Honestly, I Love You

Honestly, I Love You

last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-16
Oleh:  Ayu noviantiOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
Belum ada penilaian
46Bab
3.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

"Menikah denganku. Hanya itulah pilihan yang kamu punya!" Itu adalah ucapan yang tidak pernah Yaya bayangkan sebelumnya. Dia bahkan tidak mengingat siapa nama atasannya itu. Dia hanya tahu, bahwa atasannya itu ingin menjauhkan Yaya dari adik laki-laki satu-satunya yang dia miliki. Terlalu posesif. Dan Yaya tahu, itu bukan hanya kepadanya.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Part 1

“Aku hanya berharap agar hari ini berjalan dengan lancar !” ~Honestly, I Love You~

Kenalkan. Namaku Karenina Raisa Wijaya. Aku baru berumur 27 tahun. Masih single. Dan belum pernah berpacaran sekalipun.

Diumurku yang sudah 27 tahun, aku tahu bahwa bukanlah umur yang masih terbilang muda di Indonesia.

Walau begitu. Aku tidak pernah ingin mengikuti standar manapun. Baik umur sebelum menikah, pekerjaan. Atau yang lainnya.

Aku menempuh pendidikan sejak SMA hingga lulus kuliah di Australia. Walau Indo bukanlah tempat baru bagiku.

Hari ini ialah hari yang penting bagiku, karena aku akan melamar pekerjaan kantoran di SC. Kepanjangan nya bukan Study Club. Seperti yang selalu aku ikuti saat menempuh pendidikan dulu. Tapi Sanjaya Company. Salah satu perusahaan IT terbesar di jakarta.

Walau bukan berasal dari jurusan IT, aku punya pengalaman kursus hingga bekerja part time dulu, tentunya pada bidang teknologi canggih tersebut. Walau sebenarnya aku ingin melamar di bagian keuangan.

Saat sedang memikirkan tentang pekerjaanku, tiba-tiba saja ponselku berdering dengan nyaring.

Aku menatap ponselku. Sepagi ini siapa yang menelpon ?

“Halo mi !” sapa ku saat melihat mamilah yang barusan menelpon

"Halo sayang," ucap mami

Jika mami sudah menelponnya sepagi ini, itu berarti mami sedang ingin mengatakan sesuatu.

Dia sudah paham kebiasaan dan watak maminya. Karena itu tidak pernah berubah sedari dulu.

"Mami apa kabar ?" Tanya yaya. Dia sengaja menanyakan itu agar maminya lupa terhadap hal yang akan beliau katakan.

Semoga saja. Meskipun yaya tahu maminya bukan tipe orang pelupa. Apalagi orang yang bisa dengan mudah diubah topik pembicaraannya.

"Mami baik kok. Kamu sendiri gimana ?" Tanya mami pada yaya

"Yaya baik kok mi," jawab yaya

"Syukurlah !" jawab mami

“Lagi dimana sayang ?” tanya mami

Wah. Sudah harus diberi tanda warning jika mami sudah bertanya tentang keberadaannya seperti itu.

“Lagi di luar mi. Ada urusan bentar.” jawabku. Aku tidak berbohong. Hanya tidak terlalu jujur saja.

“Kamu nggak lagi larikan ?” tanya mami langsung

Memang mami itu tipe yang to the point tanpa basa-basi. Seperti sekarang ini contohnya. Langsung menuduh begitu saja.

Padahal, mami bisa basa-basi lebih dulu.

"Yaya !" panggil mami karena tidak mendengar jawaban dari Yaya.

“Enggak kok mi. Ini masih di Jakarta.” jawabku

Mami pasti akan berbicara tentang tawaran papi lagi. Tidak pagi, tidak siang, tidak sore, tidak malam. Mami selalu menggangguku dengan pertanyaan itu.

“Kamu kenapa sih nggak mau nerima tawaran papi ?. Kan kamu banyak nganggur nya sayang.” tanya mami lagi

Banyak nganggur bagaimana ?. Yaya kan juga bekerja di Rumah Sakit. Maminya itu ada-ada saja.

“Nggak mau mi. Pokoknya enggak mau !” tolakku

Sebenarnya aku tidak ingin menutup panggilan itu, tetapi aku bisa saja terlambat jika masih berada di sini.

Lebih baik pergi sekarang. Daripada dia diberi image buruk oleh atasan saat hari pertama interview.

Awalnya aku sempat ragu untuk datang ke sana. Tapi, setelah berbincang dengan mami, aku jadi yakin untuk melanjutkan nya. Toh aku kan sudah dipanggil wawancara. Nggak boleh berhenti tengah jalan dong. Itulah yang selalu dikatakan papi.

Aku hanya berharap agar hari ini berjalan dengan lancar. Tidak ada hambatan. Agar aku bisa segera kembali ke rumah dan tidak lagi mendengar ocehan mami setiap menitnya. Baiklah. Mari mulai melangkah dan berhenti berfikir terlalu banyak.

Aku keluar dari mobilku dan menuju gedung pencakar langit yang terlihat menyilaukan itu. Tak apa luarnya silau, yang penting di dalamnya ada pendingin ruangan.

Terlihat banyak yang mengantri didepan ruangan interview perusahaan ini. Memang perusahaan ini membuka posisi yang terbilang banyak. Jadi tidak heran banyak yang mengantri di sana. 

. . .

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status