. Bahkan sangat mewah. Semua interior-nya terlihat berkilau dan sangat modern. Walau rumah yaya juga tak kalah besar dan mewah. Kak ryan langsung saja berjalan meninggalkan yaya begitu saja. Bahkan dia tidak mengajaknya untuk masuk. "Dasar bossy" ejek yaya. Dia berjalan masuk sendirian kesana. Mustahil menunggu kak ryan untuk menyuruhnya masuk.
Baca selengkapnya
Bab 27-Hari Pertama
“Mau atau tidak. Seseorang harus meneruskan semua yang sudah dia mulai” Pagi ini yaya bangun dengan perasaan lega. Tidurnya semalam sangat nyenyak. Padahal kemarin itu sangat melelahkan. Entahlah. Yaya mulai membersihkan dirinya. Dia menatap koper milik nya. Mungkin dia akan merapikan pakaian nya nanti. Dia hanya aka
Baca selengkapnya
Bab 28-Tamu Tak Diundang
“Jangan nyerah. Pernikahan itu cuman sekali dan sebisa mungkin kamu harus mempertahankan pernikahanmu”  Keesokan pagi-nya, yaya berjalan kelantai bawah untuk menyiapkan makanan seperti hari kemarin. "Pagi bi" sapa yaya pada para pekerja disana
Baca selengkapnya
Bab 29-Bertengkar
“Ini hidupnya. Jadi dia tidak akan membiarkan orang lain menghancurkan nya”~Keesokan harinya yaya menjalani kesibukan seperti hari biasanya. Memasak lebih dulu, baru setelah itu siap-siap untuk olahraga pagi. Sepertinya dia akan lari keliling kompleks pagi ini.Ini hari sabtu, dan kak ryan tentu saja libur.Yaya telah siap dengan kostum olahraga sopannya dan hendak turun kebawah. Apa kak ryan juga suka berolahraga ?. Saat sampai di lantai bawah, yaya malah menemukan diana disana. Pagi-pagi sudah berada di rumah orang. Memang tidak punya tata krama wanita itu."Makan dulu yuk sayang. Udah aku masakin nih" ucap dianaYaya tertawa miris mendengarnya. Dia yang memasak ? Apa yaya tidak salah dengar ?"Kenapa tertawa ?" Tanya diana saat mendengar yaya yang tertawa di belakangnya. Namun yaya hanya mengangkat bahunya acuh sebagai jawaban."Pagi-pagi udah boong aja" jawab yaya enteng
Baca selengkapnya
Bab 30-Tak Sengaja Bertemu
“Percuma. Sekeras apapun mencoba, dia nggak akan bisa cinta sama kamu” Yaya sudah mulai bekerja lagi di rumah sakit. Kali ini dia mengambil jadwal di hari Jumat-Minggu. Itu akan membuatnya sibuk sehingga tidak akan bertemu dengan kak ryan saat akhir pekan. Ini adalah hari sabtu. Jadi yaya sudah siap dengan pakaian kerjanya. Dia bahkan tidak meminta izin pada kak ryan.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status