All Chapters of Suamiku Mantan Preman: Chapter 11 - Chapter 20
28 Chapters
Bab 11 (Menemukan Rumah Ratih)
~ Allah akan membantu hambanya yang memiliki niat baik. Maka dari itu, kita sebagai insan manusia harus taat dan patuh pada perintah - Nya. Jika kita baik kepada Allah, maka Allah akan memberikan balasan kebaikan berlipat lipat untuk hambanya. ~Ku putar murotal dalam mobil, sudah menjadi kebiasaan ku jika perjalanan jauh, berdzikir dan mendengarkan murotal, agar tak terjadi hal hal yanh tidak di inginkan.Membelokkan mobil ke sebuah mini market, membeli kopi dan beberapa snack untuk menemani perjalanan. Karna aku orangnya sedikit susah untuk beristirahat jika sudah melakukan perjalanan jauh.***Kini setelah 9 jam perjalanan yang ku tempuh Jakarta - Solo aku pun memutuskan untuk menuju pom terdekat, mengisi bahan bakar sekaligus berdoa kepada Allah supaya di permudah unuk bertemu dengan sang pujaan hati.Setelah menunaikan sholat, aku mengistirahatkan punggung yang terasa ingin copot, dan tangan yang sudah kesemutan. Sete
Read more
Bab 12 ( Mengajak Menikah )
~ I believe that God create you for me to love. He picked you out from al the rest cause He knew I'd love you the best. ~" Saya hanya di juluki sebagai preman pak, karena saya suka berkelahi. Dan saya berkelahi bukan semata mata merusuhkan warga, bahkan saya yang membantu para warga jika ada yang di ganggu oleh orang orang jahat. Saya ini pembela kebenaran pak." Ujar ku tanpa sungkan lagi.Ayah Ratih terbahak mendengar penuturan ku, aku pun ikut senang melihat kehangatan keluarga ini."Baiklah jika begitu, silahkan mengobrol dulu dengan Ratih, saya mau kebelakang sebentar." Ujar pak Hasan berpamitan dan berlalu.Setelah tak kelihatan ujung ekor Pak Hasan, aku melirik Ratih. Ku lihat dia terus menunduk, membuat aku sungkan mengucapkan walau sepatah kata.Aku dan Ratih canggung dalam keadaan ini."Tih.""Mas."Ucap kami bersamaan, kemudian saling diam kembali sambil mengulum senyum. "Aku."
Read more
Pesan dari Author
Assalamualaikum readers. Hi guys, perkenalkan nama saya Pena Air. Saya membuah sebuah novel berjudul Suamiku Mantan Preman.  Alasan saya membuat novel ini karena saya ingin membuat hal baru dalam hidup saya.  Saya membuat cerita ini memiliki rasa yang bercampur, dari mulai bahagia, sedih, menegangkan, lucu, serta baper menjadi satu.  Memang diawal cerita terlihat membosankan, namun jika di telaah lebih lanjut ke bab selanjut nya, maka para readers akan menemukan hal yang baru. Warning! Novel ini mengandung 18+, jika para readers belum mencukupi umur, jangan melanjutkan ke bab selanjut nya. Karena di bab selanjutnya akan ada episode yang lebih panas.  Jika ingin membaca dan belum cukup umur, tunggu umurnya mencukupi dulu baru lanjutkan membaca ke bab selanjut nya.  Ambil pesan yang terdapat dalam cerita, saring cerita dengan mengambil hal yang baik di dalam nya. Jika yang buruk jangan di tiru ya
Read more
Bab 13 (Menyusuri Desa)
~ Alam memang tempat terbaik untuk merefresh pikiran. Jika kau sedang merasa bebanmu berat, maka coba lah untuk menyatu dengan alam, maka akan terasa lebih ringan. ~"Siap pak. Ya sudah kami pamit pak, assalamu'alaikum." Ucap ku.Tiba tiba sosok anak perempuan keluar dari bilik, menggunakan pakaian yang rapi."Aku ikut, aku ikut." Ujar nya bersemangat.Anak perempuan itu ialah adik nya Ratih, dia bernama Safira Ardianti, biasa di sebut Fira. Kulit nya sawo matang, berbeda dengan Ratih yang kuning langsat. Gadis itu menggunakan pakaian dengan atasan sweater dan bawahan celana jin, serta jilbab berwarna hitam, senada dengan nya. Berbeda dengan Ratih yang menggunakan celana kain dan atasan tunik kuning serta jilbab coklat susu yang menghiasi kepalanya. Dirinya terlihat anggun, berbeda dengan adik nya yang terlihat tomboy."Mengapa kamu sudah rapi? Mau kemana kamu?" Tanya Ratih."Hehe, mau ikut jalan jalan lah, kan jarang jarang naik mobil
Read more
Bab 14 (Penagih Hutang)
~ Jika kita memiliki niat yang baik, tidak akan bisa mendapatkan nya dengan mulus. Ada saja rintangan yang akan kita lewati, sabarkan diri bagaikan air yang selalu melewati celah bebatuan, kumbangan air hingga ia terjatuh dan mendarat di samudra yang luas. Temukan jati diri mu, jadikan dirimu manusia yang memperluas rasa sabarnya seperti air, maka dirimu akan mendapatkan kehidupan yang tenang dan damai.~Aku kembali dan mencari nya, apakah dia di culik? Masa iya ada yang berani menculik preman seperti dia.Aku kembali melangkah menuju rumah, namun sekilas pikiran ku tertuju pada hal hal yang tak di inginkan, mengingat di desa ini juga ada preman seperti Bang Kohar.Aku mulai panik, ku cari di setiap jalan yang ku lalui tadi, dan ternyata.."Ba!" Al bersembunyi di balik pohon besar, mengagetkan ku hingga aku meloncat kebelakang."Apaan sih kamu mas, gak lucu tau." Ujar ku marah, kembali meninggalkan dia yang tertawa akan kejahilan nya.
Read more
Pesan Author
Assalamualaikum readers. Saya berterimakasih kepada pembaca yang telah membaca buku saya hingga saat ini. Maaf jika banyak menggunakan kosa kata yang tidak baku, serta cerita yang mungkin sedikit membosankan. Para pembaca bisa komen untuk memberi saran dan kritikan untuk dapat membuat saya lebih maju kedepan nya.  Tolong gunakan bahasa yang sopan disaat mengkritik, di mohon bantuan nya kepada para pembaca, agar dapat bekerja sama dalam menanggapi cerita ini. Sekali lagi saya mengingatkan, di bab selanjutnya akan ada hal yang lebih menarik, dari kekerasan hingga cerita yang sedikit panas. Dimohon untuk usia yang belum mencukupi, belum di perbolehkan untuk membaca ya readers.  Tunggu usia mencukupi baru diperbolehkan membaca. Cerita ini mengandung kebaperan tingkat tinggi, dimohon untuk para jomblowan dan jomblowati untuk melapangkan dada jika saat membaca cerita ini  Sekian dari saya, salam manis dari author Pena Air.
Read more
Bab 15(Makan Malam)
~ Membantu sesama merupakan hal yang wajib dilakukan umat manusia. Apa lagi membuat mereka yang di bawah tersenyum bahagia karena kita, membawa amal jariyah tersendiri untuk diri kita. Sedekah bukan membuat diri kita miskin, tapi sebalik nya sedekah dapat membuat kita semakin kaya, dunia dan akhirat. Jangan lupa bersedekah kawan, ingat dalam rejeki kita ada hak untuk nya yang berada di bawah kita. ~"Terimakasih nak Al sudah membantu kami." Ucap ayah menepuk pundak Mas Al."Bapak tenang jika Ratih menikah dengan mu nak." Ucap ayah membuat pipiku makin merona. Ku lirik Mas Al juga tersenyum kikuk."Oh iya bapak dan Fira cepatlah bersiap, nanti Al akan bawa bapak dan Fira kesuatu tempat yang mungkin bisa sedikit menyenangkan dan melepas beban." Ujar Mas Al.Ayah terkejut, memandang Mas Al dan aku secara bergantian. Aku tersenyum mengangguk menanggapi pertanyaan yang di isyaratkan dalam mata ayah."Tapi kemana nak?" Tanya Ayah."Rahasia,
Read more
Bab 16(Melamar Diatas Panggung)
~ Jangan cari pasangan yang sempurna, maka kamu tak akan menemukan nya. Karena masing masing manusia memiliki kekurangan masing masing, dengan adanya kita dan pasangan, membuat kita saling mengisi dan saling menyempurnakan satu sama lain. Pada intinya, bersyukur dan merasa cukup pada satu orang membuat kita bahagia lahir dan batin. ~ "Romantis sekali Mas Al kak, wahh semoga aku bisa mendapatkan lelaki yang seperti Mas Al." Ujar adik ku yang menatap Mas Al  dengan tatapan kagum, begitu pun dengan ayah yang melirik ku dengan tatapan menggoda."Kini saya akan menyanyikan sebuah lagu yang khusus di peruntukkan calon istri saya." Ujar nya yang disambut sorakan dan tepuk tangan para penonton. Semburat bahagia muncul di wajah ku.Mas Al mulai memetik gitar dengan nada akustik.Beautiful in white - Shane FilanNot sure if you know thisBut when we first metI got so nervous I couldn't speakIn that very moment
Read more
Bab 17 (Menghabiskan Malam Bersamamu)
~ Mengeluh akan membuat hidup semakin tertekan, sedangkan bersyukur akan senantiasa membawa kita pada jalan kemudahan. ~" Benar kak, tentu saja boleh." Kini Fira memanggil Mas Al dengan sebutan kakak. Hanya aku yang tidak komen disini."Baiklah, ayo kita pulang, malah sudah larut. Makanan akan dibungkus oleh waiters nanti, tunggu dimobil saja yah, nanti Al menyusul." Ujar mas Al yang kita angguki bersama.Beberapa menit berlalu, Mas Al keluar dan menemui kami dengan menenteng 2 plastik besar yang aku tak tahu apa isinya."Apa itu mas?" Tanya ku."Nanti saja di rumah, ayo kita pulang, lihat lah Fira sudah menguap." Ucap Mas Al, dan kulihat ke arah Fira dan benar ia menguap. Aku juga sebenarnya sudah mengantuk karena kekenyangan. Ah, kebiasaan buruk ku.Ia yg tertangkap basah dengan lubang buayanya itu kemudian terkekeh merasa tak berdosa dan menutup mulut dengan tangan nya. Aku hanya geleng geleng dibuat nya.Kita pun segera memas
Read more
Bab 18(Bibirmu Membuat Candu)
~ Berjuang itu tidaklah mudah, berjuang juga butuh pengorbanan, namun perjuangan sekecil apapun akan membuahkan hasil yang mungkin dapat membayar kerja kerasmu itu. So, fight before others fight for it. ~Ku ambilkan nasi dan lauk untuk ayah dan Mas Al, sementara Fira mengambil makan nya sendiri.Kami makan dengan menonton televisi, layaknya orang desa. Tiba tiba ayah berucap."Jadi, kapan keluarga nak Al akan kemari?" Tanya ayah membuat ku tersedak.'Uhuk.. uhuk..' Ayah memukul kecil punggungku, sementara Mas Al memberikan aku air untuk diminum."Kamu kenapa nduk?" Tanya ayah."Ndak papa yah, cuma tadi ada nyamuk masuk tenggorokan." Ujar ku yang membuat seisi ruangan tertawa."Lah kamu ngapain makan nyamuk? Nasi, lauk enak enak kok malah makan nyamuk. " Ujar ayah membuatku tersenyum simpul."Insyaallah secepat nya yah. Hari ini Al mau ijin pulang, soalnya kerjaan Al tinggal suda
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status