Datang kedunia yang baru, pemuda yang bernama dinar menjadi cucu penguasa pulau, dan bertemu dengan cinta sejatinya tapi dia mencintai orang yang salah dan jadi malapetaka untuknya, mencintai duyung yang dulu menjadi istri mendiang ayahnya dan saat cinta menjadi dendam yang tak terelakkan hingga membuatnya menjadi buih bersama.
Lihat lebih banyakMusim semi kali ini begitu sangat indah, semua bunga bermekaran sangat lebat dari biasanya, sangat indah. Dinar, pria menyedihkan duduk ditepi danau sambil menikmati pemandangan bunga-bunga indah disekitarnya, sambil memegang buku membaca novel kesukaannya, membolak balik kertas novel dan sesekali menghirup udara segar dalam-dalam. Ya begitulah kesehariannya, tanpa teman dan tanpa siapapun yang memperhatikannya tidak ada yang ingin berteman dengannya, karena dia berpenampilan sangat culun, dengan kacamata tebal, rambut disisir kesamping dan baju kemeja dengan warna yang kusam, meski dia anak yang tampan, tapi ketampanannya seakan luntur karena tidak pandai merawat diri.
Keadaan ini selalu membuatnya kesepian, kadang dia berkhayal menjadi seorang yang disegani dan disukai banyak orang, membuat orang selalu ingin berada didekatnya dan mengandalkannya.
Dia menghembuskan nafasnya kuat, dia menutup novelnya dan beranjak dari duduk yang nyaman, mulai melangkahkan kaki pelan ke arah seberang danau tempat dia duduk tadi, disana ada bukit yang dipenuhi bunga-bunga warna ungu yang sangat cantik, diatas bukit ada pohon apel yang sangat rindang, saat ini berbunga sangat banyak, dia duduk diatas rerumputan dibawah pohon itu, dia mengadahkan pandangannya keatas, menghirup udara segar, dan berbaring rencananya dia akan tidur sejenak. tempat ini adalah tempat dia melepas lelahnya sambil melakukan kebiasaannya mengobrol dengan tumbuhan yang ada disana.
Tapi hari ini dia tidak mengobrol dengan pepohonan itu, dia berbaring dan tertidur.
Pelan angin sayup menerpa tubuhnya, sangat nyaman hingga dia tertidur sangat pulas, dia mulai bermimpi dan dia tidak menyangka akan bermimpi ini.
"Dinar, jika engkau ingin merubah hidupmu yang menyedihkan itu panjatlah pohon apel tempat mu berteduh ini, sampai kepuncak, disana kamu akan dapat jawaban" ibunya berbicara dengan senyuman manis menatap dinar penuh kerinduan
Ibunya sudah meninggal saat dia masih kecil, sekarang dia hanya tinggal dengan ayahnya yang tidak memperhatikan dia, dan slalu mengabaikannya. Tapi dimimpi ini dinar merasa sangat senang bisa bertemu dengan ibunya, dinar terlarut dalam mimpinya dan terus bermimpi bersama ibunya. Sampai dia akhirnya terbangun dari mimpi nya karena ada yang menimpa keningnya.
"ah...apa ini?" dinar langsung bangun dari tidurnya
Dia menatap heran, ada 1 apel merah yang mengenai tepat ditengah keningnya, dia terheran padahal apel ini baru berbunga bagaimana ada satu buah yang jatuh menimpanya, dia mengambil apel itu dan melihat keatas, benar tidak ada satupun buah apel disana, hanya ada bunga saja yang bermekaran.
Dia berfikir darimana datangnya buah apel itu, sampai dia teringat akan mimpinya tadi,ingat dengan jelas apa yang dikatakan ibunya dalam mimpi, kalau dia ingin merubah hidupnya, dia harus memanjat kepuncak pohon apel itu.
Dia mengabaikannya,
"ah mana mungkin, aku hanya bermimpi" dinar meyakinkan hatinya
Dia melihat jam sudah menunjukan jam 5 sore, itu tandanya dia harus cepat pulang sebelum ayahnya pulang duluan, karena kalau dia sempat keduluan sama ayahnya dia pasti akan dimaki, dia bergegas mengumpulkan bukunya dan tidak lupa membawa apel yng jatuh menimpa keningnya tadi. Meski dia masih bingung dan heran tapi dia berusaha berfikir positif. Dia memasukkan apel kedalam tasnya, dan berfikir akan memakannya nanti sesampainya dirumah.
Semua telah berkumpul didermaga kecil pulau itu, semua sangat tertata rapi disana, tampak sederhana tetapi sangat indah untuk dipandang. lunar mengeluarkan mutiara dari mulutnya dan tentu mencucinya dulu sebelum memberikannya pada dinar, dinar sangat gugup memegang mutiara yang sangat berharga itu, dia sebenarnya tidak tega tetapi ini satu-satunya cara agar bisa bertahan lebih lama untuk menemui ayah dan ibunya. dinar mulai menelan mutiara itu, semua baik-baik saja awalnya, setelah beberapa menit berlalu dada dinar bersinar seperti ada sesuatu yang melewati dadanya, dinar merasa sesak dan berpegangan pada tiang dermaga karena merasa dadanya sangat panas "apa kamu baik-baik saja?" tanya lunar cemas karena belum tentu mutiara miliknya akan cocok ditubuh dinar "ya, aku baik-baik saja, tetapi dadaku terasa panas" jawab dinar masih menahan sesak didadanya "nak apa kau yakin akan pergi?" tanya kakek khawatir melihat cucunya itu "yakin kek, k
Semua seakan terdiam dan seakan menyetujui akan hal itu, semua bubar terkecuali miana kakak nya sang raja, dia tertegun dan mencari kesana kemari, dia mencari dion yang dia anggap anaknya "kakak, ada apa? apa yang kamu cari?" tanya raja duyung pada kakak nya itu "apakah kau tak melihat anakku? ataukah dia belum datang?" tanya miana sambil melihat kesana kemari "uhm kakak, aku minta maaf karena dia meninggal saat ingin memberikan obat untukmu, tapi jangan khawatir kak kami menguburnya dengan baik" ucap raja gelagapan menyembunyikan kenyataan "apa?? kenapa kau tak memberitahuku dari tadi?" tanya miana histeris dan menangis "maafkan aku, aku hanya tidak ingin membuatmu memikirkan itu, sedangkan kamu belum pulih" ujar raja menunduk "bagaimana bisa begitu? dia menjagaku selama ini, ayahnya juga yang menyelamatkan aku waktu itu, meskipun dia bukan anak kandungku tetapi dia jadikan aku seperti orangtua kandungnya" jawab miana yang tak henti m
semua orang mulai pergi meninggalkan tempat itu, semua wakil pergi dan wakil dion tetap tak terlihat dari tadi, tapi mereka mendengarkan apa yang tuan harshaw katakan, semua bubar dengan cepat, dan hanya dinar dan kakek yang masih tertinggal disana."kakek, kenapa kakek berbohong padaku selama ini?" ucap dinar tampak sedih memandangi kakek yang sedari tadi merangkul raccel"maafkan kakek nak, semua demi kebaikan kamu, mereka semua masih aman dan tinggal dipulau terpencil yang jauh dari sini, kamu ingat kan waktu itu kakek menyuruhmu pergi pertemuan kesebuah pulau, nah pulau itulah yang seharusnya kau tuju" ungkap kakek penuh penyesalan"aku ingin bertemu dengan mereka kek, kita akan kesana kan?" tanya dinar"aku tidak yakin" ucap kakek sambil memandang raja duyung"nak, aku tidak bisa lagi menolongmu kali ini seperti waktu itu, dan gelembung itu pastinya akan bereaksi dengan cepat, karena semua sudah tau kan rahasia kami" ujar raja duyung mulai mer
"kakek...akhirnya kakek datang,!" ujar raccel sambil berlari memeluk kakek yang tampak kelelahan, raccel menangis kecil sambil menatap tubuh kakek yang melemah itu, kakek juga membalas pelukan cucunya itu, dia sangat mencemaskan raccel selama ini dan tentu saja kali ini dia tidak ingin kehilangannya lagi,"apa maksud semua ini ayah? kenapa ayah mengenalnya?" ujar lunar menatap tajam pada ayahnya, dia sangat heran yang selama ini tidak pernah siapapun tau tentang hal ini. dan begitujuga dengan wakil lainnya mereka sangat takjub dengan duyung yang mereka tahu hanya dongeng itu."ayah akan menjelaskannya nanti padamu, sekarang biarkan saja mereka pergi" ujar raja pada lunar tampak tidak ingin menjelaskan apa-apa didepan semua orang"apa yang anda sembunyikan selama ini? aku saja tidak tau anda mengenalnya" sambung sang ratu menatap tajam kembali pada suaminya itu"jelaskan saja...aku sudah disini" ucap kakek sambil terus memegang raccel dirangkulnya
lunar tampak berjalan bergandengan dengan raccel, tampaknya mereka sudah berbaikan, melenggang mendekati suara keributan ayahnya "ada apa? kenapa sangat berisik" ujar lunar sambil menoleh kearah depan dan terkejut dengan apa yang dia lihat, begitu juga dengan raccel dia sangat terkejut, dinar sampai datang kesini pasti dia sangat mencemaskan raccel dan begitu juga kakek "dinar....syukurlah kamu menemukanku" ujar raccel berlari sambil memeluk tubuh dinar yang darit tadi mematung, wakil rayanpun tertegun dan menggeser badannya kebelakang, seketika keberaniannya menciut "raccel...apa mereka yang membawamu kesini?" tanya dinar menatap wajah saudaranya itu "tidak, ceritanya sangat panjang dinar, aku dibawa kesini oleh seseorang" ungkapnya "lantas bagaimana mereka semua ada disini?" tanya dinar penasaran "aku akan menceritakan itu nanti, apakah kakek baik-baik saja?" tanya raccel "ya, dia sangat mengkhawatirkanmu, dia ikut sebentar l
"hm...wakil rayan, apa mungkin ada orang didalam sana?" tanya dinar sambil berbisik mengintip dari balik pohon ara"kita tidak tau apa yang ada disana sebelum kita melihatnya sendiri kan, kalau begitu ayo kita masuk" ajak wakil rayan degan berani"baiklah...ayo" ujar dinar berlari sambil mengendap-endap kedepan, dan mendapatkan jalan untuk masuk kegedung itu, tapi tak disangka-sangka didalam ternyata sangat indah, sangat hidup, lampu hias berjejeran didinding, semua ruangan wangi bunga, tapi entah bunga apa itu dinar tidak tau karena selama ini dia banyak mencium mawar saja.mereka melewati banyak ruangan yang pintunya tertutup rapat, tidak ada satupun yang sedikit terbuka, mereka juga sangat takut untuk membukanya satu persatu"hm..tuan dinar, sebaiknya kita cari dibagian depan saja, diruangan depan pasti lebih lebar dan leluasa untuk kita melihat sekitarnya" ucap wakil rayyan"ide bagus, ayo kita maju" jawab dinarmereka sudah sampai
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen