Malam mulai larut, lunar raccel dan dinar masih asik bercerita, raccel tak ingin melepaskan genggaman tangannya pada lunar, ibu yang telah lama dia rindukan selama ini, yang kehadirannya selalu diidamkan, betapa bahagianya dia saat ini, tapi disatu sisi dia tidak ingin berjauhan dengan kakek yang membesarkannya, dan bagaimana menceritakan ini pada kakek, semua nya terasa sangat cepat, "ibu, apa yang harus aku katakan pada kakek kalau aku sudah bertemu denganmu?" "sebaiknya tidak usah diberitahhu dulu raccel, nanti biar ibu saja yang bicara dengannya saat waktu sudah tepat" ujar lunar pada raccel raccel menyetujui itu, dan mengangguk tanda setuju "dinar, pulanglah ini sudah malam jangan sampai nanti kalian masuk angin" ucapnya tersenyum "ibu, bolehkak aku lebih lama lagi bersama mu?" "hm..tidak nak, nanti pasti ada saatnya, lagian waktu ibu hanya sedikit bisa kedaratan, nanti bisa-bisa kulit ibu akan jadi kering dan rapuh" ujarnya
Read more